[BUAH DARI KEJUJURAN DI HADAPAN ALLAH]*
📌 Sesungguhnya Allah _Subhanahu waTa'ala_ memerintahkan kita untuk bersikap jujur di hadapan-Nya baik secara lahir maupun batin.
Allah Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur (benar)!" [At-Taubah/9:119]
📌 Kemudian firman-Nya:
فَلَوْ صَدَقُوا اللَّهَ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ
"Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka." (Muhammad: 21)
📌 Berkata imam Ibnul Qayyim _rahimahulloh_ :
ليس للعبد شيء أنفع من صدقه ربه في جميع أموره....،ومن صدق الله في جميع أموره صنع الله له فوق ما يصنع لغيره.
"Tidak ada suatu perkara yang bermanfaat bagi seorang hamba daripada kejujurannya terhadap Rab-nya dalam segala urusannya... Barangsiapa yang jujur kepada Allah dalam segala urusannya, maka Allah akan menyelesaikan urusannya melebihi urusan selainnya." [Al Fawaaid: hal, 186]
📌 Dari Sahl bin Hanif _radhiyallahu'anhu,_ Nabi _shallallahu'alaihi wa sallam_ bersabda:
من سأل الله الشهادة بصدق، بَلَّغه الله منازل الشهداء،وإن مات على فراشه
"Barangsiapa memohon (mati) syahid kepada Allah dengan jujur, maka Allah akan menyampaikan kedudukannya sebagai Syahada', walaupun dia meninggal di atas ranjangnya." [HR. Muslim: nonton, 1909]
📌 Berkata syaikh Muhammad bin Shalih Al 'Utsaimin rahimahulloh:
"فإذا سأل الإنسان ربه وقال:اللهم إني أسألك الشهادة في سبيلك-ولا تكون الشهادة إلا بالقتال؛لتكون كلمة الله هي العليا- فإن الله تعالى إذا علم منه صدق القول والنية،أنزله منازل الشهداء،وإن مات على فراشه".
"Apabila seseorang memohon kepada rabb-Nya, "Ya Allah aku memohon kepada-Mu mati syahid di jalan-Mu - yaitu maksudnya syahid dalam berperang untuk meninggikan kalimat Allah- jika memang benar kejujuran ucapan dan niatnya, maka Allah Ta'ala akan menempatkan kedudukannya sebagai syuhada Walaupun dia meninggal di atas ranjangnya." [Syarah Riyadhus Shalihin: 1/312]
📌 Oleh karena itu siapa yang keimanannya jujur kepada Allah, maka Allah akan selamatkan dia ketika dia dalam kondisi sulit. Hal ini sebagaimana kisah dalam riwayat Bukhari (no. 3287) tentang tiga orang yang terjebak di dalam gua yang tertutup batu sehingga mereka tidak bisa keluar, maka salah seorang dari mereka kemudian mengatakan kepada yang lainnya:
والله يا هؤلاء لا يُنْجِيكُمْ إلا الصِّدْقُ،فَليَدْعُ كُلُّ رجل منكم بما يعلم أنه قد صدق فيه...،فَفَرَّجَ الله عنهم فَخَرَجُوا...
"Demi Allah, sesungguhnya tidak ada yang bisa menyelamatkan kalian dalam hal ini kecuali kejujuran kalian. Maka berdoalah masing-masing dari kalian dengan apa yang dia ketahui bahwa itu adalah kejujuran di hadapan-Nya, maka Allah pun kemudian mengeluarkan mereka dari gua tersebut sehingga mereka pun keluar."
📌 Mudah-mudahan kisah berikut menjadi pelajaran bagi kita akan pentingnya kejujuran di hadapan Allah subhanahu wa Ta'ala:
*KEJUJURAN BADUI*
📌 Dari Syaddad bin Al-Had bahwa ada seorang laki-laki Arab Badui desa, datang jauh² dari kampung menemui Nabi [] kemudian beriman kepada apa yang dibawa oleh nabi dan mengikuti beliau. Badui dari desa tersebut berkata kepada nabi, “Aku akan berhijrah bersamamu,” Nabi _shalallahu ‘alaihi wasallam_ dan para sahabat memberikan nasihat agama kepadanya. Pada Perang Khaibar, Nabi [] membagikan ghanimah kepada kaum muslimin. Nabi memberikan bagian kepada para sahabat yang membuat mereka bergembira, akan tetapi ketika pembagian sampai kepada si Badui, tiba-tiba dia menolaknya sembari berkata, “Apa apaan ini?” Para sahabat menjawab, “Ini adalah bagian ghanimah untukmu yang berasal dari Nabi (shalallahu ‘alaihi wasallam_ .”
📌 Mendapatkan jawaban para sahabat, si Badui terpaksa mengambil juga bagian ghanimah itu tetapi kemudian dia menghadap Nabi _shalallahu ‘alaihi wasallam._ Sesampai di hadapan Nabi [], si Badui bertanya, “Harta apakah ini?” “Ini adalah bagian ghanimah yang aku bagi untukmu.” jawab Nabi.. Kembali orang Badui itu berkata, “Bukan karena perkara ini aku mengikutimu, akan tetapi aku mengikutimu karena aku ingin berjihad bersamamu, agar suatu saat nanti aku terkena desingan anak panah di sini –sambil menunjuk lehernya– sehingga aku mati terbunuh dan masuk surga karenanya.” Rasulullah _shalallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda,
إن تَصْدُقْ اللَّهَ يَصْدُقْكَ
“Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah akan membenarkanmu”
📌 Setelah itu, kaum muslimin beristirahat sebentar, mereka kemudian melanjutkan lagi penyerbuan terhadap musuh. Di tengah berkecamuknya peperangan, si Badui ikut merangsek ke medan tempur dengan hebat. Keinginannya mmebela agama bagaikan badai. Tebasan pedang, gemerincing perisai, tidaklah menciutkan nyali. Setelah usai, dia dibawa menghadap Nabi _shalallahu ‘alaihi wasalam_ dengan keadaan terkena panah di leher, di tempat yang sesuai dengan yang dia tunjukkan sebelumnya. Melihat itu, Nabi [] bertanya, “Apakah dia orang yang kemarin itu ?” Para sahabat menjawab, “Benar ya rasulallah,” Nabi bersabda,
صَدَقَ اللَّهَ فَصَدَقَهُ
“Dia telah berbuat shiddiq (jujur) kepada Allah , maka Allah berbuat shiddiq kepadanya.”
📌 Selanjutnya Nabi _shalallahu ‘alaihi wa sallam_ mengkafaninya dengan baju besi milik Nabi. Dan beliau mendoakannya dan di antara doa beliau adalah,
اللهم هذا عَبْدُكَ خَرَجَ مُهَاجِرًا في سَبِيلِكَ فَقُتِلَ شَهِيدًا أنا شَهِيدٌ على ذلك
“Ya Allah, ini adalah hamba-Mu, dia keluar untuk behijrah di jalan-Mu dan terbunuh sebagai syahid. Dan aku bersaksi atas perkara itu.” (HR. Anda Nasaai: no, 1953 dan Abdurrazzaq di dalam Al Mushonnafnya.)
*KEJUJURAN UMAR AMIRUL MUKMININ*
📌 Contoh lain yg menunjukkan bahwa orang yang jujur di hadapan Allah Allah akan mewujudkan cita-cita dan keinginannyanya.
- Ketika Khalifah Umar _radhiyallahu ’anhu_ sedang wukuf di Arafah ia membaca doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ شَهَادَةً فِي سَبِيلِكَ وَوَفَاةً بِبَلَدِ رَسُولِكَ
“Ya Allah aku mohon mati syahid di jalanMu dan wafat di negeri Rasul-Mu (Madinah)” (HR Malik 878)
📌 Sepulangnya beliau dari menunaikan ibadah Haji beliau menceritakan soal doanya kepada salah seorang sahabat di Madinah. Maka sahabat tersebut berkomentar: “Wahai Khalifah, jika engkau berharap mati syahid maka tidak mungkin di sini. Pergilah keluar untuk berjihad, niscaya engkau bakal menemuinya.”
📌 Dengan ringan khalifah Umar _radhiyallahu ’anhu_ menjawab: ”Aku telah mengajukannya kepada Allah. Terserah Allah Dia berbuat”
📌 Keesokan paginya, saat Umar _radhiyallahu ’anhu_ mengimami sholat Subuh di masjid, tiba-tiba dalam kegelapan waktu pagi itu seorang pengkhianat Majusi Zindiq Munafiq bernama Abu Lu’lu’ah menghunuskan kerisnya ke tubuh mulia sang Khalifah yang menyebabkan beliau mendapat tiga tusukan dalam dan tubuhnyapun rubuh di samping mihrab masjid nabawi.
📌 Abdurrahman bin Auf _radhiyallahu ’anhu_ segera menggantikan posisi Imam sholat seraya menahan raungan tangis. Dia melanjutkan hingga selesai sambil menangis tersedu² mengkhawatirkan nasib Umar _radhiyallahu ’anhu._
📌 Maka tidak lama sesudah itu Umarpun menghembuskan nafas terakhir. Beliau syahid di jalan Allah. Beliau wafat dalam keadaan sedang memimpin sholat kaum Muslimin. Wafat tepat du masjid nabi, di kota Nabi, dikubur di samping kubur nabi. Subhanallah…!!!
*KISAH LAIN*
- Kisah 'Ashim bin Tsabit yang dia berdoa kepada Allah agar jangan sampai jasadnya disentuh oleh orang- orang musyrik. Allah melindungi jenazah Ashim dengan mengirim sejenis sekawanan lebah yang melindungi jenazah Ashim, sehingga orang-orang itu tidak berhasil memotong bagian tubuh jenazah Ashim sedikit pun. (kisah tersebut diriwayatkan oleh Al-Bukhari, no. 3989; Abu Dawud, no. 2660.)
📌 Dan juga banyak sekali bukti-bukti lain yang menunjukkan dalam kehidupan nyata kita bahwa: orang-orang yang jujur di hadapan Allah Allah akan mewujudkan kejujurannya tersebut.
📌 Ada di antara orang-orang yang mereka penghasilannya pas-pasan, yang makan sehari kadang sekali. Pekerjaannya serabutan. Sumber rejekinya tak menentu. Ada yang mungkin pekerjaannya hanya mengumpulkan sampah, kuli bangunan. Atau bekerja saban harinya di kandang ayam Jurug. Mencangkul di ladang Brang Etan, memelihara sapi, mencari rumput di sawah Watu Miring, pedadang asongan dan swasta kasar lainnya, akan tetapi dia jujur ingin pergi ke baitullah menjalankan ibadah haji, atau ingin umrah, maka Allah pun memenuhi keinginannya tersebut dan memanggilnya sebagai tamu-Nya di baitulloh.
📌 Padahal, banyak orang-orang yang berpenghasilan lebih banyak namun, berseragam perlente, pekerjaan tetap, bergaji puluhan jutaan, tapi tidak ada keinginan sama sekali baginya untuk datang ke baitulloh, maka Allah pun persulit urusannya untuk datang ke Baitullah dalam rangka mengerjakan haji.
📌 Dan kita saksikan juga ada di antara orang-orang yang sudah berumur tua namun keinginan sangat kuat untuk menghafalkan Al-Quran maka Allah Ta'ala pun mewujudkan keinginannya tersebut karena dia jujur di hadapan Allah Akhirnya dia pun mampu menyelesaikan hafalan Al-Qur’an nya dan dia pun menjadi seorang yang Hafidz.
📌 Dan contoh-contoh lainnya yang sangat banyak. Semoga Allah jadikan kita termasuk golongan orang2 yang jujur. Sehingga kita termasuk orang2 yang bedjo / beruntung, di dunia maupun akhirat. Amiin.
__Wallahu waliyyu at taufiq__
📚 *Abu Ya'la Hizbul Majid*📚
Tidak ada komentar :
Posting Komentar