Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 29 Maret 2020

Ikhlas beramal

IKHLAS*
Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata,
( الإخلاص ألا تطلب على عملك شاهداً غير الله ، ولا مجازياً سواه )
“Ikhlas adalah kamu tidak menuntut seorang yang menyaksikan atas amalanmu selain Allah dan tidak mencari yang memberikan balasan atas amalanmu selain-Nya.” (Madarij As Salikin: 2/29).
Ada yang lainnya mengartikan ikhlas dengan:
إفراد الله بالقصد في الطاعة.
“Menjadikan Allah satu-satunya yang dituju dalam ketaatan.”
استواء أعمال العبد في الظاهر والباطن.
“Sejajarnya amalan seorang hamba, baik di dalam lahir (terang-terangan) atau yang batin (tersembunyi).”
Yakni seorang yang ikhlas adalah manakala dia tetap beramal, baik dilihat orang ataupun tidak. Dipuji orang atau tidak. Di-like atau tidak di-like. Baginya tak peduli semacam itu. Yang dia inginkan hanyalah ridho Allah. Beramal karena Allah ta'ala.
Ada doa bagus yang diajarkan Unar bin Khotob agar seseorang ikhlas ketika beramal,
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ عَمَلِي كُلَّهُ صَالِحًا, وَاجْعَلْهُ لِوَجْهِكَ خَالِصًا, وَلاَ تَجْعَلْ لأَحَدٍ فِيْهِ شَيْئاً
“Ya Allah, jadikanlah seluruh amalku sebagai amal yang shalih, ikhlas karena mengharap Wajah-Mu, dan janganlah jadikan di dalam amalku bagian untuk siapapun.” (Iqtidha' ash-Shirat al-Mustaqim 2/373)
Semoga bermanfaat. Amiin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar