UBAN (3)
▪️ Masa yang tak mungkin bisa dielak oleh siapapun di dunia ini adalah masa tua. Tiap orang akan menua, beruban, fisik melemah, indera berkurang, penyakit mulai datang satu demi satu.
Allah berfirman,
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
"Allah, yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah menjadi kuat, kemudian Dia jadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa". (QS. Arrum: 54)
▪️ Banyak orang hebat dan berjaya dimasa mudanya, tapi stres dimasa tua, karena ia merasa tak lagi berguna. Dicampakkan manusia bagaikan orang tidak bermakna. Telah lenyap ketenaran. Telah hilang popularitas. Telah pudar ketampanan. Telah berkurang kekuatan. Telah tertinggal kemampuan. Harta yang dia pernah simpan terus terkuras. Kisah² pengalaman yang masih berbekas.
▪️ Banyak sekali artis ternama papan atas, penyanyi ternama dan bintang film pada masanya, yang dimasa tuanya merana, kalah bersaing dengan yang muda. Begitulah hukum alam.
▪️Tak sedikit para konglomerat atau pejabat, saat tua menderita berbagai penyakit yang menggerogoti tubuh mereka, terbaring lemah di tampat tidur, memakai ”pampers”, tak mampu mengontrol buang air kecil dan besarnya. Padahal dahulu sanggup mengontrol dan mengendalikan ribuan karyawan dan beberapa perusahaan.
▪️Tak sedikit para bos -bos majikan. Dahulu pernah berkuasa memerintah dan mengarahkan. Segala kebijakan ada dalam genggaman. Anak buah sangat hormat dan segan. Tanda tangannya sangat berguna untuk persetujuan. Siapa yang tidak mentaatinya akan dengan mudah diberhentikan. Hari²nya berisi agenda² besar perusahaan. Schedule diary-nya berisi lembaran²
kemajuan. Dari Seminar, workshop, simposium, MoU, ramah tamah informal hingga macam² pertemuan.
▪️Namun ketika tua semua itu telah musnah seketika. Kekuatannya hilang sirna. Perintahnya tidak banyak dihiraukan. Keberadaannya dilalaikan. Kedatangannya tidak lagi sebuah keistimewaan. Kepergiannya tidak lagi ada seremoni perpisahan. Perintah dan usulannya tidak lagi dilaksanakan. Parafnya tidak laku lagi dicantumkan. Hari²nya berisi kesepian. Semua anak² nya sudah banyak kesibukan. Jadwal agendanya tinggal jadi pengangguran. Tinggal di rumah sendirian. Tidak ada lagi acara² pelatihan. Tidak ada lagi dering panggilan. Tiap bulan tidak ada gaji dan pemasukan. Sudah tidak ada lagi pertemuan² perusahaaan. Maka di saat seperti itulah saatnya yang tepat melakukan pendekatan. Banyak mendekat dan munajat kepada Tuhan. Banyak² beribadah untuk memperbanyak amalan. Banyak² berdzikir dan membaca Alquran. Terus memperbanyak ganjaran. Perbekalan di akhir kehidupan. Agar kelak menjadi golongan orang² yang memperoleh keselamatan.
▪️Tua. Adalah fase ujung kehidupan sebelum kematian. Perlahan² gong kematian itu telah diperlihatkan. Agar dia mengambil pelajaran. Agar dia segera mengambil sikap kewaspadaan. Berbekal dengan memperbanyak amalan. Agar mudah mengahadapi kematian. Agar di akhirat mendapat kemudahan dan kebahagiaan.
▪️Tua. Kembali seperti kekanak - kanakan. Berbicara agak cedal kesulitan. Lawan bicara masih perlu pengulangan. Saat berdiri harus pegangan. Berjalan pun perlahan². Melangkahkan kaki pelan². Lutut menjadi tumpuan. Kemana -mana bawa tongkat bantuan. Sudah tidak banyak melakukan safar perjalanan. Duduk lama merasa bosan. Mulai rindu dengan masa² silam. Masa² muda yang penuh kisah kenangan. Masa penuh keberanian dan keceriaan.
Ingin berjumpa lagi dengan sahabat dan kawan. Mengajaknya kembali menghibur dengan candaan. Mengajaknya bermain mengusir kesepian.
▪️Tua. Sudah ditandai dengan 'kematian' beberapa anggota badan: RAMBUT yang dahulunya lebat hitam legam. Terjurai indah mengesankan. Namun kini mulai rontok berguguran. Muncul tumbuh beberapa helai uban. Tidak jarang mengalami kebotakan. Akhirnya kemana² mengenakan topi fedoran. Atau memakai kopiah rajutan. Dengan berbagai jenis varian. Agar terlihat pantas dalam penampilan. Biar botaknya tidak kelihatan. Uban pun bisa tersembunyikan. Pergaulan pun bisa lancar berjalan.
▪️GIGI. Mulai keropos di sisi geraham. Ada yang lapuk hilang lapisan. Ada yang goyang sebagian. Ada yang lobang penuh tambalan. Ada yang patah di saat makan. Ada yang ompong bagian depan. Yang sudah lepas lebih delapan. Bahkan lepas semua tinggal gusi yang bertahan. Akibatnya harus pilih² makanan. Makanan keras menjadi siksaan. Makanan lunak jadi pilihan. Ransum konsumsi pun tidak sembarangan. Gara² gigi tidak tersisakan. Roman wajah pun mengalami perubahan. Posisi dagu mengalami turunan. Senyum pun tak lagi menawan. Expresi tidak lagi bisa bebas terungkapkan. Berbicara pun agak tertahan. Khawatir terlihat gigi buatan. Takut terlepas dari kaitan. Hampir tiap pagi bersih² gigi tiruan. Sambil bersiul merdu bagai nyanyian. Kalau makan dilepas duluan. Tanpa lama² mengunyah suapan. Dikunyah sedikit atau dicelupkan. Biar makanan larut mudah ditelan. Benar² kembali seperti bayi usia 9 bulan. Demikian itu memang sudah sebagai keniscayaan. 'Kematian' gigi juga sebuah kepastian. Semua anggota badan lainnya suatu hari juga pasti mengalami kehancuran. Yang kekal selamanya hanyalah Tuhan. Dia al-Baqi arRohman abadi daiman abadan.
▪️WAJAH. Sewaktu muda begitu gagah dan tampan. Wajahnya lembut manis rupawan. Parasnya ayu banyak yang suka berkenalan. Para lelaki berusaha lakukan pendekatan. Atau sekedar ingin jalin persahabatan. Karena cantik jadi magnet perhatian. Menjadi buah bibir tema percakapan. Jadi target pujianbdan lirikan. Hampir mata² dibuatnya kagum bertatapan. Semua gerak geriknya pantas dilakukan. Gelak tawanya bikin jantung deg-degan. Senyumannya bikin jantung berdesiran. Apapun ekspresinya pantas ungkapkan. Dimana dia ada orang² memperhatikan. Karena memang wajahnya bagai rembulan.
Rona mukanya bak bintang² bertaburan. Semua pemuda menginginkan dia jadi tunangan. Dari semua janji yang diajukan. Para lelaki berlomba mengajukan lamaran. Untuk menjadikannya istri idaman. Begitulah saat di usia muda. Namun ketika di usia tua berbeda ceritanya.
▪️KULIT.
Saat sudah usia tua, permukaan kulit pun keriput. Sudah banyak yang memanggilnya buyut. Pinggir mata tampak berkerut. Padahal dahulu kulit terasa lembut. Dahulu wajahnya manis dan imut. Sekarang kasar seperti parut. Dua rahang yang sudah berpaut. Wajah tampak seperti cemberut. Otot dan daging tampak menyusut. Badan melemah tak sanggup mengangkat dan mengangkut. Persendian bak kehilangan baut. Kesehatan mulai tercabut. Terjadi ortoporosis pada lutut. Demikianlah jika kulit telah tua berlumut. Warnanya pudar termakan usia lanjut. Itu isyarat akan dekatnya sakarotul maut.
▪️Kawan² pergi duluan. Sudah banyak kawan² sepermainan dulu yang telah meninggalkan. Si fulan telah wafat duluan. Si fulan telah berpamitan. Si fulan tinggal dalam album ingatan. Si fulan telah dimakamkan. Berbaring sendirian di kuburan. Si fulan kini sudah tidak bisa lagi ditemukan. Tinggallah dia menunggu giliran. Jika telah tiba panggilan maka tidak bisa dihindarkan.
Ya Allah, sayangilah hamba²Mu di usia tua mereka. Jagalah kami semua. Selamat dan bahagia selamanya. Amiin.
________
Rain on Btg 22-01-23
Tidak ada komentar :
Posting Komentar