Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 04 Januari 2021

ANTARA PERTENGAHAN dan EKSTRIM

 ANTARA TAWASSUTH (PERTENGAHAN), TASYADDUD (EKSTRIM) & TASAHUL (LIBERAL)

ﻣﺎ ﻭﺍﻓﻖ ﺍﻟﺸﺮﻉ ﻓﻬﻮ ﺍﻹﻋﺘﺪﺍﻝ ،
ﻭ ﻣﺎ ﺯﺍﺩ ﻋﻨﻪ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺘﺸﺪﺩ ، ﻭﻣﺎ ﻧﻘﺺ ﻋﻨﻪ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﺘﺴﺎﻫﻞ . ‏[ ﺍﺑﻦ ﻋﺜﻴﻤﻴﻦ | ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ :٢١١ ]
Apa yang sesuai syariat itulah adil /proporsional. Apa yang melebihi darinya itulah ekstrim. Apa yang kurang darinya maka itulah bermudah²an.
Contoh
◼ *DALAM HAL JILBAB*
- Proporsional : yang sesuai sunnah
- Extrim : anak balita sudah diicadari, jilbabnya berkibar 4 meter memenuhi jalanan, burka (jilbab sekaligus menutup mata).
- Tasahul : jilbab sampir, leher kelihatan, jilbob gaul, berpakaian terlalu ketat.
◼ *DALAM HAL SHAF SHOLAT*
- Tawassuth : barisan yang rapat, lurus dengan lembut, tanpa berdesakan.
- Tasyaddud : sangat rapat, sampai kaki saling menginjak, mepet tak ada jarak
- Tasahul : terlalu longgar, jaraknya renggang- renggang.
◼ *DALAM HAL CELANA (BAGI LAKI²)*
- Pertengahan : biasa, tidak sampai melewati mata kaki (isbal).
- Keterlaluan : terlalu tinggi sampai dekat lutut, dipakai sholat seperti celana bola, dengan dalih agar tidak isbal.
- Meremehkan : celana ketat/ pendek paha kelihatan, atau isbal. Kaki cuma 1 meter celananya 2 meter.
◼ *DALAM HAL CANDA*
- Pertengahan: canda secukupnya, sepantasnya, lihat kondisi dan dengan siapa saat bercanda.
- Melampaui batas : tak ada canda², kaku, canda itu haram mutlak.
- Permisif : terlalu banyak canda, masalah serius pun dicandai, bercanda dengan hukum agama, dll
◼ *DALAM HAL MUSIK*
- Proporsional : yang instrumentnya rebana, yang islami, tidak mengandung lirik kesia-siaan, syairnya bermanfaat untuk menguatkan jiwa, dinyanyikan dalam walimah dan hari raya. (Dengan rincian)
- Ekstrim : rebana haram, semua jenis nasyid haram secara mutlak, jenis naghom apapun haram mutlak.
- Permisif : serba boleh, full musik, musik apapun halal baginya, mbuh dangdut, mbuh koplo, goyang, joget, jengking, mleding, semuanya boleh.
◼ *DALAM HAL AKHLAK & PERILAKU*
- Ahlussunnah : lembut, proporsional, pertengahan, mudah berbelas kasih, penyayang, ikut merasakan penderitaan orang lain, menginginkan agar orang lain juga mendapatkan kebaikan seperti dirinya, adil, bijaksana, menjaga keutuhan dan persatuan, dsb.
- Tasyaddud : kaku, ekstrim, sangar, tak punya rasa belas kasihan, kasar, frontal, dogmatis, anti toleransi, ujub dan berbangga diri, menggunakan dalil secara serampangan, ta-ahhul (sok ahli) dalam menentukan hukum permasalahan² besar, berat sepihak, memaksakan kehendak, terlalu bersemangat dalam beragama tanpa ilmu, jauh dari petunjuk ulama' besar, dll.
Tasahul : tak punya prinsip, sangat kurang ibadah, jarang- jarang beramal, gampang terjerembab dalam kesalahan dan kemaksiyatan, yang penting baginya hidup enak mengikuti hawa nafsu.
◼ *DALAM HAL TABDI' (MEMBID'AHKAN)*
- tawasauth : tidak bermudah²an memvonis bid'ah, husnudzan kpd kaum muslimin, menganggap semua kaum muslimin dari kelompok manapun tetap memiliki hak penghormatan dan hak cinta kepada mereka, mengingkari sebatas kesalahannya, berusaha menasehatinya, membenci sebatas bid'ahnya, tetap mencintainya karena keimanannya.
- tasyaddud : semua pelaku bid'ah tak perlu penghormatan, semua di luar kelompoknya sebagai ahlul bid'ah, menyamakan semua jenis bid'ah tanpa rincian, terlalu gampang menganggap kaum muslimin sebagai ahlul bid'ah.
- Taslahhul : gak ada kamus bid'ah baginya. Acara bid'ah apapun ikut, kelompok apapun dianggapnya ahlus sunnah. Semua ahlul bid'ah diambil ilmunya.
Semoga bermanfaat. Amiin.
*Kunci Kebaikan Dunia Akhirat*
▪️ Imam Asy-Syafi'i mengatakan
ﺧﻴﺮ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ ﻓﻲ ﺧﻤﺲ ﺧﺼﺎﻝ ﻏﻨﻰ ﺍﻟﻨﻔﺲ ﻭﻛﻒ ﺍﻷﺫﻯ ﻭﻛﺴﺐ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﻭﻟﺒﺎﺱ ﺍﻟﺘﻘﻮﻯ ﻭﺍﻟﺜﻘﺔ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺣﺎﻝ
"Kebaikan dunia dan akherat terletak pada lima hal, kaya hati, tidak mengganggu, penghasilan halal, hati yang tertutup pakaian takwa dan yakin dengan Allah dalam setiap kondisi"
(Bustanul Arifin karya An-Nawawi hlm 113, Dar al-Minhaj).
▪️ Hasil telaah dan renungan Imam Asy-Syafi'i kunci kebaikan dunia akhirat itu ada pada lima hal.
1) *KAYA HATI* , qana'ah atau merasa cukup dengan pemberian Allah*. Dengan ini orang itu tidak akan rakus memburu dunia, tidak hasad dengan nikmat yang ada pada orang lain dan tidak suka minta-minta. Ini adalah kunci penting hidup bahagia di dunia.
2) *TIDAK MENGGANGGU* , tidak suka usil, ngeprank mengagetkan, zalim dan ngerjain orang lain baik dengan kata-kata ataupun perbuatan. Ini adalah kunci penting sukses berinteraksi, bersosialisasi dan bermasyarakat.
3) *Penghasilan halal.* Punya penghasilan adalah kiat penting untuk memiliki kehormatan. Orang yang berpenghasilan tidak akan dipandang sebelah mata oleh orang lain. Kalau pun melamar gadis, dengan gagah dan dada tegak tidak terhina. Dengan memiliki pendapatan; berpendapat pun didengar, interaksi semakin lancar, sindikasi semakin lebar, bersosialisasi pun tiada gusar, berkomunikasi semakin tegar, kebutuhan pun bisa dibayar. Penghasilan halal adalah kunci memiliki harta yang barokah. Harta yang barokah itu pasti halal namun yang halal itu belum tentu barokah.
4) *Hati yang berbalut pakaian takwa.* Takwa adalah kunci hidup sejahtera di akherat karena surga hanya Allah siapkan untuk orang-orang yang bertakwa.
5) *Yakin bahwa kita punya Allah* yang sayang dengan kita, yang melindungi kita dan menjamin rezki kita.* Hal ini adalah kunci hati yang lapang, hati yang tenang bebas dari gelisah dan was-was dan kunci optimis dalam setiap kondisi.
Ingat . Semua kehilangan itu ada gantinya kecuali "kehilangan" Allah.
Semoga bermanfaat. Amiin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar