Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 28 November 2016

apa artinya sebuah nama (nama Islami)

🔵 *APAlah ARTI SEBUAH NAMA.....* 🌺

🔵 Ternyata penamaan yang baik itu memiliki pengaruh yang baik pula.

🔥 Pada suatu hari Umar ibnul Khottob ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ bertanya kepada anak muda,

Umar : "siapa namamu ?"
Fulan : *Jarmroh* (: nyala api)
Umar : "siapa bapakmu ?"
Fulan : *Syihab* (: api berkobar)
Umar : "anak dari siapa ?"
Fulan : *Huroqoh* (: terbakar)
Umar : "Dari desa mana ?"
Fulan : *Biharroti nar* (: lautan api)
Umar : "Daerah mana itu ?"
Fulan : *Dzatu Ladho* (: sumber api)

🔥 Umar tidak menyukai nama² itu lalu menyuruhnya pulang; "pulang saja kamu, kamu akan dapati rumah dan keluargamu terbakar"

🔥 Maka orang ini pulang dan ternyata apa yang dikatakan Umar benar. Semua keluarga dan rumahnya terbakar.

(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻋﺴﺎﻛﺮ ﻓﻲ ﺗﺎﺭﻳﺨﻪ : 281/44)

ﺫُﻛِﺮَ ﻋِﻨْﺪَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ : ﺷِﻬَﺎﺏٌ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ : ﺃَﻧْﺖَ ﻫِﺸَﺎﻡٌ ."

🔵 'Aisyah berkata ; ada orang disebut namanya di depan nabi. Namanya *Syihab (: api berkobar)* lalu nabi bersabda : "Namamu Hisyam". (HR. Ahmad)

🔵 Nabi juga mengingkari nama yang terlampau mengandung Tazkiyah. "Siapa nama anakmu ?" *Al-Aziz.* Nabi : "Namailah dia dengan Abdurrohman"

🔵 Jangan menamai anak dengan terlalu menuhankan diri seperti ;*AlMalikul amlak* atau *syahan syah* (: maha raja diraja).

🔵 Ibnu Umar bin 'Atho' ditanya Zainab binti Abi Salamah, mengenai nama saudarinya yang terlalu over, namanya *Barroh* . Ia pun mengingkarinya.

🔵 Nabi mengganti nama shohabiyat *'ashiyat* (: bermaksiyat) dengan
*jamiilah* (: cantik). (Riwayat Muslim)

🔵 Sudah nenek pun diganti oleh nabi. Datang nenek tua namanya *jatsaamah* (: bertengger) dengan *hasanah* (: baik)

🔵 Ada seseorang yang datang kepada Nabi bernama *Shoromah* (: kaku, kasar). Nabi juga mengganti dengan *zur'ah* (: tumbuh berkembang). (HR. Abu Dawud)

ﻭﻛﺎﻥ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺫﺍ ﺳﻤﻊ ﺑﺎﻻﺳﻢ ﺍﻟﻘﺒﻴﺢ ﺣﻮﻟﻪ ﺇﻟﻰ ﻣﺎ ﻫﻮ ﺃﺣﺴﻦ ﻣﻨﻪ ،

🔵 Nabi sering mengganti nama² yang buruk kepada yang lebih baik. Ada nama desa *'Atsroh* ﻋﺜﺮﺓ (: tersandung), maka beri nama *khudhroh* ﺧُﻀﺮﺓ (: hijau, makmur)

🔵 Kota Madinah di era jahiliyah dulu namanya *Yatsrib* / *Tatsrib* (: aib), maka beliau namai *Tobah* ﻃﻴﺒﺔ / ﻃﺎﺑﺔ (: bagus, baik). (HR. Muslim)

🔵 Datang pula *Hazn* (: kesedihan) Kakeknya Sa'id bin Musayyib, nabi menggantinya dengan *Sahl* (: mudah). Seseorang bernam *Samsir* / simsar (: calo) makanabi menggantinya *Baasim* (: tersrnyum)

ﻳﻌﺠﺒﻪ ﺍﻟﺘﻔﺎﺅﻝ ﺣﺘﻰ ﻓﻲ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀ



🔵 Nabi mencintai optimisme meskipun pada nama². Nabi juga membenci nama² yang
mengandung unsur kesyirikan, seperti ; Abdul uzza, *Abdulsyams* (: pemuja matahari), Abdul ka'bah, Abduddar, Abdul jin, Abdum Husain, dan lainnya.

🔵 Tatkala cucu nabi, Husain ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ, sampai di *KARBBALA* (: kesusahan dan bencana) dia bertanya ; "mengapa namanya demikian ?, subhanalloh.

🔵 Kakek nabi (Abdul Mutholib) menanyai wanita desa yang hendak menyusui nabi sewaktu masih bayi ; "siapa nama ibu ?"
Ibu desa ; " *Halimah* (: penuh kelembutan)"
Abdul Muthollib ; "dari suku mana?"
Halimah : " *Bani Sa'id* (: keturunan bahagia)
Bah, bah.... Akhirnya betapa bahagia kakek beliau. Baru mengenal nama kelembutan berpadu dengan kebahagiaan.

🔵 Ada orang Badui desa, namanya sama dg nama orang yang membunuh paman beliau Hamzah bin Abdul Muthollib, yaitu *Wahsyi*. Beliau berkata seperti mengusir ; "enyahlah wajahmu dariku"

🔵 Nabi banyak² berlindung dari fitnah, mengapa justru manusia kini memberi nama anaknya *fatin* (: tukang fitnah). Atau *Anjas* (: sangat najis), atau *Wathiy* ? Bagaimana bisa anak diberi nama buruk; *Meme* ?

🔵 Termasuk dalam kemungkaran pula memberi nama anak yang mengandung makna buruk. Seperti; *Harb* (: perang), *Murroh* (: pahit), *Hayyah* (: ular), *Tsa'labah* (: musang), *Kilab* (: anjing), *'Inad* (: nakal),

Www.saaid.net

Semoga bermanfaat.
✍ ودكم أبو الحسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar