











Di era informasi dan media komunikasi yang serba canggih saat ini ada sisi manfaatnya nmaun ada juga efek negatifnya. Di antara efek negatifnya berupa mudahnya ekspos gambar atau konten porno, buka aurat dan seputar syahwat.
Dan teknologi sebenarnya hanyalah alat/ sarana/ washilah. Namun orang² yang berorientasi rendahan maka sarana tersebut digunakan untuk hal- hal yang rendah pula. Adapun seseorang yang bercita² tinggi ( _ma'aliyal umuur_ ) maka tinggi pula berfikirnya. Cita²nya yang tinggi berupa surga yang tinggi, keridhoan Allah yang Maha tinggi, standart amalan yang tinggi, maka dia tidak terlalaikan dengan godaan dan aneka macam hiburan, aneka warna berita, kesenangan² diniawi yang melalaikan.
Adapun manusia yang mengikuti kesenangan hawa nafsunya, dia terperosok dalam kubangan arus informasi. Betul saja kadang² ada saja orang yang tampilan luarnya sok alim : khusuuuk, tenang, pendiam, tidak macam², duduk manis. Tapi jangan heran kadang² tenang tapi menghanyutkan. Bibirnya diam tapi *jarinya klak- klik, klak- klik, utak- utik gadgetnya membuka, mengeksplor konten2 porno* . Klak- klik, klak klik pencat-pencet berkomentar menykitkan, mengklik, me- like postingan buruk, meng-share web bermuatan haram. Ini lah diam dalam dosa.

وفي غض البصــر فوائــد:
“Menundukkan pandangan itu memiliki beberapa manfaat:
أحدها : تخليـص القلب من ألـــم الحسرة ، فمن أطلق نظره دامت حسرته.
1. Selamatnya hati dari penyakit menyesal. Barangsiapa yang mengumbar pandangan maka penyesalannya semakin lama.
ثانيا : أنه يورث القلب نوراً وإشراقاً يظهر في العين وفي الوجــه وفي الجوارح
2. Mewariskan cahaya dan kemuliaan di dalam hati yang terpancarkan pada matanya, wajahnya dan anggota badannya.
ثالثا : أنه يورث صحة الفراســة فإنها من النور وثمراتـــه
3. Melahirkan firasat ketajaman hati yang benar karena itu bagian dari cahaya dan buahnya.
رابعا : أنه يورث قــوة القلب وثباتــه وشجاعتـه
4. Melahirkan kekuatan hati, keteguhan dan keberanian jiwa.
خامسا : أنه يفتــح له طرق العلـم وأبوابــه ويسهل عليه أبوابــه
5. Membuka baginya jalan-jalan ilmu agama dan pintu-pintunya dan memudahkannya untuk meraih pintu-pintunya tersebut.
سادسا : أنه يخلص القلب من أسـر الشهــوة فإن الأسير أسير الشهوة
6. Menyelamatkan hati dari tawanan hawa nafsu dan syahwat karena tawanan yang sebenarnya adalah tawanannya syahwat.
سابعا : أنه يخلص القلب من سكر الشهوة ورقــــدة الغــفلــة. قال بعض السلف : إن الذي يخالف هواه يفرق الشيطان من ظله.
7. Menyelamatkan hati dari mabuk syahwat dan buaian kelalaian. Sebagian ulama Salaf mengatakan: Sesungguhnya orang yang menentang hawa nafsunya maka dia telah memisahkan diri dari bayangan syaitan.” [Dari kitab Raudhatul Muhibbin secara ringkas]

( لأَعلَمنَّ أقوامًا من أمتي يأتون يومَ القيامةِ بأعمالٍ أمثالِ جبالِ تِهامةَ بيضاءَ ، فيجعلها اللهُ هباءً منثورًا ) ، قال ثوبانُ : يا رسولَ اللهِ ، صِفْهم لنا ، جلِّهم لنا ؛ لا نكون منهم ونحن لا نعلمُ ، قال : ( أما إنهم إخوانُكم ، ومن جِلْدَتِكم ، ويأخذون من الليلِ كما تأخذون ، ولكنهم قومٌ إذا خَلوا بمحارمِ اللهِ انتهكُوها)*
*
📕 صحيح الترغيب 3346 .*
*

“Benar-benar akan ada beberapa kaum dari umatku yang datang pada hari kiamat dengan membawa banyak pahala kebaikan sebesar gunung Tihamah yang putih. Namun Allah menjadikannya seperti debu yang beterbangan. Ketahuilah sesungguhnya mereka itu saudara kalian dan kulitnya sama dengan kalian. Mereka melakukan amalan di malam hari sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi mereka adalah kaum yang apabila melintasi hal-hal diharamkan oleh Allah (untuk dipandang) mereka melanggarnya dengan melihatnya.”

ثلاث فوائد لغض البصر:
?1-حلاوة الإيمان ولذّته.
?2- نور القلب والفراسة.
?3- قوة القلب وثباته وشجاعته.
?1-حلاوة الإيمان ولذّته.
?2- نور القلب والفراسة.
?3- قوة القلب وثباته وشجاعته.
“Tiga manfaat menundukkan pandangan:
1. Merasakan manis dan lezatnya iman.
2. Mendapatkan cahaya hati dan firasat yang benar.
3. Mendapatkan kekuatan keteguhan dan keberanian di dalam jiwa.” [Majmu Fatawa, 15/420]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
DEBU BETERBANGAN
قَوْلٌ مَّعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِّن صَدَقَةٍۢ يَتْبَعُهَآ أَذًى ۗ وَٱللَّهُ غَنِىٌّ حَلِيمٌ
“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan. Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun”
Satu Ucapan MEMPORAK-PORANDAKAN pahala dan ganjaran yang telah dirajun berpuluh-puluh tahun lamanya. Maka Jaga Ucapanmu. Kalau perlu GEMBOK bibirmu. (Cangkemmu Reksonen) Jaga ucapan agar ganjaran dan pahala kebaikanmu selama ini tidak sia-sia percuma. Inilah beberapa koleksi pengalaman hidup nyata yang pernah kudengar langsung dari teman-teman tentang pemberian bantuan tapi diiringi ucapan-ucapan yang menyakitkan. Memberi tapi masih mengungkit- ungkit :
• Lima tahun membantu biaya sekolah atau kuliah, tapi setelah yang dibantu dapat kerjaan sukses yang membantu mengungkit-ungkit : “kalau saja kamu gak saya bantu….kamu juga tetep saja kErE”
• Ada orang kebetulan punya teman. Nah teman tadi Pingin nikah. Maka dibantulah sama dia dikenalkan ke teman ceweknya yang satu perusahaan. Setelah beberapa puluh tahun entah ada masalah apa … dia mengungkitnya : “eh…Kamu itu gak tahu balas budi ya, ente kalau gak saya bantu kenalkan calon istrimu….kamu tetap saja jadi bujang berkarat”
• Ada teman memberi sesuatu kepada A. Tapi setelah A tadi memakainya bebrapa hari si pemberi tadi mengungkitnya lagi: “Ya enak kan bantuanku, mau lagi kah? Gratis kan?” “enak kan gratisan?”
Pesan moral : amalan apapun, pemberian, pertolongan, bantuan dalam bentuk apapun kalau tidak ikhlas maka sia- sia saja. Karena ikhlas merupakan syarat diterimanya amalan. Dan mengungkit-ungkitnya kembali apalagi diiringi ucapan yang menyakitkan yang menerimanya itu tanda tidak ikhlas. Mengungkit- ungkit lagi pemberian ibarat anjing memakan lagi muntahnya yang busuk. Hiiii…. Jijikk.
Memangnya seberapa sih nilai bantuan?. Apakah kalau tidak kamu bantu lantas orang lain mati ?? Kok kayak hebat saja bantuan tak bernilai saja selalu diungkit- ungkit. Biar [un gak kamu bantu, biarpun gak kamu pinjami orang lain sahabatmu tetep saja hidup, tetap saja makan dan dibantu oleh Tuhannya.
Mari belajar ikhlas.. Semoga kita senantiasa ikhlas dalam setiap membantu, dalam setiap beramal. Dan tidak lagi mengungkit- ungkitnya.
ABU HASAN BIN SAMAN
Tidak ada komentar :
Posting Komentar