
ﻭَﺃَﻳُّﻮﺏَ ﺇِﺫْ ﻧَﺎﺩَﻯٰ ﺭَﺑَّﻪُ ﺃَﻧِّﻲ ﻣَﺴَّﻨِﻲَ ﺍﻟﻀُّﺮُّ ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺭْﺣَﻢُ ﺍﻟﺮَّﺍﺣِﻤِﻴﻦ
َ
"Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika dia menyeru robbnya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".
*Ayyub*;
- Mendapat ujian dalam waktu yang bersamaan. Yang tadinya kaya raya langsung jatuh miskin. Hartanya ludes tak tersisa. Duhai betapa sakitnya.
- Limpahan kekayaan harta berupa kuda-kuda tunggangan yang terpilih, hewan-hewan ternak yang melimpah, tanah-tanah kebun luas yang menghasilkan, tempat tinggal yang indah, anak-anak yang tampan dan sholih, istri-istri yang jelita, posisi yang terhormat di sukunya. Semua musnah dalam sekejab. Betapa perih.
- Ujian cobaan belum berakhir hingga di situ. Sekujur tubuh yang sehat nabi Ayyub terserang penyakit hingga 18 tahun membusuk.
- Semua manusia menjauhinya lantaran takut ketularan penyakitnya. Kecuali 1 istrinya dan saudaranya.
- Di saat kondisi yang begitu perih,jangan bertanya tentang berapa uang nabi Ayyub saat itu, berapa besar gajinya, berapa nilai asset kekayaannya, berapa M depositnya. Jangan tanya. Tanyakan saja ; bagaimana caranya agar memiliki kesabaran sehebat itu.
- Andai saja derita Nabi Ayyub itu menimpa orang-orang sekarang, niscaya tidak ada yang mampu menanggungnya. *Sungguh tidak mampu*
- Jangankan sakit membusuk 18 tahun, sakit hati dua detik saja sudah ngamuk. Hari-harinya aman sentausa, cukup dan serba nyaman tapi serba mengeluh dan kurang sabar.
- Boro-boro miskin 18 tahun, melarat setengah bulan saja maling. Melarat sebulan pasti murtad.
- Jangankan istiqomah dzikir dan senantiasa menjaga ibadah selama 18 tahun, hari-harinya selalu segar sehat juga gak sholat.
- Boro-boro tidak punya uang 18 tahun, sudah punya gaji cukup saja 'nyolong' juga.
🔵Berkat
kesabaran adalah manis di akhir. Seberapapun tebal awan ujian yang
bertindih-tindih, cahaya keluar dan kemudahan pasti tiba.
ﻓَﺎﺳْﺘَﺠَﺒْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﻓَﻜَﺸَﻔْﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﺿُﺮٍّ ۖ ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﻭَﻣِﺜْﻠَﻬُﻢْ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻣِﻦْ ﻋِﻨْﺪِﻧَﺎ ﻭَﺫِﻛْﺮَﻯٰ ﻟِﻠْﻌَﺎﺑِﺪِﻳﻦ. (84)
َ
"Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah".
🔵
🔵
Sesulit apapun, seberat apapun kesulitan yang kita hadapi, jangan
pernah kita berputus asa. Jangan pernah berburuk sangka dengan taqdir
Allah.
🔵 Semoga kita mampu meneladani kisah Nabi Ayyub ini.
✍ودكم أبو الحسن
- Mendapat ujian dalam waktu yang bersamaan. Yang tadinya kaya raya langsung jatuh miskin. Hartanya ludes tak tersisa. Duhai betapa sakitnya.
- Limpahan kekayaan harta berupa kuda-kuda tunggangan yang terpilih, hewan-hewan ternak yang melimpah, tanah-tanah kebun luas yang menghasilkan, tempat tinggal yang indah, anak-anak yang tampan dan sholih, istri-istri yang jelita, posisi yang terhormat di sukunya. Semua musnah dalam sekejab. Betapa perih.
- Ujian cobaan belum berakhir hingga di situ. Sekujur tubuh yang sehat nabi Ayyub terserang penyakit hingga 18 tahun membusuk.
- Semua manusia menjauhinya lantaran takut ketularan penyakitnya. Kecuali 1 istrinya dan saudaranya.
- Di saat kondisi yang begitu perih,jangan bertanya tentang berapa uang nabi Ayyub saat itu, berapa besar gajinya, berapa nilai asset kekayaannya, berapa M depositnya. Jangan tanya. Tanyakan saja ; bagaimana caranya agar memiliki kesabaran sehebat itu.
- Andai saja derita Nabi Ayyub itu menimpa orang-orang sekarang, niscaya tidak ada yang mampu menanggungnya. *Sungguh tidak mampu*
- Jangankan sakit membusuk 18 tahun, sakit hati dua detik saja sudah ngamuk. Hari-harinya aman sentausa, cukup dan serba nyaman tapi serba mengeluh dan kurang sabar.
- Boro-boro miskin 18 tahun, melarat setengah bulan saja maling. Melarat sebulan pasti murtad.
- Jangankan istiqomah dzikir dan senantiasa menjaga ibadah selama 18 tahun, hari-harinya selalu segar sehat juga gak sholat.
- Boro-boro tidak punya uang 18 tahun, sudah punya gaji cukup saja 'nyolong' juga.

ﻓَﺎﺳْﺘَﺠَﺒْﻨَﺎ ﻟَﻪُ ﻓَﻜَﺸَﻔْﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺑِﻪِ ﻣِﻦْ ﺿُﺮٍّ ۖ ﻭَﺁﺗَﻴْﻨَﺎﻩُ ﺃَﻫْﻠَﻪُ ﻭَﻣِﺜْﻠَﻬُﻢْ ﻣَﻌَﻬُﻢْ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﻣِﻦْ ﻋِﻨْﺪِﻧَﺎ ﻭَﺫِﻛْﺮَﻯٰ ﻟِﻠْﻌَﺎﺑِﺪِﻳﻦ. (84)
َ
"Maka Kamipun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah".



✍ودكم أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar