Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Jumat, 03 Maret 2017

Minta Bertambah Ilmu

🌺 * MUTIARA ILMU*

Dan Allah ﺗﻌﺎﻟﻰ memerintahkan kita untuk terus menambah ilmu :

‏( ﻭَﻗُﻞْ ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧِﻲ ﻋِﻠْﻤًﺎ ‏) (ﻃﻪ: 114)

"Katakan 'ya Robb tambahkan kami ilmu"

----------------------------
Imam Syafi'i ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata :

ﻛﻔﻰ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻓﻀﻴﻠﺔ ﺃﻥ ﻳﺪﻋﻴﻪ ﻣﻦ ﻟﻴﺲ ﻓﻴﻪ ، ﻭﻳﻔﺮﺡ ﺇﺫﺍ ﻧﺴﺐ ﺇﻟﻴﻪ ، ﻭﻛﻔﻰ ﺑﺎﻟﺠﻬﻞ ﺷﺮﺍً ﺃﻥ ﻳﺘﺒﺮﺃ ﻣﻨﻪ ﻣﻦ ﻫﻮ ﻓﻴﻪ ، ﻭﻳﻐﻀﺐ ﺇﺫﺍ ﻧﺴﺐ ﺇﻟﻴﻪ .( ﻣﻨﺎﻗﺐ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻟﻠﺒﻴﻬﻘﻲ) .

"Cukuplah dengan ilmu sebagai keutamaan meskipun orang yang tidak berilmu berusaha mengakuinya dan dia berbangga jika disandarkan kepadanya. Dan cukuplah kebodohan sebagai keburukan yang orang bodoh berusaha berlepas diri darinya, serta dia marah dia disandari dengannya (bodoh)"

Imam Syafi'i ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata :

"ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺃﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻨﺎﻓﻠﺔ ، ﻭﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻭﻣﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﺍﻵﺧﺮﺓ ﻓﻌﻠﻴﻪ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ، ﻭﻗﺎﻝ :
ﻣﺎ ﺗﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺸﻲﺀ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﺃﻓﺼﻞ ﻣﻦ ﻃﻠﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ .
(ﺗﻬﺬﻳﺐ ﺍﻷﺳﻤﺎﺀ ﻭﺍﻟﻠﻐﺎﺕ‏ : 1/75 ‏) .

"Mencari ilmu lebih utama dari sholat sunnah. Barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan dunia maka wajib baginya dengan ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan kebahagiaan akhiray maka wajib baginya dengan ilmu. Tidaklah ada jalan mendekat kepada Allah yang lebih utama selain menuntut ilmu*"

*(ilmu syar'i)

Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu berkata:

ﺗﻌﻠﻤﻮﺍ .. ﺗﻌﻠﻤﻮﺍ ﻓﺈﺫﺍ ﻋﻠﻤﺘﻢ ﻓﺎﻋﻤﻠﻮﺍ
(ﻣﻮﻃﺄ ﻣﺎﻟﻚ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻳﺤﻴﻰ ﺍﻟﻠﻴﺜﻲ : jz 1)

“Belajarlah..dan belajarlah. Dan apabial engkau telah mengetahuinya maka amalkanlah”.

Ali bin Abi tholib ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ berkata :

( ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺧﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺎﻝ ، ﻷﻥ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﺗﺤﺮﺳﻪ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺤﺮﺳﻚ ، ﻭﺍﻟﻤﺎﻝ ﺗﻔﻨﻴﻪ ﺍﻟﻨﻔﻘﺔ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﻳﺰﻛﻮ ﻋﻠﻰ ﺍﻹﻧﻔﺎﻕ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﺣﺎﻛﻢ ﻭﺍﻟﻤﺎﻝ ﻣﺤﻜﻮﻡ ﻋﻠﻴﻪ ، ﻣﺎﺕ ﺧُﺰَّﺍﻥ ﺍﻟﻤﺎﻝ ﻭﻫﻢ ﺃﺣﻴﺎﺀ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺑﺎﻗﻮﻥ ﻣﺎﺑﻘﻲ ﺍﻟﺪﻫﺮ ، ﺃﻋﻴﺎﻧﻬﻢ ﻣﻔﻘﻮﺩﺓ ﻭﺁﺛﺎﺭﻫﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ ﻣﻮﺟﻮﺩﺓ ‏) ﺃﻫـ ‏
( ﺟﺎﻣﻊ ﺑﻴﺎﻥ ﺍﻟﻌﻠﻢ ، 1/57 ‏) .

*Ilmu itu lebih utama daripada harta, karena :

- harta kamu yang harus menjaganya, kalau ilmu yang justru menjagamu
- harta akan habis disedekahkan, sementara ilmu maka akan semakin bertambah
- ilmu itu sebagai hakim penentu, sementara harya yang mahkum (dihukumi)
- pemilik dan pengumpul harta sudah mati meqkipun dia masih hidup, sementara pemilik ilmu (para ulama) tetap hidup dikenang sepanjang zaman, biarpun para ulama itu tidak tampak kasat mata namun mereka terkenang ada di hati"

_________
Mu'adz bin Jabal ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ‏ berkata :

(ﻋﻠﻴﻜﻢ ﺑﺎﻟﻌﻠــﻢ ﻓﺈﻥ ﻃﻠﺒﻪ ﻟﻠﻪ ﻋﺒـــﺎﺩﺓ ، ﻭﻣﻌﺮﻓﺘــــﻪ ﺧﺸﻴـــــﺔ ، ﻭﺍﻟﺒﺤﺚ ﻋﻨﻪ ﺟﻬﺎﺩ ، ﻭﺗﻌﻠﻴﻤﻪ ﻟﻤﻦ ﻻﻳﻌﻠﻤﻪ ﺻﺪﻗﺔ ، ﻭﻣﺬﺍﻛﺮﺗﻪ ﺗﺴﺒﻴﺢ ، ﺑﻪ ﻳُﻌﺮﻑ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳُﻌﺒﺪ ، ﻭﺑﻪ ﻳُﻤﺠَّﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻳُﻮَﺣَّﺪ ، ﻳﺮﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﺃﻗﻮﺍﻣﺎ ﻳﺠﻌﻠﻬﻢ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻗﺎﺩﺓ ﻭﺃﺋﻤﺔ ﻳﻬﺘﺪﻭﻥ ﺑﻬﻢ ﻭﻳﻨﺘﻬﻮﻥ ﺇﻟﻰ ﺭﺃﻳﻬﻢ ‏)
ﻓﻀﻞ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺴﻠﻒ على ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺨﻠﻒ ‏: ﺹ 45)

“Pelajarilah ilmu karena mempelajarinya adalah ibadah, mengetahuinya adalah khasyah, mengajarkannya adalah tasbih dan mencarinya adalah jihad dan mengajarkan kepada yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah, dengannya Allah dikenal dan diibadahi, dengannya Allah diagungkan dan diditauhidkan, Allah meninggikan suatu kaum dengannya, dan Allah menjadikannya pemimpin dan imam"”

Ibnu rojab ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata :

( ﻓﺎﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﻓﻊ ﻫﻮ : ﺿﺒﻂ ﻧﺼﻮﺹ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨﺔ ، ﻭﻓﻬﻢ ﻣﻌﺎﻧﻴﻬﺎ ، ﻭﺍﻟﺘﻘﻴﺪ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﺎﻟﻤﺄﺛﻮﺭ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺘﺎﺑﻌﻴﻦ ﻭﺗﺎﺑﻌﻴﻬﻢ ﻓﻲ ﻣﻌﺎﻧﻲ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ، ﻭﻓﻴﻤﺎ ﻭﺭﺩ ﻋﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻜﻼﻡ ﻓﻲ ﻣﺴﺎﺋﻞ ﺍﻟﺤﻼﻝ ﻭﺍﻟﺤﺮﺍﻡ ، ﻭﺍﻟﺰﻫﺪ ﻭﺍﻟﺮﻗﺎﺋﻖ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﺭﻑ ، ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻭﺍﻻﺟﺘﻬﺎﺩ ﻋﻠﻰ ﺗﻤﻴﻴﺰ ﺻﺤﻴﺤﻪ ﻣﻦ ﺳﻘﻴﻤﻪ ﺃﻭﻻً ، ﺛﻢ ﺍﻻﺟﺘﻬﺎﺩ ﻏﻠﻰ ﺍﻟﻮﻗﻮﻑ ﻋﻠﻰ ﻣﻌﺎﻧﻴﻪ ﻭﺗﻔﻬﻤﻪ ﺛﺎﻧﻴﺎً ، ﻭﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﻛﻔﺎﻳﺔ ﻟﻤﻦ ﻋﻘﻞ ، ﻭﺷﻐﻞ ﻟﻤﻦ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﻨﺎﻓﻊ ﻋُﻨﻲ ﻭﺍﺷﺘﻐﻞ ‏)
‏( ﻓﻀﻞ ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺴﻠﻒ على ﻋﻠﻢ ﺍﻟﺨﻠﻒ ‏: ﺹ 45)

"Ilmu yang bermanfaat adalah : ilmu yang bersumber dan berdasarkan alQuran dan asSunnah, memahami makna2nya, berpedoman dengan petunjuk penafsiran sebagaimana yang difahami oleh para sahabat, tabi'in dan atbaut-tabi'in, dan ucapan yang sumbernya dari mereka berupa masalah halal dan harom, kezuhudan, kebersihan jiwa dan makrifat, dan selan itu dari penjelesan mereka tentang kedudukan riwayat yang shohih dari yang tidak, dan penjelasan atau penafsiran mereka tentang nash², dan itu semua cukup bagi akal untuk sibuk mempelajarinya, dan telah cukup seseorang untuk sibuk mempelajari ilmu yang bermanfaat"

Ibnu Hajar al'Aysqolani ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ berkata :

( ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ : ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻔﻴﺪ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﻣﺎ ﻳﺠﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻜﻠﻒ ﻣﻦ ﺃﻣﺮ ﺩﻳﻨﻪ ﻓﻲ ﻋﺒﺎﺩﺗﻪ ﻭﻣﻌﺎﻣﻼﺗﻪ ، ﻭﺍﻟﻌﻠﻢ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﻭﺻﻔﺎﺗﻪ ، ﻭﻣﺎﻳﺠﺐ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﻴﺎﻡ ﺑﺄﻣﺮﻩ ، ﻭﺗﻨﺰﻳﻬﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﻘﺎﺋﺾ ، ﻭﻣﺪﺍﺭ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻰ : ﺍﻟﺘﻔﺴﻴﺮ ، ﻭﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ، ﻭﺍﻟﻔﻘﻪ ‏) ‏
( ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ‏) ﺹ :1/141)

"Yang dimaksud ilmu yang bermanfaat (ilmun nafi') : ilmu syar'i, yang memberi manfaat kepada para mukallaf yang sudah cakap hukum tentang ; apa yang diperintahkan agamanya, apa yang menjadi kewajiban mereka dari ibadahnya, muamalahnya, dan ilmu tentang Allah dan sifatnya, dan ap yang menjadi konsekuensinya, dan apa yang menafikannya dari sifat2 Allah, dan ilmu seputar masalah ini dari hadits dan fiqih"

Keutamaan ilmu dan pemiliknya, Allah menyetarakannya dengan malaikat ;

‏( ﺷﻬﺪ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﻧﻪ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﻫﻮ ﻭﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﺃﻭﻟﻮ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻗﺎﺋﻤﺎ ﺑﺎﻟﻘﺴﻂ ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﻫﻮ ﺍﻟﻌﺰﻳﺰ ﺍﻟﺤﻜﻴﻢ ‏) ‏( ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ 18 ‏)

“Allah telah bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, dan juga para malaikai dan ahli ilmu (bersaksi), dengan menegakkan keadilan. Tidak ada yang berhak disembah kecuali Dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ayat ini menunjukkan atas keutamaan ilmu dan ahlinya dari beberapa sisi :

*Pertama:* Permintaan persaksian mereka (ahli ilmu) saja tanpa selain mereka dari kalangan manusia.
*Kedua:* Persaksian mereka diikutsertakan dengan persaksian-Nya.
*Ketiga:* Persaksian mereka diikutsertakan bersama persaksian para malaikat.
*Keempat:* Dalam hal ini terkandung tazkiyah dan ta’dil (rekomendasi dan pujian) Allah terhadap mereka,
karena Allah tidaklah meminta persaksian dari makhluk-Nya selain dari orang-orang yang adil, dalam sebuah atsar yang makruf dari Nabi Shallalahu ‘alaihi wa sallam: ‘Ilmu ini diemban dari setiap generasi oleh orang-orang yang adil, mereka membersihkan ilmu dari penyimpangan orang yang melewati batas, kedustaan para pembuat kebatilan dan ta`wil orang-orang yang bodoh`.”
(Tadzkiratus Saam’i wal Mutakallim (hal.41):

Ibnul Qoyyim berkata :

"Sesungguhnya pemilik ilmu mampu menempati kedudkan para raja, manusia duduk mendengarkannya, dan memperhatikan ilmu yang dititipkan Allah kepadanya. Sebagaimana sahabat Nafi' bin Abdil Harits datang kepada Umar bin Khotob yang diperintahkan untuk mengurus kota Makkah, Umar menanyakan tentang siapa yang diamanahi memimpin Ahkuk Wadi. Mereka menjawab Ibnu Abzi. Umar heran, karena Ibnu Abzi seorang bekas budak jelata dan tidak dikenal. Mereka menjawab :

ﺇﻧﻪ ﻗﺎﺭﺉ ﻟﻜﺘﺎﺏ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺎﻟﻢ ﺑﺎﻟﻔﺮﺍﺋﺾ . ﻓﻘﺎﻝ ﻋﻤﺮ : ﺃﻣﺎ ﺃﻥ ﻧﺒﻴﻜﻢ ﻗﺪ ﻗﺎﻝ ":
ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﺮﻓﻊ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﺃﻗﻮﺍﻣﺎً ﻭﻳﻀﻊ ﺑﻪ ﺁﺧﺮﻳﻦ "" (ﻣﻔﺘﺎﺡ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ) "

"Sesungguhnya Ibnu Abzi seorang pembaca Alquran, ahli ilmu faroidh. Umar berkata : sungguh Nabu kalian pernah bersabda : 'Sesungguhnya Allah mengangkat suatu kaum dengan Kitab ini dan merendahkan kaum yang lain dengannya'

Imam Al-Ajurri ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ berkata :

...ﺟﻤﻴﻊ ﺍﻟﺨﻠﻖ ﺇﻟﻰ ﻋﻠﻤﻬﻢ ﻣﺤﺘﺎﺝ ‏... ﺇﻟﻰ ﺃﻥ ﻗﺎﻝ : ‏( ﻓﻬﻢ ﺳﺮﺍﺝ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩ ، ﻭﻣﻨﺎﺭ ﺍﻟﺒﻼﺩ ، ﻭﻗﻮﺍﻡ ﺍﻷﻣﺔ ، ﻭﻳﻨﺎﺑﻴﻊ ﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ، ﻫﻢ ﻏﻴﻆ ﺍﻟﺸﻴﻄﺎﻥ ، ﺑﻬﻢ ﺗﺤﻴﺎ ﻗﻠﻮﺏ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﻖ ، ﻭﺗﻤﻮﺕ ﻗﻠﻮﺏ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺰﻳﻎ ، ﻣﺜﻠﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻷﺭﺽ ﻛﻤﺜﻞ ﺍﻟﻨﺠﻮﻡ ﻳﻬﺘﺪﻯ ﺑﻬﺎ ﻓﻲ ﻇﻠﻤﺎﺕ ﺍﻟﺒﺮ ﻭﺍﻟﺒﺤﺮ ، ﺇﺫﺍ ﺍﻧﻄﻤﺴﺖ ﺍﻟﻨﺠﻮﻡ ﺗﺤﻴﺮﻭﺍ ، ﻭﺇﺫﺍ ﺃﺳﻔﺮ ﻋﻨﻬﺎ ﺍﻟﻈﻼﻡ ﺃﺑﺼﺮﻭﺍ ‏) .
( ﻣﻘﺪﻣﺔ ﻛﺘﺎﺑﻪ ‏:ﺃﺧﻼﻕ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ‏) :

"Semua makhluk sangat butuh kepada ulama'....mereka (ulama') adalah pelita penerang umat, lentera negeri, pembimbing umat, sumber² hikmah, mereka bikin syetan marah, dengan sebab mereka hiduplah jiwa-jiwa ahli kebenaran, dan matilah hati orang2 sesat, keberadaan mereka dibumi bagaikan bintang yang menjadi petunjuk arah dalam gelapnya di daratan dan lautan, jika bintang hilang niscaya bingunglah umat, jika bintang bercahaya niscaya mereka mendapat petunjuk"

Abu Darda' ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ berkata, rosulullah bersabda : ‏

ﻣَﻦْ ﺳَﻠَﻚَ ﻃَﺮِﻳْﻘًﺎ ﻳَﺒْﺘَﻐِﻲ ﻓِﻴﻪِ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﺳَﻬَّﻞَ ﺍﻟﻠﻪ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳْﻘًﺎ ﺍِﻟﻲَ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ , ﻭَﺍِﻥَّ ﺍﻟﻤَﻼَﺋِﻜَﺔَ ﻟَﺘَﻀَﻊُ ﺃَﺟْﻨِﺤَﺘَﻬَﺎ ﻟِﻄَﺎﻟِﺐِ ﺍﻟﻌِﻠْﻢِ ﺭِﺿًﺎ ﺑِﻤَﺎ ﺻَﻨَﻊَ , ﻭَﺍِﻥَّ ﺍﻟﻌَﺎﻟِﻢَ ﻟَﻴَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﻟَﻪُ ﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﻮَﺍﺕِ ﻭَﻣَﻦْ ﻓِﻲ ﺍﻷَﺭْﺽِ ﺣَﺘَّﻲ ﺍﻟﺤِﻴْﺘَﺎﻥُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ , ﻭَﻓَﻀْﻞُ ﺍﻟﻌَﺎﻟِﻢِ ﻋَﻠَﻲ ﺍﻟﻌَﺎﺑِﺪِ ﻛَﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻘَﻤَﺮِ ﻋَﻠَﻲ ﺳَﺎﺋِﺮِ ﺍﻟﻜَﻮَﺍﻛِﺐِ , ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀَ ﻭَﺭَﺛَﺔُ ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀَ , ﻭَﺍِﻥَّ ﺍﻷَﻧْﺒِﻴَﺎﺀَ ﻟَﻢْ ﻳُﻮَﺭِّﺛُﻮْﺍ ﺩِﻳْﻨَﺎﺭًﺍ ﻭَﻻَﺩِﺭْﻫَﻤًﺎ , ﺍِﻧَّﻤَﺎ ﻭَﺭَّﺛُﻮْﺍ ﺍﻟﻌِﻠْﻢَ , ﻓَﻤَﻦْ ﺃَﺧَﺬَﻩُ ﺃَﺧَﺬَ ﺑِﺤَﻆٍّ ﻭَﺍﻓِﺮٍ . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ ‏)

Dari Abu Darda’ r.a berkata: “Saya mendengar Rosulullah s.a.w. berkata : “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu maka Allah memudahkan baginya jalan ke sorga. Dan sesungguhnya malaikat membentangkan sayapnya untuk orang yang menuntut ilmu karena ridho dengan apa yang diperbuatnya, dan bahwasanya penghuni langit dan bumi sampai ikan yang ada dilautan itu senantiasa memintakan ampun kepada orang yang pandai. Keutamaan orang yang ‘alim terhadap orang yang ‘abid bagaikan keutamaan bulan purnama terhadap bintang-bintang. Sesungguhnya ulama’ itu adalah pewaris para nabi dan bahwasanya para nabi tidak akan mewariskan dinar ataupun dirham (kekayaan duniawi) tetapi para nabi mewariskan ilmu pengetahuan, maka barang siapa yang menuntut ilmu maka ia telah mengambil bagian yang sempurna. (Riwayat Abu Daud At Turmudzy)

*KEUTAMAAN ILMU BERDASARKAN DALIL*

Allah  berfirman:

ﻳَﺮْﻓَﻊِ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻭَﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢَ ﺩَﺭَﺟَﺎﺕٍ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﺗَﻌْﻤَﻠُﻮﻥَ ﺧَﺒِﻴﺮٌ

“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu diantara kalian beberapa derajat dan Allah maha mengetahui terhadap apa yang engakau kerjakan”. (Qs. Al-Mujadalah: 11)

Dan di ayat lain Allah  berfirman:

ﻓَﺎﻋْﻠَﻢْ ﺃَﻧَّﻪُ ﻟَﺎ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﻟِﺬَﻧْﺒِﻚَ ﻭَﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎﺕِ

“Ketahuilah, bahwa tidak ada ilah selain Allah niscaya Allah akan menganpuni dosa-dosa kalian dan kaum mu’minin dari golongan laki-laki dan perempuan”. (Qs. Muhammad: 19)

Dan di ayat lain Allah berfirman:

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺍﻟْﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ

“Sesungguh yang takut kepada Allah hanyalah dari kalangan hambanya yang berilmu” (Qs. Fathir:28)

2. Dalil dari Hadits Rasulullah 

Rasulullah  bersabda:

ﻃَﻠَﺐُ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢِ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔٌ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ

“Mencari ilmu diwajibkan atas setiap muslim”. (Hr. Ibnu Majah)

Rasulullah  juga bersabda:

ﻣَﻦْ ﻳُﺮِﺩْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻪِ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻳُﻔَﻘِّﻬْﻪُ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟْﻌِﻠْﻢُ ﺑِﺎﻟﺘَّﻌَﻠُّﻢِ

“Barang siapa yang di kehendaki untuk menjadi baik oleh Allah maka ia akan difahamkan tentang agamanya. Dan sesungguhnya ilmu itu didapat hanya dengan cara belajar” (Hr. Bukhari)

Dan di hadits lain Rasulullah  bersabda:

ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺎﺕَ ﺍﻟْﺈِﻧْﺴَﺎﻥُ ﺍﻧْﻘَﻄَﻊَ ﻋَﻨْﻪُ ﻋَﻤَﻠُﻪُ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺛَﻠَﺎﺛَﺔٍ ﺇِﻟَّﺎ ﻣِﻦْ ﺻَﺪَﻗَﺔٍ ﺟَﺎﺭِﻳَﺔٍ ﺃَﻭْ ﻋِﻠْﻢٍ ﻳُﻨْﺘَﻔَﻊُ ﺑِﻪِ ﺃَﻭْ ﻭَﻟَﺪٍ ﺻَﺎﻟِﺢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﻟَﻪُ

“Jika anak adam telah mati maka seluruh amalannya akan terputus kecualli tiga perkara: shadaqah jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shaleh yang mendoakannya”. ( Hr. Muslim)

*Perkataan salaf*

Berkata al-hasan rahimahullah:

ﻟﻮﻻ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟﺼﺎﺭ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻣﺜﻞ ﺍﻟﺒﻬﺎﺋﻢ

“Kalau bukan karena ilmu, maka niscaya manusia itu akan seperti binatang”

📝 Nasehat ulama' masa silam

Yahya bin Mu'adz berkata :

لا تستبطئ الإجابة وقد سددت طريقها بالذنوب .
[سير اعلام النبلاء (13/15)]

"Janganlah menganggap lambat dikabulkannya do'a, kadang² sungguh terhalangi jalan (pengabulannya) karena dosa-dosa"

📝 Sahl bin Abdillah berkata ;

لا معين إلا الله، ولا دليل إلا رسول الله، ولا زاد إلا التقوى ، ولا عمل إلا الصبر عليه. [سير اعلام النبلاء (331/13)]

"Tidak ada tempat meminta pertolongan selain kepada Allah, tidak ada dalil selain (berdalil) dengan rosulullah, tidak ada perbekalan sesungguhnya seln ketaqwaan, dan tidak ada amalan kecuali dengan kesabaran padanya"

📝 Sahl bin Abdillah berkata ;

الجاهل ميت ، والناسي نائم ، والعاصي سكران ، والمصر هالك . [سير اعلام النبلاء (331/13)]

"Jahil (orang bodoh) itu mayyit, orang lalai itu tidur, pelaku maksiyat itu mabuk, dan orang keras kepala itu rusak"

📝 Sahl bin Abdillah ditanya ;

إلى متى يكتب الرجل الحديث ؟
قال : حتى يموت ويصب باقي حبره في قبره . [سير اعلام النبلاء (330/13)]

"Sampai kapan seseorang menulis hadits ? Beliu menjawab : samp mati dan sampai sisa tintanya dituang di kuburnya"


اللهم انفعنا بما علمتنا وعلمنا ما ينفعنا
وارزقنا علما نافا..نفعني الله واياكم بهذه الرسالة. ✍ ودكم أبو الحسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar