Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 06 Maret 2018

Diam !!- efek kuliner






🇩 🇮 🇦 🇲


🔮 Malik bin Diinar rahimahullah berkata :

"كَانَ الأَبْرَارُ يَتَوَاصَوْنَ بِثَلاثٍ : بِسَجْنِ اللِّسَانِ ، وَكَثْرَةِ الاسْتِغْفَارِ ، وَالْعُزْلَةِ". (ﺍﻟﺤﻠﻴﺔ ﻷﺑﻲ ﻧﻌﻴﻢ: 277/2)

"Tiga perkara yang orang-orang sholeh dahulu senantiasa saling mengingatkan diantara mereka:
1- memenjarakan lidah.
2- banyak istighfar.
3- menyendiri/'uzlah.

*DIAM SAAT FITNAH ADALAH KESELAMATAN*

Nasehat Syaikh Abdul Aziz as-Sadhan :

🔘 عندما شاع خبر وفاة النبي ﷺ سكت الناس... وتكلّم كبارهم أبو بكر وعمر، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين! ليت كثيراً من شبابنا يسلك هذا.

🔘 Ketika tersiar kabar wafatnya Nabi ﷺ, maka manusia kala itu diam... Yang berbicara adalah yang senior dari mereka, yaitu Abu Bakar dan Umar. Maka fitnah pun sirna di saat manusia mengikuti ucapan orang² yang mumpuni ilmunya (senior)! Duhai, sekiranya banyak pemuda kita yang mau meniti jalan ini...

🔘 بعد موته ﷺ وقع خلاف في ولاية الأمة بعده، فسكت الناس... وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنة عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.

🔘 Pasca wafatnya Nabi ﷺ, terjadi silang pendapat tentang kepemimpinan umat setelah beliau. Manusia pun saat itu diam... Dan yang berbicara adalah para senior sahabat. Maka fitnah pun hilang ketika manusia mengikuti ucapan orang² yang mendalam keilmuannya (senior). Duhai, sekiranya banyak dari pemuda kita yang mau berjalan di atas jalan ini...

🔘بعد موته ﷺ وقع خلاف في قتال المرتدين.. فسكت الناس وتكلّم كبار الصحابة، فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.

🔘 Selepas Nabi ﷺ wafat, terjadi perbedaan pandangan, perselisihan pendapat tentang memerangi orang² yang murtad... Manusia saat itu banyak yang diam dan yang berbicara hanyalah sahabat² yang senior saja. Maka fitnah pun reda tatkala manusia banyak yang mengikuti nasehat orang² yang luas ilmunya (senior). Duhai, sekiranya banyak pemuda kita di zaman ini yang mau mengikuti jalan ini...

🔘 بعد موته ﷺ وقع خلاف في مسير جيش أسامة، فسكت الناس.. وتكلّم كبار الصحابة فزالت الفتنه عندما تبع الناس كلام الراسخين.
ليت كثيرا من شبابنا يسلك هذا.

🔘 Setelah wafatnya Nabi ﷺ, terjadi perbedaan pendapat tentang barisan tentara Usamah, manusia pun pada diam... Yang berbicara hanyalah senior sahabat. Maka fitnah pun pudar ketika manusia mengikuti arahan orang² yang ilmunya mendalam (senior). Duhai sekiranya para pemuda kita mau menjalani cara seperti ini...

 *إذا تكلّم الراسخون وقت الفتن: خبتْ نارها، وإذا تكلّم غيرهم: زاد ضرامها*

🔘 *Apabila orang yang berilmu (baca : senior/ ulama') saja yang berbicara saat terjadi fitnah, maka akan segera padam api fitnah tersebut.*

*Namun, jika yang berbicara adalah selain mereka, maka semakin menyala² fitnah tersebut...* 


المصدر : الشيخ عبدالعزيز السدحان حفظه الله

🔘 NB (pen:) Dan benarlah apa yang beliau nasehatkan tentang kondisi manusia saat ini : semua orang bisa koment, asal bicara ceplas- ceplos. Bahkan anak ingusan kemarin sore juz 'amma saja gak hafal bisa jadi kyai dan penceramah dadakan. Tidak faham bahasa kitab, bahkan tidak bisa mengaji pun bisa koment² masalah agama layaknya ulama' fatwa. Anak² yunior pun dengan bebas mengomentari seputar kehidupan ulama'² kibar saudi, men'jarh' mereka, memvonis permasalahan² yang besar dengan bicara sembarangan, begini, begitu yang seakan² ilmunya sudah mumpuni dan setara seperti para ulama'. Maka akibatnya api fitnah pun semakin berkobar.

 @abinyahasan
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
🇲 🇦 🇽 🇮 🇲 🇦 🇱


▪️ Amru ibnu 'Ash berkata :

اعمل لدنياك عمل من يعيش أبدا ، واعمل لآخرتك عمل من يموت غدا. [ بهجة المجالس (٢٤٩) ]

"Berbuatlah untuk urusan duniamu sebagaimana berbuatnya orang yang akan hidup selamanya. Dan beramallah kalian untuk akhiratmu seolah² besuk mati"

🇸 🇪 🇬 🇪 🇷 🇦 !

✺ Hatim al Ashom رحـمہ الله berkata :

❆ كـان يقـال العجلـة مـن الشـيطان إلا فـي خمـس :
❪①❫ إطـعام الطـعام إذا حضـر الضيـف
❪②❫ وتجهـيز الميـت إذا مـات
❪③❫ وتـزويج البـكر إذا أدركـت
❪④❫ وقـضاء الـدين إذا وجـب
❪⑤❫ والتـوبة مـن الـذنب إذا أذنـب
〘حليـــة الأولــيــاء〘 8/7 〙

"Terburu² (bercepat²) itu dari setan, kecuali dalam lima perkara :
① menyuguhkan makanan kepada tamu
② mengurusi mayit tatkala dia neninggal
③ menikahkan gadis tatkala telah sampai usianya
④ membayar hutang jika sudah waktunya
⑤ bertaubat dari dosa.
(Hilyatul Auliya' 7/8)
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
🇭 🇦 🇷 🇦 🇵 .
*atau* 🇹 🇦 🇰 🇺 🇹


Mana yang lebih utama, lebih dominan rasa harap atau tada takut ?

Fudhaul Ibnu 'iyadh berkata:

الخوف أفضل من الرجاء ما كان الرجل صحيحا، فإذا نزل الموت فالرجاء أفضل . [مجموع رسائل ابن رجب (٩٥/٤)]

"Khouf (takut) itu lebih utama daripada roja' (banyak berharap) selagi seseorang dalam kondisi sehat. Namun apabila dalm saat menjelang mati seseorang itu lebih baik banyak berharap (roja')"


Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




🇪 🇫 🇪 🇰
🇰 🇺 🇱 🇮 🇳 🇪 🇷
(Kajian Perbadokan)

*YOU ARE WHAT YOU EAT*

 Ini adalah frasa idiom yang sudah populer di telinga dan mata kita, terutama pasca ilmu nutrisi dan diet di dunia semakin berkembang. Samantha Heller, ahli nutrisi klinis di NYU Medical Center di New York mengatakan :

💬 _“Everything you eat becomes a part of not only your inner being, but the outer fabric of your body as well.”_

🔁 [“Semua yang Anda makan, bukan saja akan menjadi suatu bagian (yang akan mempengaruhi) kejiwaan Anda, namun juga akan mempengaruhi bagian luar fisik tubuh Anda.”]

🕛 Sebelum menjadi populer, frasa ini tercatat di dalam buku klasik yang berjudul _“Physiologie du Gout, ou Meditations de Gastronomie Transcendante”_ (1826) karya Anthelme Brillat-Savarin, yang menyatakan :

💬 _“Dis-moi ce que tu manges, je te dirai ce que tu es.”_

🔁 [Katakan padaku apa yang kamu makan dan saya akan mengatakan kepadamu tentang hakikat dirimu.”].

📜 Di dalam Essay berjudul _“Concerning Spiritualism and Materialism_; 1863/4], Ludwig Andreas Feuerbach mengatakan :

💬 _“Der Mensch ist, was er ißt.”_

🔁 _[man is what he eat_ Seseorang itu adalah apa yang dia makan].

👉🏻 Tahukah Anda, bahwa sebelum idiom di atas populer, Ibnu Khaldûn (1332-1406 M), salah satu ahli sejarah dan sosiolog muslim, serta ahli fikih Maliki, sudah pernah pernah mempopulerkannya dengan cara lain.

📚 Di dalam buku fenomenal beliau, *“al-Muqoddimah”* (Prolegomena) yang merupakan pengantar buku beliau tentang sejarah dunia berjudul _“Kitâb al-ʻIbar wa Dīwāni al-Mubtada’ wal-Khabar fī ayāmi al-ʻArab wal-ʿAjam wal-Barbar, wa man ʻĀtsarahum min Dhawī ash-Shalthāni al-Akbār”_ [Buku tentang Ibrah, Kodifikasi Permulaan dan Informasi Sejarah Bangsa Arab, Non Arab dan Barbar, dan Kaum yang Terpengaruh oleh Mega-Kekuasaan Mereka], beliau mengatakan :

أكل العرب الإبل فأخذوا منها الغيرة والغلظة .
وأكل الأتراك الخيول فأخذوا منها الشراسة والقوة .
وأكل الإفرنج الخنزير فأخذوا منها الدياثة .
وأكل الاحباش القرود فأخذوا منها حب الطرب والرقص .

🐪 *Orang Arab biasa memakan unta, sehingga membuat mereka bersifat pencemburu dan keras*

🐎 *Orang Turki biasa memakan kuda, sehingga membuat mereka bersifat agresif dan kuat*

🐖 *Orang Eropa biasa memakan babi, sehingga membuat mereka bersifat “dayyûts” (tidak merasa cemburu dengan isteri2 mereka ketika bergaul dengan pria lain, pent.)*

🐒 *Orang Abenisia (Habasyah) biasa memakan kera, monyet, sehingga membuat mereka senang dengan alat musik dan berjingkrak dan berjoged ria*

👉🏻 Demikianlah pernyataan Ibnu Khaldûn, yang terekam dalam sejarah setengah abad sebelum Anthelme Brillat-Savarin mengemukakan hal yang serupa.

💬 Bahkan, setengah abad sebelum Ibnu Khaldûn, al-Imâm Ibnul Qoyyim (1292–1350) juga punya pandangan yang serupa. Beliau mengatakan:

كل من ألِفَ ضربا من ضروب الحيوانات اكتسب من طبعه وخُلقه ، فإن تغذى بلحمه كان الشبه به أقوى

“Setiap orang yang menggemari jenis² hewan, dia akan mendapati tabiat dan perangai hewan tersebut ada pada dirinya. Apabila dia menyantap dagingnya maka keserupaannya akan semakin kuat lagi.” (Madârijus Sâlikîn I/4030)

NB :
Apakah juga nampak apabila suatu kaum menggemari makanan tertentu ? Jelas ada pengaruhnya dalam analisa perspektif sosiologi. Orang² desa penggemar makanan sejenis sayur rebung ( _tunas bambu_ ), akar gagan berduri, singkong, ganyong, gembili, dan jenis² palawija lainnya. Maka tampak karakter :

- tidak gengsian
- apa adanya, seadanya
- polos, lugu, tak dibuat²
- kuat, ulet, tahan bantingan
- tidak mudah mengeluh
- nekat, ngotot.
- mandiri, berdikari,
- tanggung jawab

Gak percaya ? Lihat rata² orang² desa yang makananny palawija. Persis eksistensi palawija. Perlu juga kita belajar dari mereka...

Tidak ada komentar :

Posting Komentar