*MEMETIK FAIDAH DARI PRIBADI SAHABAT YANG AGUNG*
◽ Abu Bakr ash-Shiddiq memang tidaklah sefakir dn semiskin Abu Dzar, Abu Darda' dan Abu Hurairoh... Namun, Abu Bakr tetap lebih utama dari mereka.
◽ Abu Bakr ash-Shiddiq memang tidak pernah menderita dengan disiksa seperti Khabbab, Bilal, Sumayyah maupun Yasir... Namun, beliau tetap saja lebih utama dari mereka
◽ Abu Bakr ash-Shiddiq memang tidaklah pernah menderita luka ataupun cacat karena sebab berperang jihad sebagaimana Abu Ubaidah bin Jarroh, Ali bin Abu tholib, atau Khalid bin Walid... Namun, beliau tetap saja lebih utama dari mereka
◽ Abu Bakr ash-Shiddiq memang tidaklah syahid terbunuh di jalan Allåh seperti Umar bin Khaththab, Hamzah bin Abdil Mutholib, Mush'ab bin Umair ataupun Sa'ad bin Mu'adz, Utsm ibnu affan... Namun, tetap saja Abu Bakr lebih utama dari mereka
◽Nah...Apa sebenarnya rahasia menakjubkan sehingga beliau layak disematkan dengan *keagungan* yang banyak dielu-elukan ini?
◽Biarlah salah seorang tabi'in yang mulia, yang akan menyingkap rahasia dan mengungkap misteri ini untuk kita ...
◽Bakr bin _Abdullah al-Muzanni_ menuturkan : Abû Bakr asShiddiq tidaklah mengungguli mereka dalam hal banyak-banyakan sholat atau puasa, bacaan quran, dan sebagainya...Namun, beliau mampu mengungguli mereka dengan sesuatu _yang terpatri di dalam hati beliau_!!!
💓Yaitu *amalan hati*!!
ما سَبَقَكُمْ أَبُو بَكْرٍ بِكَثْرَةِ صَوْمٍ وَلَا صَلَاةٍ ، وَإِنَّمَا سَبَقَكُمْ بِشَيْءٍ وَقَرَ فِي صَدْرِهِ
(أخرجه الترمذي الحكيم)
"Tidaklah Abu Bakr mengungguli kalian dengan banyaknya puasa, banyaknya sholat. Namun dia mampu mengungguli kalian dengan sesuatu yang terpatri dalam dadanya"
- Sebagian ulama' mengatakan : yang terpatri di dalam dada berupa : kecintaan kepada Allah yang begitu besar, dan nasehat kepada makhlukNya.
- Ulama' yang lain mengatakan : selamatnya dada/ jiwa dari segala penyakitnya.
- Ulama' yang lain mengatakan : kerendahan hatinya dan kemurahan jiwanya.
- Sebagian ulama' mengatakan : yang terpatri di dalam dada berupa : bagusnya tujuan dan bagusnya setiap niyat.
- Sebagian ulama' mengatakan : yang terpatri di dalam dada berupa : rasa khosyah (rasa takut) kepada Allah yang memenuhi hatinya. Atau rasa mahabbah (kecintaan yang dahsyat) kepada Robb-nya.
- Maka demikian itulah yang terpatri dalam dada asShiddiq sehingga mampu mengungguli amalan² orang lain. Dan tidaklah heran, hampir setiap huruf dan ayat AlQuran mampu menyekat leher Abu Bakr asShiddiq. Jika beliau mengimami sholat maka yang lebih dominan hanyalah tangisan. Hati dan jiwanya begitu suci dan begitu mudah tersentuh ayat² AlQuran.
كان بالله أعرف فله أخوف، وفيما عنده أرغب، فهو أفضل ممن دون في ذلك وإن كثر صومه، وصلات
Apabila seseorang itu lebih mengenal tentang Allah niscaya dia akan semakin memiliki rasa takut kepadaNya. Dan juga akan semakin banyak berharap hanya kepadaNya. Maka demikian itu lebih utama baginya dari selainnya meskipun banyak² sholat dan puasa.
◽Inilah amalan yang menjangkau Abu Bakr semoga Allah meridhai beliau, yaitu bagusnya keadaan jiwanya, bagusnya setiap niyat dan amalan hatinya yang tidak mampu digapai oleh harapan dan keinginan tanpanya...
💓 *Amalan hati*Yang menyebabkan keimanan beliau apabila ditimbang dengan penghuni bumi niscaya lebih berat iman beliau asShiddiq..
◽Kita semua telah tahu, bahwa iman itu adalah _amalan hati, amalan lisan dan juga perbuatan dengan anggota tubuh_ ...
◽Namun kadang² kita lebih bersungguh-sungguh di dalam melakukan seputar rupa amalan pisik, baik itu bilangannya, ataupun ucapan lisan maupun perbuatan anggota tubuh...
◽Sedangkan kita mengabaikan esensi dan substansinya, berupa *amalan hati*... Padahal, setiap amal ibadah itu ada hakikat (esensi)-nya dan adapun rupa (fisik)-nya:
◾ Seperti amalan fisik sholat berupa adanya ruku, sujud dan rukun², bacaan²nya dan lainnya, namun esensinya adalah *khusyu'*
◾Rupa fisik amalan puasa, yaitu Menahan makan- minum dan segala hal yang dapat membatalkan puasa dari waktu fajar hingga maghrib. Dan Esensinya adalah *takwa*
◾Rupa fisik amalan haji, yaitu adan berupa _Sa'i, thowaf, wuquf_ di Arofah dan Muzdalifah, serta melempar jumroh. Dan Esensinya adalah *_ta'zhîm_ (mengagungkan) syiar² Allah*.
◽ Amalan berupa dari doa secara fisik yaitu berupa : Mengangkat kedua tangan, menghadap kiblat, melafalkan permohonan dan permintaan. Dan esensinya adalah *_iftiqôr_ (merasa butuh) kepada Allah*.
◽Rupa amalan fisik dari dzikir, yaitu Mengucapkan _tasbih, tahlil, takbir dan tahmid_. Dan esensinya adalah *Mengagungkan Sang Pencipta, berikut rasa cinta, takut dan berharap pada-Nya*.
◽Sesungguhnya, yang paling urgen dari segala hal amal adalah :
💓 bahwa *amalan hati* itu (harus ada) sebelum *amalan anggota tubuh / fisik*...
Dalil dari ayat alQuran tentang amalan hati ;
{ يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ}
"Sesungguhnya hari esok kelak, adalah hari _dimana ditampakkan semua rahasia_ " (QS ath-Thariq : 9)
◽ Sesungguhnya hari esok kelak, adalah hari dimana ditampakkan _segala apa yang ada di dalam dada_
{يَوْمَ لا يَنْفَعُ مَالٌ وَلا بَنُونَ * إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ} [الشعراء:88 – 89]
◽ Dan kelak di hari esok, tidak akan ada yang selamat _kecuali orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang selamat_
(QS asy-Syu'aro : 89)
◽ Serta kelak di hari esok, tidaklah akan masuk surga melainkan _orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan dan dia datang dengan hati yang bertaubat_
◾ Sekiranya gurun dunia ini dapat diterjang dengan _telapak kaki_
◽ Maka padang di akhirat dapat dilewati dengan *hati* (yang selamat)...
Semoga bermanfaat. Amiin
أبو حسن
Tidak ada komentar:
Posting Komentar