Al-'Allamah Muhammad Taqiyuddin al-Hilaly rahimahullah berkata:
كل موحد وإن قل علمه، يجد حجة على توحيد الله تعالى يغلب بها أكبر علماء الشرك والتقليد.
"Semua orang yang bertauhid walaupun ilmunya sedikit, dia memiliki hujjah (argumen yang kokoh) tentang tauhid kepada Allah Ta'ala yang dengannya mampu mengalahkan ulama terbesar dari kalangan orang-orang yang suka berbuat syirik dan taqlid."
(Sabilur Rasyad ; 2/67)
NOTE :
- Sebenarnya kasihan seseorang yang berlama² mondok, namun setelah lulus malah mendirikan tarikat - tarikat bid'ah, merekrut manusia kepada tata cara ibadah tarikatnya, mengajari umat untuk loyal kepada kelompoknya.
- Sungguh sayang bertahun-tahun mondok setelah jadi tokoh justru mengingkari banyak ayat dan hadis tentang sifat-sifat Allah dengan beralasan takwil. Allah tidak punya wajah, Allah mustahil punya tangan, mana mungkin Allah turun ke langit dunia di setiap sepertiga malam, masa iya Allah mujasim atau bertubuh, kalau Allah di atas berarti punya arah (jihah), seperti makhlukNya saja, tidak mungkin Allah berada di atas Arsy (masa iya Allah bertempat), masa iya Allah jauh berada di atas langit. Kasihan. Padahal mengimani sifat-sifat Allah sebagaimana yang Dia sifatkan sendiri dalam alquran, dan disifatkan oleh rasulNya sendiri dalam hadits-hadits, merupakan pokok keimanan dan pokok ilmu. Terus apa saja yang dipelajari di pondok kalau begitu saja tidak faham?
- Amat disayangkan. Seseorang yang sudah bisa baca kitab, sudah bisa bahasa arab, tapi dia justru mengambil ilmu agama ini dari orang-orang awam yang baca kitab suci saja tidak bisa, bahasa Arab juga tidak paham. Atau dia justru sengaja untuk membuat fatwa yang berseberangan dengan kebenaran yang sudah diketahuinya.
- Sayang. Sudah lama menuntut ilmu, setelah mendapatkannya lantas tidak diamalkan. Atau tidak konsekuen dengan ilmu yang sudah dipelajarinya. Sudah sering membahas dan mentelaah tentang fadhilah shalat berjamaah, tapi giliran ada sholat di masjid tetap saja ngobrol di teras rumahnya. Kadang² munculnya sholat saat jadwal mengimami saja. Bukankah sekiranya ditampakkan ganjaran sholat jama'ah maka akan berusaha mendatanginya meskipun harus merangkak.
- Sayang seribu sayang, seorang yang jadi tokoh agama, jadi guru para santri, jadi teladan agama bagi masyarakat, justru terang²an menyelisihi syariat; Nyanyi di panggung, salaman dengan wanita ajnabi, salaman dengan santri putri, ada adzan berkumandang tidak nongol sholat berjamaah di masjid, mempraktikkan perdukunan berbaju mujarobat, mengerok jenggot, musbil, tajarru', mutasyaddid, muta'asshib, menjilat penguasa, bicara khurofi tanpa landasan dalil, tutur katanya sangat kasar, tidak segan²nya memaki alias 'misuh' pihak yang bersebrangan.
Bukan bermaksud memaki dan mencela siapapun, namun lebih dimaksudkan untuk mengambil contoh pelajaran. Kita berlindung kepada Allah dari segala keburukan. Yaa Hafidh, lindungilah kami dan umat Muhammad _shollallahu alaihi wasallama_ dari ilmu yang tidak barokah. Amiin.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar