Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 05 Agustus 2024

UBAN TUA (2)

 KIAN TUA

Setiap orang mengalami fase-fase kehidupan dari bayi kanak-kanak remaja dewasa orang tua hingga menjadi kakek-kakek dan nenek-nenek. Menjalani satu fase ke fase berikutnya. Tidak mungkin seseorang akan terus berwujud bayi selama hidupnya, tanpa mengalami perkembangan menuju fase berikutnya. Ini tidak mungkin.

Usia tua adalah usia krusial. Waktu² menunggu gong kematian berbunyi. Saat untuk bersiap² pergi yang tak kan kembali.

- Menginjak usia tua dihadapkan banyak kejadian, sebagai peringatan berharga bagi orang yang mau mengambil pelajaran padanya.

Allah Subhanahu wata’ala berfirman:

أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ

“....Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun”. (QS. Fathir: 37).

Peringatan itu di antaranya berupa uban. 

وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ

"Dan (apakah tidak) datang kepada kamu peringatan?"

Tentu orang yang sudah masuk pada usia senja seyogyanya harus lebih mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah ta’ala, berupa melakukan amalan- amalan ibadah. Sebab telah datang kepadanya peringatan.

- Ketika di kampung tidak lagi dipanggil; dik, mas, tapi lebih banyak yang memanggil dia; om, pak de, mbah, kakek. Itu tandanya sudah tua.

- Rambut tidak lebat seperti yang dulu, tumbuh uban memutih dan sudah jarang².

- Selaput pinggir mata tampak jelas berkerut.

- Kulit pelipis telah tampak flek kendur dan kusam,

- Gigi sudah banyak yang bogang, keropos dan berlubang, makan sesuatu sambil meradang.

- Gigi² mulai kena abrasi, beberapa yang lepas permisi, mempengaruhi senyum yang tak lagi simetri.

- Sorot mata yang kini telah pudar dan tidak lagi berbinar

- Pipi yang dulu lesung merona kini kempong dan hilang pesona.

- Mulai berkurang daya mendengar, ditanya sesuatu jawabannya memutar.

- Tangan dan lengan yang dulu kekar, kini hanya tulang berbungkus kulit yang kasar.

- Penyakit mulai sering mampir, mudah lelah sering menyapa

- Tenaga mulai rapuh, energi telah runtuh, kelincahan telah menjauh

- Punggung kini condong membungkuk, kegiatannya banyak di tempat duduk, istirahat tidur meringkuk

- Melangkah dengan berpegang tongkat dahan, untuk menopang langkah tertatih saat berjalan pelan

- Membungkuknya badan, sebagai tanda semakin condong ke dalam tanah kubur, 

- Hilang selera dengan aneka kenikmatan dunia, sebagai tanda nikmat dunia yang hakekatnya fana

- Semakin pelan untuk bergerak, sebagai tanda benar² kelak tidak bergerak

- Sorot matanya yang mulai meredup, sebagai tanda masa yang dekat tenggelamnya usia

- Hembusan nafas yang kian menyesak, sebagai tanda nafas yang benar² terhenti di suatu hari.

- Para pemilik album foto angkatan yang sudah banyak mendahului,

- hari² senja yang sepi, sebagai masa agar banyak merenungi diri, akan makna hakiki kehidupan duniawi

- Kisah² masa lalu yang semakin jauh, nostalgia kala remaja yang begitu riuh, menyisakan tubuh yang semakin rapuh

- Hari² berselimut sepi, ditinggal jauh anak² yang sudah berkeluarga mandiri, ditinggal istri yang telah mati

- Kemana semua keramaian dan kehangatan, dimana dahulu semua kawan yang selalu di kiri kanan. Yang suka berbuat kegaduhan dan gangguan, sebagai makna kita masih ada.

- keponakan dan beberapa anak kecil saudara yang sudah banyak tak dia kenal.

- Album masa lalu yang semakin dia rindu, sekiranya dia bisa memutar waktu, ia ingin kembali muda seperti dulu

- Kenangan saat bocah yang penuh riang, ingin dia putar ulang, terlampau indah untuk dikenang

- Kenangan masa kanak² yang kian menjauh.

- Daya penglihatan mulai kabur,

- Daya ingat mulai luntur

- kulit sudah mengendur,

- usia sudah udzur,

- tidak antusias lagi untuk berbaur

- tubuh yang dulu gagah telah hancur

- makan minum tidak lagi tergiur

- berjalan sudah mundur- mundur

- pola hidup tidak lagi teratur

- banyak aktifitasnya di atas kasur

- topik bicaranya mulai ngelantur

- paling jauh pergi ke dapur

- itu pertanda tidak lama masuk ke alam.....kubur

Alam ya'tikum nadzir ?, bukankah itu semua peringatan ?!. Bukankah itu semua pelajaran ?!

Maka, menjelang usia senja seyogyanya seorang hamba lebih banyak mempersiapkan diri untuk berjumpa dengan Allah ta’ala, berupa melakukan banyak amal ibadah, sebagai bekal untuk perjalanan akhirat yang semakin dekat.

اللهم ارحمني في كبري، واصلح لي في كبري

Semoga bermanfaat. Amiin

Gonggang, 29 Des 2020.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar