Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 04 Januari 2021

LARANGAN MENDAHULUI ALLAH & RASUL

 *Larangan Mendahului Allah Dan Rasul-Nya*


◼ Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, *janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya* dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al Hujurat:1)

*JANGANLAH MENDAHULUI ALLAH & RASUL*
◼ Di antara keanehan dan penyimpangan dalam beragama adalah lebih mengutamakan perkataan orang², padahal sudah jelas ayatnya dan haditsnya. Larangan lebih mengedepankan ucapan² manusia untuk dijadikan prinsip beragama daripada merujuk kepada Dalil nash Quran dan Sunnah, seperti ungkapan;
- menurut kyai saya...
- menurut guruta....
- kata Mbah Kasim...
- meminjam kata Gus ...,
- sebagaimana menurut Mbah Mun...
- Kata mbah Hasan iman itu ibarat...
- katanya imam Mustakun suatu saat nanti....,
- Kata pujangga Ronggo Warsito (lho.. agama kok sumbernya sono?.),
- sebagaimana teori sosial Emil Durkhem... (agama kok kata orang kafir),
- sesuai dengan pepatah Yunani...
- Sebagaimana dikatakan oleh filusuf...
- Menurut leluhur...
- Sesuai tradisi kita...
- berdasarkan pedoman organisasi.
- menimbang keinginan dan kecenderungan publik...
- sesuai pasal Nomor sekian dari AD/ART bahwa...
- mengingat prinsip manhaj organisasi kita bahwa anak ini tidak boleh menikah.....
- menurut sosiolog terkenal abad ....
- Ajaran islam yang ini harus dilarang, karena tidak sesuai dengan pasal...
- Hadits yang ini harus dilarang dilaksanakan karena tidak sesuai dengan majmu'ah kita...
- Jangan gubris ucapan orang yg mengajak "kembali kepada Allah dan Rasul", "back to Quran and Sunnah"... tapi kita harus kembali pada khittah jam'iyyah kita..

◼Padahal begitu banyaknya dalil, ribuan ayat, ratusan ribu hadits, jutaan atsar salaf, kok masih pakai ucapan si A, si B. Apa kurang ayat dan miskin hadits ?. Jelas² menyimpang dari jalan yang lurus, ketika disampaikan tentang firman Allah begini, sesuai hadits nabi begini, kata ulama' salaf begini, tapi dia malah menyanggah; tapi menurut kyai saya gak begitu.... Dikatakan: Allah berfirman.. Rasulullah bersabda... tapi justru dibantah; "tapi menurut guru saya bukan begitu" (membantah dalil).

◼ Janganlah memutuskan suatu perkara kecuali Allah dan rasul-Nya, dan janganlah mendahului keputusan Allah dan rasul-Nya.

◼Janganlah kalian mengatakan sesuatu yang menyelisihi Al Kitab dan As Sunnah.

◼Dalam riwayat ‘Athiyyah Al ‘Ufi, Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “ Allah melarang kalian berbicara mendahului kalam Allah”

◼Imam Mujahid rahimahullah berkata, “Janganlah kalian berfatwa tentang suatu perkara mendahului Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wa sallam_ sampai Allah memutuskan perkara tersebut melalui lisan beliau”
◼Adh Dhahak rahimahullah berkata, “ Janganlah memutuskan sesutau selain Allah dan rasul-Nya dalam urusan syariat agama kalian”

◼Ibnu Zaid rahimahullah berkata, “ Janganlah memutuskan sesuatu selain Allah dan rasul-Nya”

◼Janganlah memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan keputusan Rasulullah _shallallhu ‘alaihi wa sallam_

◼ Termasuk mendahului Allah dan rasul-Nya adalah :
- membuat syariat baru yang terlarang,
- mengharamkan segala sesuatu yang tidak diharamkan,
- menghalalkan segala sesuatu yang tidak halal. Karena tidak ada keharaman kecuali yang Allah haramkan, tidak ada kehalalan kecuali yang Allah halalkan, dan tidak ada agama kecuali dengan yang Allah syariatkan".

◼ Dalam masalah agama, utamakan firman Allah dan sabda Rasulullah. Adapun urusan dunia, maka terserah engkau, anda yang lebih tahu urusan anda. Asalkan tidak melanggar perintah Allah dan rasulnya.... bebas, berkreasilah.!!

Semoga bermanfaat. Ojo ndisiki Gusti Allah lan Nabi rosul. Dosa...!!

Tidak ada komentar :

Posting Komentar