🌓 *PELAJARAN ROTASI SIANG DAN MALAM*
🌙
ﻗُﻞْ ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺇِﻥ ﺟَﻌَﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭَ ﺳَﺮْﻣَﺪًﺍ
ﺇِﻟَﻰٰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ ﺇِﻟَٰﻪٌ ﻏَﻴْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺄْﺗِﻴﻜُﻢ
ﺑِﻠَﻴْﻞٍﺗَﺴْﻜُﻨُﻮﻥَ ﻓِﻴﻪِ ۖ ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺗُﺒْﺼِﺮُﻭﻥ
🌓
Katakanlah (wahai Muhammad): “Terangkanlah kepadaku jika Allah
menjadikan untuk kalian siang itu terus-menerus sampai hari kiamat,
siapakah Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan bagi kalian malam
supaya kalian beristirahat di dalamnya, maka apakah kalian tidak melihat
?” (QS. Al-Qashash: 72)
🔵-
Jika saja Allah menghendaki matahari tidak pernah tenggelam, maka akan
terjadi siang non-stop sepanjang masa. Maka bumi akan terbakar dalam
hitungan hari. Sebagaimana yang terjadi di planet mercury dan venus.
Karena terjadi siang yang lama menyebabkan permukaan planetnya terjadi
badai lahar yang bergejolak. Sebagai planet magma yang membara sepanjang
masa.
🌓
Dan bagaimana jika sebaliknya, matahari tidk pernah terbit selamanya ?
Sebagaimana terjadi malam yang sangat lama di kutub antartic,
sebagaimana malam abadi di ujung gugusan galaksi andromeda, di puncak
keledar orbit orbit langit terluar galaksi milkway. Sebagaimana terjadi
malam ratusan tahun di luar gugusan saturnus dan neptune. Jika malam
terus menerus niscaya bumi akan menjadi planet gas methane yang
mematikan.
🌓
Sebagaimana pernah terjadi di era tahun 1980. Karena musim hujan yang
sangat pekat selama dua hari sinar matahari tidak pernah terlihat. Jam
16 sore seperti jam 11 malam. Manusia sudah kebingungan. Kemana matahari
bersembunyi. Hewan² ternak ikut terdiam ketakutan, penduduk desa sudah
memukuli lesung, lumpang, kentongan dan bunyi-bunyian berharap agar
matahari kembali tampak normal.
ﻗُﻞْ ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺇِﻥ ﺟَﻌَﻞَ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞَ ﺳَﺮْﻣَﺪًﺍ ﺇِﻟَﻰٰ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻣَﻦْ
ﺇِﻟَٰﻪٌ ﻏَﻴْﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳَﺄْﺗِﻴﻜُﻢ ﺑِﻀِﻴَﺎﺀٍ ۖ ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺗَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ( 71
)
"Katakanlah : Terangkanlah kepadaku bagaimana jika Allah
menjadikan untukmu malam itu terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah
Tuhan selain Allah yang akan mendatangkan bagi kalian siang yang
benderang, maka tidaklah kalian mendengar ?” (QS. Al-Qashash: 71)
🌓 Ibnu Katsir ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata ;
'Allah ﺗﻌﺎﻟﻰ berfirman kepada hamba²Nya, bahwa Dia memberikan karunia
berupa ditundukkannya siang dan malam bergantian. Jadwal perguliran yang
teratur, masing² sesuai jamnya, tidak pernah berubah terlalalu lama
atau terlampau cepat, ini semua menunjuklan bukti kasih sayang Allah
Sang Kholiq (pencipta).
🌓
Sedikit saja berubah, sedikit saja lama atau lebih lambat maka akan
terjadi kekacauan cuaca, kekacauan hukum fisika, kekacauan iklim, efek
temperatur, perhitungan waktu, kondensasi gas dan kekacauan alam
semesta.
🌓
Jika saja terjadi durasi siang lebih lama, niscaya akan melelahkan
badan, menghancurkan persendian, bertambahnya kecepatan benda bergerak,
bertambahnya kesibukan dan memperbanyak kematian.
🌓
🌓
Padahal seluruh manusia, jin, hewan, malaikat, dan seluruh makhluk
tidak terlibat sama sekali dalam mengatur schedul perguliran siang dan
malam. Hanya Allah sendiri yang kuasa mengatur. Inilah bukti kasih
sayangNya.
( ﺃَﻓَﻼ ﺗَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ )
( ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺗُﺒْﺼِﺮُﻭﻥ )
🌓 Apakah kalian tidak mendengar ?
Apakah kalian tidak melihat ?
" ﻗﺮﻥ ﺑﺎﻟﻀﻴﺎﺀ ( ﺃَﻓَﻼَ ﺗَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ) ﻷﻥّ ﺍﻟﺴﻤﻊ ﻳﺪﺭﻙ ﻣﺎ ﻻ ﻳﺪﺭﻛﻪ ﺍﻟﺒﺼﺮ ﻣﻦ ﺫﻛﺮ ﻣﻨﺎﻓﻌﻪ ، ﻭﻭﺻﻒ ﻓﻮﺍﺋﺪﻩ .
ﻭﻗﺮﻥ ﺑﺎﻟﻠﻴﻞ ( ﺃَﻓﻼَ ﺗُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ ) ﻷﻥّ ﻏﻴﺮﻙ ﻳﺒﺼﺮ ﻣﻦ ﻣﻨﻔﻌﺔ ﺍﻟﻈﻼﻡ ﻣﺎ ﺗﺒﺼﺮﻩ ﺃﻧﺖ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻜﻮﻥ ﻭﻧﺤﻮﻩ " ﺍﻧﺘﻬﻰ .
( ﺍﻟﻜﺸﺎﻑ ﻋﻦ ﺣﻘﺎﺋﻖ ﺍﻟﺘﻨﺰﻳﻞ : 3/433 )
🌓
Pada malam hari indera penglihatan melemah maka lebih mengandalkan
indera pendengaran. Sebagaimana hewan dan serangga-serangga malam mereka
lebih mengandalkan suara dalam berkomunikasi. Sedangkan siang melimpah
cahaya dan penggunaan indera penglihatan lebih dominan.
🌓 Ibnul Qoyyim ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ berkata :
"Allah mengkhususkan pada siang dengan nisbat penglihatan karena
keadaannya. Dan menyebutkan pendengaran karena suara² lebih terdrngar di
malam kelam. Maka kalian mendengar hewan2 bersuara yang mereka di siang
hari tidak berbunyi. Sebab mereka diberi ilham oleh Allah untuk
melirihkan (sirr) suara pada waktu siang, memelankan gerakan,
menyembunyikan badan, karena mereka mengerti kekuatan penglihatan mereka
melemah pada siang. Namun sebaliknya pada malam kelam, kemampuan
melihat mereka kuat berlipat, pendengaran melemah"
( ﻣﻔﺘﺎﺡ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ 1/208 ) .
🌓
Demikian pula hikmah syari'at menjaharkan (mengeraskan) bacaan alQuran
pada saat sholat tiga waktu gelap, agar lebih terdengar dan masuk ke
dalam jiwa.
ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻣﻦ ﺗَﻜﺮﻳﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻺﻧﺴﺎﻥ ﺃﻋْﻄﺎﻩ ﺣﻮﺍﺱ ﺧَﻤْﺲ ، ﻓﻔﻲ ﺍﻟﻨَّﻬﺎﺭ ﺍﻟﺤﺎﺳَّﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺍﻟﻌَﻴﻦ ، ﺃﻣﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺍﻟﺤﺎﺳَّﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺍﻟﺴَّﻤﻊ
🌓
Demikian itu kekuasaan Allah sang maha Pencipta. Di antara makhlukNya
ada yang dilebihkan kemampuan panca inderanya. Ular dibekali sensoric
indera perasa, burung hantu pendengaran, burung pemakan bangkai
penciuman, rayap peraba, semut penciuman, burung elang penglihatan dan
sebagainya.
🌓
Namun perguliran siang dan malam yang sangat teratur ini justru banyak
manusia yang laLai. Keadilan dan bukti kasih sayang Al-Kholiq tidak
dapat mereka fahami. Misalnya juga ; buah²an yang mudah pecah Allah
pasangkan dengan batang2 perdu yang merambat. Dan buah yang keras serta
tidak mudah lepas Allah lekatkan pada pohon² tinggi menjulang. Namun
jika sebaliknya niscaya banyak manusia yang kesulitan hidupnya.
🌓
Perguliran siang dan malam yang begitu teratur, terperinci dengan baik
bahkan hitungan detiknya seklaipun sampai seperjuta sekon, menunjukkan
kehebatan Allah sang Pencipta.
🌓 Imam Hanifah mengatakan ; "Sebagian orang zindik bertanya mengenai keberadaan Tuhan Yang Maha Pencipta".
🌓
Lalu Abu Hanifah berkata kepada mereka : “Biarkanlah aku berpikir
sejenak untuk mengingat suatu hal yang pernah diceritakan kepadaku.
Mereka menceritakan kepadaku bahwa ada sebuah perahu di tengah laut yang
berombak besar, di dalamnya terdapat berbagai macam barang dagangan,
sedangkan di dalam perahu itu tidak terdapat seorang pun anak buah kapal
(ABK) dan tidak ada pula seorang pun nakoda. Tetapi sekalipun demikian
perahu tersebut berangkat dan tiba berlayar dengan sendirinya dengan
lancar, dapat membelah ombak yang besar hingga selamat dari bahaya.
Perahu itu dapat berlayar dengan sendirinya tanpa seorang pun nakoda.”
🌓
Mereka (orang-orang zindik) berkata : “Itu pasti berita tidak masuk di
akal, bahkan orang yang menceritakannya pun juga sudah gila”
🌓
Maka Imam Abu Hanifah berkata ; “Celakalah kalian, *masa' alam semesta
yang begitu indah dan teratur ini, apakah tidak ada penciptanya ?* Maka
dengan jawaban ini, semua orang zindik tersebut masuk islam.
🌓
Imam Syafi’i pernah ditanya mengenai keberadaan Allah Yang Maha
Pencipta, maka ia menjawab : *“Perhatikan daun Arbai yang mempunyai
satu rasa. Jika dimakan ulat menegeluarkan sutera, jika dimakan lebah
mengeluarkan madu, jika di makan kambing atau kerbau keluarlah kotoran
dan jika dimakan rusa mengeluarkan minyak misik kasturi.*. Tidakkah
yang demikian itu menunjukkan adanya Allah sang Maha Pencipta dari semua
itu ??"
🔵 Allah berfirman :
ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﺤْﻴِﻲ ﻭَﻳُﻤِﻴﺖُ ﻭَﻟَﻪُ ﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻑُ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﺃَﻓَﻠَﺎ ﺗَﻌْﻘِﻠُﻮﻥَ { [ ﺍﻟﻤﺆﻣﻨﻮﻥ : 80 ]
"Dan Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah yang
(mengatur) pertukaran malam dan siang. Maka apakah kamu tidak
memahaminya ?" [QS. Al-Mu’minuun : 80]
🔵
Semua ayat-ayat ini mengandung pelajaran, ajakan merenungkan dan
berfikir tentang penciptaan siang dan malam, perintah menggunakan panca
indera yang diberikan Allah untuk mengikuti kebenaran (alHaq). Anjuran
menggunakan indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peradaan dan
peraba untuk menemukan kebenaran serta mengikutinya. Maka, apakah kalian
tidak mendengar, apa tidak melihat ?, apa tidak berfikir ?, apa tidak
mengetahui ?, apa tidak merenungi ?, tidakkah kita mengambil pelajaran
??
🌓 Allah Ta’ala berfirman :
ﺍِﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﺍﺧْﺘِﻠَﺎﻑِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ
ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ ﻟَﺂﻳَﺎﺕٍ ﻟِﺄُﻭﻟِﻲ ﺍﻟْﺄَﻟْﺒَﺎﺏِ . ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺬْﻛُﺮُﻭﻥَ
ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻗِﻴَﺎﻣًﺎ ﻭَﻗُﻌُﻮﺩًﺍ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﺟُﻨُﻮﺑِﻬِﻢْ ﻭَﻳَﺘَﻔَﻜَّﺮُﻭﻥَ ﻓِﻲ
ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ﻫَﺬَﺍ ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻓَﻘِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
.
🌓
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang, sungguh terdapat ayat-ayat (tanda-tanda) bagi
orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil
berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami,
tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka". (Ali ‘Imran : 190-191).
🌺 Semoga bermanfaat
✍ ودكم أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar