Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 06 November 2018

BAHAYA UJUB

*Ujubbbbb....*
*BAHAYA UJUB*

••• Umar al-Farūq _radhiyallāhu ’anhu_ berkata,

«أخوف ما أخاف عليكم أن تهلكوا فيه ثلاث خلال: شحٌّ مطاع، وهوى متبع، وإعجاب المرء بنفسه»

“Tidak ada yang paling aku takuti yang dapat membinasakan kalian kecuali 3 hal yaitu :
💔 1. Kebakhilan yang dituruti
💔 2. Hawa nafsu yang diikuti
💔 3. Rasa takjub dengan diri sendiri.”
(Riwayat oleh Ibnu Abdil Barr di dalam Jāmi’ Bayānil Ilmi wa Fadhlihi (I/568).

••• Dari Ka’ab, bahwa beliau pernah berkata kepada seseorang yang sibuk mengumpulkan hadits :

«اتق الله، وارض بالدُّون من المجلس، ولا تؤذ أحدًا؛ فإنَّه لو ملأ علمك ما بين السماء والأرض مع العُجْب، ما زادك الله به إلا سفالًا ونقصانًا»

“Bertakwalah kepada Allah dan carilah kedudukan yang rendah (tidak mencolok) di dalam majelis, dan janganlah kamu menyakiti seorangpun. Karena sesungguhnya, seandainya ilmumu sepenuh langit dan bumi, namun disertai dengan perasaan ujub, niscaya Allah tidak akan menambahkan bagimu kecuali kehinaan dan kekurangan.”
(Riwayat Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliyā’ (V/376) dan Ibnu Abdil Barr dalam Jāmi’ Bayānil Ilmi wa Fadhlihi (I/567).

••• ’Alī bin Abī Thālib _radhiyallāhu ’anhu_ berkata,

«الإعجاب ضد الصواب وآفة الألباب»

“Rasa ujub (bangga dengan diri sendiri) itu adalah lawan dari kebenaran dan penyakit akal sehat.” (Ādab ad-Dun-yā wad-Dīn karya al-Māwardī : 237).

••• Aisyah, putri Abu Bakr, _radhiyallāhu ’anhumā,_ berkata,

«لبست مرة درعًا جديدًا، فجعلت أنظر إليه، وأعجب به»

“Suatu ketika saya mengenakan mantel baru yang menyebabkan diriku senang memandangnya sehingga aku takjub dengannya.”

Lantas Abu Bakr radhiyallāhu ’anhu berkata kepada beliau,

«أما علمت أنَّ العبد إذا دخله العجب بزينة الدنيا، مقته ربُّه حتى يفارق تلك الزينة؟»

“Bukankah engkau tahu jikalau seorang hamba telah disusupi perasan ujub terhadap perhiasan dunia, maka Allah menjadi murka padanya hingga ia meninggalkan perhiasannya tersebut.”
Lalu Aisyah mengatakan,

«فنزعته فتصدقت به.»
“Lantas saya pun melepaskan mantel tersebut dan menyedekahkannya.”

Kemudian Abu Bakr berkata,
«عسى ذلك أن يكفِّر عنك»
“Semoga hal ini bisa menjadi penghapus dosamu.” (Riwayat Abu Nu’aim di dalam Hilyatul Auliya : I/37)

••• Aisyah radhiyallāhu ’anhā juga pernah mengatakan,

«وإنَّ العُجْب لو كان رجلًا كان رجل سوء»
“Sesungguhnya, apabila rasa ujub itu berbentuk orang, maka akan berupa orang yang jelek / buruk." (Diriwayatkan oleh Ibnu Wahb di dalam kitab Jami’ beliau : 570).

🌾 Abū ad-Dardā’ berkata :

« علامـة الجهـل ثـلاث:
◆ العُجْب،
◆ وكثرة المنطق فيما لا يعنيه،
◆ وأن ينهى عن شيء ويأتيه »

“Tanda kebodohan itu ada tiga :
🍂 rasa ujub (bangga dengan diri sendiri),
🍂 banyak bicara hal yang tidak bermanfaat,
🍂 melarang sesuatu yang ia sendiri mengerjakannya.”
(Riwayat Ibnu Abdil Barr, Jāmi’ Bayānil Ilmi wa Fadhlihi (I/569) dan Ibnu Asākir dalam Tārikh Dimasyqi (47/175).

🌾 Dari Masrūq beliau berkata,

«كفى بالمرء علمًا أن يخشى الله، وكفى بالمرء جهلًا أن يُعجب بعلمه»

“Cukuplah seseorang itu dianggap berilmu lantaran dia takut kepada Allāh. Dan cukuplah pula seseorang dikatakan bodoh lantaran dia merasa ujub dengan ilmunya.” (Jāmi’ Bayānil Ilmi wa Fadhlihi karya Ibnu Abdil Barr (I/143).

🌾 Abū Wahb al-Marrūzī berkata,
«سألت ابن المبارك: ”ما الكبـر؟“
قال: ”أن تـزدري النـاس.“
فسألته عن العُجْـب؟
قال: ”أن تـرى أن عنـدك شيئًـا ليـس عنـد غيـرك، لا أعلـم في المصليـن شيئًـا شـرًّا من العُجْـب“»

“Aku pernah bertanya kepada Ibnul Mubārak, apakah kesombongan itu? Beliau menjawab, "Meremehkan manusia”.

••• Lalu aku bertanya tentang ujub, lantas beliau menjawab,

“Kamu melihat ada pada dirimu sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Saya tidak pernah tahu sesuatu yang paling buruk menimpa orang-orang yang sholat melebihi rasa ujub.”.”
(Siyar A’lāmin Nubalā’ : VIII/407).

••• Orang² yang sholih, para penuntut ilmu yang memiliki sedikit 'kelebihan' dari ilmu, atau ibadah, atau kesalihan sangat berpotensi UJUB, kecuali orang² yang dirahmati Allah ta'ala. Baru bisa berceramah, baru bisa bahasa arab sedikit, baru diberikan kemampuan ilmu segenggam saja sudah ujub. Seakan² hanya dia yang masuk surga. Merasa dirinya lebih baik dan lebih bertaqwa, lebih dekat dekat dengan Allah, dan lebih Allah cintai daripada orang lain. Orang lain itu apa ! Sedikit ilmunya, gak pantas dianggap ilmunya, orang lain itu hanyalah pelengkap penderita, mereka itu hanyalah kelompok "orang tipis" hafalannya, ilmunya, kesholihannya... wal iyadzu billah...

🌾 Alī bin Tsābit berkata,

«المـال آفتـه التبذيـر والنهـب، والعلـم آفتـه الإعجـاب والغضـب»

“Harta itu, penyakitnya ada pada tabdzīr (membuang-buang harta) dan sikap tamak. Sedangkan ilmu, penyakitnya ada pada rasa ujub dan mudah marah.”
(Jāmi’ Bayānil Ilmi wa Fadhlihi karya Ibnu Abdil Barr : I/143).

🌾 Khālid bin Yazīd bin Mu’awiyah berkata,

«إذا رأيـت الرجـل لجوجًـا، مماريًـا، معجبًـا بنفسـه، فقـد تمـت خسارتـه»

“Jika anda melihat orang yang suka debat, suka pamer dan ujub dengan dirinya, maka lengkap sudah kerugiannya .” (Musāwi al-Akhlāq karya al-Kharā’ithī hlm. 567)

*'UJUB, JURANG KEBINASAAN*

••• Ibnu Rajab rahimahullāh berkata,

- إنما أهلك إبليس العجب بنفسه ولذلك قال :

“Sesungguhnya, binasanya Iblis itu lantaran rasa ujub (bangga) dengan diri sendiri.
Karena itulah Iblis mengatakan,

﴿ أنا خير منه ﴾
"Aku lebih baik darinya (Adam)."

- وإنما كملت فضائل آدم باعترافه على نفسه : 

Dan sesungguhnya semakin sempurna keutamaan Adam 'alaihis salām lantaran pengakuan atas dirinya :

﴿ ربنا ظلمنا أنفسنا ﴾.

"Ya Rabb kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri."” [Lathā'iful Ma'ārif hlm. 57]

••• ════ ༻༺ ════ •••


Yaa Robb... hindarkan kami dari rasa Ujub. Semoga bermanfaat. Amiin

Tidak ada komentar :

Posting Komentar