Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 05 Februari 2017

SYAIKH SHOLIH

MUNGKIN SAJA DIA CUCU KETURUNAN ANSHOR

Wahai syaikh....
Dengan ini, ku sampaikan rasa 'ghibtoh' ku kepadamu..

Kami seperti sulit menyamaimu....
Perawakan yang sempurna. Jika kami berkumpul di ruang kelas atau masjid... engkau lah yang tampak paling berbeda. Semua mata-mata tertuju dimana kamu berada.

*'AINU NASER*

Hidung dan cambang, jenggot dan dan ketinggian jelas engkau unggul. Pandangan wajahmu sangat tajam, bagaikan pandangan mata elang. Ahlul maksiyat niscaya gentar dan lumpuh menatapmu. Pandangan sinar mata yang sehari² bersih dari pandangan dosa. Apakah haibah tatapanmu timbul karena terjaganya matamu dari menatap aurot wanita dan jauhnya memandang situs maksiyat ?.
Penghobi maksiyat bagaikan tikus celurut yang mengkerut tak mampu berkutik dengan tatapan tajam mata kobra.

*LAKAL HAIBAT*

Berjalan tegap penuh kewibawaan dan kemuliaan. Meskipun ada orang belum kenal, begitu jumpa pasti mengisyaratkan hormat. Atmosfer ketaatan hari-harimu menjaga engkau dari gangguan. Orang-orang tempe dan teri -teri kecil mana yang hendak berani menantangmu yang begitu besar ? Apa mungkin manusia-manusia kusam jalanan mendongakkan tantangan kepadamu yang jangkung.? Lengan dan kakimu yang kekar kuat telah membungkam rapat jiwa-jiwa jahat sebelum berani berbuat. Jika mau niyat menggangu pasti pikir dulu empat kali lipat. Urungkan tekad daripada sekarat.

*TAJIR KABIR*

Yang sisi ini juga sulit ditandingi. Engkau dijamin kerajaan untuk bolak-balik Indonesia-KSA. Di negerimu engkau hidup sejahtera. Rejeki berlimpah penuh barokah. Engkau pasti dididik oleh banyak ulama' besar. Engkau sebagai pengurus lajnah dirosah jami'ah yang dipercaya pasti punya kelebihan ilmu dan amal daripada 'wong cilik' seperti kami.




 *NI'MAL 'AMALU FIIK*


Mudahnya ya Syaikh ya Habib untuk menunaikan hajji, umroh, thowaf, hibah, ziaroh dan ibadah di negeri terbaik, di masjid terbaik.

Engkau pasti dengan mudah sering meneguk air zam-zam, air terbaik. Sayang dan kasihan kita kawan.....seumur hidup tenggorokan kita tidak pernah teraliri air zam-zam. Tidak pernah menelan ruthob janiyya, tidak pula tamer ajwa', tidak juga buah tiin dan zaitun.




 Peluang dan kesempatan ijabah do'amu pasti lebih dominan daripada istojabah kami. Apa dengan air mubarokah, dengan multazam, dengan roudhoh, dengan arofah, dengan Uhud, dengan lailatul qodar, dengan safar, dengan umroh romadhon.


Hari-harimu sholat di masjid terbaik. Berdiri dan sujud di atas hamparan permadani bersih yang sejuk. di masjid-masjid nyaman dan aman. Sholat penuh khusyuk. Dengan imam2 pilihan terbaik. Telingamu terdengarkan bacaan-bacaan imam pilihan dengan fashohah tingkat tinggi. Dengan mazaya, dengan ma'ayir, dengan naghomat. Didengarkan ilmu2 di majlis 'ulama sepuh ahlus sunnah. Diperdengarkan khutbah2 menyentuh hati menangiskan mata menggetarkan jiwa....

Sedangkan kami kasihan..kasihan. Sholat sangat cepat. Masa' berak lebih lama daripada sholat. Masjid2 dikotori bid'ah-bid'ah, jalan-jalan dipenuhi aurot, media-media dipenuhi sampah, kecuali di tempat2 tertentu. Telinga yang tidak pernah ditembus 'shoutu Dawud, telinga penuh congèk2 gosip dan nyanyian rendahan. Telinga yang sering dijejali syubhat2 murahan. Kasihan kita kawan.

Kasihan kita kawan. Hidungmu tak pernah menghirup 'aroma surga'. Namun ruanganmu, rumahmu, dan masjid-masjidmu ya Syaikh.... dipenuhi harum GAHARU. Dan gaharu super. Tahukan kawan berapa harga gaharu hindi super ? Ada yang 700 ribu hingga jutaan kawan. TAJIR royal, penuh keistiqomahan.
Ruang2 masjidmu mengepul asap gaharu, kedatangan anak-anakmu ditandai datangnya penuh aroma 'Al-misku'. Terkadang berganti Zagfaron, Roihan, Thiibul udzfur. Keadaanmu bagaiKan seorang raja yang tidak pernah bekerja. Tapi bertaburan rejeki yang datang sendiri. Inilah buah ketaqwaan kawan.
Bandingkan dengan masjid2 kampungmu wahai sobat.....

Yang imamnya 'ngedumel' seperti membaca mantra, penuh nyamuk dan walang sangit. Sholat magrib anak-anak ribut seperti pasar. DIMANAkah khyushuk, dimanakah tangis, dimanakah tumakninah, Dimanakah mazamir Dawud, dimanakah syifa', dimanaah mazaya, dimanakah farhus shodr, dimanakah nikmatnya do'a. Kenapa habis sholat seperti habis olah raga? Keringat 'gobyos' kabeh....hadehh..
Perjumpaan denganmu...menumbulkan rasa 'ghibtoh'ku.

قد افلح من اسلم ورزقه كفافا، وقنعه الله بما اتاه
اللهم آتنا الفضل كما فضلت عبادك الصالحين. آمين....

On the train,

Tidak ada komentar :

Posting Komentar