Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 05 Februari 2019

OMONGAN TANPA UJUNG

🇹 🇦 🇳 🇵 🇦 .
🇺 🇯 🇺 🇳 🇬
💠 Dalam sebuah proverb Arab dikatakan

كلام الناس لا ينتهي

Ucapan manusia itu ga ada ujungnya, ga ada habisnya...

Artinya
لا أحد يسلم من اعتراض الناس و كلامهم على أي حال كان !

Tidak ada seorangpun yang bisa selamat dari kritikan dan ucapan manusia, di segala kondisi apapun

💠 Apapun keadaan kita, pasti dikomentari dan dikritik orang.
- kita pendiam; "manusia kok kaya' patung"
- miskin; "malas dia, makanya berusaha dong"
- hemat; "jadi orang kok pelit sama diri sendiri"
- kaya ; "sekarang dia sombong, pelit tak mau berbagi"
- naik kendaraan bagus; "pamer"
- jalan kaki biar sehat; "kasihan dia"
- tak pernah traveling; "ndeso dia, kurang wawasan"
- sering bepergian mancanegara; "daripada begitu, mendingan santuni tetangga"
- kita rajin; "biasa saja lah, tak usah jungkir balik cari harta"
- rajin pengajian dan beribadah ke masjid; "hati² sama dia, aliran keras dia, neo teroris, radikal, wahabi"
- sering lambat; "ada masalah dengan istrinya"
- mencoba belajar dagang; "kasihan, kurang pendapatannya"
- menulis/ posting nasehat; "kok seperti paling suci sendiri, jadi ulama' dadakan dia"
- kita selalu sopan; "pasti ada maunya dia"

Memang benar, kalau nuruti omongan orang tidak ada ujungnya. Sampai kita gila, baru tidak ada komentar. "Maklum saja mas, memang dia gila ya begitu"

💠 Bahkan Al-Imâm asy-Syafi'i sampai mengatakan :

من يظن إنه يسلم من كلام الناس فهو مجنون ، قالوا عن الله ثالث ثلاثة
وقالوا عن نبينا محمد ساحر ومجنون ،
فما ظنك بمن هو دونهما ؟

Barangsiapa yang mengira dirinya bisa selamat dari perkataan manusia, maka ia adalah ORANG GILA. Terhadap Allâh saja mereka katakan Allâh itu satu diantara yang tiga (trinitas)... Terhadap Nabi kita Muhammad, mereka katakan penyihir, gila... Lantas bagaimana dengan org yang lebih rendah dari Allâh dan Nabî??"

Tentunya lebih tidak selamat lagi...
💠 Imam Ibnu Hazm juga mengatakan :

من قَدرَ أَنَّه يَسْلَمُ مِنْ طَعْنِ النَّاسِ وَعَيْبِهِمْ فَهُوَ مَجْنُونٌ

Siapa yang berusaha untuk menyelamatkan diri dari celaan dan kritikan manusia, maka ia gila...

💠 Ingatlah perkataan seorang yang hikmah :

فكلام الناس مثل الصخور،
إمّا أن تحملها على ظهرك "فينكسر"،
أو تبني بها برجًا تحت أقدامك
فتعلو وتنتصر"!

Ucapan manusia itu seperti batu. Jika batu itu kau panggul di atas punggungmu maka kau bisa "patah". Tapi jika kau jadikan batu itu untuk membangun menara yang kau pijak di bawah kakimu, maka kau kan tetap tinggi dan menang."

Oleh Karena itulah

رضا الناس غاية لا تُدرك، ورضا الله غاية لا تُترك، فاترك ما لا يُدرك، وادرك ما لا يُترك

*Mencari ridha manusia itu tujuan yang takkan bisa diraih* sedangkan mencari ridha Allâh itu tujuan yang tak boleh diabaikan

.
*رضا الناس غاية لا تُدرك*

*Mencari Sukanya orang, tidak bakal diraih.*
- Menurut kita lumrah, ternyata bagi dia tidak.
- Kita anggap biasa, ternyata menurut dia keterlaluan
- Kita berbuat A, justru mau dia B
- Kita melakukan hal positif, tapi tanggapannya negatif
- Kita selalu santun, dia selalu mengkritik
- Karena itu abaikan tujuan yang tak bisa diraih, dan raihlah tujuan yang tak boleh diabaikan.

💠 Ingatlah, manusia itu tidak lepas dari aib, cacat, lemah, dll...
💠 Imam Fudhail bin Iyadh menasehatkan :

من طلب أخاً بلا عيب بقي بلا أخ.
Siapa yang mencari teman/sahabat tanpa aib, maka ia selamanya takkan mempunyai saudara/ sahabat...

Hikmah Jumat sore, 4 Syakban 1439
__________________

Anak Akherat

 *ANAK AKHERAT*

🔸Berkata Imam Ibnul Qayyim _rahimahullah_ :

️" ﻛﻦ ﻣﻦ ﺃﺑﻨﺎﺀ ﺍﻵﺧﺮﺓ ،
ﻭﻻ ﺗﻜﻦ ﻣﻦ ﺃﺑﻨﺎﺀ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ،
فإن ﺍﻟﻮﻟﺪ ﻳﺘﺒﻊ ﺍﻷﻡ " .
📚 ‏[ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ : 446 ‏]

"Jadilah kalian anak-anak akhirat, Dan jangan menjadi anak-anak (budak) dunia. Karena seorang anak akan mengikuti ibunya." (al Fawaid hal. 446).

🔸Anak² pasti rindu kepada kampung halamannya. Rindu pada ibunda yang melahirkannya. Negeri surga tempat kakeknya yang dahulu Adam diciptakan. Demikianlah jika hati seseorang itu suci sudah barang tentu rindu kepada kampung akhiratnya. Kangen berat ingin melihat buah amalnya, rindu ingin memetik tanaman pahala sedekahnya, ingin sekali berjumpa dan berkumpul dengan teman² sepermainannya, seaqidah dan para pengikut nabinya. Anak² akhirat tentu sangat rindu ingin melihat istana² megah yang telah lama dibangunnya lewat sholat dan ibadah. Ingin menengok istri- istri bidadari cantik yang sekian lama telah menunggunya.

🔸Perjalanan alias traveling pasti membutuhkan perbekalan yang cukup. Berupa kendaraan, informasi tempat tujuan, antisipasi perencanaan, kode booking, akomodasi, ATM, dan lainnya. Demikian pula perjalanan akhirat yang bermula setelah kematian membutuhkan persiapan. Tanpa bekal perjalanan pasti tersiksa. Tidak ada uang nekat pergi perjalanan jauh, pasti jadi terlantar ataupun ketidaknyamanan di tengah perjalanan.

🔸Rasulullah _shallallahu ‘alaihi wasallam_ pernah memegang pundaknya Abdullah putra Umar, lalu berkata,

ﻛُﻦْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻛَﺄَﻧَّﻚَ ﻏَﺮِﻳﺐٌ ، ﺃَﻭْ ﻋَﺎﺑِﺮُ ﺳَﺒِﻴﻞٍ

“Hiduplah kalian di dunia seperti orang asing, atau seperti seorang pengembara”

🔸Hadits di atas mengajarkan bahwa: dunia ini bukanlah tempat menetap selamanya. Entah nanti sore, entah besuk, entah tahun depan pasti kita tinggalkan. Dunia ini bukanlah negeri kita yang sesungguhnya. Apa yang kita telah lalui dari kisah²nya hanyalah kenangan mimpi. Dan apa yang belum kita alami, apa yang masih kita rencanakan hanyalah angan² imaginasi. Dan semua berakhir. Nisbi. Pergi. Fana. Sirna.

🔸Dari sini seharusnya setiap mukmin berada pada salah satu dari dua keadaan :
*Pertama:* Hidup seperti orang asing yang tinggal di negeri asing. Tentu saja yang ia harus lakukan adalah hatinya tidak bergantung pada dunia. Hatinya hanya bergantung pada kampung sesungguhnya yang nanti ia akan kembali, yaitu negeri akhirat.

*Kedua*. Saat di negeri asing, seorang pengembara pasti sungguh² menggunakan setiap detik masanya. Tidak ada yang dia lalaikan dari tujuannya melakukan perjalanan. Sungguh² memanfaatkan potensinya untuk kelancaran travelnya. Memperbaiki kendaraannya, mengisi bahan bakar, memeriksa apa² yang kurang. Sungguh² beramal, sungguh² beribadah, sungguh² bekerja. Tidak ada yang dilalaikan. Mukim seorang yang asing di dunia hanya untuk menyiapkan bekal menuju ke kampung akhirat.

*Ketiga* . Tidak pernah bersaing yaitu antara orang asing tadi dan penduduk asli (penggila dunia).
*Keempat* . Tidak pernah gelisah ketika ada yang terluput dari mendapat dunia. Itulah sifat orang asing.

🔸Al-Hasan Al-Bashri berkata,

ﺍﻟﻤﺆْﻣِﻦُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻛَﺎﻟﻐَﺮِﻳْﺐِ ﻻَ ﻳَﺠْﺰَﻉ ﻣِﻦْ ﺫُﻟِّﻬَﺎ ، ﻭَﻻَ ﻳُﻨَﺎﻓِﺲُ ﻓِﻲ ﻋِﺰِّﻫَﺎ ، ﻟَﻪُ ﺷَﺄْﻥٌ ، ﻭَﻟِﻠﻨَّﺎﺱِ ﺷَﺄْﻥٌ

“Seorang mukmin di dunia seperti orang asing. Tidak pernah gelisah terhadap orang yang mendapatkan dunia, tidak pernah saling berlomba dengan penggila dunia. Penggila dunia memiliki urusan sendiri, orang asing yang ingin kembali ke kampung akhirat punya urusan sendiri.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

🔸‘Atho’ As-Salimi berkata dalam doanya,

ﺍﻟﻠﻬﻢَّ ﺍﺭْﺣَﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻏُﺮْﺑَﺘِﻲ ، ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﻘَﺒْﺮِ ﻭَﺣْﺸَﺘِﻲ ، ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻣَﻮْﻗِﻔِﻲ ﻏَﺪﺍً ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻚَ

“Ya Allah, rahmatilah keasinganku di dunia, selamatkanlah dari kesedihan di kuburku, rahmatilah aku ketika aku berdiri di hadapanMu kelak.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 379)

🔸Orang yang tergila² dengan dunia, lupa akan akhirat, gambarannya seperti yang disampaikan oleh Yahya bin Mu’adz Ar-Razi,

ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺧَﻤْﺮُ ﺍﻟﺸَّﻴْﻄَﺎﻥ ، ﻣَﻦْ ﺳَﻜِﺮَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻟَﻢْ ﻳُﻔِﻖْ ﺇِﻻَّ ﻓِﻲ ﻋَﺴْﻜَﺮِ ﺍﻟﻤﻮْﺗَﻰ ﻧَﺎﺩِﻣﺎً ﻣَﻊَ ﺍﻟﺨَﺎﺳِﺮِﻳْﻦَ

“Dunia adalah arak nya setan. Siapa yang mabuk, barulah tersadarkan diri ketika kematian (yang gelap) itu datang. Nantinya ia akan menyesal bersama dengan orang-orang yang merugi.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 381)

*Kelima* : Hidup seperti seorang musafir atau pengembara, petualang yang tidak punya niatan untuk menetap sama sekali. Orang seperti hanya ingin terus menelusuri jalan hingga sampai pada ujung akhirnya, yaitu kematian. Yang ia lakukan:

1. Terus mencari bekal untuk safarnya supaya bisa sampai pada tujuan perjalanan.
2. Tidak punya keinginan untuk memperbanyak kesenangan dunia karena ingin sibuk terus menambah bekal.

🔸Fudhail bin ‘Iyadh. Beliau pernah mengatakan pada seseorang,
ﻛَﻢْ ﺃَﺗَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ؟

“Berapa umur yang telah kau lewati?”

Ia menjawab,
ﺳِﺘُّﻮْﻥَ ﺳَﻨَﺔ
ً
“Enam puluh tahun.”
Fudhail menyatakan,

ﻓَﺄَﻧْﺖَ ﻣُﻨْﺬُ ﺳِﺘِّﻴْﻦَ ﺳَﻨَﺔً ﺗَﺴِﻴْﺮُ ﺇِﻟَﻰ ﺭَﺑِّﻚَ ﻳُﻮﺷِﻚُ ﺃَﻥْ ﺗَﺒﻠُﻎَ

“Selama 60 tahun ini engkau sedang berjalan menuju Rabbmu dan sebentar lagi engkau akan sampai.”
Orang itu menjawab,

ﺇِﻧّﺎ ﻟﻠﻪِ ﻭَﺇﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮْﻥَ

“Segala sesuatu milik Allah dan akan kembali pada Allah.”
Fudhail balik bertanya,

ﺃَﺗَﻌْﺮِﻑُ ﺗَﻔْﺴِﻴْﺮَﻩ
ُ
“Apa engkau tahu arti kalimat yang engkau ucapkan tersebut?”

Fudhail lantas melanjutkan, harusnya engkau katakan pula,

ﺃَﻧَﺎ ﻟﻠﻪِ ﻋَﺒْﺪٌ ﻭَﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻊٌ ، ﻓَﻤَﻦْ ﻋَﻠِﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟﻠﻪِ ﻋَﺒْﺪٌ ، ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻊٌ ، ﻓَﻠْﻴَﻌْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣَﻮْﻗُﻮْﻑٌ ، ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﻠِﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣَﻮْﻗُﻮْﻑٌ ، ﻓَﻠْﻴَﻌْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣَﺴْﺆُﻭْﻝٌ ، ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﻠِﻢَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻣَﺴْﺆُﻭْﻝٌ ، ﻓَﻠْﻴُﻌِﺪَّ ﻟِﻠﺴُّﺆَﺍﻝِ ﺟَﻮَﺍﺑﺎ
ً
“Sesungguhnya aku adalah hamba di sisi Allah dan akan kembali pada-Nya. Siapa saja yang mengetahui Allah itu memiliki hamba dan akan kembali pada-Nya, maka tentu ia tahu bahwa hidupnya akan berakhir. Kalau tahu hidupnya akan berakhir, tentu ia tahu bahwa ia akan ditanya. Kalau ia tahu akan ditanya, maka ia tentu akan mempersiapkan jawaban dari pertanyaan yang ada. ”

Orang itu bertanya pada Fudhail,

ﻓَﻤَﺎ ﺍﻟﺤِﻴْﻠَﺔُ ؟
“Adakah alasan yang bisa dibuat-buat untuk melepaskan diri?”

Fudhail menjawab,
ﻳَﺴِﻴْﺮَﺓ
ٌ
“Itu mudah.”

Ia balik bertanya,
ﻣَﺎ ﻫِﻲَ ؟
“Apa itu?”
Fudhail menjawab,

ﺗُﺤْﺴِﻦُ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺑَﻘِﻲَ ﻳُﻐْﻔَﺮُ ﻟَﻚَ ﻣَﺎ ﻣَﻀَﻰ ﻓَﺈِﻧّﻚَ ﺇِﻥْ ﺃَﺳَﺄْﺕَ ﻓِﻴْﻤَﺎ ﺑَﻘِﻲَ ، ﺃُﺧِﺬْﺕَ ﺑِﻤَﺎ ﻣَﻀَﻰ ﻭَﺑِﻤَﺎ ﺑَﻘِﻲ
َ
“Hendaklah beramal baik di sisa umur yang ada, maka akan diampuni kesalah-kesalahanmu yang terdahulu. Karena jika engkau masih berbuat jelek di sisa umurmu, engkau akan disiksa karena kesalahanmu yang dulu dan sisa umurmu yang ada.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 383)

🔸Kita dapat ambil pelajaran dari apa yang dikatakan oleh Imam Ahmad tentang maksud zuhud,

ﺃﻱُّ ﺷﻲﺀٍ ﺍﻟﺰُّﻫﺪ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻗِﺼَﺮُ ﺍﻷﻣﻞ ، ﻣﻦ ﺇﺫﺍ ﺃﺻﺒﺢَ ، ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺃُﻣﺴﻲ ، ﻗﺎﻝ : ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻗﺎﻝ ﺳﻔﻴﺎﻥ . ﻗﻴﻞ ﻷﺑﻲ ﻋﺒﺪ ﺍﻟﻠﻪ : ﺑﺄﻱِّ ﺷﻲﺀ ﻧﺴﺘﻌﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻗِﺼَﺮِ ﺍﻷﻣﻞ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﻧﺪﺭﻱ ﺇﻧَّﻤﺎ ﻫﻮ ﺗﻮﻓﻴﻖ

“Bagaimana cara zuhud terhadap dunia?” Jawab Imam Ahmad, “Tidak berpanjang angan-angan. Ketika berada di pagi hari, maka ia tidak berkata, “Ahh … Tunggu sore saja.”

Sufyan juga pernah bertanya pada Imam Ahmad, “Bagaimana agar kita tidak panjang angan-angan?” Jawab beliau, “Bisa seperti hanya taufik dari Allah.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 384)

🔸Semoga kita tidak jadi seperti orang yang menyesal …

ﺭَﺏِّ ﺍﺭْﺟِﻌُﻮﻥِ ﻟَﻌَﻠِّﻲ ﺃَﻋْﻤَﻞُ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻓِﻴﻤَﺎ ﺗَﺮَﻛْﺖ
ُ
“(Ketika datang kematian pada seseorang, lalu ia berkata): Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” (QS. Al Mu’minuun: 99-100).


Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

Isra' Mi'raj

*ISRA' MI'RAJ*

🔵 *Peristiwa Isra Mi'raj adalah Bukti Bahwa Allah Maha Tinggi atas segala makhlukNya.*

🍃
🔵 Peristiwa Isra' Mi'raj adalah bukti bahwa Allah berada di atas Arsy, Allah maha tinggi. Segala sesuatu berada di bawah Allah ta'ala. Semua makhluk tidak ada yang mampu mengunggungguli dan melampaui di atasnya Allah ta'ala. Karena Allah yang paling tinggi (Al A'laa).

🔵 Peristiwa Isra' Mi'raj adalah bukti mu'jizat rosulullah diperjalankan ke langit tertinggi 'sidratul muntaha'. Allah berada di atas segala ciptaanNya. Bukan tidak bertempat, bukan pula dimana-mana. Bukan pula di hati manusia. Bukan pula di kanan di kiri, di barat, di timur, dan arah manapun. Di manapun keadaan manusia, maka Allah Maha tinggi atas segala makhluk.

🔵 Malaikat Jibril mengajak rosulullah naik ke langit. Jibril dengan 600 sayap mampu mendaki langit satu hari setara dengan 50.000 tahun lamanya.

ﺗَﻌْﺮُﺝُ ﭐﻟْﻤَﻠَٰٓﺌِﻜَﺔُ ﻭَﭐﻟﺮُّﻭﺡُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓِﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻘْﺪَﺍﺭُﻩُۥ ﺧَﻤْﺴِﻴﻦَ ﺃَﻟْﻒَ ﺳَﻨَﺔٍ (المعارج: ٤)

"Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepadaNya dalam sehari yang kadarnya setara lima puluh ribu tahun." (QS. Al Ma'arij [70]:4)

🔵 Ayat ini menunjukkan:

- Maha tinggi Allah ta'ala. (Ta'ala artinya Maha Tinggi)
- Betapa luas dan besar kekuasaanNya.
- para malaikat dan malaikat Jibril naik menghadap Allah ta'ala.
- kalimat ﺗَﻌْﺮُﺝُ artinya naik. Dalam ayat tersebut naik ke langit. Kok mi'roj ke hati ???!! (Tepuk jidad). 
Demikian pula arti malam Mi'roj karena Rosulullah dinaikkan ke langit.
- Rasulullah saw dalam malam mi'raj naik ke langit bersama malaikat Jibril menghadap Allah ta'ala.
- Bantahan kepada pemahaman Muta'attilah (meniadakan sifat Allah karena takut menyamakan Allah dengan makhlukNya). Mereka meyakini bahwa mi'roj tidak berarti naik. Mereka meyakini bahwa Allah tidak di atas 'Arsy. 

- Bantahan pula kepada aqidah Wihdatul Wujud (Allah menyatu dan memasuki hati seseorang).
🔵 Disebutkan dalam hadits Imam Bukhori, juga hadits²/sohih lainnya, bahwa Jibril membawa Rosulullah *NAIK (mi'roj)* ke langit dunia..


ﺛُﻢَّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔِ ،

Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit kedua..


ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلثالثةِ ،


Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit ketiga..

ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلرابعةِ ،

Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit keempat..

ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلخامسةِ ،

Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit kelima..

ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلسادسةِ ،

Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit keenam..

ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ السابعة ،

Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit ketujuh..


Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke atas lagi, sampai ke tempat yang tidak ada yang tahu kecuali Allah, sehingga beliau sampai ke Baitul Ma'mur dan naik lagi ke Sidrotul Muntaha, dan mendekat kepada Allah Ta'ala untuk menerima wahyu wajibnya shalat lima waktu".
[Lihat HR. Bukhori no. 7.517]

🔵 Lihatlah berapa kali disebutkan kata *NAIK* (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) dalam riwayat ini? Bukankah naik itu ke atas ?? Adakah naik otu ke samping ?? Bukankah Allah itu maha tinggi di atas segalanya ?? Bukankah ketika berdo'a kita tengadahkan tangan kita ke arah atas ?? Adakah orang yang berdoa tangannya menghadap ke mana² karena menyangka Allah dimana- mana. Allah ta'ala (maha tinggi) namun maha meliputi segala sesuatu. Allah maha tinggi namun dekat kepada hambaNya, karena maha Mendengar, maha melihat, maha mengetahui segala sesuatu.

🔵 Dalam riwayat ini juga di sebutkan naik ke langit dunia... Bukankah langit dunia itu di atas kita.. adakah yang mengatakan bahwa langit dunia itu di bawah kita?! Jika langit dunia di atas kita, apalagi langit yang di atasnya lagi. Jangan terjebak dengan logika rasio yang sempit tentang bumi bulat, lalu manusia di belahan bumi sana di atas itu berarti mengarah ke arah sebaliknya.

🔵 Orang begitu mudah menerima kenyataan bahwa langit-langit itu di atas mereka, namun begitu sulit menerima bahwa Allah berada di atas semua makhlukNya. Karena main logika dan filsafat akibatnya dilogika_kan juga ayat², diakal- akal_kan kata mi'roj (:NAIK/ (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ)

🔵 Karena main logika dan filsafat, ketika ada ayat bahwa Allah berbicara dengan Nabi Musa, akibatnya bertanya² dengan akal :
- apakah berbicara itu dengan suara?
- apakah berbicara itu dengan huruf?
- apakah berbicara itu dengan bahasa Arab?
- apakah berbicara itu pakai mulut?
- apakah saat berbicara itu Allah naik pohon dan turun ke bukit Tursina?

🔵 Maha Suci Allah dari yang mereka.sifatkan. Maha Suci Allah dari jeleknya logika mereka yang sempit. Seandainya mereka beriman dengan apa adanya pada ayat tersebut niscaya sudah cukup. Sebagaimana para sahabat yang mulia, para tabi'in, para ulama salaf solihin, tidak ada yang BERTANYA² MODEL BEGITU.

🔵 Kembali pada kisah Mi'roj. Bukankah Allah sendiri telah menegaskannya dalam Alquran, bahkan tidak hanya dalam satu dua ayat, tapi dalam TUJUH ayat, bahwa Maha Tinggi, berada di atas Arsy. [Lihat: Al-A'rof:54, Yunus:3, Ar-Ra'd:2, Thaha:5, Al-Furqan:59, As-Sajdah:4, Al-Hadid:4]

🔵 Ketika kita sujud dan meminta kepada Allah, kemanakah hati kita mengarah? Bukankah kita hinakan diri kita serendah²nya kepada Allah yang maha Tinggi? Ataukah hati Anda bingung tanpa arah ?!

🔵 Saat Anda berdoa dalam keadaan duduk atau berdiri, mengapa tangan Anda menengadah ke atas? Mengapa saat anda sangat berharap dikabulkan doanya, Anda tengadahkan wajah Anda ke langit?!

🔵 Saudaraku.. Islam yang benar, akan selalu sesuai dengan akal, fitrah manusia, dan dalil syariat.. dan semuanya menunjukkan bahwa Allah berada di atas segala sesuatu, berada di atas Arsy-Nya. 

Tidak butuh kepada makhlukNya.
.

Urgensi WAKTU, Remehkan doa


 *URGENSI WAKTU*

💿 Imam Hasan alBashri berkata:

": ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺇﻧَّﻤﺎ ﺃﻧﺖ ﺃﻳَّﺎﻡ , ﻛﻠّﻤﺎ ﺫﻫﺐ ﻳﻮﻡ ﺫﻫﺐ ﺑﻌﻀﻚ ." ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻷﺑﻲ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻷﺻﻔﻬﺎﻧﻲ‏( 2/148 ‏)

"Wahai anak Adam, sesungguhnya dirimu adalah kumpulan hari², setiap kali satu hari pergi darimu maka berlalu pula bagian darimu"

ﻭﻻ ﻳﻠﻬﻴﻨﻚ ﺍﻟﻤﺘﺎﻉ ﺍﻟﻘﻠﻴﻞ ﺍﻟﻔﺎﻧﻲ ، ﻭﻻ ﺗﺮﺑﺺ ﺑﻨﻔﺴﻚ ﻓﻬﻲ ﺳﺮﻳﻌـﺔ ﺍﻻﻧﺘﻘﺎﺹ ﻣﻦ ﻋﻤﺮﻙ ، ﻓﺒﺎﺩ ﺃﺟﻠﻚ ، ﻭﻻ ﺗﻘﻞ ﻏﺪﺍً ﻏﺪﺍً ، ﻓﺈﻧﻚ ﻻ ﺗﺪﺭﻱ ﻣﺘﻰ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺼﻴﺮ ." (ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻷﺑﻲ ﻧﻌﻴﻢ ﺍﻷﺻﺒﻬﺎﻧﻲ : 2/140)‏

"Janganlah kesenangan dunia yang sedikit lagi fana ini memperdayamu, dan janganlah terbuai dengan dirimu yang karena yang paling cepat berkurang dari usiamu, dan janganlah berkata : besuk - besuk. Karena kamu tidak tahu kapan kamu dikembalikan kepada Allah"

ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ ﺍﻟﺸﻴﻮﺥ : ﻣﺎ ﻳﻨﺘﻈﺮ ﺑﺎﻟﺰﺭﻉ ﺇﺫﺍ ﺑﻠﻎ ؟ ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﺍﻟﺤﺼﺎﺩ ، ﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﻣﻌﺸﺮ ﺍﻟﺸﺒﺎﺏ : ﺇﻥ ﺍﻟﺰﺭﻉ ﻗﺪ ﺗﺪﺭﻛﻪ ﺍﻟﻌﺎﻫﺔ ﻗﺒﻞ ﺃﻥ ﻳﺒﻠﻎ ." (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻟﻠﺒﻴﻬﻘﻲ : 500) ‏

"Wahai para orang tua, apa yang kamu tunggu² dari tanaman apabila sudah sampai masanya? Mereka berkata: panen. Lalu alHasan berkata: wahai para pemuda, Sesungguhnya tanaman itu kadang² sudah gugur sebelum masanya (panen)"

" ﺍﻟﻤﺒﺎﺩﺭﺓ ﺍﻟﻤﺒﺎﺩﺭﺓ ! ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻫﻲ ﺍﻷﻧﻔﺎﺱ، ﻟﻮ ﺣﺒﺴﺖ ﺍﻧﻘﻄﻌﺖ ﻋﻨﻜﻢ ﺃﻋﻤﺎﻟﻜﻢ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﺘﻘﺮﺑﻮﻥ ﺑﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ، ﺭﺣﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻣﺮﺃً ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﻧﻔﺴﻪ ﻭﺑﻜﻰ ﻋﻠﻰ ﻋﺪﺩ ﺫﻧﻮﺑﻪ ، ﺛﻢ ﻗﺮﺃ ‏( ﺇﻧﻤﺎ ﻧَﻌُﺪّ ﻟﻬﻢ ﻋﺪّﺍً ‏) ‏[ ﻣﺮﻳﻢ 84: ‏] ﺛﻢ ﻳﺒﻜﻲ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﺧﺮﻭﺝ ﻧﻔﺴﻚ ، ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﻓﺮﺍﻕ ﺃﻫﻠﻚ ، ﺁﺧﺮ ﺍﻟﻌﺪﺩ ﺩﺧﻮﻟﻚ ﻓﻲ ﻗﺒﺮﻙ ." (ﻗﺼﺮ ﺍﻷﻣﻞ ﻻﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ: ﺹ 107)‏

"Segeralah, bersegeralah !. Sesungguhnya usia itu susunan nafas demi nafas. Apabila kamu tunda² niscaya terputuslah amalanmu yang mana bisa mendekatkan dirimu kepada Allah ta'ala. Semoga Allah merahmati seseorang yang selalu melihat dirinya lalu menangisi dosa²nya. Lu dia membaca :ﺇﻧﻤﺎ ﻧَﻌُﺪّ ﻟﻬﻢ ﻋﺪّﺍً ‏[ ﻣﺮﻳﻢ 84: Sesungguhnya Kami akan menghitungnya dengan perhitungan yang sebenar²nya. Dan hitungan terakhir itu adalah :

- keluarnya nyawamu dari badan
- perpisahanmu dengan keluargamu
- simasukkanmu ke lobang kuburan"

 Imam Hasan alBashri memuji orang² yang sangat perhitungan dengan WAKTUnya. (Sangat éman)

ﺃﺩﺭﻛﺖ ﺃﻗﻮﺍﻣًﺎ ﻛﺎﻥ ﺃﺣﺪﻫﻢ ﺃﺷﺢَّ ﻋﻠﻰ ﻋﻤﺮﻩ ﻣﻨﻪ ﻋﻠﻰ ﺩﺭﻫﻤﻪ ﻭﺩﻳﻨﺎﺭﻩ ." (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ : ﺹ 4)‏

"Sungguh, saya pernah mendapati suatu kaum, yang satu dari mereka itu sangat PELIT sekali dengan umurnya (waktunya) daripada pelitnya dengan dinar dan dirham mereka"

ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﺇﻳﺎﻙ ﻭﺍﻟﺘﺴﻮﻳﻒ ﻓﺈﻧﻚ ﺑﻴﻮﻣﻚ ﻭﻟﺴﺖ ﺑﻐﺪ ﻓﺈﻥ ﻳﻜﻦ ﻏﺪ ﻟﻚ ﻓﻜﻦ ﻓﻲ ﻏﺪ ﻛﻤﺎ ﻛﻨﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻭﺇﻻ ﻳﻜﻦ ﻟﻚ ﻟﻢ ﺗﻨﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻓﺮﻃﺖ ﻓﻲ ﺍﻟﻴﻮﻡ ." (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ : ﺹ 4‏)

"Wahai anak Adam, hindarilah menunda- nunda. Karena harimu yang sekarang milikmu dan hari esuk belum tentu milikmu. Jika memang hari esuk itu milikmu maka berbuatlah seperti harimu sekarang, Jika tidak niscaya kamu akan menyesal karena apa yang kamu sia²kan di hari ini"

" ﻳﺎ ﺍﺑﻦ ﺁﺩﻡ ! ﻧﻬﺎﺭﻙ ﺿﻴﻔﻚ ﻓﺄﺣﺴِﻦ ﺇﻟﻴﻪ ، ﻓﺈﻧﻚ ﺇﻥ ﺃﺣﺴﻨﺖ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﺭﺗﺤﻞ ﺑﺤﻤﺪﻙ ، ﻭﺇﻥ ﺃﺳﺄﺕ ﺇﻟﻴﻪ ﺍﺭﺗﺤﻞ ﺑﺬﻣِّﻚ ، ﻭﻛﺬﻟﻚ ﻟﻴﻠﺘﻚ" (ﺍﻟﻤﺠﺎﻟﺴﺔ ﻭﺟﻮﺍﻫﺮ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻠﺪﻳﻨﻮﺭﻱ : 1/222‏)

“Wahai manusia, waktu siangmu ibarat seorang tamu, maka jamulah tamumu dengan baik (dengan amal yang baik), jika Engkau menjamunya dengan baik maka dia akan pergi dengan memuji kebaikan kepadamu, jika Engkau tidak menjamunya dengan baik maka dia akan pergi dengan mencelamu, demikian pula waktu malammu”.

ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺛﻼﺛﺔ ﺃﻳﺎﻡ : ﺃﻣﺎ ﺍﻷﻣﺲ ﻓﻘﺪ ﺫﻫﺐ ﺑﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﻏﺪﺍً ﻓﻠﻌﻠّﻚ ﻻ ﺗﺪﺭﻛﻪ ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻴﻮﻡ ﻓﻠﻚ ﻓﺎﻋﻤﻞ ﻓﻴﻪ (ﺍﻟﻤﺠﺎﻟﺴﺔ ﻭﺟﻮﺍﻫﺮ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻠﺪﻳﻨﻮﺭﻱ : 1/222‏)

“Dunia hanya 3 hari saja,,,, Waktu kemarin, telah berlalu,,, Waktu Esok, belum tentu kamu akan bisa bertemu dengannya,,, Sedangkan Waktu Hari Ini, maka ini kesempatanmu, manfaatkan sebaik-baiknya untuk beramal”.

 Abdullah ibnu Mas'ud berkata :

ﻣﺎ ﻧﺪﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﺷﻲﺀ ﻧﺪﻣﻲ ﻋﻠﻰ ﻳﻮﻡ ﻏﺮﺑﺖ ﺷﻤﺴﻪ ﻧﻘﺺ ﻓﻴﻪ ﺃﺟﻠﻲ ﻭﻟﻢ ﻳﺰﺩﺩ ﻓﻴﻪ ﻋﻤﻠﻲ

“ Tidaklah aku menyesal dengan penyesalan yang lebih besar daripada, berlalunya hari dengan tenggelam matahari, yang mengurangi jatah umurku, tetapi tidak menambah pahala amalku padanya”

 Abu Bakr ibnu 'iyasy berkata :

" ﺃﺣﺪﻫﻢ ﻟﻮ ﺳﻘﻂ ﻣﻨﻪ ﺩﺭﻫﻢ ﻟﻈﻞَّ ﻳﻘﻮﻝ : ﺇﻧﺎ ﻟﻠﻪ ﺫﻫﺐ ﺩﺭﻫﻤﻲ ، ﻭﻫﻮ ﺫﻫﺐ ﻳﻮﻣﻪ ﻭﻻ ﻳﻘﻮﻝ : ﺫﻫﺐ ﻳﻮﻣﻲ ﻣﺎ ﻋﻤﻠﺖ ﻓﻴﻪ ." (ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻷﺑﻲ ﻧﻌﻴﻢ : 8/ 302)‏

"Salah seorang kalian manakala jatuh / kehilangan uang dirhamnya pasti berkata : _innalillahi wa inna ilaihi roji'un_ hilang uangku. Tapi kalau kehilangan harinya tidak berkata : _inna lillahi_ telah terlewat hariku sementara aku tidak berama apa²".

 Fudzail ibnu Iyadh bertanya kepada seseorang:

ﻗﺎﻝ : ﺳﺘﻮﻥ ﺳﻨﺔ . ﻗﺎﻝ : ﻓﺄﻧﺖ ﻣﻨﺬ ﺳﺘﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﺗﺴﻴﺮ ﺇﻟﻰ ﺭﺑﻚ ﺗﻮﺷﻚ ﺃﻥ ﺗﺒﻠﻎ (ﺣﻠﻴﺔ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﻷﺑﻲ ﻧﻌﻴﻢ: 8/113) ‏

"Berapa usiamu? Dia menjawab : 60 tahun. Fudzail : kamu sejak 60 tahun melakukan perjalanan menuju Allah dan sekarang hampir sampai."

 Berkata Saiful Yamani :

"ﺇﻥ ﻣﻦ ﻋﻼﻣﺔ ﺇﻋﺮﺍﺽ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺃﻥ ﻳﺸﻐﻠﻪ ﺑﻤﺎ ﻻ ﻳﻨﻔﻌﻪ ." (ﻃﺒﻘﺎﺕ ﺍﻟﻤﺤﺪﺛﻴﻦ ﺑﺄﺻﺒﻬﺎﻥ ﻷﺑﻲ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﺍﻷﺻﺒﻬﺎﻧﻲ : 3/292‏)
"Sesungguhnya tanda Allah berpaling kepada seorang hamba yaitu: hamba itu menyibukkan diri dengan sesuatu yang tak ada gunanya"

 Berkata Bilal bin Sa'id kepada sahabat²nya :

": ﻋﺒﺎﺩ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﻳﻘﺎﻝ ﻷﺣﺪﻧﺎ : ﺗﺤﺐ ﺃﻥ ﺗﻤﻮﺕ ؟ ﻓﻴﻘﻮﻝ : ﻻ ، ﻓﻴﻘﺎﻝ : ﻟﻢ؟ ﻓﻴﻘﻮﻝ : ﺣﺘﻰ ﺃﻋﻤﻞ ، ﻓﻴﻘﺎﻝ ﻟﻪ : ﺍﻋﻤﻞ ، ﻓﻴﻘﻮﻝ : ﺳﻮﻑ ،! ﻓﻼ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻤﻮﺕ ! ﻭﻻ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﻌﻤﻞ ,! ﻭﺃﺣﺐ ﺷﻲﺀ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺆﺧﺮ ﻋﻤﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ! ﻭﻻ ﻳﺤﺐ ﺃﻥ ﻳﺆﺧﺮ ﻋﻨﻪ ﻋﺮﺽ ﺩﻧﻴﺎﻩ ."! (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻟﻠﺒﻴﻬﻘﻲ: 503)

"Wahai hamba² Allah, apakah ada dari kalian yang mau mati?. Mereka jawab : tidak ada. Bilal: kenapa? Mereka jawab: sampai kami beramal dahulu. Bilal : beramallah sekarang. Mereka jawab : nanti. Bilal: duhai dia tidak mau mati, dan tidak pula mau beramal. Duhai inilah orang yang lebih menyukai berlambat² apa yang dicintai Allah, namun tidak menyukai yang dia cintai dari dunianya jika dilambat²kan"

 Berkata sebagian Salaf :

" ﻛﻴﻒ ﻳﻔﺮﺡ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ ﻳﻮﻣﻪ ﻳﻬﺪﻡ ﺷﻬﺮﻩ ، ﻭﺷﻬﺮﻩ ﻳﻬﺪﻡ ﺳﻨﺘﻪ ، ﻭﺳﻨﺘﻪ ﺗﻬﺪﻡ ﻋﻤﺮﻩ ؟ ﻛﻴﻒ ﻳﻔﺮﺡ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻣﻦ ﻳﻘﻮﺩﻩ ﻋﻤﺮﻩ ﺇﻟﻰ ﺃﺟﻠﻪ ، ﻭﺗﻘﻮﺩﻩ ﺣﻴﺎﺗﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﻮﺗﻪ ."؟ (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻻﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ : 1/248 ‏)

"Bagaimana seseorang membanggakan dunia padahal satu harinya menghancurkan bulannya, bulannya menghancurkan tahunnya, dan tahunnya menghancurkan usianya. Bagaimana bisa dia bangga dengan dunia sementara usianya menariknya kepada ajal, dan hidupnya menariknya kepada kematian?"

 Berkata sebagian ahli hikmah :

"ﻣﻦ ﺃﻣﻀﻰ ﻳﻮﻣﺎ ﻣﻦ ﻋﻤﺮﻩ ﻓﻲ ﻏﻴﺮ ﺣﻖ ﻗﻀﺎﻩ, ﺃﻭ ﻓﺮﺽ ﺃﺩﺍﻩ ، ﺃﻭ ﻣﺠﺪ ﺃﺛَّﻠَﻪ -ﻭﺭَّﺛﻪ - ﺃﻭ ﺣﻤﺪ ﺣﺼﻠﻪ ، ﺃﻭ ﺧﻴﺮ ﺃﺳﺴﻪ ، ﺃﻭ ﻋﻠﻢ ﺍﻗﺘﺒﺴﻪ ، ﻓﻘﺪ ﻋﻖ ﻳﻮﻣﻪ ، ﻭﻇﻠﻢ ﻧﻔﺴﻪ ." (ﺃﺩﺏ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻟﺪﻳﻦ ﻟﻠﻤﺎﻭﺭﺩﻱ: ﺹ 57 ‏)

"Siapa yang melalui satu hari dari usianya tanpa mengerjakan : hak yang harus dia tunaikan, kewajiban yang harus dia kerjakan, atau hal yg terpuji yang harus dia lakukan, atau kebaikan² yang harus dia bangun, atau ilmu yang harus dia raih, maka sungguh dia MENDURHAKAI hari itu dan mendzalimi dirinya"

 Berkata Ibnul Qoyim :

"ﺇﺿﺎﻋﺔ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺃﺷﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻮﺕ؛ ﻷﻥ ﺇﺿﺎﻋﺔ ﺍﻟﻮﻗﺖ ﺗﻘﻄﻌﻚ ﻋﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻟﺪﺍﺭ ﺍﻵﺧﺮﺓ ، ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ ﻳﻘﻄﻌﻚ ﻋﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺃﻫﻠﻬﺎ ." (ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ : ﺹ 31 ‏)

"Menyia²kan waktu lebih parah daripada kematian. Sebab menyia²kan waktu memutus hubunganmu dengan Allah, menyia²kan negeri akhiratmu, sementara kematian memisahkanmu dari dunia dan penduduknya"

 Berkata Ibnul Qoyim :

"ﻣﺎ ﻣﻀﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺃﺣﻼﻡ ، ﻭﻣﺎ ﺑﻘﻰ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻣﺎﻧﻲ ﻭﺍﻟﻮﻗﺖ ﺿﺎﺋﻊ ﺑﻴﻨﻬﻤﺎ ." (ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺪ: ﺹ 48)

"Apa yangbtelah lewat dari dunia hanyalah mimpi. Apa yang tersisa darinya hanyalah angan². Sementara waktu menghabisi di keduanya"

 Penyakit waktu, wabah bakteri umur, kanker kronis yang menggerogoti usia adalah kemalasan, menyia²kan waktu, terbuai angan², sementara waktu² yang dia lewati dalam hidupnya kosong melompong dari amal akhirat. Imam AlJasan berkata:

ﺇﻳﺎﻙ ﻭ ﺍﻟﺘﺴﻮﻳﻒ ، ﻓﺈﻧﻚ ﺑﻴﻮﻣﻚ ﻭﻟﺴﺖ ﺑﻐﺪﻙ ." (ﺍﻟﺰﻫﺪ ﻻﺑﻦ ﺍﻟﺴﺮﻱ: ﺹ 289)

"Hindarilah sikap menunda², karena sesungguhnya dirimu adalah harimu sekarang, dan hari besuk belum tentu milik dirimu"

🌾 Betapa mahal dan pentingnya waktu, Rasululloh صلى الله عليه وسلم bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari)

 Barang siapa yang mempergunakan waktu senggang dan kondisi sehatnya untuk ketaatan dan beribadah kepada Alloh, maka dia termasuk orang yang beruntung. Sedangkan barangsiapa yang mempergunakan waktu senggangnya dan kondisi sehatnya untuk melakukan kemaksiyatan, maka dia termasuk orang yang buntung.

 Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. 

Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu”

Ibnul Jauzi mengatakan, ”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

🍃 Sumber lainnya:
Fathul bary syarh shohih Al-Buhory 11/230,231/Kitab Ar-Riqoq (81)
🍂
Berkata AlHasan :

صحبت أقواما كانوا لحسناتهم أن ترد عليهم أخوف منكم من سيئاتكم أن تعذبوا بها. [مواعظ ابن الجوزي ٩١]
"Saya pernah berteman dengan suatu kaum. Adalah mereka itu terhadap kebaikan² mereka sangat takut jija tidak diterima melebihi takutnya dengan siksaan karena kejelekan² mereka"
Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*Jangan Pernah Menyepelakan Doa !*

🔵 Untuk saudaraku....
Kepada saudaraku yang hatinya terluka…
kalbunya dimakan kesedihan dan kegelisahan…
- Kepada saudaraku yang dilindas dan tergilas beratnya kemiskinan…
- Kepada saudaraku yang dililit hutang menggunung….
- Kepada saudaraku yang tercekik kekurangan
- Kepada saudaraku yang terhimpit beban berat
- Kepada saudaraku yang memikul segunung problema….
- Kepada saudaraku yang merasa seluruh jalan sudah buntu, yang merasa segala sebab telah tertutup…

Apakah kau lupa senjatamu yang sangat ampuh…??, 👉 *Doa…*
dialah permohonan yang ditujukan kepada Pencipta alam semeseta ini…??
Apakah kau meremehkannya ???

🔵 Al-Imam As-Syaafi'i _rahimahullah_ berkata :

ﺃَﺗَﻬْﺰَﺃُ ﺑِﺎﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ﻭَﺗَﺰْﺩَﺭِﻳﻪِ *** ﻭَﻣَﺎ ﺗَﺪْﺭِﻱ ﺑِﻤَﺎ ﺻَﻨَﻊَ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀ
ُ
Apakah engkau mengejek doa dan menyepelekannya….
Tidakkah engkau tahu apa yang bisa diperbuat oleh doa?

ﺳِﻬَﺎﻡُ ﺍﻟﻠَّﻴﻞِ ﻻ ﺗُﺨْﻄِﻲ ﻭَﻟَﻜِﻦْ *** ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻣَﺪٌ ﻭَﻟِﻠْﺄَﻣَﺪِ ﺍﻧْﻘِﻀَﺎﺀ
ُ
Anak panah yang dilepaskan di malam hari, tidak akan meleset, akan tetapi…
Anak panah tersebut ada waktunya/tempo untuk mengenai… dan setiap waktu pasti ada akhirnya
Jangan pernah meremehkan doa…
ia adalah senjata kaum sholihin…
bahkan senjata para Nabi _'alaihim salaam._
Angkatlah kedua tanganmu…''
mintalah kepada Robmu…..
jangan pernah malu untuk meminta kepada Robmu ....
Dialah yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang kepada para hambaNya…
Curahkan segala keluh kesahmu kepada Robmu......
Dialah yang lebih rahmat kepada seorang hamba daripada kasih sayang ibu kepada anaknya…

🔵 Masihkah engkau berburuk sangka kepadaNya…,
masihkah engkau enggan untuk berdoa… ??!!
Bangunlah di gelapnya malam tatkala semua orang tertidur pulas…
keluhkan seluruh bebanmu kepada Allah….

ﻻَ ﺗَﺴْﺄَﻟَﻦَّ ﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺣَﺎﺟَﺔً *** ﻭَﺳَﻞِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﺑْﻮَﺍﺑُﻪُ ﻻَ ﺗُﺤْﺠَﺐ
ُ
Jangan sekali-kali engkau meminta hajatmu kepada anak Adam…
Akan tetapi mintalah kepada Dzat yang pintu-pintunya tidak pernah tertutup

ﺍﻟﻠﻪُ ﻳَﻐْﻀَﺐُ ﺇِﻥْ ﺗَﺮَﻛْﺖَ ﺳُﺆَﺍﻟَﻪُ *** ﻭَﺑَﻨِﻲ ﺁﺩَﻡَ ﺣِﻴْﻦَ ﻳُﺴْﺄَﻝُ ﻳَﻐْﻀَﺐ
ُ
Allah murka jika engkau tidak meminta kepadaNya
Adapun anak Adam jika engkau meminta-minta kepadanya maka ia pasti marah

Ustadz Firanda Andirja, MA