*ISRA' MI'RAJ*
🔵 *Peristiwa Isra Mi'raj adalah Bukti Bahwa Allah Maha Tinggi atas segala makhlukNya.*
🍃
🔵 Peristiwa Isra' Mi'raj adalah bukti bahwa Allah berada di atas Arsy, Allah maha tinggi. Segala sesuatu berada di bawah Allah ta'ala. Semua makhluk tidak ada yang mampu mengunggungguli dan melampaui di atasnya Allah ta'ala. Karena Allah yang paling tinggi (Al A'laa).
🔵 Peristiwa Isra' Mi'raj adalah bukti mu'jizat rosulullah diperjalankan ke langit tertinggi 'sidratul muntaha'. Allah berada di atas segala ciptaanNya. Bukan tidak bertempat, bukan pula dimana-mana. Bukan pula di hati manusia. Bukan pula di kanan di kiri, di barat, di timur, dan arah manapun. Di manapun keadaan manusia, maka Allah Maha tinggi atas segala makhluk.
🔵 Malaikat Jibril mengajak rosulullah naik ke langit. Jibril dengan 600 sayap mampu mendaki langit satu hari setara dengan 50.000 tahun lamanya.
ﺗَﻌْﺮُﺝُ ﭐﻟْﻤَﻠَٰٓﺌِﻜَﺔُ ﻭَﭐﻟﺮُّﻭﺡُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻓِﻰ ﻳَﻮْﻡٍ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻘْﺪَﺍﺭُﻩُۥ ﺧَﻤْﺴِﻴﻦَ ﺃَﻟْﻒَ ﺳَﻨَﺔٍ (المعارج: ٤)
"Para malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepadaNya dalam sehari yang kadarnya setara lima puluh ribu tahun." (QS. Al Ma'arij [70]:4)
🔵 Ayat ini menunjukkan:
- Maha tinggi Allah ta'ala. (Ta'ala artinya Maha Tinggi)
- Betapa luas dan besar kekuasaanNya.
- para malaikat dan malaikat Jibril naik menghadap Allah ta'ala.
- kalimat ﺗَﻌْﺮُﺝُ artinya naik. Dalam ayat tersebut naik ke langit. Kok mi'roj ke hati ???!! (Tepuk jidad).
Demikian pula arti malam Mi'roj karena Rosulullah dinaikkan ke langit.
- Rasulullah saw dalam malam mi'raj naik ke langit bersama malaikat Jibril menghadap Allah ta'ala.
- Bantahan kepada pemahaman Muta'attilah (meniadakan sifat Allah karena takut menyamakan Allah dengan makhlukNya). Mereka meyakini bahwa mi'roj tidak berarti naik. Mereka meyakini bahwa Allah tidak di atas 'Arsy.
- Rasulullah saw dalam malam mi'raj naik ke langit bersama malaikat Jibril menghadap Allah ta'ala.
- Bantahan kepada pemahaman Muta'attilah (meniadakan sifat Allah karena takut menyamakan Allah dengan makhlukNya). Mereka meyakini bahwa mi'roj tidak berarti naik. Mereka meyakini bahwa Allah tidak di atas 'Arsy.
- Bantahan pula kepada aqidah Wihdatul Wujud (Allah menyatu dan memasuki hati seseorang).
🔵 Disebutkan dalam hadits Imam Bukhori, juga hadits²/sohih lainnya, bahwa Jibril membawa Rosulullah *NAIK (mi'roj)* ke langit dunia..
⬇
⬇
⬇
ﺛُﻢَّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔِ ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit kedua..
⬇
⬇
⬇
ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلثالثةِ ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit ketiga..
⬇
ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلرابعةِ ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit keempat..
⬇
ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلخامسةِ ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit kelima..
⬇
ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ ﺍلسادسةِ ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit keenam..
⬇
ﺛُﻢّ ﻋَﺮَﺝَ ﺑِﻨَﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀِ السابعة ،
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke langit ketujuh..
⬇
Kemudian NAIK (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) lagi ke atas lagi, sampai ke tempat yang tidak ada yang tahu kecuali Allah, sehingga beliau sampai ke Baitul Ma'mur dan naik lagi ke Sidrotul Muntaha, dan mendekat kepada Allah Ta'ala untuk menerima wahyu wajibnya shalat lima waktu".
[Lihat HR. Bukhori no. 7.517]
[Lihat HR. Bukhori no. 7.517]
🔵 Lihatlah berapa kali disebutkan kata *NAIK* (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ) dalam riwayat ini? Bukankah naik itu ke atas ?? Adakah naik otu ke samping ?? Bukankah Allah itu maha tinggi di atas segalanya ?? Bukankah ketika berdo'a kita tengadahkan tangan kita ke arah atas ?? Adakah orang yang berdoa tangannya menghadap ke mana² karena menyangka Allah dimana- mana. Allah ta'ala (maha tinggi) namun maha meliputi segala sesuatu. Allah maha tinggi namun dekat kepada hambaNya, karena maha Mendengar, maha melihat, maha mengetahui segala sesuatu.
🔵 Dalam riwayat ini juga di sebutkan naik ke langit dunia... Bukankah langit dunia itu di atas kita.. adakah yang mengatakan bahwa langit dunia itu di bawah kita?! Jika langit dunia di atas kita, apalagi langit yang di atasnya lagi. Jangan terjebak dengan logika rasio yang sempit tentang bumi bulat, lalu manusia di belahan bumi sana di atas itu berarti mengarah ke arah sebaliknya.
🔵 Orang begitu mudah menerima kenyataan bahwa langit-langit itu di atas mereka, namun begitu sulit menerima bahwa Allah berada di atas semua makhlukNya. Karena main logika dan filsafat akibatnya dilogika_kan juga ayat², diakal- akal_kan kata mi'roj (:NAIK/ (ﺍﻟﻤِﻌْﺮَﺍﺝُ)
🔵 Karena main logika dan filsafat, ketika ada ayat bahwa Allah berbicara dengan Nabi Musa, akibatnya bertanya² dengan akal :
- apakah berbicara itu dengan suara?
- apakah berbicara itu dengan huruf?
- apakah berbicara itu dengan bahasa Arab?
- apakah berbicara itu pakai mulut?
- apakah saat berbicara itu Allah naik pohon dan turun ke bukit Tursina?
- apakah berbicara itu dengan suara?
- apakah berbicara itu dengan huruf?
- apakah berbicara itu dengan bahasa Arab?
- apakah berbicara itu pakai mulut?
- apakah saat berbicara itu Allah naik pohon dan turun ke bukit Tursina?
🔵 Maha Suci Allah dari yang mereka.sifatkan. Maha Suci Allah dari jeleknya logika mereka yang sempit. Seandainya mereka beriman dengan apa adanya pada ayat tersebut niscaya sudah cukup. Sebagaimana para sahabat yang mulia, para tabi'in, para ulama salaf solihin, tidak ada yang BERTANYA² MODEL BEGITU.
🔵 Kembali pada kisah Mi'roj. Bukankah Allah sendiri telah menegaskannya dalam Alquran, bahkan tidak hanya dalam satu dua ayat, tapi dalam TUJUH ayat, bahwa Maha Tinggi, berada di atas Arsy. [Lihat: Al-A'rof:54, Yunus:3, Ar-Ra'd:2, Thaha:5, Al-Furqan:59, As-Sajdah:4, Al-Hadid:4]
🔵 Ketika kita sujud dan meminta kepada Allah, kemanakah hati kita mengarah? Bukankah kita hinakan diri kita serendah²nya kepada Allah yang maha Tinggi? Ataukah hati Anda bingung tanpa arah ?!
🔵 Saat Anda berdoa dalam keadaan duduk atau berdiri, mengapa tangan Anda menengadah ke atas? Mengapa saat anda sangat berharap dikabulkan doanya, Anda tengadahkan wajah Anda ke langit?!
🔵 Saudaraku.. Islam yang benar, akan selalu sesuai dengan akal, fitrah manusia, dan dalil syariat.. dan semuanya menunjukkan bahwa Allah berada di atas segala sesuatu, berada di atas Arsy-Nya.
Tidak butuh kepada makhlukNya.
.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar