🌺 HINDARI GHULUW (berlebih²an dalam beragama)
🔴
Agama Islam datang memerintahkan pemeluknya agar bersikap bijak,
pertengahan adil dan proporsional dalam segala perkara. Tidak terlalu
bermudah² dan meremehkan (tafrith) juga tidak keterlaluan dan
berlebih²an.
ﻭَﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺟَﻌَﻠْﻨَﺎﻛُﻢْ ﺃُﻣَّﺔً ﻭَﺳَﻄًﺎ
[ ﺍﻟﺒﻘﺮﺓ : 143 ]
"Dan demikianlah Kami jadikan kalian umat yang petengahan"
🔴Nabi melarang kita bermanhaj exstrim, bersikap keterlaluan dan berlebihan dalam beragama,
ﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﺍﻟْﻐُﻠُﻮَّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ ، ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢُ ﺍﻟْﻐُﻠُﻮُّ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪِّﻳﻦِ"
(النسائى : 2/640)
"Hindarilah kalian dari berlebih²an (ghuluw) dalam beragama, karena yang telah membinasakan umat sebelum kalian adalah ghuluw"
🔴 Apapun kalau yang namanya berlebihan juga tidak baik.
Kelebihan makan, kelebihan omong, kelebihan menghukum, dll. Melebihi batas yang syariatkan.
🔴
Celana kalau kebesaran juga tak nyaman, kopiah kebesaran juga kaya helm
jadinya, pakaian dalam kalau terlalu besar juga mengerikan
'ngebayangin'. Makanan teramat pedas, juga bikin yang makan seperti ikan
mujaher.. Dan seterusnya....dan seterusnya.
🔴 Agama kita memerintahkan agar kita berbuat adil, proporsional, penuh hikmah dan sesuai kebenaran yang disyariatkan.
👉🏿 Contoh² bersikap berlebihan (keterlaluan) yang dianggap 'nyunnah' padahal 'ghuluw' ;
1⃣. Melempar jumroh 'aqobah lebih dari 7 kerikil. Bahkan sandal pun juga dilemparkan.
2⃣. Ghuluw dalam puasa, memaksakan diri untuk tetap berpuasa padahal sedang sakit berat, hamil atau tua renta. Nekat amat.
3⃣. Membasuh anggota wudhu lebih dari 3/ 4 kali basuhan, wudhu tapi seperti mandi saja.
4⃣.
Terlalu memonyong²kan bibir dalam membaca AlQuran, membuka mulut
terlalu lebar, memaksakan tajwid tanpa ilmu hingga muncrat² ludahnya
seperti hujan gerimis.
5⃣.
Berdzikir dengan digeleng²kan kepalanya ke kanan ke kiri seperti joget
triping orang mabuk. Sebagaimana para pengikut tarikat sufi dzikir
berjama'ah bareng² dengan berpadu suara persis orang gendeng bareng².
6⃣.
Ekstrim dalam jilbab, anak perempuannya padahal masih balita tapi sudah
dipakai cadar hingga tidak leluasa bermain, hingga tidak dikenali anak²
seusianya. Tersangkut² kain lebarnya saat bermain dan menyebabkannya
kecelakaan.
7⃣.
Bersikap sangat sembrono dalam menjatuhkan vonis kafir, fasiq, harom
dan bid’ah. Seenaknya saja berfatwa membuat pernyataan berani tanpa
keterangan ulama'.
8⃣.
Ekstrim dalam muamalah interaksi sosial. Memperlakukan vmasyarakat awam
disamakan dengan santri pondokan. Ditahdhir (boikot), disalah²kan,
ditarik kasar agar merapatkan sof sholat. Di'hajer' dan diancam neraka
kalau kalau masih 'yasinan'.
9⃣.
Bersikap ekstrim dalam mempergauli keluarganya. Bersikap kaku, kasar,
tidak ada kelembutan terhadap istri dan anak². Tiada rekreasi, anti
toleransi dengan kekeliruan anak2.
🔟.
Ghuluw terhadap tokoh tertentu, kyai, syaikh, kuburan, arwah Syaikh
Abdul Qadir Jailani, dan figur lainnya. Seperti kaum Rofidhoh ghuluw
terhadap sahabat 'Ali, Husain dan imam² mereka. Santri yang berebut
'barokah' puntung rokok kyainya, sisa kopi ustadnya dan sebagainya.
⛔
Ekstrim, berlebihan dalam beragama itu binasa. Tapi kita jangan salah
kaprah menilai ‘ghuluw’. Sebagian orang menilai seseorang yang berpegang
teguh dengan syariat dan istiqamah di atas sunah dianggap ghuluw. Maka
ini tidak benar.
ﻫَﻠَﻚَ ﺍﻟﻤُﺘَﻨَﻄِّﻌُﻮْﻥ ٣x.
َ
“Celakalah orang-orang yang ekstrim ! 3 x.” (Muslim 2.670).
🔴 Copas by : Abu Hasan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar