🔊 *السميع*
📣 *
MAHA MENDENGAR*
🔵 Dalam al-Quran kata السميع *'Maha Mendengar'* sekitar 45 kali. Yang menunjukkan urgensinya.
🔵
Allah mendengar setiap suara di langit, di bumi dan dimanapun. Baik
yang nampak, yang tersembunyi, yang lirih, yang keras, ultrasonik maupun
suprasonik. Sendirian maupun serentak bersama dengan berbagai bahasa.
Bahkan frekuensi getaran gelombang yang sangat rendah. Tiada satupun
bunyi suara yang luput dari pendengaranNya.
🔵
Nabi Sulaiman mendengar suara semut yang teramat lirih, maka السميع
pencipta semut lebih mampu mendengar apa yang DIA ciptakan. Binatang
tertentu mampu menangkap getaran sejauh ratusan meter, maka السميع maha
mampu untuk mendengar apa yang DIA ciptakan.
🔵
Allah السميع mendengar rintihan nabi Dzan Nun ibnu Mata meski dalam 4
kegelapan bertindih² (gelapnya perut ikan, gelapnya lautan yang dalam,
di bawah tumpukan awan yang tebal & gelapnya malam yang kelam).
🔵
Maha mendengar suara yang dekat maupun jauh, suara lahir mauun batin,
suara yang telah lalu maupun yang akan datang, yang sirr (rahasia), yang
‘alaniyah (keras), suara bisikan ataupun teriakan, yang samar² atau
dalam riuh, sama saja di sisi Allah.
ﺳَﻮَﺍﺀٌ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﺃَﺳَﺮَّ ﺍﻟْﻘَﻮْﻝَ ﻭَﻣَﻦْ ﺟَﻬَﺮَ ﺑِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﻫُﻮَ ﻣُﺴْﺘَﺨْﻒٍ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺳَﺎﺭِﺏٌ ﺑِﺎﻟﻨَّﻬَﺎﺭ
ِ
🔵
“Sama saja (bagi Allah), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapan dan
siapa yang berterus-terang dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi
di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari. ”
(QS. Ar Ro’du: 10).
🔵
Nabi Dawud mampu mendengar tasbihnya gunung, nabi Muhammad mampu
mendengar tangis pepohonan, binatang melata mampu mendengar jeritan
penghuni barzakh, maka Allah السميع yang menciptakan lebih mampu
Mendengarya.
🔵
Maha Mendengar do’a setiap hamba-Nya. Mendengar dan memahami maksud²
hambaNya. Allah mudah mengabulkan do’a setiap hamba walau mereka
menyampaikan dalam berbagai hajat keinginan dan bahasa.
🔵 Juga do'a ketika sholat,
ﺳَﻤِﻊَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻤَﻦْ ﺣَﻤِﺪَﻩ
ُ
“Allah memperkenankan permintaan orang yang memuji-Nya.”
🔵
Allah mendengar dan meliputi apa saja yang diucapkan hambaNya. السميع
mendengar setiap keluhan dan pengaduan. Menolong Musa dan Harun saat
terdesak.
🍒 *di antara BUAH السميع* ;
1⃣.
Menetapkan bahwa nama dan sifat Allah السميع. Sesuai dengan keagungan
dan kemuliaanNya. Tanpa harus menanya-nanyakan bagaimana (takyif), tidak
menafsir²kan (tahrif) pendengaranNya, tidak menyamakanNya dengan
makhlukNya (tasybih). Seperti mendengar pakai telinga apa tidak. Dan
tidak meniadakan sifat mendengarNya (ta'thil)
🔵 Jika seluruh makhluk mendengar membutuhkan telinga, maka Allah tidak butuh kepada ciptaanNya.
ﻟَﻴْﺲَ ﻛَﻤِﺜْﻠِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﺒَﺼِﻴﺮ
ُ
“ Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat. ” (QS. Asy Syura: 11).
2⃣.Jika
seorang hamba mengimani bahwa Allah Maha Mendengar, maka ia akan
berusaha menjaga lisan dan setiap ucapannya. Ia akan selalu mengisi
waktunya dengan bunyi² dzikir dan syukur pada Allah السميع . Akan
berusaha menjauhi suara² kemaksiyatan; mengghibah, mencela, memaki,
asbun, dan nyanyian melalaikan.
3⃣.
Ia pun pasti tambah rajin dan semangat banyak² meminta pada Allah.
Ketika berdo’a, ia menyeru dengan nama السميع supaya bisa menggapai
harapannya dan diberi apa yang diminta. Karena semuanya didengar oleh
السميع.
ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻨَّﺎ ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ [ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ: 127]
4⃣.
Bertawassul dengan السميع ketika berdoa. Dan banyak dalam Al Qur’an,
para nabi bertawassul dengan nama Allah ini. Allah mendengar dan
mengabulkan do'a nabi Zakariya dan Ibrohim padahal sudah berusia renta,
َ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑِّﻲ ﻟَﺴَﻤِﻴﻊُ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀ
ِ
🔵“ Sesungguhnya Robbku, benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa .” (QS. Ibrahim: 39).
5⃣. Allah pun memerintah untuk meminta perlindungan dari godaan setan dan Allah ingatkan pada hamba-Nya bahwa ia Maha Mendengar,
ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﻳَﻨْﺰَﻏَﻨَّﻚَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻧَﺰْﻍٌ ﻓَﺎﺳْﺘَﻌِﺬْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢ
ُ
“ Dan jika syetan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah
perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. ” (QS. Fushshilat: 36).
6⃣.
Larangan berdoa dan meminta kepada sesuatu yang tidak bisa mendengar.
Mendengar saja tidak bisa apalagi mengabul. Kepada patung gundul tuli
botak, kepada arwah orang mati, kepada kuburan dan lainnya.
7⃣.
Seorang ibu yang buta mampu mengenali dan mendengar 11 anak-anaknya.
Bahkan mampu merinci masing² dengan hanya getaran bau keringat dan detak
jantung masing² anaknya. Maka Allah السميع maha Mendengar lebih detail
dengan apa yang Dia ciptakan sendiri.
8⃣.
Memiliki rasa muroqobah. Merasa dilihat Allah البصير , dan didengar
Allah السميع yang membuahkan ketaqwaan di dalam dirinya dimanapun dan
kapan saja. Memperbaiki lahiriyah dan bathiniyah.
9⃣.
Di antara panca indera manusia ini yang harus dipertanggung jawabkan
adalah pendengaran. Ia didahulukan daripada indera yang lain. Sejak bayi
pun indera ini yang lebih dahulu difungsikan. Hendaknya lebih mendapat
perhatian.
ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺴَّﻤْﻊَ ﻭَﺍﻟْﺒَﺼَﺮَ ﻭَﺍﻟْﻔُﺆَﺍﺩَ ﻛُﻞُّ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻨْﻪُ ﻣَﺴْﺌُﻮﻟًﺎ [ ﺍﻹﺳﺮﺍﺀ: 36 ]
🔵" Sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya". (Al-Isra’:39)
🔟. Menjaga dzikir pagi agar dihindarkan dari mara bahaya. Sebagaimana yang diajarkan nabi,
« ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻓِﻲ ﺻَﺒَﺎﺡِ ﻛُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍ ﻭَﻣَﺴَﺎﺀِ ﻛُﻞِّ
ﻟَﻴْﻠَﺔٍ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﺎ ﻳَﻀُﺮُّ ﻣَﻊَ ﺍﺳْﻤِﻪِ ﺷَﻲْﺀٌ ﻓِﻲ
ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟﺴَّﻤِﻴﻊُ ﺍﻟْﻌَﻠِﻴﻢُ ﺛَﻠَﺎﺙَ
ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺼِﺒْﻪُ ﻓَﺠْﺄَﺓُ ﺑَﻠَﺎﺀٍ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﺼْﺒِﺢَ ﻭَﻣَﻦْ ﻗَﺎﻟَﻬَﺎ
ﺣِﻴﻦَ ﻳُﺼْﺒِﺢُ ﺛَﻠَﺎﺙُ ﻣَﺮَّﺍﺕٍ ﻟَﻢْ ﺗُﺼِﺒْﻪُ ﻓَﺠْﺄَﺓُ ﺑَﻠَﺎﺀٍ ﺣَﺘَّﻰ
ﻳُﻤْﺴِﻲ (ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﻭﺩ)
َ
🔵
“Barangsiapa mengucapkan ; (Dengan menyebut nama Allah yang dengan
namaNya tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang bisa
mencelakakan, dan Dia *Maha Mendengar* lagi Maha Mengetahui) sebanyak
tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang dengan
tiba-tiba hingga pagi hari. Dan barangsiapa membacanya pada pagi hari
sebanyak tiga kali, maka ia tidak akan tertimpa musibah yang datang
dengan tiba-tiba hingga sore hari”. (HR. Abu Dawud
*ﻧﺴﺄﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒـــﺎﺭﻙ ; اللهم إني ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﻗﻠﺐ ﻻ ﻳﺨﺸﻊ ﻭﻣﻦ ﺩﻋﺎﺀ ﻻ ﻳُﺴﻤﻊ »* (ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ) . .
✍
أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar