Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 05 Februari 2017

Menjaga agama

*MENJAGA AGAMA*

🔵 Al Hasan Al Bashri رحمه الله berkata :

”Wahai anak Adam, jaga agamamu, jaga agamamu, karena hanya agama itulah daging dan darahmu. Kalau engkau selamat, maka alangkah tentramnya dan alangkah nikmatnya. Tapi jika yang terjadi adalah selain itu, maka -kita berlindung kepada Alloh- dia itu hanyalah api yang tidak padam, batu yang tidak dingin dan jiwa yang tidak mati”
(Riwayat Al-Firyabi “Shifatun Nifaq”/no. 49)

*MANUSIA PALING BERBAHAGIA*

🔵 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah -rohimahullohu- berkata:

ﻓﺄﺳﻌﺪ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﻭﺃﻋﻈﻤﻬﻢ ﻧﻌﻴﻤﺎ ﻭﺃﻋﻼﻫﻢ ﺩﺭﺟﺔ ﺃﻋﻈﻤﻬﻢ ﺍﺗﺒﺎﻋﺎ ﻭﻣﻮﺍﻓﻘﺔ ﻟﻪ ﻋﻠﻤﺎ ﻭﻋﻤﻼ ﺍﻫـ .

“Maka makhluq yang paling beruntung, paling agung kenikmatannya, paling tinggi derajatnya adalah makhluq yang paling besar mutaba’ahnya (sikap ikutnya) dan kesesuaiannya dengan beliau (Rosululloh) baik secara ilmu maupun amal.”
(“Majmu’ul Fatawa”/4/hal. 26).

*TIGA PERKARA*

🔵 Abu Darda’ رضي الله عنه mengatakan :

“Tiga perkara yang aku cintai sementara manusia membencinya; kemiskinan, sakit dan kematian. Aku mencintai kemiskinan karena (menimbulkan) rasa tawadhu’ kepada Robb-ku, aku mencintai kematian karena kerinduan dengan Robb-ku, aku mencintai sakit karena (merupakan) penghapus kesalahan-kesalahanku”.
[Siyar A’lamin Nubala’, Siroh Abu Darda’]

*HATI HATI TERHADAP AHLUL BID’AH*

🔵Ucapan Al Imam Ibnu Baththoh -رحمه الله, Setelah menyebutkan hadits syubhat Dajjal, berkatalah Al Imam Ibnu Baththoh -:

ﻫﺬﺍ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ، ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺼﺎﺩﻕ ﺍﻟﻤﺼﺪﻭﻕ ، ﻓﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻌﺸﺮ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ، ﻻ ﻳﺤﻤﻠﻦ ﺃﺣﺪﺍ ﻣﻨﻜﻢ ﺣﺴﻦ ﻇﻨﻪ ﺑﻨﻔﺴﻪ ، ﻭﻣﺎ ﻋﻬﺪﻩ ﻣﻦ ﻣﻌﺮﻓﺘﻪ ﺑﺼﺤﺔ ﻣﺬﻫﺒﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺨﺎﻃﺮﺓ ﺑﺪﻳﻨﻪ ﻓﻲ ﻣﺠﺎﻟﺴﺔ ﺑﻌﺾ ﺃﻫﻞ ﻫﺬﻩ ﺍﻷﻫﻮﺍﺀ ، ﻓﻴﻘﻮﻝ : ‏( ﺃﺩﺍﺧﻠﻪ ﻷﻧﺎﻇﺮﻩ ، ﺃﻭ ﻷﺳﺘﺨﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﻣﺬﻫﺒﻪ ‏) ، ﻓﺈﻧﻬﻢ ﺃﺷﺪ ﻓﺘﻨﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﺟﺎﻝ ، ﻭﻛﻼﻣﻬﻢ ﺃﻟﺼﻖ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﺮﺏ ، ﻭﺃﺣﺮﻕ ﻟﻠﻘﻠﻮﺏ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻬﺐ ، ﻭﻟﻘﺪ ﺭﺃﻳﺖ ﺟﻤﺎﻋﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻛﺎﻧﻮﺍ ﻳﻠﻌﻨﻮﻧﻬﻢ ، ﻭﻳﺴﺒﻮﻧﻬﻢ ، ﻓﺠﺎﻟﺴﻮﻫﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻹﻧﻜﺎﺭ ، ﻭﺍﻟﺮﺩّ ﻋﻠﻴﻬﻢ ، ﻓﻤﺎ ﺯﺍﻟﺖ ﺑﻬﻢ ﺍﻟﻤﺒﺎﺳﻄﺔ ﻭﺧﻔﻲ ﺍﻟﻤﻜﺮ ، ﻭﺩﻗﻴﻖ ﺍﻟﻜﻔﺮ ﺣﺘﻰ ﺻﺒﻮﺍ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﺍﻫـ .

“Ini adalah ucapan Rosul -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ, dan beliau itu orang yang jujur dan dibenarkan. Maka bertaqwalah pada Alloh wahai Muslimun, jangan sampai rasa baik sangka pada diri sendiri dan juga ilmu yang dimiliki tentang bagusnya madzhab dirinya membawa salah seorang dari kalian untuk melangsungkan perdebatan dengan agamanya di dalam acara duduk-duduk dengan ahlul ahwa, seraya berkata: “Aku akan masuk ke tempatnya dan kuajak dia berdebat, atau kukeluarkan dirinya dari madzhabnya.” Mereka itu sungguh lebih dahsyat fitnahnya daripada Dajjal, ucapan mereka lebih lengket daripada kurap kudis, dan lebih membakar daripada gejolak api. Sungguh aku telah melihat sekelompok orang yang dulunya mereka itu melaknati ahlul bid'ah dan mencaci mereka. Lalu mereka duduk-duduk dengan mereka tadi dalam rangka mengingkari dan membantah mereka. Tapi mereka terus-terusan di dalam obrolan, dan makar musuh tersamarkan dari mereka, dan kekufuran yang lembut tersembunyi dari mereka, hingga akhirnya mereka sendiri yang pindah ke madzhab ahlul ahwa tadi.”
(“Al Ibanatul Kubro” no. (480))

*BERSEGERA RUJUK KALAU DIINGATKAN KEPADA AL- HAQ*

🔵 Umar bin Khaththab رضي الله عنه berkata dalam suratnya yang terkenal :

ﻭﻣﺮﺍﺟﻌﺔ ﺍﻟﺤﻖ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻤﺎﺩﻯ ﻓﻰ ﺍﻟﺒﺎﻃﻞ

“Dan rujuk kepada kebenaran itu lebih baik daripada berlama lama di dalam kebathilan.”
(HR.Al Baihaqy (20324), Ibnu Asakir 32/hal.70 dan yang lainnya).

🔵 Al Imam Ibnu Qoyyim رحم الله berkata: “Ini adalah kitab (surat) yang agung yang telah di terima oleh Ummat.” (“I’lamul Muwaqqi’in” (1/hal. 110)

🔵 Syaikhuna Yahya -Hafidhahullah- berkata : “Para ulama bersepakat untuk menerima surat “umar ini”

*AKHERAT PUN DIJUAL JUGA*

🔵 Nasihat Al Imam Ibnul Mubarok kepada Ibnu Ulayyah رحمهما الله:

ﻳﺎ ﺟﺎﻋﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﻪ ﺑﺎﺯﻳﺎ *
ﻳﺼﻄﺎﺩ ﺃﻣﻮﺍﻝ ﺍﻟﻤﺴﺎﻛﻴﻦ ﺍﺣﺘﻠﺖ ﻟﻠﺪﻧﻴﺎ ﻭﻟﺬﺍﺗﻬﺎ *
ﺑﺤﻴﻠﺔ ﺗﺬﻫﺐ ﺑﺎﻟﺪﻳﻦ ﻓﺼﺮﺕ ﻣﺠﻨﻮﻧﺎ ﺑﻬﺎ ﺑﻌﺪﻣﺎ *
ﻛﻨﺖ ﺩﻭﺍﺀ ﻟﻠﻤﺠﺎﻧﻴﻦ ﺃﻳﻦ ﺭﻭﺍﻳﺎﺗﻚ ﻓﻴﻤﺎ ﻣﻀﻰ *
ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻋﻮﻥ ﻭﺍﺑﻦ ﺳﻴﺮﻳﻦ ﻭﺩﺭﺳﻚ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺂﺛﺎﺭﻩ *
ﻓﻲ ﺗﺮﻙ ‏( 1 ‏) ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺴﻼﻃﻴﻦ ﺗﻘﻮﻝ : ﺃﻛﺮﻫﺖ ، ﻓﻤﺎﺫﺍ ﻛﺬﺍ *
ﺯﻝ ﺣﻤﺎﺭ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻄﻴﻦ ‏( 2 ‏) ﻻ ﺗﺒﻊ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﺑﺎﻟﺪﻧﻴﺎ ﻛﻤﺎ *
ﻳﻔﻌﻞ ﺿﻼﻝ ﺍﻟﺮﻫﺎﺑﻴﻦ

“Wahai orang yang menjadikan ilmu sebagai barang dagangan untuk menjaring harta orang-orang miskin, diambil demi dunia dan kesenangannya.
Dengan tipu daya engkau menghilangkan agama, lalu engkau menjadi orang yang gila setelah dulunya engkau adalah obat penyembuh bagi orang-orang gila.
Di manakah riwayat-riwayatmu yang dulu dari Ibnu ‘Aun dan Ibnu Sirin ?. Dan manakah ilmu yang kamu pelajari dengan atsar-atsarnya yang berisi anjuran untuk meninggalkan pintu-pintu penguasa ? Kamu berkata: “Aku terpaksa.” Lalu apa?
Demikianlah si keledai ilmu jatuh tergelincir di tanah liat yang basah.
Janganlah kamu jual agama dengan dunia sebagaimana perbuatan para rahib yang sesat.”
(“Siyar A’lamin Nubala”/9/110).

*MEMUASKAN SEMUA ORANG, APA BISA*

🔵 Al Imam Asy Syafi’iy berkata kepada Yunus bin Abdil A’la ﺭﺣﻤﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ :

رضى الناس غاة لا تدرك

“Ridho manusia itu adalah puncak yang tak bisa digapai. Dan tiada jalan untuk selamat dari mereka. Maka engkau harus memegang apa yang bermanfaat bagimu, lalu tekunilah dia.”
(“Siyaru A’lamin Nubala”/10/hal. 89)

*NASEHAT IMAM*

🔵 Ahmad bin Harb bin Fairuz An Naisaburiy ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata:

“Aku beribadah kepada Alloh selama limapuluh tahun, maka aku tidak mendapatkan kemanisan ibadah hingga aku meninggalkan tiga perkara: Aku meninggalkan keridhoan manusia hingga akupun sanggup untuk berbicara dengan kebenaran. Dan aku meninggalkan persahabatan dengan orang-orang fasiq hingga akupun mendapatkan persahabatan dengan orang-orang sholih. Dan aku tinggalkan manisnya dunia hingga akupun mendapatkan manisnya akhirat.”
(“Siyaru A’lamin Nubala”/11/hal. 34/ siroh Ahmad bin Harb)

*MENJADI GOLONGAN ALLAH DAN RASULNYA*

🔵 Ibnul Qoyyim رحمه الله berkata :

ﻭﻻ ﺗﺴﺘﺼﻌﺐ ﻣﺨﺎﻟﻔﺔ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻭ ﺍﻟﺘﺤﻴﺰ ﺍﻟﻰﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭﻟﻮ ﻛﻨﺖ ﻭﺣﺪﻙ ﻓﺎﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻌﻚﻭﺍﻧﺖ ﺑﻌﻴﻨﻪ ﻭ ﻛﻼﺀﺗﻪ ﻭ ﺣﻔﻈﻪ ﻟﻚ ﻭ ﺍﻧﻤﺎ ﺍﻣﺘﺤﻦ ﻳﻐﻘﻴﻨﻚ ﻭ ﺻﺒﺮﻙ ﻭﺍﻋﻈﻢ ﺍﻻﻋﻮﺍﻥ ﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﻫﺬﺍ ﺑﻌﺪ ﻋﻮﻧﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﺠﺮﺩ ﻣﻦ ﺍﻟﻄﻤﻊ ﻭ ﺍﻟﻔﺰﻉ ﻓﻤﺘﻰ ﺗﺠﺮﺩﺕ ﻣﻨﻬﻤﺎ ﻫﺎﻥ ﻋﻠﻴﻚ ﺍﻟﺘﺤﻴﺰ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﻭ ﻛﻨﺖ ﺩﺍﺀﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﺠﺎﻧﺐ ﺍﻟﺬﻯ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺭﺳﻮﻟﻪ

“Dan janganlah engkau merasa berat untuk menyelisihi manusia dan menggabungkan diri pada golongan Allah dan RasulNya, meskipun engkau sendirian, karena sesungguhnya Allah bersamamu dengan pengawasan, pemeliharaan dan penjagaannya untukmu. Dan hanyalah Allah itu menguji keyakinan dan kesabaranmu. Dan penolong terbesar bagimu untuk itu – setelah pertolongan Allah- adalah melepaskan diri dari sifat tamak (rakus dunia) dan ketakutan. Maka kapan saja engkau bisa lepas dari keduanya, akan ringan bagimu untuk menggabungkan diri kepada golongan Allah dan Rasul- Nya, dan engkau senantiasa berada pada sisi yang disitulah Allah dan Rasul-Nya.”
(Al fawa’id ” 1/hal.116)

*AKIBAT MENGIKUTI NAFSU*

ﺃﺭﺃﻳﺖ ﻣﻦ ﺍﺗﺨﺬ ﺇﻟﻬﻪ ﻫﻮﺍﻩ ﺃﻓﺄﻧﺖ ﺗﻜﻮﻥ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﻛﻴﻼ ﺃﻡ ﺗﺤﺴﺐ ﺃﻥ ﺃﻛﺜﺮﻫﻢ ﻳﺴﻤﻌﻮﻥ ﺃﻭ ﻳﻌﻘﻠﻮﻥ ﺇﻥ ﻫﻢ ﺇﻻ ﻛﺎﻷﻧﻌﺎﻡ ﺑﻞ ﻫﻢ ﺃﺿﻞ ﺳﺒﻴﻼ ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ 44-43

” Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu).”
(QS. Al-Furqan 43-44)

“Dasar permusuhan, kejahatan dan kedengkian yang muncul dikalangan manusia ialah karena mengikuti nafsu. Siapa yang menentang nafsunya berarti membuat hati dan badannya menjadi tentram dan sehat. Abu Bakar Al Warraq berkata : “Jika nafsu yang menang, maka hati menjadi gelap. Jika hati menjadi gelap, maka dada terasa sesak. Jika dada menjadi sesak, maka akhlaq menjadi buruk. Jika akhlaq menjadi buruk, maka ia membenci orang lain, dan orang lainpun membencinya. Maka perhatikanlah apa yang diakibatkan nafsu, seperti kebencian, kejahaan, permusuhan, mengabaikan hak orang lain dan sebagainya.”
“Harus mengetahui bahwa nafsu tidaklah mencampuri sesuatu melainkan ia merusaknya. Jika nafsu mencampuri ilmu, maka ia mengeluarkannya kebid’ah dan kesesatan, pelakunya menjadi kelompok orang yang mengikuti nafsu. Jika nafsu mencampuri zuhud, maka ia mengeluarkan pelakunya kepada riya’ dan menyalahi sunnah. Jika nafsu mencampuri hukum, maka ia mengeluarkan pelakunya kepada kedholiman dan menghalangi kebenaran. Jika nafsu mencampuri pembagian, maka mengeluarkan pembagian itu kepada ketidak adilan dan kebohongan. Jika nafsu mencampuri ibadah, maka ibadah itu akan keluar dari ketaatan dan taqarub. Jadi, selagi nafsu mencampuri sesuatu, maka ia akan merusaknya”.
(Dari kitab Raudhah Al-Muhibbin wa nuzhah Al-Musytaqin, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah)

*MANFAAT AKAL BAGI SEORANG MUKMIN*

🔵 Muadz bin Jabal Radhiallaahu’anhu berkata :

“Andaikata orang yang berakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa dosa itu. Andaikata orang yang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.
Ada yang bertanya,”Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Muaz bin Jabal Radhiallaahu’anhu menjawab,“Sesungguhnya jika orang yang berakal itu tergelincir maka dia segera menyadarinya dengan cara bertaubat dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan merobohkannya. Karena kebodohan itu terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal sholehnya”.
(Raudhoh Al-Muhibbin wa nuzhan Al Musytaqin, karya Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah)

*TABIAT BABI*

🔵 Imam Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah رحمه الله berkata :

ﻭﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﻦ ﻃﺒﻌﻪ ﻃﺒﻊ ﺧﻨﺰﻳﺮ ﻳﻤﺮ ﺑﺎ ﻟﻄﻴﺒﺎﺕ ﻓﻼ ﻳﻠﻮﻯ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﻓﺎﺫﺍ ﻗﺎﻡ ﺍﻻﻧﺴﺎﻥ ﻋﻦ ﺭﺟﻴﻌﻪ ﻗﻤﻪ ﻭﻫﻜﺬﺍ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﺴﻤﻊ ﻣﻨﻚ ﻭﻳﺮﻯ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺤﺎﺳﻦ ﺍﺿﻌﺎﺍﻑ ﺍﺿﻌﺎﻑ ﺍﻟﺴﺎﻭﻯ ﺀ ﻓﻼ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻭﻻ ﺗﻨﺎﺳﺒﻪ ﻓﺎﺋﺬﺍ ﺭﺍﻯ ﺳﻘﻄﻪ ﺍﻭ ﻛﻠﻤﺔ ﻋﻮﺭﺍﺀ ﻭﺟﺪ ﺑﻐﻴﺘﻪ ﻭﻣﺎ ﻳﻨﺎﺳﺒﻬﺎ ﻓﺎ ﻛﻬﺘﻪ ﻭﻧﻘﻠﻪ

“Dan diantara manusia ada yang tabiatnya tabiat babi. Dia melewati rizki yang baik baik tapi tidak mau mendekatinya. Jusrtu jika ada orang bangkit dari kotorannya (selesai buang hajat), didatanginya kotoran tadi dan dimakannya hingga habis. Demikianlah kebanyakan orang. Mereka mendengar dan melihat darimu sebagian dari kebaikanmu yang berlipa lipat daripada kejelekanmu, tapi dia tidak menghapalnya, tidak menukilnya dan tidak mencocokinya. Tapi jika melihat ketergelincitan atau ucapan yang cacat, dapatlah dia apa yang dicarinya dan mencocokinya, lalu dijadikannya sebagai buah santapan dan penukilan.”
(Madarijus Salikin 1/hal 403)

*LAKNAT BAGI PEMBUAT PERKARA BARU*

🔵 Al-Imam Asy-Syafi’i رحمه الله berkata:

“Siapa saja yang mengatakan sesuatu dengan hawa nafsunya, yang tidak ada seorang imampun yang mendahuluinya dalam permasalahan tersebut, baik Rasulullah ataupun para sahabat beliau, maka sungguh dia telah mengadakan perkara baru dalam Islam. Sesungguhnya Rasulullah صلى الله عليه telah bersabda:
'Barangsiapa yang mengada-ada atau membuat-buat perkara baru dalam Islam maka baginya laknat dari Allah Ta’ala, para malaikat dan manusia seluruhnya. Allahu Ta’ala tidak menerima infaq dan tebusan apapun darinya’.”

*HINDARI MAKAN KOTORAN MANUSIA*

"Wahai saudaraku, hendaknya engkau memiliki pekerjaan yang jelas dan penghasilan yang halal yang kamu peroleh dengan tanganmu. Hindari memakan atau mengenakan kotoran-kotoran manusia (maksudnya pemberian manusia -ed). Karena sesungguhnya orang yang memakan sisa kotoran manusia, permisalannya seperti orang yang memiliki sebuah kamar di bagian atas, sedangkan yang di bawahnya bukan miliknya. Ia selalu *dalam ketakutan akan terjatuh ke bawah dan takut kamarnya roboh.* Sehingga orang yang memakan kotoran-kotoran manusia akan berbicara sesuai hawa nafsu. Dan dia merendahkan dirinya di hadapan manusia karena khawatir mereka akan menghentikan (sumbangan) untuknya".
(Mawa’izh Lil-Imam Sufyan Ats-Tsaury, hal. 82-84)

*MEMBERIKAN ILMU UNTUK DAPAT BAGIAN DUNIA*

ﻭ ﻋﻦ ﺍﺑﻦ ﻣﺴﻌﻮﺩ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺍﻧﻪ ﻗﺎﻝ : ‏( ﻟﻮ ﺍﻥ ﺍﻫﻞ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺻﺎﻧﻮﺍ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻭﻭﺿﻌﻮﻩ ﻋﻨﺪ ﺍﻫﻠﻪ ﻟﺴﺎﺩﻭﺍ ﺑﻪ ﺍﻫﻞ ﺯﻣﺎﻧﻬﻢ ﻭﻟﻜﻨﻬﻢ ﺑﺬﻟﻮﻩ ﻻﺍﻫﻞ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻟﻴﻨﺎﻟﻮﺍ ﺑﻪ ﻣﻦ ﺩﻧﻴﺎﻫﻢ ﻓﻬﺎﻧﻮﺍ ﻋﻠﻴﻬﻢ

“Dari Ibnu Mas’ud sesungguhnya dia telah berkata, “seandainya pemilik ilmu, menjaga ilmu dan mereka meletakkan ilmu pada ahlinya (yang memang berkeinginan terhadap ilmu tersebut) sungguh mereka berbahagia dengan ilmu tersebut pada masa mereka, akan tetapi mereka memberikan ilmu tersebut kepada ahli dunia, agar mereka mendapatkan dengan ilmu tersebut bagian dari dunia mereka (ahli dunia), maka mereka menjadi terhina atas pandangan ahli dunia”

*JANGAN MAKAN AGAMA*

ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻫﻢ ﺍﻟﻨﺎﺱ-ﻗﻮﻝ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﻭﻗﺪ ﺳﺌﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺱ ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﻗﻴﻞ ﻓﻤﻦ ﺍﻟﻤﻠﻮﻙ؟ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﺰﻫﺎﺩ ﻗﻴﻞ ﻓﻤﻦ ﺍﻟﺴﻠﺔ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺌﻜﻞ ﺑﺪﻳﻨﻪ

*“PARA ULAMA ADALAH MANUSIA YANG HAKIKI,* perkataan Ibnu Al Mubarok rahimahullah. Dan sungguh dia telah ditanya ; siapakah manusia sejati ? dia berkata : (yaitu) 'PARA ULAMA’ , dikatakan siapakah para raja?, dia berkata ORANG ORANG ZUHUD, dikatakan lagi, siapakah orang orang rendahan ? dia berkata ORANG YANG MAKAN DARI AGAMANYA"
(Kitab AL ILMU, fadhluhu wa syarafuhu, Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah)

*Hakikat Kehidupan Hamba*

🔵 Al-Marrudzy berkata ;

“Suatu hari aku masuk menjumpai (Imam) Ahmad, lalu saya bertanya, ‘Bagaimana engkau di pagi ini?’ Beliau menjawab, ‘Aku masuk di waktu pagi ini dalam keadaan Rabbku menuntut (diriku) untuk menunaikan kewajiban, Nabi-Nya menuntutnya untuk menunaikan sunnah, dua malaikat menuntutnya untuk memperbaiki amal, jiwa menuntut (mengikuti) hawa nafsu, Iblis menuntut untuk berbuat keji, Malakul Maut menuntut nyawa, dan keluarga menuntut nafkah.

[Thabaqatul-Hanabilah karya Ibnu Abi Ya’lâ 1/570)

*Sunnatulkoh Pada pembawa Kebenaran*

🔵 Ibnul Qayyim رحمه الله berkata,

ﻭَﺍﻟْﺤَﻖُّ ﻣَﻨْﺼُﻮْﺭٌ ﻭَﻣُﻤْﺘَﺤَﻦٌ ﻓَﻠَﺎ
ﺗَﻌْﺠَﺐْ ﻓَﻬَﺬِﻱْ ﺳُﻨَّﺔُ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﺎﻥِ

“Kebenaran itu akan selalu menang dan mendapat ujian, maka janganlah heran, sebab ini adalah sunnah Ar-Rahman (sunnatullah).”
[Al-Kâfiyatu sSyâfiyah 1/52, Syarah Syaikh Shalih Al-Fauzan)]

*Anak Panah Kematian, selalu membidik*

🔵 Ketika Khalifah Harun Ar-Rasyid memintah nasihat ringkas, Abul ‘Atâhiyah menasihatinya dalam beberapa untaian syair,

ﻟَﺎ ﺗَﺄْﻣَﻦِ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻓِﻲْ ﻃَﺮْﻑٍ ﻭَﻟَﺎ ﻧَﻔَﺲٍ … ﻭَﻟَﻮْ ﺗَﻤَﻨَّﻌْﺖَ ﺑِﺎﻟْﺤِﺠَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟْﺤَﺮَﺱِ
ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺑَﺄَﻥَّ ﺳِﻬَﺎﻡَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ ﻗَﺎﺻِﺪَﺓٌ … ﻟِﻜُﻞِّ ﻣَﺪَﺭَّﻉٍ ﻣِﻨَّﺎ ﻭَﻣُﺘَﺮَّﺱِ
ﺗَﺮْﺟُﻮ ﺍﻟﻨَّﺠَﺎﺓَ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺴْﻠُﻚْ ﻣَﺴَﺎﻟِﻜَﻬَﺎ … ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺴَّﻔِﻴْﻨَﺔَ ﻟَﺎ ﺗَﺠْﺮِﻱْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻴَﺒَﺲِ

“Jangan merasa aman dari kejaran kematian walau sekejap, walau senafas, walaupun engkau berlindung dengan tirai dan para pengawal.

Ketahuilah bahwa panah-panah kematian selalu membidik ke arah
setiap diri kita, yang berbaju besi maupun yang berperisai.

Engkau menghendaki keselamatan, sedang engkau tidak menempuh jalan-jalannya, *sungguh perahu tidak akan berjalan di atas daratan* ”
[Raudhatul ‘Uqalâ`, karya Ibnu Hibban hal. 285]

*Mengenali Pendusta*

🔵 Harun bin Sufyân Al-Mustamly bertanya kepada Imam Ahmad :
“Bagaimana cara engkau mengetahui para pendusta?”
Imam Ahmad menjawab : “Dengan (melihat) janji-janji mereka.”
[Riwayat Ibnu ‘Ady fil-Kamil dan As-Sam’âny dalam Adabul Imlâ`]

*JUAL SAJA MESKIPUN MURAH*

🔵 Muhammad bin Abdillah Al-Baghdâdy bersenandung,

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻤَﺮْﺀُ ﺃَﺧْﻄَﺄَﻩُ ﺛَﻠَﺎﺙٌ … ﻓَﺒِﻌْﻪُ ﻭَﻟَﻮْ ﺑِﻜَﻒٍّ ﻣِﻦْ ﺭَﻣَﺎﺩِ
ﺳَﻠَﺎﻣَﺔُ ﺻَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﺍﻟﺼِّﺪْﻕُ ﻣِﻨْﻪُ … ﻭَﻛِﺘْﻤَﺎﻥُ ﺍﻟﺴَّﺮَﺍﺋِﺮِ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻔُﺆَﺍﺩِ

“Apabila seorang *kehilangan* tiga (sifat), Jual saja dia, walaupun hanya seharga segenggam debu.
(Tiga sifat itu adalah) ; keselamatan hati, kejujuran jiwa, dan menyembunyikan rahasia (orang) di dalam hati.”
[Raudhatul ‘Uqolâ` karya Ibnu Hibban hal. 53]



On train, ودكم أبو الحسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar