Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 29 Januari 2019

Keutamaan Sholat

*KEUTAMAAN SHOLAT*

🛰 Mau'idzah Syaikh Abdul Muhsin Ibnu Muhammad Al-Qosim :

ﻓﻲ ﺍﻟﺼَّﻼﺓ ﺗﻴﺴﻴﺮٌ ﻟﻸﻣﻮﺭ ، ﻭﺷﺮﺡٌ ﻟﻠﺼُّﺪﻭﺭ ، ﻭﺯﻭﺍﻝٌ ﻟﻠﻬﻤﻮﻡ ، ﻭﺫﻫﺎﺏٌ ﻟﻠﻐﻤﻮﻡ ، ﻭﺇﻋﺎﻧﺔٌ ﻋﻠﻰ ﺃﻣﻮﺭِ ﺍﻟﺤﻴﺎﺓ ﻭﻗﻀﺎﺀِ ﺍﻟﺤﺎﺟﺎﺕ ، ﻓﻜﻢ ﻧِﻴﻞَ ﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴَّﺮﺍﺕِ ﻭﺃﻧﻮﺍﻉِ ﺍﻟﺨﻴﺮﺍﺕ ﻭﻋﻈﻴﻢِ ﺍﻟﺒﺮﻛﺎﺕ؟ ! ﻗﺎﻝ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ : ﴿ﻭَﺍﺳْﺘَﻌِﻴﻨُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ﴾ . ‏[ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : ٤٥ ‏

"Di dalam sholat mengandung kemudahan pada urusan², kelapangan dada, penghilang berbagai kesedihan, menyingkirkan duka dan kebingungan, pertolongan atas urusan dunia dan tercapainya hajat² kebutuhan dalam kehidupan. Betapa sering dengan lantarannya (sholat) diperoleh berbagai kemudahan, diperoleh macam² kebaikan dan keberkahan yang besar." Allah _ta'ala_ berfirman:

﴿ﻭَﺍﺳْﺘَﻌِﻴﻨُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﺼَّﺒْﺮِ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ﴾ . ‏[ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : ٤٥

"Mintalah pertolongan dengan sabar dan sholat"

🛰 Demikian pula yang dilakukan Rosulullah [] . Tatkaka beliau mendapati berbagai kesedihan dan problematika kesulitan, beliau banyak² tersungkur sujud dalam melakukan sholat,
ﻛﺎﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺣﺰﺑﻪ ﺃﻣﺮ ﺻﻠﻰ

” Bahwasanya Rosulullah saw ketika sedang menghadapi masalah, langsung menegakkan sholat “ ( HR Abu Daud )

🛰 Allah memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk selalu bersabar dan menegakkan sholat di dalam menghadapi segala problematika kehidupan.

🛰 Selain sabar dan sholat, dzikir (mengingat Allah) dan doa adalah senjata ampuh setiap muslim di dalam menghadapi suatu masalah rumit, diantara hadist-hadistnya adalah :

ﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﺫﺍ ﻛﺮﺑﻪ ﺃﻣﺮ ﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﺣﻰ ﻳﺎ ﻗﻴﻮﻡ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﺃﺳﺘﻐﻴﺚ

”Rosulullah saw ketika menghadapi suatu masalah, beliau berdoa : ” Wahai Yang Maha Hidup Kekal, Yang terus menerus mengurus ( mahluk-Nya ), hanya dengan rahmat-Mu saja, saya meminta pertolongan ” ( HR Tirmidzi )

ﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺍﺫﺍ ﺣﺰﺑﻪ ﺍﻣﺮ ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺍﻟﻪ ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻠﻴﻢ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢ , ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺮﺵ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ , ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ

”Rosulullah ketika menghadapi suatu masalah, beliau berdoa:”Tiada Ilah kecuali Allah ta'ala Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia, Maha Suci Allah Robb dari Arsy yang agung, dan segala puji bagi Allah Robb sekalian alam ” (HR Ahmad )

*KISAH AGUNGNYA SHOLAT*

🛰 Kisah nyata yang dialami oleh salah pemuda yang tinggal di wilayah Arab sebagaimana yang dikutip oleh (http://www.ahmadzain.com/read/ilmu/51/) berikut ini :

 Pada awalnya pemuda ini hidup dalam keadaan lebih dari cukup. Ayahnya adalah seorang guru ngaji di sebuah masjid. Walaupun begitu kesalehan ayahnya tidaklah menjadikan pemuda itu ikutbsholeh pula.

Dia setiap hari bergelimangan dengan banyak uang dan fasilitas, sehingga terjerat dengan kehidupan yang gelap. Pada suatu hari terjadilah kecelakaan yang menimpa dirinya yang membuat kakinya lumpuh. Para dokter mengatakan bahwa tidak ada sebab berarti yang menyebabkan kakinya lumpuh, diperkirakan hanya gangguan syaraf karena benturan.

 Suatu hari, ketika dia sedang turun dari mobil dengan kursi rodanya bermaksud singgah mampir di rumah temannya, tiba-tiba ia mendengar suara adzan yang sanggup menggetarkan hatinya yang selama ini keras. Suara adzan tersebut ternyata mampu meluluhkan hatinya, dan membuatnya rindu untuk menuju masjid.

 Sejak saat itu, dia mulai rajin ke masjid untuk melakukan sholat berjama’ah, walaupun dengan kaki yang lumpuh. Padahal di saat dia masih sehat dan kuat, kakinya tidak pernah sekalipun menginjak masjid".

 Maha suci Allah Yang menjadikan musibah sebagai jalan menuju hidayah dan kebaikan. Selang beberapa minggu dia dalam keadaan seperti ini, tiba-tiba dia bermimpi melihat ayahnya bangkit dari kubur seraya memegang bahunya sambil berkata : ”Wahai anakku, janganlah kau bersedih, karena Allah telah mengampuniku karenamu” . Dan mimpi seperti itu berulang-ulang datang kepadanya setiap dia tidur.

 Setelah beberapa tahun lamanya dia konsisten melakukan sholat jama’ah di masjid dan biasanya ia duduk di atas kursi tepatnya di shof pertama yang paling ujung. Pada suatu hari, ketika ia sholat shubuh dan kebetulan sang imam membaca qunut panjang sekali, do’a tersebut mampu menggetarkan hatinya dan membuatnya nangis. Secara tidak sengaja, tiba-tiba hatinya bergetar-getar sangat hebat. Seakan-akan rasa kecintaan kepada Robbnya ingin keluar dari dadanya…. Dia merasa bahwa ajalnya sudah semakin dekat, tetapi secara mendadak dia menjadi tenang kembali dan meneruskan sholatnya bersama imam hingga selesai.

 Setelah itu ia bangkit dari kursi secara tidak sengaja dan bisa berdiri kembali dan penyakitnya sembuh total. _Subhanallah._. Beginilah Allah menunjukkan kepada para hamba-Nya tentang kekuatan sholat yang ternyata membuat seseorang bahagia di dunia dan akherat. Keluar dari duka nestapa. Sebab pada saat sholat itulah waktunya kita meminta bahagia, mengadukan derita, memohon dan berdoa, dan merengek² mengajukan keinginan cita².



Semoga manfaat. Amiin.
أبو حسن

JANGAN BERSEDIH

*JANGAN BERSEDIH*

*Islam Menginginkanmu Bahagia*

📌 Kehidupan ini tak selamanya indah. Senang dan duka datang silih berganti. Hal ini semakin memantapkan hati BAHWA : kehidupan dunia ini hanyalah permain semu. Kebahagiaannya semu. Kenikmatannya semu. Kesedihannya maya. Kehidupan dunia ini maya;
- ada yang datang, ada yang pergi
- yang satu lahir, yang lain mati,
- yang satu hancur, satunya bersemi
- dahulu di atas tanah, kini mati di bawah bumi
- yang baru rusak, yang lama usang
- dahulu kanak², kini telah beranak
- ada yang muncul lalu tenggelam,
- semua musnah, semua punah

Kehidupan dunia hanyalah sementara serta fana.

📌 Ada kehidupan selanjutnya di hadapan kita. Itulah negeri akhirat yang abadi dan hakiki selamanya.
📌 Sesungguhnya tipuan dunia akan hilang. Semua kenikmatan selain surga akan sirna. Dan semua kesusahan selain neraka adalah keselamatan.”
📌 Dunia ini dipenuhi berbagai ujian dan cobaan silih berganti bertubi², namun berbahagialah orang yang bersabar menghadapinya. Pujian bagi orang yang tangguh menjalaninya. Manusia pasti diberi cobaan. Karena dunia ini memang _daarul ibtilaa’_ (negeri tempat ujian dan cobaan). 
Allah_‘azzawajalla_ berfirman,

ﻭَﻧَﺒْﻠُﻮﻛُﻢْ ﺑِﺎﻟﺸَّﺮِّ ﻭَﺍﻟْﺨَﻴْﺮِ ﻓِﺘْﻨَﺔً ۖ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮﻥ
َ
“Wahai manusia, Kami akan menguji kalian dengan kesempitan dan kenikmatan, untuk menguji iman kalian. Dan hanya kepada Kamilah kalian akan kembali” (QS. Al-Anbiya: 35).

📌 Ikrimah _rahimahullah_ pernah mengatakan,

ﻟﻴﺲ ﺃﺣﺪ ﺇﻻ ﻭﻫﻮ ﻳﻔﺮﺡ ﻭﻳﺤﺰﻥ ، ﻭﻟﻜﻦ ﺍﺟﻌﻠﻮﺍ ﺍﻟﻔﺮﺡ ﺷﻜﺮﺍً ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ ﺻﺒﺮ

“Setiap insan pasti pernah merasakan suka dan duka. Oleh karena itu, jadikanlah saat sukamu adalah syukur dan dukamu adalah sabar."

📌 Allah yang menciptakan kebahagiaan dan Kesedihan agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia bersyukur dan berbagi. Dan sempitnya kesedihan, pahitnya penderitaan, diciptakan agar ia tunduk bersimpuh di hadapan Tuhan yang maha rahmat dan mengasihi, serta tidak menyombongkan diri. Hinggalah ia mengadukan harapan di hadiratNya. Merendah, merengek di hadapan Allah.

📌 Semua para nabi mengalami penderitaan. Dan mereka memberi teladan bagaimana kesabaran. Seperti duka yang dialami nabi Yaqub,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﺷْﻜُﻮ ﺑَﺜِّﻲ ﻭَﺣُﺰْﻧِﻲ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ
ِ
“Sesungguhnya hanya kepada Allah aku mengadukan penderitaan dan kesedihanku” (QS. Yusuf: 86).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ
ٰ
“Dialah Allah yang menjadikan seorang tertawa dan menangis” (QS. An-Najm: 43).

📌 Oleh karena itu, tidaklah tercela bila seorang merasa sedih. Itu adalah naluri. Sebagaimana naluri bawaan sejak bayi, begitu lahir pasti menangis sedih. Tak ada salahnya bila memang sewajarnya. Terlebih bila sebab-sebab kesedihan itu suatu yang terpuji. Seperti yang dirasakan oleh orang² beriman saat melakukan dosa dan kesalahan, di mana Nabi mengabarkan bahwa itu adalah tanda iman;

ﻣَﻦْ ﺳَﺮَّﺗْﻪُ ﺣَﺴَﻨَﺎﺗُﻪُ ﻭَﺳَﺎﺀَﺗْﻪُ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺗُﻪُ ﻓَﻬُﻮَ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦُ

“Barangsiapa yang merasa gembira karena amal kebaikannya dan sedih karena amal keburukannya, maka ia adalah seorang yang beriman” (HR. Tirmidzi).

📌 Seorang beriman tentu merasa sedih ;
- saat tertinggal shalat berjamaah di masjid,
- menyia-nyiakan waktu,
- tertidur di sepertiga malam terakhir hingga luput dari sholat tahajud,
- beberapa hari luput dari bacaan quran
- tertidur saat khutbah jum'at
- melakukan maksiyat berulang²
- mendholimi orang, dan sebagainya.
Ini semua sebagai hal yang terpuji. Ini adalah tanda adanya cahaya iman dalam hatinya.

📌 Yang tercela adalah apabila terus menerus larut dalam kesedihan. Hingga membuat hatinya lemah, jiwanya loyo, tekadnya redup, cita²nya surut, rasa optimisnya luntur, kesedihan yang menghancurkan harapan. Sampai membuatnya tidak mau lagi bangkit bergerak, tidak ada ikhtiyar dan usaha untuk mengubah keadaannya untuk menjadi insan yang lebih bahagia.

📌 Kesedihan yang tercela adalah kesedihan yang membuatnya lemah untuk meraih ridha Allah, bahkan membawanya pada keputusasaan dan membenci takdir Allah. Rasa sedih yang membuatnya berburuk sangka (su'udzan) kepada Allah. Karena seringkali setan memanfaatkan kesedihan untuk menjerumuskan manusia. Betapa banyak orang-orang yang tergelincir dari jalan Allah karena terus- menerus larut dalam kesedihan. *Setan membisikkan tipu daya ketika manusia dalam kesedihan* . 

*Setan membisikkan kesesatan* ;

- tidak usah serius ibadah _lah,_ tetanggamu kaya- kaya meskipun tak sholat.
- untuk apa juga kamu terus- menerus berdo'a, buktinya juga doamu tidak ada yang terkabul.
- tidak ada gunanya kamu ngaji- ngaji, lihat itu tetanggamu gak ngaki juga makan.
- dan berbagai bisikan sesat lainnya.

📌 Oleh karenanya, Nabi
[] senantiasa berlindung dari rasa sedih. Di antara doa yang sering dipanjatkan Nabi adalah,

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﺍﻟﻬﻢ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ ..

_“Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari gundah gulana dan rasa sedih…”_ (HR. Bukhari dan Muslim).

📌 *Islam menginginkan umatnya bahagia.* *Terjauh dari kesedihan.* Ternyata apabila kita cermati, kata-kata sedih dalam Al-Qurán tidaklah datang kecuali dalam konteks *larangan* . Sebagaimana yang dijelaskan Ibnul Qoyyim dalam Madaarijus Saalikiin.

ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻬِﻨُﻮﺍ *ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻧُﻮﺍ* ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢُ ﺍﻟْﺄَﻋْﻠَﻮْﻥَ ﺇِﻥْ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﻣُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ

“Janganlah kamu lemah, dan *janganlah (pula) kamu bersedih* hati, karena kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (QS. Ali Imran: 139).

*ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻥْ* ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ

*“Dan janganlah kamu berduka cita* terhadap mereka” (QS. An-Nahl: 127).

Juga firman Allah ta’ala,

*ﻟَﺎ ﺗَﺤْﺰَﻥْ* ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣَﻌَﻨَﺎ ۖ

*“Janganlah kamu bersedih,* sesungguhnya Allah beserta kita” (QS. At-Taubah: 40)

ﻟَﺎ ﺧَﻮْﻑٌ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻭ *َﻟَﺎ ﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺰَﻧُﻮﻥ*َ

“Mereka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan *tidak (pula) mereka bersedih hati”* (QS. Al-Baqarah: 38)

📌 Apa rahasia dari semua ini? Ibnul Qoyyim menjelaskan,

ﻭﺳﺮ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﺍﻟﺤﺰﻥ ﻣﻮﻗﻒ ﻏﻴﺮ ﻣﺴﻴﺮ ، ﻭﻻ ﻣﺼﻠﺤﺔ ﻓﻴﻪ ﻟﻠﻘﻠﺐ ، ﻭﺃﺣﺐ ﺷﻲﺀ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ : ﺃﻥ ﻳﺤﺰﻥ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻟﻴﻘﻄﻌﻪ ﻋﻦ ﺳﻴﺮﻩ ﻭﻳﻮﻗﻔﻪ ﻋﻦ ﺳﻠﻮﻛﻪ ، ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﻨَّﺠْﻮَﻯ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥِ ﻟِﻴَﺤْﺰُﻥَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ }

"Rahasianya adalah: karena kesedihan adalah keadaan yang tidak menyenangkan, tidak ada maslahat bagi hati. Suatu hal yang paling disenangi setan adalah membuat sedih hati seorang hamba. Hingga menghentikannya dari rutinitas amal dan menahannya dari kebiasaan baiknya."

*ISLAM DATANG UNTUK BAHAGIA.*

📌 Kalau kini anda merasa tidak semakin tentram dan bahagia, berarti ada yang salah dalam keislaman anda. Barangkali ada sisi manhaj yang anda yakini ada yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang seharusnya. Mungkin saja ada aqidah, aturan, ajaran, prinsip keyakinan yang berbungkus Islam ternyata bukan. Seperti kekeliruan memahami zuhud dengan gaya hidup miskin, memahami qona'ah dengan pasrah tanpa usaha, kemalasan tapi mengatasnamakan tawakkal. Keliru. Betapa banyak orang tidak serius bekerja mencari kekayaan dengan alasan : hubbud dunya. Akibatnya apa? Hidup mereka tidak beres hingga mereka hidup dalam derita dan kesedihan.

📌 Bersyukurlah anda atas nikmat Islam. Karena *Islam adalah agama yang menginginkan anda untuk senantiasa bahagia* . Allah ‘azza wa jalla . Sang Pembuat Syariat ini tak ingin melihat hamba-Nya bersedih hati. Oleh karenanya, Islam diturunkan untuk membawa kebahagiaan bagi segenap makhluk, bukan untuk menyusahkan. Dalilnya dalam surat Thaha Allah berfirman,

ﻣَﺎ ﺃَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥَ ﻟِﺘَﺸْﻘَﻰٰ

“Kami tidaklah menurunkan AlQuran ini kepadamu untuk membuatmu susah” (QS. Thaha: 2). Artinya, Islam diturunkan untuk membuatmu bahagia.

📌 Bahkan, saat seorang jauh dari Islam, saat Itulah kesedihan hakiki pasti menghampiri, dia memang pantas untuk mendapat kesedihan karena jauh dari Islam.

Bila kita perhatikan sebuah hadis Nabi [], maka kita bisa memyimpulkan sebuah kesimpulan yang indah. Di mana Nabi [] pernah bersabda,

ﺇِﺫَﺍ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔً ﻓَﻠَﺎ ﻳَﺘَﻨَﺎﺟَﻰ ﺭَﺟُﻠَﺎﻥِ ﺩُﻭﻥَ ﺍﻟْﺂﺧَﺮِ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﺨْﺘَﻠِﻄُﻮﺍ ﺑِﺎﻟﻨَّﺎﺱِ ﺃَﺟْﻞَ ﺃَﻥْ ﻳُﺤْﺰِﻧَﻪُ

“Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang berbicara berbisik- bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga tadi bersedih” (HR. Bukhori no. 6290 dan Muslim no. 2184).

Sekedar berbisik hingga menyebabkan saudaranya sedih saja dilarang. Ini menunjukkan bahwa Islam begitu menjaga perasaan penganutnya dan amat menginginkan kebahagiaan dalam hati setiap insan. Bahkan Allah senang melihat tanda-tanda bahagia tampak dalam diri kita;

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳُﺤِﺐَّ ﺃَﻥْ ﻳُﺮَﻯ ﺃَﺛَﺮُ ﻧِﻌْﻤَﺘِﻪِ ﻋَﻠَﻰ ﻋَﺒْﺪِﻩِ

"Sesungguhnya Allah senang melihat bekas nikmat-Nya pada seorang hamba” (HR. Tirmidzi dan An Nasai).

📌 Maka betapa indahnya Islam, agama yang mencintai kebahagiaan pada dirimu, dan mengenyahkanmu dari duka cita, di dunia dan di akhirat.

📌 Wahai saudaraku, usirlah kesedihan dari hatimu. Bunuhlah kegundahan dari jiwamu. Jangan biarkan setan memanfaatkannya. Karena setan selalu mengintai setiap gerak-gerik kita. Sebagaimana Rasulullah kabarkan,

ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥَ ﻳَﺤْﻀُﺮُ ﺃَﺣَﺪَﻛُﻢْ ﻋِﻨْﺪَ ﻛُﻞِّ ﺷَﻲْﺀٍ ﻣِﻦْ ﺷَﺄْﻧِﻪِ ، ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺤْﻀُﺮَﻩُ ﻋِﻨْﺪَ ﻃَﻌَﺎﻣِﻪِ

“Sesungguhnya setan mendatangi kalian dalam setiap keadaan kalian. Sampai setan ikut hadir di makanan kalian” (HR. Muslim).

*PENUTUP*

Terakhir sebagai penutup dari tulisan ini, kami ingin katakan, *"Jika anda seorang muslim, berbahagialah!”*

Wallahu ta’ala a’laa wa a’lam .


________
Kota Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, 9 Dzulqo’dah 1436 / 24-08-2015
Ditulis Oleh : Ahmad Anshori
Artikel : Muslim. Or.id

Tipuan Setan; Merasa diri suci

*Tipu Daya Setan: Merasa Diri Suci*

🔵 Allah melarang menganggap diri suci (sok suci),

ﻓَﻠَﺎ ﺗُﺰَﻛُّﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﻤَﻦِ ﺍﺗَّﻘَﻰ

“Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Diaah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa ” (QS. An Najm:32)

🔵 Rasulullah [] pernah bersabda,

ﻻَ ﺗُﺰَﻛُّﻮﺍ ﺃَﻧْﻔُﺴَﻜُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻋْﻠَﻢُ ﺑِﺄَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺒِﺮِّ ﻣِﻨْﻜُﻢْ

“Janganlah kalian merasa diri kalian suci, Allah lebih tahu akan orang-orang yang berbuat baik diantara kalian” (HR. Muslim).

🔵 Menganggap diri sudah suci merupakan tradisi Yahudi dan Nasrani;
- Yahudi meyakini bahwa: kalau mereka masuk neraka hanyalah beberapa hari saja.
- mereka adalah bangsa pilihan, kekasih² Allah.
- Nasrani meyakini dosa mereka telah ditanggung oleh Yesus
- Mereka menyangka bahwa yang masuk surga hanyalah mereka,

ﻭَﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﻟَﻦْ ﻳَﺪْﺧُﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻫُﻮﺩًﺍ ﺃَﻭْ ﻧَﺼَﺎﺭَﻯ

“Dan mereka berkata, ’Sekali-kali tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi dan Nasrani ” (QS. Al Baqarah: 111).

🔵 Imam Ibnu Hazm rahimahullah berkata,

“Barangsiapa diberikan musibah berupa sikap berbangga diri, maka pikirkanlah aib dirinya sendiri. Jika semua aibnya tidak terlihat sehingga ia menyangka tidak memiliki aib sama sekali dan merasa suci, maka ketahuilah sesungguhnya musibah dirinya tersebut akan menimpa dirinya selamanya. Sesungguhnya ia adalah orang yang paling lemah, paling lengkap kekurangannya dan paling besar kecacatannya.” (Al-Akhlaq wa as-Siyar fii Mudawah an-Nufus)

قال المناوي: (فينبغي للإنسان أن لا يحتقر أحدًا، فربما كان المحتقر أطهر قلبًا، وأزكى عملًا، وأخلص نية، فإن احتقار عباد الله يورث الخسران، ويورث الذُّل والهوان) (26)

🔵 Berkata alMunawi :

"Maka seyogyanya setiap orang agar jangan meremehkan orang lain, bisa jadi yang dianggap remeh tersebut lebih suci hatinya, lebih bersih amalannya dan lebih ikhlash, karena meremehkan hamba-hamba Allah akan mewariskan kerugian, kehinaan serta kerendahan" (Faidzul Qodir : 5/380)

🔵 Biasanya orang yang menganggap suci dirinya, menganggap dirinya kaya, kekayaanya lebih bayak, dia merasa lebih hebat, canggih, super, pintar, lebih unggul daripada orang lain MAKA akan sombong meremehkan siapa yang ditemuinya.

🔵 Rosulullah bersabda :

إن الله أوحى إليَّ أن تواضعوا حتى لا يفخر أحدٌ على أحدٍ، ولا يبغي أحدٌ على أحدٍ)) رواه مسلم.

"Sesungguhnya Allah mewahyukan kepadaku agar kalian hendaklah saling tawadhu' (rendah hati), SEHINGGA seseorang tidak berbangga diri kepada yang lain, tidak menyombongkan diri seseorang atas orang yang lain" (HR. Ahmad)


Semoga manfaat. Amiin.
أبو حسن

KERASNYA HATI, Akhlak terhadap istri

*KERASNYA HATI*

🍎 Dari Abdullah bin asSyikkhir [], dia berkata :

ﺃﺗﻴﺖ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻫﻮ ﻳﺼﻠﻲ *ﻭﻟﺠﻮﻓﻪ ﺃﺯﻳﺰ ﻛﺄﺯﻳﺰ ﺍﻟﻤﺮﺟﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ.* (ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ)

"Saya mendatangi Rasulullah [] dan beliau sedang shalat dan dari dadanya terdengar suara gemuruh bagaian gemuruh mendidihnya air periuk karena tangisan." (hadits hasan shahih)

Maroji' : *RIYADHUS SHALIHIN*
(Taman-taman Orang² Shalih) imam Nawawi.

"ﻭﻣﺘﻰ ﺃﻗﺤﻄﺖ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﻗﺤﻄﻬﺎ ﻣﻦ ﻗﺴﻮﺓ ﺍﻟﻘﻠﺐ ، ﻭﺃﺑﻌﺪ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻪ : ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺍﻟﻘﺎﺳﻲ (ﺑﺪﺍﺋﻊ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ : 3/ 743‏)

"Manakala mata mengering dari tangisan dan dari khusyuk kepada Allah, maka ketahuilah bahwa mengeringnya karena kerasnya hati. Dan sejauh² hati dari Allah adalah: hati yang keras"

ﻭﻛﺎﻥ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻦ ﺍﻟﺒﻜﺎﺋﻴﻦ ، ﻭﻳﻔﻀﻠﻮﻧﻪ ﻋﻠﻰ ﺑﻌﺾ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻛﻤﺎ ﻗﺎﻝ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ : " ﻷﻥ ﺃﺩﻣﻊ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍلله ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲَّ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺃﺗﺼﺪﻕ ﺑﺄﻟﻒ ﺩﻳﻨﺎﺭ " .

"Dan adalah kebanyakan para salaf terdahulu mereka suka menjadi orang² yang mudah menangis. Mereka mengutamakannya atas sebagian yang lain dari ketaatan. Sebagaimana yang diucapkan oleh Abdullah bin Umar : aku bisa menangis karena Allah lebih aku cintai daripada sedekah 1.000 dinar"

🍎 Dan nabi mengajari kita agar berlindung dari hati yang keras:

"ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﻋﻮﺫ ﺑﻚ ﻣﻦ ﻋﻠﻢ ﻻ ﻳﻨﻔﻊ ﻭﻣﻦ ﻗﻠﺐ ﻻ ﻳﺨﺸﻊ ﻭﻣﻦ ﻧﻔﺲ ﻻ ﺗﺸﺒﻊ ﻭ ﻣﻦ ﺩﻋﻮﺓ ﻻ ﻳﺴﺘﺠﺎﺏ ﻟﻬﺎ " . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ: 2722) .

"Ya Allah kami berlindung dari ilmu yang tidak manfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari hawa nafsu yang tidak puas, dan dari doa yang tidak dikabul"

ما ﺃﺳﺒﺎب ﻗﺴﻮﺓ ﺍﻟﻘﻠﺐ؟
ﺍﻟﻌﻴﻦ ﺗﺘﺒﻊ ﺍﻟﻘﻠﺐ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺭﻕ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺩﻣﻌﺖ ﺍﻟﻌﻴﻦ ، ﻭﺇﺫﺍ ﻗﺴﻰ ﻗﺤﻄﺖ.

"Apa penyebab kerasnya hati?. Mata itu mengikuti hati. Jika hati itu lembut maka mata mudah menangis. Namun jika hati keras, mata kering"

🍎 *Penyebab kerasnya hati 
1. Banyak bicara
2. Merusak janji dengan Allah, yaitu dengan melakukan maksiyat atau meninggalkan wajibat.
3. Banyak tertawa- tawa.
" ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻀﺤﻚ ﺗﻤﻴﺖ ﺍﻟﻘﻠﺐ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ‏( 8034 ‏)

"Banyak tertawa, mematikan hati"

ﻣﺮَّ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﺍﻟﺒﺼﺮﻱ ﺑﺸﺎﺏ ﻭﻫﻮ ﻣﺴﺘﻐﺮﻕ ﻓﻲ ﺿﺤﻜﻪ ، ﻭﻫﻮ ﺟﺎﻟﺲ ﻣﻊ ﻗﻮﻡ ﻓﻲ ﻣﺠﻠﺲ . ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺍﻟﺤﺴﻦ : ﻳﺎ ﻓﺘﻰ ﻫﻞ ﻣﺮﺭﺕ ﺑﺎﻟﺼﺮﺍﻁ !؟
ﻗﺎﻝ : ﻻ !
ﻗﺎﻝ : ﻓﻬﻞ ﺗﺪﺭﻱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺗﺼﻴﺮ ﺃﻡ ﺇﻻ ﺍﻟﻨﺎﺭ !؟
ﻗﺎﻝ : ﻻ !
ﻗﺎﻝ : ﻓﻤﺎ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻀﺤﻚ !؟
ﻓﻤﺎ ﺭﺅُﻱ ﺍﻟﻔﺘﻰ ﺑﻌﺪﻫﺎ ﺿﺎﺣﻜﺎً .
(ﺑﺪﺍﺋﻊ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ : 3 / 743 ‏)

🍎 Suatu ketika imam Hasan alBashri melewati sekelompok anak muda sedang bergurau, bercanda hingga terkekeh², maka alHasan bertanya :
"Wahai anak muda, apakah ka sudah melewati shirot?"
Anak muda : belum.
AlHasan : "tahukah kalian, kemana kalian digiring, ke surga atau ke neraka?"
Anak muda : "tidak tahu"
AlHasan : "lalu, mengapa kalian tertawa² ?"
Anak muda itu kemudian tidak pernah terlihat tertawa setelah itu.

🍎Imam Hasan alBashri juga berkata :

ﻳﺤﻖ ﻟﻤﻦ ﻳﻌﻠﻢ : ﺃﻥ ﺍﻟﻤﻮﺕَ ﻣﻮﺭﺩُﻩ ، ﻭﺃﻥ ﺍﻟﺴﺎﻋﺔَ ﻣﻮﻋﺪُﻩ ، ﻭﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻣﺸﻬﺪُﻩ : ﻳﺤﻖ ﻟﻪ ﺃﻥ ﻳﻄﻮﻝ ﺣﺰﻧُﻪ .
(ﺑﺪﺍﺋﻊ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ : 3 / 743 ‏)

"Sudah berhak bagi orang yang mengetahui : bahwa kematin akan menghampirinya, hari kiyamat akan dialaminya, berdiri di depan hadirar Allah persaksiannya, sanga pantas baginya untuk memperpanjang kesedihannya"

4. Banyak makan.
🍎 Berkata Bisyr ibnu Harits :

ﺧﺼﻠﺘﺎﻥ ﺗﻘﺴﻴﺎﻥ ﺍﻟﻘﻠﺐ : ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﻜﻼﻡ ، ﻭﻛﺜﺮﺓ ﺍﻷﻛﻞ .

"Dua hal mengeraskan hati : banyak omong dan banyak makan"

5. Banyak dosa

🍎 Nabi bersabda :

" ﺇﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﺇﺫﺍ ﺃﺫﻧﺐ ﻛﺎﻧﺖ ﻧﻜﺘﺔ ﺳﻮﺩﺍﺀ ﻓﻲ ﻗﻠﺒﻪ ، ﻓﺈﻥ ﺗﺎﺏ ﻭﻧﺰﻉ ﻭﺍﺳﺘﻐﻔﺮ ﺻُﻘﻞ ﻗﻠﺒﻪ ، ﻭﺇﻥ ﺯﺍﺩ ﺯﺍﺩﺕ ﺣﺘﻰ ﻳﻌﻠﻮ ﻗﻠﺒﻪ ، ﻓﺬﻟﻚ ﺍﻟﺮﺍﻥ ﺍﻟﺬﻱ ﺫﻛﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑoﻪ : } ﻛﻼ ﺑﻞ ﺭﺍﻥ ﻋﻠﻰ ﻗﻠﻮﺑﻬﻢ ﻣﺎ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻜﺴﺒﻮﻥ { ‏[ ﺍﻟﻤﻄﻔﻔﻴﻦ / 14 ‏] . ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ‏( 7892 ‏)

“Sesungguhnya apabila seorang mukmin melakukan sebuah dosa, maka akan ada noktah hitam dalam hatinya. Jika ia bertaubat, meninggalkan dosa tersebut, dan beristighfar memohon ampun kepada Allah, maka hatinya akan menjadi bersih dan cemerlang. Tetapi jika ia kembali melakukan dosa sebelum bertaubat, maka bertambah noktah hitam tersebut dampai menutupi hatinya, maka itulah Roin yang disebutkan dalam firman Allah,”Sekali-kali tidak, bahkan apa yang mereka kerjakan itu telah menutupi hati mereka.” (QS. Al Muthoffifin : 14) (HR. Ahmad)

🍎 Berkata sebagian Salaf :

ﺍﻟﺒﺪﻥ ﺇﺫﺍ ﻋُﺮِّﻱ ﺭﻕَّ ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﺇﺫﺍ ﻗﻠﺖ ﺧﻄﺎﻳﺎﻩ ﺃﺳﺮﻋﺖ ﺩﻣﻌﺘﻪ .

"Badan itu apabila ditelanjangi melemah, demikian pula hati manakala sedikit dosanya maka cepat menangisnya"

ﻋﻦ ﻋﻘﺒﺔ ﺑﻦ ﻋﺎﻣﺮ ﻗﺎﻝ : ﻗﻠﺖ ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ : ﻣﺎ ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ؟ ﻣﺎ ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ؟ ﻗﺎﻝ : " ﺃﻣﺴﻚ ﻋﻠﻴﻚ ﻟﺴﺎﻧﻚ ، ﻭﻟﻴﺴﻌﻚ ﺑﻴﺘﻚ ، ﻭﺍﺑﻚ ﻋﻠﻰ ﺧﻄﻴﺌﺘﻚ " ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ‏( 2406 ‏)

"Dari Uqbah bin 'Amir berkata, aku bertanya; wahai rosulullah, apakah keselamatan itu?. Beliau menjawab: tahan lisanmu, tinggallah di rumahmu, dan tangisilah dosa2mu !.

6. Berteman dengan orang buruk.

ﻭﻗﺪ ﺷﺒﻬﻪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﻨﺎﻓﺦ ﺍﻟﻜﻴﺮ - ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ‏( 1995 ‏) ، ﻭﻣﺴﻠﻢ ‏( 2628 ‏) - .

Nabi mengumpamakan teman yang buruk perbuatannya seperti tukang besi. Siapa berkawan dengannya kecipratan api dan baunya.

🍎 Kerasnya hati selain sebab banyaknya makan, banyak omong, banyak ikhtilat, banyak tertawa. Juga disebabkan banyaknya nonton yang harom, mendengar yang harom.

🍎 Siapa yang bergaul dengan kawan jahat, maka akan menyesal kelak di hari kiyamat;

ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﺘَﻰٰ ﻟَﻴْﺘَﻨِﻲ ﻟَﻢْ ﺃَﺗَّﺨِﺬْ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ ﺧَﻠِﻴﻠًﺎ

"Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab (ku)." (AlFurqon: 27)

🍎 Nabi bersabda:

ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻋﻠﻰ ﺩﻳﻦ ﺧﻠﻴﻠﻪ ﻓﻠﻴﻨﻈﺮ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻳﺨﺎﻟﻞ " ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ‏( 8212 ‏)

"Seseorang itu tergantung agama kawannya, maka hendaknya salah seorang kalian melihat dengan siapa dia berteman"

🍎 Berkata ibnu Hibbam ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ :

ﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﻻ ﻳﺼﺎﺣﺐ ﺍﻷﺷﺮﺍﺭ ﻷﻥ ﺻﺤﺒﺔ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﻗﻄﻌﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﺗُﻌﻘﺐ ﺍﻟﻀﻐﺎﺋﻦ ، ﻻ ﻳﺴﺘﻘﻴﻢ ﻭﺩُّﻩ ، ﻭﻻ ﻳﻔﻲ ﺑﻌﻬﺪِﻩ .

"Orang yang berakal tidak berkawan dengan orang² buruk, karena berkawan berkawan dengan orang buruk bagaikan sepotong api, mendapat siksaan karenanya, tidak istiqomah kecintaannya, tidak bisa dipercaya janjinya"

Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

AKHLAK TERHADAP ISTRI*

🌮 Hargai isterimu sebagaimana kau menghargai ibumu, karena isterimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

🌮 Jangan bertengkar dengan isterimu dengan membentaknya, memakinya, mengatainya atau memukulnya... terutama didepan anak-anakmu. Karena bagamanapun dia sudah menjadi tanggunganmu. Orangtuanya telah menyerahkan kepadamu dengan cara suka rela serta teramat percaya, bahwa engkau akan melindunginya, mendidiknya, dan menyayanginya dengan baik.

 Jika hati isterimu terluka maka akan berpengaruh pada seiso rumah. Anak² ikut tidak bahagia, maka suasana rumah akan tampak seperti neraka, tidak ada canda tawa, manja dan cinta. Oleh karena sayangi isterimu agar dia bahagia dan kamu akan merasa seperti di dalam surga.

 Di luar banyak wanita idaman melebihi isterimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dalam dirimu.

 Allah ta’ala berfirman,
ﻭَﻋَﺎﺷِﺮُﻭﻫُﻦ َّ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ
“Dan pergaulilah mereka (istri-istrimu) dengan cara yang baik.” [An-Nisa: 19]

 Dan Rasulullah _shallallahu’alaihi wasallam_ bersabda,

ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢْ ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢْ ﻷﻫْﻠِﻪِ ، ﻭﺃﻧﺎ ﺧَﻴْﺮُﻛُﻢ ﻷﻫْﻠﻲ

“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya, dan aku yang terbaik terhadap istriku.” [HR. Ibnu Majah : 1608]

 *Beberapa Pelajaran:*

1. Kewajiban mempergauli istri dengan akhlak mulia, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
2. Diantara pergaulan yang baik juga dengan menjaga penampilan, berbaju yang pantas dan aroma yg harum.
3. Ikut membantu pekerjaan-pekerjaan istri. Sebagaimana nabi [] juga membantu istri menggiling gandum, menambal baju dan memperbaiki terompah.

 Syaikhul Faqih Ibnu ‘Utsaimin _rahimahullah_ berkata,

ﻓﻴﻨﺒﻐﻲ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻊ ﺃﻫﻠﻪ ﺧﻴﺮ ﺻﺎﺣﺐ ﻭﺧﻴﺮ ﻣﺤﺐ ﻭﺧﻴﺮ ﻣُﺮﺏًّ؛ ﻷﻥ ﺍﻷﻫﻞ ﺃﺣﻖ ﺑﺤﺴﻦ ﺧﻠﻘﻚ ﻣﻦ ﻏﻴﺮﻫﻢ .

“Maka sepatutnya bagi seseorang untuk keluarganya menjadi:
• Sebaik-baik teman
• Sebaik-baik orang yang mencintai
• Sebaik-baik pendidik
Karena keluarga adalah pihak yang paling berhak untuk mendapatkan akhlak baikmu dari pada selain mereka.” [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 3/569]

4. Memberikan nafkah yang baik, baik nafkah secara materi maupun nafkah rohani. Allah ta’ala berfirman,

ﻭَﻟَﻬُﻦَّ ﻣِﺜْﻞُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻦَّ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُﻭﻑِ

“Para istri memiliki hak seperti kewajiban mereka, tunaikanlah dengan baik.” [Al-Baqoroh: 228]


 Ya Allah, perbaikilah kami dan keluarga kami. Amiin.
أبو حسن

.