Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 28 November 2016

Bahaya Ashobiyah (Fanatik Buta)

🌺 *TERCELANYA ASHOBIYAH (Fanatik golongan)* ‼

🔵 Fanatik buta kepada perseorangan/ tokoh, kelompok, kabilah, kaum atau suku tertentu adalah tercela. Fanatik (ashobiyah) secara mati²an, tidak peduli apakah yang di *fanatik*i itu benar atau salah tetap dibela².

🔵 Sementara kelompok/golongan lain siapapun dia tetap bukan saudaranya dan tidak ada keloyalan sama sekali kepadanya.

🔵 Padahal yang benar : Islam ini untuk semesta alam. Dakwah ini untuk seluruh suku, lintas kabilah, antar bangsa dan negara. Siapapun orangnya, apapun suku dan bangsanya asalkan dia muslim maka wajib kita mencintainya.

🔵 Dahulu saat terjadi perselisihan antara kaum Muhajirin Makkah dan kaum Anshor Madinah masing² kelompok memanggil golongannya. Dua kelompok tersebut hampir berperang. Orang Makkah berteriak ;"Hai Muhajirin....". Orang Madinah juga memanggil kelompoknya ;"wahai Anshor..."Dan hal tersebut dicela oleh Rosululloh dan dikategorikan sebagai bentuk seruan jahiliyah. (Riwaya Muslim 2584)

ﻣَﻦْ ﻗُﺘِﻞَ ﺗَﺤْﺖَ ﺭَﺍﻳَﺔٍ ﻋُﻤِّﻴَّﺔٍ ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔً ﺃَﻭْ ﻳَﻨْﺼُﺮُ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔً ﻓَﻘِﺘْﻠَﺔٌ ﺟَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔ

*“Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera ummiyyah (kesesatan) yang disebabkan ia mengajak kepada ashobiyah atau dalam rangka menolong ashobiyah, maka matinya adalah mati jahiliyah”*. [HR Muslim: 1850]

🔵 Sayang sekali. Sudah habis-habisan lalu mati tapi tidak menjadi golongannya nabi.

🔵 Memang suatu yang mutlak Di dunia ini adalah keberagaman golongan. Keberadaan dan perbedaan suku, exsistensi kelompok, kabilah, bangsa dan negara. Namun Islam datang untuk mematahkan sekat² kelompok dan golongan tersebut untuk hanya tunduk kepada Islam. Titik tolak keloyalan dan fanatisme hanya untuk agama saja.

🔵Bagaimana ciri-ciri ashobiyah atau fanatik berlebihan pada suatu kelompok?

1⃣. Jika ada dalil yang shahih …dibantah dengan perkataan pimpinan atau kelompoknya atau AD/ART bikinannya.

‼ Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah, maka *tidak halal baginya untuk meninggalkannya hanya gara² ucapan orang.*” (Madarijus Salikin , 2: 335)

2⃣. Jikapun mereka punya dalil …dalilnya rapuh. Atau ayat tapi intepretasinya pemahamannya sendiri.

🔵 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Mayoritas orang-orang fanatik madzhab tidak mendalami Al Qur’an dan As Sunnah kecuali segilintir orang saja. Sandaran mereka hanyalah hadit-hadits yang rapuh atau hikayat-hikayat dari para tokoh ulama yang bisa jadi benar dan bisa jadi keliru.” Fanatik madzhab yang ada dahulu sama dengan fanatik kelompok saat ini.

3⃣. pendapat kelompoknya yang dianggap paling benar sendiri.
‼Jika ada pendapat luar …tidak diterima, karena bukan dari pimpinan atau kelompoknya.

4⃣.Jika dinasihati dan dikritik …sulit menerima, lebih-lebih nasihat dan kritikan yang menentang pendapat kelompoknya.

🔵 Jika ada kekeliruan dalam kelompoknya, anggotanya membela mati-matian tanpa berdalil. DALIL belum dicerna dan difahami tapi sudah keluar ototnya. Langsung apriori dan pokoknya tidak terima. Intinya, kelompoknya tidak boleh disalahkan karena ‘pasti benar ‘. Dan cenderung menganggap keberadaan um muslimin di luar golongannya sebagai musuh yang harus di'serang'.

5⃣. Jika pendukungnya ditanya …lebih cenderung menjawab, kami kan kelompok ini, harus berpendapat seperti ini.

🔵Jika berdakwah …yang ditekankan adalah mengikuti kelompoknya. Orientasinya sebatas merekrut jumlah massa. Bukan untuk mengikuti Al-Qur’an dan Hadits, bukan menyeru dan mengajak manusia agar masuk surga, tapi memperkokoh kelompoknya saja. Bukan dakwah kepada tauhid dan mengikuti tuntunan Nabi tapi untuk kepentingan duniawi.

🔵 Pokoknya dakwah pada kelompoknya yang dipentingkan.

6⃣. Jika ada anggota yang keluar dari kelompoknya, apakah karena menikah dengan pilihan orang tua, apakah kembali ke kampung mengurusi ibunya yang sudah renta, maka dianggap telah menyimpang, mufaroqoh serta membelot bahkan bisa dikenakan sanksi. Bisa² tidak didatangi pernikahannya, tidak diucapi salam jika berjumpa. Bahkan tidak disholati jenazahnya. *Yang lebih mengerikan adalah dihalalkan darahnya.*

‼ Mari kita muhasabah bersama. Apakah dakwah ini untuk meninggikan Islam atau meninggikan kelompok ?

⁉ Menyeru orang agar mengikuti Islam atau agar manusia mentokohkan 'ustadz'nya ?
⁉ Membesarkan dakwah islam atau memperbesar simbol² ashobiyah ?
⁉ Lebih membanggakan nabi dan para sahabatnya atau figur-figur yang ditokohkan ?
⁉ Lebih mengedepankan apa yang sudah ditetapkan nabi atau lebih membangga²kan improvisasi pemikirannya sendiri?

🌿 KITA Bermohon kepada Allah, agar dakwah kita semakin ikhlas karena Allah. Untuk semata2 meninggikan kalimat Allah.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar