*Beberapa Hadits-Hadits Dhoif yang Terkenal (Masyhur) di Masyarakat*
_(1 dari 2 tulisan)_
⚫ Hadits dhoif (lemah), apalagi palsu (maudhu') tidak boleh dijadikan dalil dan hujjah dalam menetapkan suatu aqidah dan amalan hukum syar’i di dalam Islam. Demikian pula, tidak boleh diyakini hadits tersebut sebagai sabda Nabi _Shallallaahu ‘alaihi wa sallaam._ Dan siapa yang sengaja berdusta mengatasnamakan nabi, maka bersiap²lah menempati tempat kaplingan di neraka.
⚫ Di antara hadits² palsu tersebut adalah:
1. *Ke Cina cari Ilmu*
اطلبوا العلم ولو بالصين
“Tuntutlah ilmu walaupun di negeri China”
Hadits *LEMAH SEKALI* (dho'if jiddan)
Lihat : Tartibul Maudhu’at (111) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (852)
2. *Jantung alQuran: Yasiin*
إن لكل شيء قلبا, وإن قلب القرآن (يس) , من قرأها فكأنما قرأ القرآن عشر مرات
“Sesungguhnya segala sesuatu memiliki hati, sedang hatinya Al-Qur’an adalah Surat Yasin. Barang siapa yang membacanya, maka seakan-akan ia telah membaca Al-Qua’an sebanyak 10 kali“.
Ini Hadits *maudhu’ PALSU*
Lihat : Al-‘Ilal Li Ibni Abi Hatim (2/55) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/169)
3. *Perselisihan itu Rahmat*
إِخْتِلَافُ أُمَّتِيْ رَحْمَةٌ
“Perbedaan pada umatku adalah rahmat”
Hadits *Palsu (Maudhu’)*
Lihat : Al-Asrar al-Marfu’ah (506) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/11)
dhoif (lemah),
4. *Keutamaan Surban*
رَكْعَتَانِِ بِعِمَامَةٍ خَيْرٌ مِنْ سَبْعِيْنَ رَكْعَةً بَلَا عِمَامَةٍ
“Shalat dua rakaat dengan memakai sorban lebih baik dibandingkan sholat 70 rakaat tanpa sorban“. [HR. Ad-Dailamiy ]
*PALSU*
Hadits ini dalam Adh-Dho’ifah (5699).
Gara-gara mengamalkan hadits ini, ada sebagian yang tidak mau lepas sorban. Kemana- mana pakai surban. Ada yang meyakini semakin besar sorban maka semakin besar pahala. Ada- ada saja.
5. *Mengenal diri = mengenal tuhan*
مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبّـَهُ
"Barangsiapa mengenal dirinya, maka dia telah mengenal Tuhannya”
Hadits maudhu’. *PALSU*
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (2/402) dan Tadzkiratul Maudhu’at (11)
6. *Merayu istri*
زينوا مجالس نسائكم بالمغزل
“Hiasilah majelis istri-istri kalian dengan rayuan“. [HR. Ibnu Adi dalam Al-Kamil fi Adh-Dhu’afaa’ (6/130),
*LEMAH.*
Lihat Adh-Dho’ifah (1/72/no.19) karya imam Muhammad Nashiruddin Al-Albaniy -rahimahullah-.
7. *Banyak Dzikir Sampai Dianggap Gila*
أَكْثِرُوْا مِنْ ذِكْرِاللهِ حَتى يَقُوْلُوْا مَجْنُوْنٌ
“Perbanyaklah dzikir, sampai orang-orang mengatakan, kamu gila”.
[Al-Hakim (1/499)
*DHoIF* *Lemah*
8. *Wudhu makmum berpengaruh kepada imam*
إِذَا صَلَّيْتُمْ خَلْفَ أَئِمَّتِكُمْ فَأَحْسِنُوْا طُهُوْرَكُمْ فَإِنَّمَا يَرْتَجُّ عَلَى الْقَارِىءِ قِرَاءَتُهُ بِسُوْءِ طُهْرِ الْمُصَلِّي خَلْفَهُ
“Jika kalian sholat di belakang imam kalian, perbaikilah wudhu’ kalian, karena kacaunya bacaan imam bagi imam disebabkan oleh jeleknya wudhu’ orang yang ada di belakang imam“.
[HR. Ad-Dailamiy ]
*PALSU*
Lihat dalam Adh-Dho’ifah (2629).
9. *Dzikir pakai biji-biji tasbih*
نِعْمَ الْمُذَكِّرُ السُّبْحَةُ وَإِنَّ أَفْضَلَ مَا يُسْجَدُ عَلَيْهِ الْأَرْضُ وَمَا أَنْبَتَتْهُ الْأَرْضُ
“Sebaik-baik pengingat adalah alat tasbih. Sesungguhnya sesuatu yang paling afdhol untuk ditempati bersujud adalah tanah dan sesuatu yang ditumbuhkan oleh tanah“.
[HR.Ad-Dailamiy (4/98- sebagaimana dalam Mukhtashar-nya)].
*PALSU* (Adh-Dho’ifah (83)
10. *Berakting sedih saat membaca AlQuran*
اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ بِحُزْنٍ فَإِنَّهُ نَزَلَ بِالْحُزْنِ
“Bacalah Al-Qur’an dengan perasaan sedih, karena dia turun dengan kesedihan“.'[HR. Al-Khollal dalam Al-Amr Bil Ma’ruf (20/2)
*DHOIF*
11. Melihat wanita cantik dan tanaman bisa sembuhkan sakit mata*
النََّظَرُ إِلىَ وَجْهِ المَرْأَةِ الحَسْنَاءِ وَالخُضْرَةِ يَزِيْدَانِ فِيْ البَصَرِ
“Memandang wajah wanita cantik dan yang hijau-hijau menambah ketajaman penglihatan”. [HR. Abu Nu’aim dalam Hilyah Al-Auliya’ (3/201-
*PALSU*
Ibnul Qoyyim dalam Al-Manar Al-Munif berkata, “Hadits ini dan semisalnya adalah buatan orang-orang zindiq (munafiq)” [Lihat Adh-Dho’ifah (133)]
12. *Ikhlas 40 hari bisa menimbulkan firasat*
من أخلص لله أريعين يوما ظهرت ينابيع الحكمة على لسانه
“Barang siapa yang ikhlas karena Allah selama 40 hari, niscaya akan muncul mata air hikmah pada lisannya“.
[HR. Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah (5/189)].
Hadits ini *dhoif (lemah)*
Adh-Dho’ifah (38)
13. *Melayani dunia*
أََََوْحَى اللهُ إِلَى الدُّنْيَا أَنِ اخْدِمِيْ مَنْ خَدَمَنِيْ وَأَتْعِبِيْ مَنْ خَدَمَكِ
“Allah wahyukan kepada dunia, ‘Layanilah orang yang melayani-Ku, dan capaikanlah orang yang melayanimu’ “.
[HR. Al-Khothib dalam Tarikh Baghdad (8/44), dan Al-Hakim dalam Ma’rifah Ulum Al-Hadits (hal.101)].
*LEMAH*
14. *Jumatan adalah hajji nya orang miskin*
الدَّجَاجُ غَنَمُ فٌقَرَاءِ أُمَّتِيْ وَاْلجُمُعَةُ حَجُّ فُقَرَائِهَا
“Ayam adalah kambingnya orang fakir dari kalangan umatku, dan shalat jum’at adalah hajinya orang fakir mereka”.
[HR. Ibnu Hibban dalam Al-Majruhin (3/90)]
*PALSU*
Abdullah bin Zaid An-Naisaburiy. Dia adalah seorang pendusta yang suka memalsukan hadits. Lihat Adh-Dho’ifah (192)
15. *Belalang adalah penduduk surga*
أَهْلُ الْجَنَّةِ جَرَدٌ إِلَّا مُوْسَى بْنَ عِمْرَانَ فَإِنَّ لَهُ لِحْيَةً إِلَى سُرَّتِهِ
“Penduduk surga adalah belalang, kecuali Musa bin Imran, karena dia memiliki jenggot sampai ke pusarnya“.
[HR.Al-Uqoiliy dalam Adh-Dhu’afaa’ (185), Ibnu Adi dalam Al-Kamil (4/48), dan Ar-Raziy dalam Al-Fawa’id (6/111/1)].
Hadits ini adalah hadits *batil yang palsu* .
16. *Adam turun di India.*
نَزَلَ آدَمُ بِالْهِنْدِ وَاسْتَوْحَشَ فَنَزَلَ جِبْرِيْلُ فَنَادَى بِالْأَذَانِ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مَرَّتَيْنِ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ مَرَّتَيْنِ قَالَ آدَمُ مَنْ مُحَمَّدٌ قَالَ آخِرُ وَلَدِكَ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ
“Nabi Adam turun di India dan beliau merasa asing. Maka turunlah Jibril seraya mengumandangkan adzan, “Allahu Akbar, Asyhadu Ala Ilaaha illallaah (dua kali), Asyhadu Anna Muhammadan Rasulullaah (dua kali) “. Adam bertanya, “Siapakah Muhammad itu?” Jibril menjawab, “Cucumu yang paling terakhir dari kalangan terakhir “.
[HR.Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqo (2/323/2)].
*Hadits ini dhoif (lemah)*
17. *Garam itu berkah*
إِنَّ اللهَ أَنْزَلَ أَرْبَعَ بَرَكَاتٍ مِنَ السَمَاءِ إِلَى اْلأَرْضِ فَأَنْزَلَ الْحَدِيْدَ وَالنَّارَ وَالْمَاءَ وَالْمِلْحَ
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan empat berkah dari langit ke bumi; maka Allah menurunkan besi, api, air, dan garam“. [HR. Ad-Dailamiy dalam Musnad Al-Firdaus (1/2/221)].
Hadits ini palsu
18. *Tanda orang baik dia diButuhkan dan dipakai orang*
إِذَا أَرَادَ اللهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا ؛ صَيَّرَ حَوَائِجَ النَّاسِ إِلَيْهِ
“Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan menjadikan kebutuhan-kebutuhan manusia kepadanya“. [HR. Ad-Dailamiy dalam Musnad Al-Firdaus (1/1/95)].
*Hadits ini palsu*
19. *Makan/ minum bekas sisa saudaranya.*
مِنَ التَّوَاضُعِ أَنْ يَشْرَبَ الرَّجُلُ مِنْ سُؤْرِ أَخِيْهِ وَمَنْ شَرِبَ مِنْ سُؤْرِ أَخِيْهِ ابْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ تَعَالَى رُفِعَتْ لَهُ سَبْعُوْنَ دَرَجَةً وَمُحِيَتْ عَنْهُ سَبْعُوْنَ خَطِيْئَةً وَكُتِبَ لَهُ سَبْعُوْنَ دَرَجَةً
“Di antara bentuk ketawadhu’an, seorang mau meminum sisa minuman saudaranya. Barang siapa yang meminum sisa minum saudaranya, karena mencari wajah Allah -Ta’ala-, maka akan diangkat derajatnya sebanyak 70 derajat, dan akan dihapuskan 70 kesalahan darinya, serta dituliskan baginya 70 derajat.” [HR.Ad-Dauqutniy sebagaimana dalam Al-Maudhu’at (3/40) karya Ibnul Juaziy].
Hadits ini adalah *hadits palsu*
20. *Keutamaan makan daging*
أَفْضَلُ طَعَامِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ اللَّحْمُ
“Seutama-utamanya makanan dunia dan akhirat adalah daging”. [HR. Al-Uqoiliy dalam Adh-Dhu’afa’ (1264)].
Hadits ini dihukumi *dhoif jiddan*
21. *Keutamaan buah Terong*
البذنجان شفاء من كل داء
“ Terong merupakan obat segala penyakit “
*PALSU.* Buatan Si penjual terong. Biar laku laris manis terongnya maka dia bikin hadits palsu.
22. *Bahaya dunia*
إحذروا الدنيا فإنها أسحر من هاروت وماروت
“Waspadalah terhadap dunia, karena ia lebih memperdaya dibandingkan Harut dan Marut“. (Al-Ghozaliy dalam Ihya’ Ulumuddin)
Hadits ini adalah *palsu, tak ada asalnya.*
23. *Harus punya imam*
مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَعْرِفْ إِمَامَ زَمَانِـهِ مَاتَ مِيـْتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barangsiapa yang tidak mengenal imam (penguasa) di zamannya, maka ia mati seperti matinya orang-orang jahiliyah”.
Ahmad bin Abdul Halim Al-Harraniy berkata, “Demi Allah, Rasulullah -_Shallallahu ‘alaihi wa sallam_ tidaklah pernah mengatakan demikian . . .”. [Lihat Adh-Dho’ifah (1/525)].
24. *Agama adalah akal logika*
اَلدِّيْنُ هُوَ الْعَقْلُ, وَمَنْ لاَدِيْنَ لَهُ لاَ عَقْلَ لَهُ
“Agama adalah akal pikiran, Barangsiapa yang tidak ada agamanya, maka tidak ada akal pikirannya”.
[HR. An-Nasa`iy]
*LEMAH, batil*
25. *Usap tengkuk biar tidak iri*
مَسْحُ الرَقَبََةِ أَمَانٌ مِنَ الْغِلِّ
“Mengusap tengkuk merupakan pelindung dari penyakit dengki”.
An-Nawawiy berkata dalam Al-Majmu’ (1/45), “Ini adalah hadits palsu, bukan sabda Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-”. Syaikh Al-Albaniy berkata, “Hadits ini palsu”. [Lihat Adh-Dho’ifah (1/167)].
26. *Larangan ngobrol Di masjid*
الحديث في المسجد يأكل الحسنات كما تأكل البهائم الحشيش
“Bercakap-cakap di masjid itu memakan (menghilangkan) kebaikan sebagaimana hewan ternak memakan rerumputan”
*Hadits tidak ada asalnya.*
Lihat :Takhrijul Ihya (1/136), Thabaqot Asy-Syafi’iyyah karya As-Subki (4/145) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/4)
27. *Tidur sore bikin Gila*
من نام بعد العصر فاختُلس عقله فلا يلومنَّ إلا نفسه
“Barangsiapa yang tidur setelah ashar kemudian akalnya hilang, maka janganlah ia menyalahkan kecuali dirinya sendiri”
*Hadits Maudhu’/ palsu*
Lihat : Al-Maudhu’at (3/69), Al-La’ali al-Mashnu’ah (2/279),
28. *Harus ziarah ke makam nabi*
من حج البيت ولم يزرني فقد جفاني
“Barangsiapa berhaji ke Baitullah dan tidak mengunjungiku, sungguh dia telah berlaku tidak sopan padaku”
Hadits *maudhu’*
Lihat : Tartibul Maudhu’at (600) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (326)
29. *Berfikir sesaat *
فكرة ساعة خير من عبادة ستين سنة
“Berfikir sesaat lebih baik daripada beribadah selama enampuluh tahun”
Hadits *maudhu’* / *palsu* .
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (2/305) dan Tartibul Maudhu’at (964)
30. *Tentang Nur Muhammad*
لولاك ما خلقت الدنيا
“Kalau bukan karena kamu (Muhammad), tidaklah Aku menciptakan dunia”
Hadits *maudhu’.*
Lihat : Tartibul Maudhu’at (196) dan Silsilah al-Ahadits ad-Dhaifah (1/282)
31. *Hadits faedah suratbal-Waqiah*
من قرأ سورة الواقعة في كل ليلة لم تصبه فاقة أبداً
“Barangsiapa membaca surat Al-Waqi’ah pada tiap malam, maka tidak akan tertimpa kefakiran selamanya”
Hadits *dhaif (lemah)*
Lihat : Tanzih Asy-Syariah (1/301) dan Al-Fawaid al-Majmu’ah (972)
32. *Menyelisihi istri*
شاوروهن – يعني النساء – وخالفوهن
“Bermusyawarahlah dengan mereka (yaitu para istri) dan selisihilah”
Hadits tidak ada asalnya
Lihat : Tadzkiratul Maudhu’at (128) Al-Asrar al-Marfu’ah (240)
33. *Nabi Idris gak mau pulang setelah masuk surga.*
إِنَّ إِدْرِيْسَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ صَدِيْقًا لِمَلَكِ الْمَوْتِ. فَسَأَلَهُ أَن يُرِيَهُ الْجَنَّةَ وَ النَّارَ, فَصَعَدَ إِدْرِيْسُ فَأَرَاهُ النَّارَ فَفَزِعَ مِنْهَا وَكَادَ يُغْشَى عَلَيْهِ, فَالْتَفَّ عَلَيْهِ مَلَكُ الْمَوْتِ بِجَنَاحِهِ, فَقَالَ مَلَكُ الْمَوْتِ: أَلَيْسَ قَدْ رَأَيْتَهَا؟ قَالَ: بَلىَ, وَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ قَطُّ. ثُمَّ انْطَلَقَ بِهِ حَتَّى أَرَاهُ الْجَنَّةَ, فَدَخَلَهَا, فَقَالَ مَلَكُ الْمَوْتِ: انْطَلِقْ قَدْ رَأَيْتَهَا. قَالَ إِلَى أَيْنَ؟ قَالَ مَلَكُ الْمَوْتِ: حَيْثُ كُنْتَ. قَالَ إِدْرِيْسُ: لَا وَاللهِ ! لَا أَخْرُجُ مِنْهَا بَعْدَ أَنْ دَخَلْتُهَا. فَقِيْلَ لِمَلَكِ الْمَوْتِ: أَلَيْسَ أَنْتَ قَدْ أَدْخَلْتَهُ إِيَّاهَا؟ وَإِنَّهُ لَيْسَ لِأَحَدٍ دَخَلَهَا أَنْ يَخْرُجَ مِنْهَا
“Sesungguhnya Nabi Idris dulu berteman dengan Malaikat Maut. Lalu ia pun meminta kepadanya agar diperlihatkan surga dan neraka. Maka idris pun naik (ke langit), lalu Malaikat Maut memperlihatkan neraka kepadanya. Lalu Idris kaget sehingga hampir pinsang. Maka Malaikat Maut mengelilingkan sayapnya pada Idris seraya berkata, “Bukankah engkau telah melihatnya?” Idris berkata, “Ya, sama sekali aku belum pernah melihatnya seperti hari ini”. Kemudian, Malaikat Maut membawanya sampai ia memperlihatkan surga kepada Nabi Idris seraya masuk ke dalamnya. Malaikat Maut berkata, “Pergilah, sesungguhnya engkau telah melihatnya”. “Kemana?”, tanya Idris. “Ke tempatmu semula”, jawab Malaikat Maut. “Tidak ! Demi Allah, aku tak akan keluar setelah aku memasukinya”, tukas Idris. Lalu dikatakanlah kepada Malaikat Maut, “Bukankah engkau yang telah memasukkannya? Sesungguhnya seorang yang telah memasukinya tidak boleh keluar darinya“. [HR. Ath-Thobroniy dalam Al-Mu’jam Al-Ausath (2/177/1/7406)].
Hadits ini adalah *hadits maudhu’ (palsu)*
Demikian sedikit kami paparkan BEBERAPA HADITS-HADITS DHO’IF YANG TERKENAL (MASYHUR) DI MASYARAKAT KITA, dan masih banyak lagi hadits yang semakna yang belum sempat kami paparkan disisn, karena keterbatasan ‘ilmu dan waktu sehingga kami perlu untuk mempelajarinya kembali.
Semoga kita bisa terhindar dari berdusta atas nama Nabi Muhammad _Shallallaahu ‘alaihi wa sallaam,_ dan selalu mengamalkan apa-apa yang datangnya dari beliau _Shallallaahu ‘alaihi wa sallaam_ beserta para sahabatnya radhiyallaahu ‘anhuma.
Aamiin
Wallaahu ‘Alam bish Shawwab
Sumber : https://www.alsofwah.or.id/
Tidak ada komentar :
Posting Komentar