Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Rabu, 07 Maret 2018

orang pinggiran

🇴 🇷 🇦 🇳 🇬 .
🇵 🇮 🇳 🇬 🇬 🇮 🇷 🇦 🇳


*ORANG PINGGIRAN*

 Surga diisi oleh kaum dhu’afa. Secara bahasa *dhu’afa* artinya orang-orang lemah, maksudnya adalah orang-orang miskin. Mereka disebut lemah karena ;
- lemah tidak berdaya
- tidak cukup mampu berusaha mencukupi kebutuhan² primernya
- mereka diremehkan oleh kebanyakan manusia,
- tetapi di sisi Allah mereka adalah orang-orang besar karena ketaqwaannya.

 Diriwayatkan dari Haritsah bin Wahab ¢, ia mendengar Rasulullah [] bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَهْلِ الْجَنَّةِ؟ قَالُوا: بَلَى، قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: كُلُّ ضَعِيفٍ مُتَضَعِّفٍ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ

“Maukan kalian kuberitahu penduduk Surga?” Mereka menjawab, “Mau.” Beliau [], “Setiap orang yang lemah dan dilemahkan, jika bersumpah atas nama Allah, pasti Dia wujudkan.” (HR. Muslim no. 2853)

 Imam Nawawi ¢ menjelaskan, “Maknanya adalah: dianggap lemah oleh manusia, diremehkan, dan diperlakukan sewenang-wenang, karena lemahnya kondisi dirinya di dunia. Maksud hadits tersebut adalah kebanyakan penduduk Surga adalah mereka, bukan semuanya.” (Al-Minhaj 17/187)

 Mereka bukan orang yang dimuliakan manusia sewaktu di dunia, bahkan ditertawakan karena menderita melarat, dan dijadikan obyek bahan éjékan karena tertimpa kemiskinan. Apa yang mereka makan adalah makanan kasar dengan lauk pauk yang teramat sederhana, menu makanan anak² mereka kadang² hanya garam dan cabe merah, tali terompah mereka berupa serampat serat nilon yang disambung kembali, sudah berbulan² mereka tanpa ada simpanan uang sama sekali, juga tidak berani berhutang sebab mereka tahu diri tidak adanya kepastian apakah bisa membayar kembali. Acapkali ayah dan ibu mereka mengalah tidak makan demi anak²nya supaya bisa sarapan. Dan sang ibu berpura² untuk menghibur putranya 'ibu masih kenyang nak..., ibu makan nanti² saja'... Jika ke pasar mereka mencari satu- dua bahan belanja itupun dicari harganya dan menawar yang paling murah, pakaian mereka compang-camping sangat sederhana, manakala ada yang robek ditambal kembali, jika satu dari keluarganya ada yang sakit atau kena musibah hanya tangisan yang mereka bisa andalkan. Mereka menghindari perselisihan dengan manusia, sebab dia tahu pasti kalah bersaing dengan mereka.

 Tidak jarang mereka diperlakukan sewenang-wenang, ditekan, dianiaya semena², diperintah² dengan kasar, dibentak², tidak dihargai hak²nya, kadang² dirugikan, ditipu, dan dipinggirkan serta tidak mampu membela diri. Mereka tatkala mendapat perlakuan seperti itu hanya diam mengalah sebab tahu dia pasti kalah, berusaha menyimpan rapat² deritanya, hanya tangis pilu terpendam dalam dada, dan hanya do'a yang jadi andalan dan kepasrahan.

 Sebagian mereka berpenampilan kurang sedap dipandang manusia, bahkan manusia mengejeknya, bukan karena tidak ingin tampil indah, tetapi memang karena mereka tidak mampu membeli pakaian bagus, kehidupan mereka serba sederhana dan penuh kekurangan. Jika mandi sabun mandi mereka berupa batu kali, sikat gigi dari sabut kelapa, berhanduk sarung, memasak dengan kayu kering dan tungku agar meminimalisir biaya, mengandalkan daun² sayuran alam agar menghindari biaya beli, rela berjalan kaki agar tidak usah mengeluarkan dana transportasi, anak² mereka pergi bersekolah sangat jarang diberi uang saku, seringkali terlihat menggigit jari apabila melihat teman²nya riang gembira berbelanja.

 Diriwayatkan dari Abu Hurairah ¢, ia berkata bahwa Rasulullah [] bersabda:

رُبَّ أَشْعَثَ مَدْفُوعٍ بِالْأَبْوَابِ، لَوْ أَقْسَمَ عَلَى اللهِ لَأَبَرَّهُ

“Betapa banyak orang yang rambutnya acak-acakan, ditolak di setiap pintu, tetapi jika ia bersumpah atas nama Allah, pasti Dia wujudkan.” (HR. Muslim no. 2854)

 Allah Maha Adil. Di dunia ia terbatas menikmati dunia tidak seperti orang-orang kaya, maka di Akhirat mereka diizinkan menikmati Surga sebelum dimasuki orang-orang kaya sejarak 500 tahun.

 Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ¢ bahwa Rasulullah [] bersabda:

يَدْخُلُ الْفُقَرَاءُ الْجَنَّةَ قَبْلَ الْأَغْنِيَاءِ بِخَمْسِمِائَةِ عَامٍ نِصْفِ يَوْمٍ

“Orang-orang fakir masuk Surga sebelum orang-orang kaya sejarak 500 tahun, yaitu setengah hari (Akhirat).” (HR. At-Tirmidzi no. 2353)

 Satu hari di Akhirat sama dengan seribu tahun di dunia. Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan,

وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu” (QS. Al Hajj: 47)

 Oleh karenanya, setengah hari di Akhirat sama dengan 500 tahun di dunia.

فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ

“Dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS. Al Ma’arij: 4)

Di saat banyak orang yang dihisab dan menunggu lama di atas terik matahari, orang-orang miskin sudah bersenang-senang dan bermain-main di Surga. Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أَتَعْلَمُ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ مِنْ أُمَّتِي؟ قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ فَقَالَ:h الْمُهَاجِرُونَ يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى بَابِ الْجَنَّةِ وَيَسْتَفْتِحُونَ، فَيَقُولُ لَهُمُ الْخَزَنَةُ، أَوَ قَدْ حُوسِبْتُمْ، فَيَقُولُونَ بِأَيِّ شَيْءٍ نُحَاسَبُ، وَإِنَّمَا كَانَتْ أَسْيَافُنَا عَلَى عَوَاتِقِنَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ، حَتَّى مِتْنَا عَلَى ذَلِكَ، قَالَ: فَيُفْتَحُ لَهُمْ، فَيَقِيلُونَ فِيهِ أَرْبَعِينَ عَامًا قَبْلَ أَنْ يَدْخُلَهَا النَّاسُ

“Apakah kamu tahu rombongan pertama yang masuk Surga dari umatku?” Dia menjawab, “Allah dan RasulNya lebih tahu.’ Beliau bersabda, “Orang-orang Muhajirin, mereka pada hari Kiamat mendatangi pintu Surga untuk meminta dibuka, lalu penjaga pintu bertanya, ‘Apakah kalian sudah dihisab?’ Mereka menjawab, ‘Karena hal apa kami dihisab? Sungguh pedang-pedang kami berada di leher kami fi sabilillah hingga kami meninggal di atas hal itu.’ Lalu dibuka untuk mereka dan mereka istirahat di Surga 40 tahun sebelum dimasuki oleh manusia.’” (HR. Al-Hakim no. 2389)

 Sayangilah orang² lemah;

ﺍﺭْﺣَﻤُﻮﺍ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﻳَﺮْﺣَﻤْﻜُﻢْ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀ
ِ
"Sayangilah siapa yang di bumi maka yang di langit akan menyayangi kalian." [HR Bukhari]


Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar