Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

Berkah


Tabarruk artinya mencari barakah (ngalap berkah, Jawa). Ber-tabarruk dengan sesuatu artinya mencari berkah dengan perantaraan sesuatu tersebut. (Lihat an-Nihayah fi Gharib al-Hadits, Ibnu Atsir bab al Ba’ ma’a al Ra’, 1/120)
Tidak diragukan lagi bahwa setiap insan ingin hidupnya berkah. Tidak disangkal lagi bahwa barakah dan kebaikan ada di tangan Allah ta’ala. Dia terkadang mengkhususkan pada sebagian makhluk-Nya dengan memiliki keutamaan tertentu dan barokah.
Barakah pada dasarnya adalah ungkapan untuk sesuatu yang sifatnya tetap dan terus menerus, langgeng atau sering digunakan untuk istilah sesuatu yang tumbuh dan berkembang. Karena arti barokah adalah bertambahnya kebaikan.
Maka yang dimaksudkan dengan barakah di antaranya adalah:
1. Tetapnya kebaikan sesuatu dan kelanggengannya.
2. Banyak dan bertambahnya kebaikan, terus-menerus sedikit demi sedikit.
3. Tabaraka, yakni lafal khusus untuk Allah ta’ala, yang menurut Imam Ibnul Qayyim memiliki arti abadi keberadaan-Nya, tak terhingga kebaikan, keagungan, ketinggian, kebesaran dan kesucian-Nya. Segala macam kebaikan datang dari sisi-Nya, dan juga pemberian barakah dari Allah kepada sebagian makhluk-Nya.
Di antara hal- hal yang memiliki berkah berdasarkan dalil - dalil adalah ;
- al-Qur’anul Karim, karena mengandung kebaikan yang tak terhingga.
- Rasulullah juga memiliki berkah, Barakah Rasulullah yang bersifat maknawi berupa risalah yang diembannya yang membawa kebaikan dunia dan akhirat.
- Masjidil Haram,
- Masjid Nabawi,
- Masjidil Aqsha, kemudian
- masjid-masjid lain secara umum.
- Ada juga sebagian waktu yang memiliki barakah seperti pagi hari
- bulan Ramadhan,
- Lailatul Qadr,
- Sepuluh pertama Dzulhijjah,
- hari Jum’at,
- bulan-bulan Haram,
- sepertiga malam akhir
- Ada beberapa benda yang mengandung berkah, seperti air zam-zam,
- air hujan karena dengan sebabnya tanaman tumbuh subur, bermanfaaat kepada manusia dan binatang dapat minum dan menghasilkan berbagai buah-buahan.
- pohon zaitun,
- susu hewan ternak,
- kuda,
- madu
- kurma. Dan lain sebagainya yang berdasarkan dalil².
Ada barokah yang cara mencari keberkahannya pun dengan melaksanakan berbagai amalan yang disyari’atkan pada tempat-tempat dan waktu-waktu tersebut, sedang keberkahannya tetap dimohonkan kepada Allah subhanahu wata’ala.
Kita tidak memungkiri bahwa seluruh nabi dan para malaikat adalah membawa berkah, demikian juga orang-orang shalih, namun kita tidak bertabarruk dengan mereka. Kita tidak bertabarruk dengan mereka itu, semata-mata karena tidak adanya dalil yang mensyari’atkannya hal tersebut, bukan karena memungkiri keberadaan barakah pada mereka.
Semoga bermanfaat. Amiin.
.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar