Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Jumat, 03 Maret 2017

Mengagungkan SUnnah


🔥 *تعظيم السنة*

*MENGAGUNGKAN SUNNAH*

Potret Ulama Terdahulu Dala Mengagungkan Sunnah

Fadhilatus Syaikh Abdul Qoyyum as-Suhaibaniy –hafidhahullah
-
Muqaddimah

ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻲ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻷﻣﻴﻦ ﻭﻋﻠﻲ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎبه , ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ :

Hukuman duniawi bagi orang-orang-orang yang mengolok-olok dan melecehkan sunah Nabi. Tentang Hukuman Duniawi Bagi Yang Tidak Mengagungkan Sunah Nabi –shallallahu 'alaihi wasallam

ﻋﻦ ﺳﻠﻤﺔ ﺑﻦ ﺍﻷﻛﻮﻉ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﺃﻥّ ﺭﺟﻼ ﺃﻛﻞ ﻋﻨﺪ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺑﺸﻤﺎﻟﻪ , ﻓﻘﺎﻝ : ﻛﻞ ﺑﻴﻤﻴﻨﻚ , ﻗﺎﻝ : ﻻ ﺃﺳﺘﻄﻴﻊ . ﻗﺎﻝ : ﻻﺳﺘﻄﻌﺖ , ﻣﺎ ﻣﻨﻌﻪ ﺇﻻّ ﺍﻟﻜﺒﺮ , ﻗﺎﻝ : ﻓﻤﺎ ﺭﻓﻌﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻓﻴﻪ

Dari Salamah bin Akwa' –radhiyallahu anhu-, beliau berkata: bahwa seorang laki-laki sedang makan di hadapan Rasulullah dengan tangan kiri, maka Rasulullah bersabda: makanlah dengan tangan kananmu!!, maka laki-laki itu menjawab: saya tidak bisa. Maka beliau bersabda: kamu tidak akan bisa, sesungguhnya dia menolak perintahku karena kesombongannya. Salamah bin Akwa' berkata: *maka dia tidak bisa mengangkat tangannya untuk melanjutkan makannya.*

(Diriwayatkan oleh Imam Muslim, No Hadits: 2021)

ﻋﻦ ﺃﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺃﻥّ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻧﻬﻲ ﺃﻥ ﻳﺸﺮﺏ ﻣﻦ ﻓﻲّ ﺍﻟﺴﻘﺎﺀ . ﻗﺎﻝ ﺃﻳﻮﺏ ﺍﻟﺴﺨﺘﻴﺎﻧﻲ : ﻓﺄﻧﺒﺌﺖ ﺃﻥّ ﺭﺟﻼ ﺷﺮﺏ ﻣﻦ ﻓﻲّ ﺍﻟﺴﻘﺎﺀ ﻓﺨﺮﺟﺖ ﺣﻴّﺔ

Dari Abu Hurairah –, bahwa Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam- melarang seseorang untuk minum dari mulut bejana
,
Ayub as-Sakhtiyaniy –rahimahullah- berkata: dan telah sampai kabar kepadaku bahwa seseorang telah minum dari mulut bejana, *tiba-tiba keluar dari mulutnya seekor ular.*

(Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 12/66, No Hadits: 7.153)

ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ : ﻋﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ﺑﻴﻨﻤﺎ ﺭﺟﻞ ﻳﺘﺒﺨﺘﺮ ﻓﻲ ﺑﺮﺩﻳﻦ ﺧﺴﻒ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﻪ ﺍﻷﺭﺽ , ﻓﻬﻮ ﻳﺘﺠﻠﺠﻞ ﻓﻴﻬﺎ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ

Dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu- , bahwa Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam- bersabda: Ketika seseorang berjalan mondar-mandir dengan sombong memakai pakaian indah maka *Allah menenggelamkannya ke dalam bumi, dan dia terbenam meronta -ronta di dalamnya sampai hari kiamat

.*"
ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﻓﺘﻰ - ﻗﺪ ﺳﻤﺎﻩ ,- ﻭﻫﻮ ﻓﻲ ﺣﻠﺔ : ﻳﺎ ﺃﺑﺎ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺃ ﻫﻜﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﻳﻤﺸﻲ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻔﺘﻰ ﺍﻟﺬﻱ ﺧﺴﻒ ﺑﻪ , ﺛﻢ ﺿﺮﺏ ﺑﻴﺪﻩ ﻓﻌﺜﺮ ﻋﺜﺮﺓ ﻛﺎﺩ ﻳﺘﻜﺴﺮ ﻣﻨﻬﺎ

Tiba-tiba seorang pemuda berkata kepada Abu Hurairah, dan dia sedang memakai pakaian yang bagus: wahai Abu Hurairah!, beginikah cara berjalannya pemuda yang ditenggelamkan ke dalam bumi tadi ??? [dia berakting mengolok dan meniru cara berjalan pemuda yang disebutkan dalam hadits demi untuk melecehkan hadits], kemudian *dia memukul dengan tangannya dan tiba-tiba dia tergelincir jatuh, hampir saja tulangnya patah karenanya
.*
ﻓﻘﺎﻝ ﺃﺑﻮ ﻫﺮﻳﺮﺓ : ﻟﻠﻤﻨﺨﺮﻳﻦ ﻭﻟﻠﻔﻢّ )) ﺇﻧﺎ ﻛﻔﻴﻨﺎﻙ ﺍﻟﻤﺴﺘﻬﺰﺋﻴﻦ ,(ﺳﻮﺭﺓ ﺍﻟﺤﺠﺮ .95

Maka Abu Hurairah –radhiyallahu 'anhu- mengatakan untuk hidung (yang dipakai untuk mendengus) dan bibir (yang biasa dipakai untuk megejek):”Sesungguhnya kami memelihara engkau (wahai Muhammad) dari kejahatan orang yang mengejek engkau. (Surat alHijr ayat 95)

Dari Abdurrahman bin Harmalah, beliau berkata: seorang laki-laki mendatangi Said bin Musayyib –rahimahullah- untuk pamit pergi ke Makkah melaksanakan ibadah haji atau umrah, maka beliau memberikan nasehat: janganlah kamu meninggalkan masjid sampai kamu mengerjakan shalat [di masjid ini], karena sesungguhnya Nabi bersabda
:
ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻨﺪﺍﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺇﻻّ ﻣﻨﺎﻓﻖ , ﺇﻻّ ﺭﺟﻞ ﺃﺧﺮﺟﺘﻪ ﺣﺎﺟﺔ ﻭ ﻫﻮ ﻳﺮﻳﺪ ﺍﻟﺮﺟﻌﺔ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ
"
Tidak keluar dari masjid setelah adzan dikumandangkan kecuali munafik, kecuali orang yang keluar masjid karena ada hajat dan dia berniat untuk kembali ke masjid lagi [setelah selesai hajatnya]

."
Ternyata orang tadi mengatakan: Sesungguhnya teman-temanku [teman seperjalanannya ke Makkah] sedang menungguku di Harrah [tempat yang di penuhi batu-batu hitam tajam di Madinah]. Maka orang tersebutpun pergi meninggalkan masjid, dan Said bin Musayyib sangat menyayangkan perbuatan orang tersebut dan senantiasa menyebutkannya, sampai datang kabar kepadanya bahwa orang tersebut [yang keluar dari masjid setelah dikumandangkan adzan] telah *jatuh dari hewan tunggngannya dan pahanya patah"*. (Riwayat ad-Darimiy No Hadits: 446)

Berkata Abu Abdillah bin Ismail at-Taimiy –rahimahullah- ketika beliau menjelaskan Shahih Muslim: Saya pernah membaca dalam sebagian hikayat, bahwa sebagian ahlul bid'ah ketika mendengar sabda Rasulullah –shallallahu 'alaihi wasallam
 :
ﺇﺫﺍ ﺍﺳﺘﻴﻘﻆ ﺃﺣﺪﻛﻢ ﻣﻦ ﻧﻮﻣﻪ ﻓﻼ ﻳﻐﻤﺲ ﻳﺪﻩ ﻓﻲ ﺍﻹﻧﺎﺀ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﺴﻠﻬﺎ , ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﻳﺪﺭﻱ ﺃﻳﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﻳﺪﻩ
"
Apabila salah seorang diantara kalian bangun tidur, maka janganlah mencelupkan tangan ke dalam bejana sampai mencucinya dahulu, karena sesungguhnya dia tidak mengetahui tempat menginap tangannya."

(Bukhari No Hadits: 162, dan Imam Muslim No Hadits: 278)

Maka ahlul bid'ah tersebut mengatakan seraya mengejek: sesungguhnya aku mengetahui tempat menginap tanganku ketika aku tidur!!, Dan ketika dia bangun dari tidurnya, ternyata dia *mendapatkan tangannya masuk ke dalam duburnya sampai sikunya
.*
Maka Abu Abdillah bin Ismail at-Taimiy mengatakan: maka hendaklah seseorang tidak melecehkan sunah-sunah dan perkara yang tauqifiyah [wahyu], maka perhatikanlah ahlul bid'ah di atas, bagaimana dia mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya do dunia.

(Imam an-Nawawi dalam Bustanul 'Arifin hal. 93)


Dari Abu Yahya as-Saji –rahimahullah mengatakan: pada suatu ketika kami berjalan di lorong-lorong kota Bashrah menuju ke rumah sebagian ahlul hadits, maka kami berjalan dengan cepat menuju ke rumah ulama tersebut, dan berjalan pula bersama kami seorang laki-laki yang buruk agamanya, dia mengatakan seraya mengejek: angkatlah kaki kalian dan jangan menginjak sayap-sayap malaikat .

Nb : Perkataan ini adalah salah satu bentuk ejekan dan pelecehan terhadap hadits Nabi –shallallahu 'alaihi wasallam- yang lafadznya:

ﻭﺇﻥ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻟﺘﻀﻊ ﺃﺟﻨﺤﺘﻬﺎ ﺭﺿﺎ ﻟﻄﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ

Artinya: Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayap-sayapnya, sebagai bentuk keridhoan mereka kepada penuntut ilmu
.
Dan *dia senantiasa melakukan perbuatan tersebut hingga tergelincir kaki dan dia terjatuh.*

Imam an-Nawawi –rahimahullah- mengatakan:
"Abdulhafidh –rahimahullah berkata : sanad dari kisahnya sangat masyhur, karena diriwayatkan oleh para ulama besar".
(Bustanul Arifin hal. 92)

Al-Qadhi Abu Thayib –rahimahullah- mengatakan: Pada suatu hari kami duduk bermajlis di masjid jami' al-Manshur, tiba-tiba datang seorang pemuda dari Khurasan dan bertanya tentang al-Musharraah [jual beli ternak yang tidak diperas susunya beberapa hari sampai penuh, sehingga pembeli menduga bahwa ternak tersebut memiliki air susu yang melimpah], dan pemuda tersebut menuntut dalil, maka dibacakanlah hadits Abu Hurairah yang menjelaskan tentang hal tersebut, ternyata pemuda tersebut bermadzhab Hanafiy, maka dia mengatakan: Abu Hurairah tidak diterima haditsnya!!. Dan sebelum pemuda tersebut menyempurnakan perkataannya, *sekonyong-konyong seekor ular terjatuh dari atap masjid, maka manusia yang ada di dalam masjid bubar, dan pemuda itupun melarikan diri dengan penuh ketakutan, namun ular itu mengejarnya, maka orang-orang berteriak kepadanya: bertaubatlah, bertaubatlah [dari perkataan yang mencela Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu-], maka pemuda tersebut berseru: saya bertaubat, saya bertaubat, dan ular itupun lenyap sampai tidak meninggalkan bekas.*

Al-Imam ad-Dzahabiy –rahimahullah - mengatakan: perawi kisah ini adalah para ulama besar. [Siyar A'lamin Nubala' 2/618, dan al-Bidayah wan Nihayah 16/199)
Quthbuddin al-Yuniini –rahimahullah- mengatakan: Telah sampai kepada kami sebuah kisah tentang seorang laki-laki dari Bushra yang kenal dengan nama Abu Salamah, dia dikenal sebagai orang yang buruk agamanya dan sebagai pengikut hawa nafsu. Pada suatu ketika dijelaskan kepadanya tentang siwak dan keutamaannya, lalu dia mengatakan: Demi Allah, saya tidak akan menggunakan siwak kecuali untuk bersih-bersih dubur, maka seketika itu dia mengambil siwak dan memasukkannya ke dalam duburnya lalu mengeluarkannya kembali [dia melakukan hal tersebut untuk melecehkan sunah Nabi], setelah dia melakukan perbuatan tersebut *maka selama sembilan bulan dia merasakan sakit di dalam perutnya dan duburnya. Beberapa waktu kemudian, keluar dari duburnya seorang anak yang menyerupai tikus, memiliki empat buah kaki, kepalanya seperti ikan, dan duburnya seperti kelinci, ketika hewan tersebut keluar dari duburnya serentak berteriak tiga kali, lalu bangkitlah anak perempuan dari orang tersebut dan melempar kepala hewan tersebut dengan batu sampai mati, dan orang yang duburnya mengeluarkan hewan tersebut [yang melecehkan dan mengolok-olok siwak] meninggal tiga hari kemudian, dia selalu berkata: hewan ini yang membunuhku dan memotong-motong ususku*. Dan cukup banyak penduduk daerah tersebut yang menyaksikan kisah ini, bahkan sebagian dari mereka sempat menyaksikan hewan tersebut ketika hidup, dan sebagian yang lainnya menyaksikan hewan tersebut dalam keadaan telah mati
[Bidayah wan nihayah)

Inilah sebagian atsar yang diriwayatkan para ulama salaf tentang hukuman duniawi yang ditimpakan bagi orang yang mengolok-olok dan melecehkan sunah Nabi, dan riwayat-riwayat ini adalah bukti dari firman Allah:

ﻓﻠﻴﺤﺬﺭ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻳﺨﺎﻟﻔﻮﻥ ﻋﻦ ﺃﻣﺮﻩ ﺃﻥ ﺗﺼﻴﺒﻬﻢ ﻓﺘﻨﺔ ﺃﻭ ﻳﺼﻴﺒﻬﻢ ﻋﺬﺍﺏ ﺃﻟﻴﻢ
"
Maka hendaknya orang yang menyelisihi perintah Rasulullah merasa takut akan mendapat cobaan atau akan ditimpa adzab yang pedih. [QS. Annur : 63)

Betapa banyak orang- orang zaman modern, secara sengaja maupun tidak, baik sungguhan maupun main- main melecehkan dan menghina sebagian ajaran Islam. Dan ini sangat buruk. Di antaranya mengolok hadits sunnah jenggot. Dia katakan pak 'jenggot' seperti kambing. Jilbab dikatakan ninja, atau pengajian alquran dibilang kurang kerjaan, dan sebagainya
.
Dan selain hukuman duniawi, tentunya masih ada hukuman akhirat [pada hari kiamat] yang menunggu mereka kelak, wal 'iyadzubillah, semoga riwayat-riwayat ini bisa menjadi
Peringatan bagi kita semuanya, Amin ya Rabbal 'Alamin

.
==================
ودكم ابو الحسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar