🌺 *
TERCELANYA ASHOBIYAH (Fanatik golongan)* ‼
🔵
Fanatik buta kepada perseorangan/ tokoh, kelompok, kabilah, kaum atau
suku tertentu adalah tercela. Fanatik (ashobiyah) secara mati²an, tidak
peduli apakah yang di *fanatik*i itu benar atau salah tetap dibela².
🔵 Sementara kelompok/golongan lain siapapun dia tetap bukan saudaranya dan tidak ada keloyalan sama sekali kepadanya.
🔵
Padahal yang benar : Islam ini untuk semesta alam. Dakwah ini untuk
seluruh suku, lintas kabilah, antar bangsa dan negara. Siapapun
orangnya, apapun suku dan bangsanya asalkan dia muslim maka wajib kita
mencintainya.
🔵
Dahulu saat terjadi perselisihan antara kaum Muhajirin Makkah dan kaum
Anshor Madinah masing² kelompok memanggil golongannya. Dua kelompok
tersebut hampir berperang. Orang Makkah berteriak ;"Hai Muhajirin....".
Orang Madinah juga memanggil kelompoknya ;"wahai Anshor..."Dan hal
tersebut dicela oleh Rosululloh dan dikategorikan sebagai bentuk seruan
jahiliyah. (Riwaya Muslim 2584)
ﻣَﻦْ ﻗُﺘِﻞَ ﺗَﺤْﺖَ ﺭَﺍﻳَﺔٍ ﻋُﻤِّﻴَّﺔٍ ﻳَﺪْﻋُﻮْ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔً ﺃَﻭْ ﻳَﻨْﺼُﺮُ ﻋَﺼَﺒِﻴَّﺔً ﻓَﻘِﺘْﻠَﺔٌ ﺟَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔ
*“Barangsiapa yang terbunuh di bawah bendera ummiyyah (kesesatan) yang
disebabkan ia mengajak kepada ashobiyah atau dalam rangka menolong
ashobiyah, maka matinya adalah mati jahiliyah”*. [HR Muslim: 1850]
🔵 Sayang sekali. Sudah habis-habisan lalu mati tapi tidak menjadi golongannya nabi.
🔵
Memang suatu yang mutlak Di dunia ini adalah keberagaman golongan.
Keberadaan dan perbedaan suku, exsistensi kelompok, kabilah, bangsa dan
negara. Namun Islam datang untuk mematahkan sekat² kelompok dan golongan
tersebut untuk hanya tunduk kepada Islam. Titik tolak keloyalan dan
fanatisme hanya untuk agama saja.
🔵
☝Bagaimana ciri-ciri ashobiyah atau fanatik berlebihan pada suatu kelompok?
1⃣. Jika ada dalil yang shahih …dibantah dengan perkataan pimpinan atau kelompoknya atau AD/ART bikinannya.
‼ Imam Syafi’i rahimahullah berkata, “Kaum muslimin sepakat bahwa siapa
saja yang telah jelas baginya ajaran Rasulullah, maka *tidak halal
baginya untuk meninggalkannya hanya gara² ucapan orang.*” (Madarijus
Salikin , 2: 335)
2⃣. Jikapun mereka punya dalil …dalilnya rapuh. Atau ayat tapi intepretasinya pemahamannya sendiri.
🔵
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Mayoritas orang-orang fanatik
madzhab tidak mendalami Al Qur’an dan As Sunnah kecuali segilintir
orang saja. Sandaran mereka hanyalah hadit-hadits yang rapuh atau
hikayat-hikayat dari para tokoh ulama yang bisa jadi benar dan bisa jadi
keliru.” Fanatik madzhab yang ada dahulu sama dengan fanatik kelompok
saat ini.
3⃣. pendapat kelompoknya yang dianggap paling benar sendiri.
‼Jika ada pendapat luar …tidak diterima, karena bukan dari pimpinan atau kelompoknya.
4⃣.Jika dinasihati dan dikritik …sulit menerima, lebih-lebih nasihat dan kritikan yang menentang pendapat kelompoknya.
🔵
Jika ada kekeliruan dalam kelompoknya, anggotanya membela mati-matian
tanpa berdalil. DALIL belum dicerna dan difahami tapi sudah keluar
ototnya. Langsung apriori dan pokoknya tidak terima. Intinya,
kelompoknya tidak boleh disalahkan karena ‘pasti benar ‘. Dan cenderung
menganggap keberadaan um muslimin di luar golongannya sebagai musuh yang
harus di'serang'.
5⃣. Jika pendukungnya ditanya …lebih cenderung menjawab, kami kan kelompok ini, harus berpendapat seperti ini.
🔵Jika
berdakwah …yang ditekankan adalah mengikuti kelompoknya. Orientasinya
sebatas merekrut jumlah massa. Bukan untuk mengikuti Al-Qur’an dan
Hadits, bukan menyeru dan mengajak manusia agar masuk surga, tapi
memperkokoh kelompoknya saja. Bukan dakwah kepada tauhid dan mengikuti
tuntunan Nabi tapi untuk kepentingan duniawi.
🔵 Pokoknya dakwah pada kelompoknya yang dipentingkan.
6⃣.
Jika ada anggota yang keluar dari kelompoknya, apakah karena menikah
dengan pilihan orang tua, apakah kembali ke kampung mengurusi ibunya
yang sudah renta, maka dianggap telah menyimpang, mufaroqoh serta
membelot bahkan bisa dikenakan sanksi. Bisa² tidak didatangi
pernikahannya, tidak diucapi salam jika berjumpa. Bahkan tidak disholati
jenazahnya. *Yang lebih mengerikan adalah dihalalkan darahnya.*
‼ Mari kita muhasabah bersama. Apakah dakwah ini untuk meninggikan Islam atau meninggikan kelompok ?
⁉ Menyeru orang agar mengikuti Islam atau agar manusia mentokohkan 'ustadz'nya ?
⁉ Membesarkan dakwah islam atau memperbesar simbol² ashobiyah ?
⁉ Lebih membanggakan nabi dan para sahabatnya atau figur-figur yang ditokohkan ?
⁉ Lebih mengedepankan apa yang sudah ditetapkan nabi atau lebih membangga²kan improvisasi pemikirannya sendiri?
🌿 KITA Bermohon kepada Allah, agar dakwah kita semakin ikhlas karena Allah. Untuk semata2 meninggikan kalimat Allah.