
*Istighfar, Sebab Kemudahan Rezeki dan Turunnya Hujan*.
Jangan dikira dan jangan meremehkan permohonan ampunan. Meskipun dengan ucapan yang sederhana saja, rezeki mudah datang dan hujan mudah Allah turunkan. Ucapan yang sederhana tersebut adalah ucapan istighfar.
Dengan memohon ampun pada Allah dan meninggalkan maksiat, niscaya pintu rezeki akan terbuka dan hujan pun akan diturunkan dengan deras. Ayat inilah yang bisa diambil pelajaran ;
ﻓَﻘُﻠْﺖُ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻏَﻔَّﺎﺭًﺍ ( 10 ) ﻳُﺮْﺳِﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍ ( 11 ) ﻭَﻳُﻤْﺪِﺩْﻛُﻢْ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻝٍ ﻭَﺑَﻨِﻴﻦَ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻧْﻬَﺎﺭًﺍ ( 12 )
“Maka aku katakan kepada mereka: *‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu*, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya *Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat*, dan *membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai*.” (QS. Nuh: 10-12)
Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan mengenai ayat di atas,
“Tinggalkanlah dosa, beristighfarlah pada Allah atas dosa yang kalian perbuat. Sungguh Allah itu Maha Pengampun. Dosa yang begitu banyak akan dimaafkan oleh Allah. Maka hendaklah mereka segera memohon ampun pada Allah meraih pahala dan hilanglah musibah. Allah pun akan memberikan karunia yang disegerakan di dunia dengan istighfar tersebut yaitu akan diturunkan hujan dengan deras dari langit, juga akan dikarunia harta dan anak yang diharapkan. Begitu pula akan diberi karunia kebun dan sungai di antara kelezatan dunia.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 889).
Itulah faedah istighfar dan meninggalkan dosa atau maksiat.
Terdapat sebuah atsar dari Imam Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa;
Terdapat sebuah atsar dari Imam Hasan Al Bashri rahimahullah yang menunjukkan bagaimana faedah istighfar yang luar biasa;
ﺃَﻥَّ ﺭَﺟُﻠًﺎ ﺷَﻜَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺍﻟْﺠَﺪْﺏ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍِﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭَﺷَﻜَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺁﺧَﺮ ﺍﻟْﻔَﻘْﺮ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍِﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭَﺷَﻜَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺁﺧَﺮ ﺟَﻔَﺎﻑ ﺑُﺴْﺘَﺎﻧﻪ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍِﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﻭَﺷَﻜَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺁﺧَﺮ ﻋَﺪَﻡ ﺍﻟْﻮَﻟَﺪ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺍِﺳْﺘَﻐْﻔِﺮْ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﺛُﻢَّ ﺗَﻠَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺂﻳَﺔ
“Sesungguhnya seseorang pernah mengadukan kepada Al Hasan tentang musim paceklik yang terjadi. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kemiskinannya. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau tentang kekeringan pada lahan (kebunnya). Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian orang lain mengadu lagi kepada beliau karena sampai waktu itu belum memiliki anak. Lalu Al Hasan menasehatkan, “Beristigfarlah (mohon ampunlah) kepada Allah”.
Kemudian setelah itu Al Hasan Al Bashri membacakan surat Nuh di atas.
(Riwayat ini disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar di Fathul Bari, 11: 98)
Juga dapat kita lihat dari perkataan sahabat mulia Umar bin Al Khottob berikut;
Dari Asy Sya’bi, ia berkata, “’Umar bin Al Khottob suatu saat meminta diturunkannya hujan, namun beliau tidak menambah istighfar hingga beliau kembali, lalu ada yang mengatakan padanya, ”Kami tidak melihatmu meminta hujan.” ‘Umar pun mengatakan, “Aku sebenarnya sudah meminta diturunkannya hujan dari langit”. Kemudian ‘Umar membaca ayat,
ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺇِﻧَّﻪُ ﻛَﺎﻥَ ﻏَﻔَّﺎﺭًﺍ , ﻳُﺮْﺳِﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍ
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat”
Umar pun lantas mengatakan,
ﻭَﻳَﺎ ﻗَﻮْﻡِ ﺍﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢْ ﺛُﻢَّ ﺗُﻮﺑُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﻳُﺮْﺳِﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﺪْﺭَﺍﺭًﺍ
“Wahai kaumku, mintalah ampun kepada Rabb kalian. Kemudian bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan pada kalian hujan lebat dari langit.” (HR. Al Baihaqi 3: 352)
Ketika menjelaskan surat Nuh di atas, Ibnu Katsir mengatakan,
“Jika kalian meminta ampun (beristigfar) kepada Allah dan mentaati-Nya, niscaya kalian akan mendapatkan banyak rizki melimpah, akan diberi keberkahan hujan dari langit, juga kalian akan diberi keberkahan dari tanah dengan ditumbuhkannya berbagai tanaman, dilimpahkannya air susu, dilapangkannya harta, serta dikaruniakan anak dan keturunan. Di samping itu, Allah juga akan memberikan pada kalian kebun-kebun dengan berbagai buah yang di tengah-tengahnya akan dialirkan sungai-sungai.”
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 388)
Mengenai ayat di atas, Ibnu Katsir juga mengatakan, “Maksud ayat niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, yaitu Allah akan menurunkan hujan dengan ucapan istighfar tersebut. Oleh karenanya, dianjurkan ketika shalat istisqa’ (shalat minta hujan) untuk membaca surat Nuh ini.” (Idem, 7: 387)
Jadi, dengan istighfar dan meninggalkan dosa, musibah akan terangkat, datang kemudahan rezeki, dan mudah hujan untuk turun.



ﻳُﺮْﺳِﻞِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﺀَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻣِﺪْﺭَﺍﺭﺍً
( ﻧﻮﺡ :11)
( ﻧﻮﺡ :11)

ﻭَﻳُﻤْﺪِﺩْﻛُﻢْ ﺑِﺄَﻣْﻮَﺍﻝٍ ﻭَﺑَﻨِﻴﻦ
(ﻧﻮﺡ :12)
(ﻧﻮﺡ :12)

ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﺟَﻨَّﺎﺕٍ ﻭَﻳَﺠْﻌَﻞْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻧْﻬَﺎﺭًﺍ
( ﻧﻮﺡ : 12)
( ﻧﻮﺡ : 12)

ﻭَﻳَﺰِﺩْﻛُﻢْ ﻗُﻮَّﺓً ﺇِﻟَﻰ ﻗُﻮَّﺗِﻜُﻢْ
( ﻫﻮﺩ : 52 )
( ﻫﻮﺩ : 52 )

ﻭَﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻣُﻌَﺬِّﺑَﻬُﻢْ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻥَ
( ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ : 33 )
( ﺍﻷﻧﻔﺎﻝ : 33 )

ﻳُﻤَﺘِّﻌْﻜُﻢْ ﻣَﺘَﺎﻋًﺎ ﺣَﺴَﻨًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺃَﺟَﻞٍ ﻣُﺴَﻤًّﻰ
( ﻫﻮﺩ : 3 )
( ﻫﻮﺩ : 3 )

ﻭَﻳُﺆْﺕِ ﻛُﻞَّ ﺫِﻱ ﻓَﻀْﻞٍ ﻓَﻀْﻠَﻪُ
(ﻫﻮﺩ : 3 )
(ﻫﻮﺩ : 3 )

Mendatangkan rejeki nomplok dari arah yang tidak disangka² dan diduga². Ada saja rejeki mampir tunduk kepadanya.
ﺟﻌﻞ ﺍﻟﻠﻪُ ﻟﻪ ﻣﻦ ﻛﻞّ ﺿﻴﻖٍ ﻣﺨﺮﺟﺎً ، ﻭﻣﻦ ﻛﻞّ ﻫﻢّ ﻓﺮﺟﺎً ،
ﻭﺭﺯﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ ﻳﺤﺘﺴﺐ )
ﻭﺭﺯﻗﻪ ﻣﻦ ﺣﻴﺚ ﻻ ﻳﺤﺘﺴﺐ )
( رواه ﺃﺣﻤﺪ ﺍﻟﻤﺴﻨﺪ : 1/248 )

ﻓَﺎﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻭﻩُ ﺛُﻢَّ ﺗُﻮﺑُﻮﺍْ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺇِﻥَّ ﺭَﺑِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﻣُّﺠِﻴﺐٌ
( ﻫﻮﺩ : 6 )ُ
( ﻫﻮﺩ : 6 )ُ

ﺻُﻘِﻞَ ﻗَﻠْﺒُﻪُ
ﻳَﺠِﺪِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻏَﻔُﻮﺭﺍً ﺭَﺣِﻴﻤﺎً )
( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : 110 )
ﻳَﺠِﺪِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻏَﻔُﻮﺭﺍً ﺭَﺣِﻴﻤﺎً )
( ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ : 110 )





يا ربيع لو أمكنني أن أطعمك العلم لأطعمتك ! . [وفيات الأعيان ٢/٢٩١]
"Wahai Robi' andaikan memungkinkan aku bisa menyuapimu dengan ilmu, niscaya aku suapkan"


والله ما اجترأتُ أن أشرب الماء والشافعيُّ ينظر إليَّ هيبةً له . [تذكرة السامع ٨٨]
"Demi Allah, aku tidak berani minum air sedangkan guruku (imam AsSyafi'i) melihatku lantaran aku segan kepadanya".
ــــــ ❁ ❁ ❁ ❁ ــــــ

Imam Hanafi, Nukman bin Tsabit bin Zauti sejak kecil tumbuh dalam ilmu, besar dikelilingi para ulama' alim, seorang tsiqoh, seorang zahid, yang mengambil ilmu dari Hammad ibnu Sulaiman, beliau berkata tentang syeikhnya : "
ما صليت منذ مات حماد إلا استغفر له مع والدي واني لآستغفر لمن تعلمت منه علما أو علمته علما. (مقرر الفقه ص.٤٣)
"Tidaklah aku sholat semenjak guruku (Hammad) wafat, melainkan aku memohonkan ampunan untuknya bersama kedua orangtuaku, dan saya pasti memohonkan istighfar bagi siapapun yang mengajariku suatu ilmu atau juga yang aku ajari"
Semoga bermanfaat. Amiin.
ودكم ابو الحسن



قلت لأحمد بن حنبل كيف تخلصت من سيف المعتصم وسوط الواثق ؟
فقال : لو وضع الصدق على جرح لبريء.
[الآداب الشرعية ٢٢/٢]
فقال : لو وضع الصدق على جرح لبريء.
[الآداب الشرعية ٢٢/٢]
"Bagaimana kamu bisa tetbebas dari pedangnya Al-Mu'tashim dan Cemetinya Al-Watsiq ?, Um Ahlad menjawab : andaikan kejujuran diletakkan di atas sebuah luka niscaya akan menyembuhkan"
Diketahui secara ma'ruf tentang keteguhan im Ahmas bin Hanbal dalam membela keyakinan aqidah *AlQuran adala Kalamulloh, dan bukan makhluk*, sebagaimana aqidah Mu'tazilah. Hingga beliau rela dihukum hampir 3 tahun dan dipecut punggungnya. Andaikan siksaan yang beliau alami itu menimpa seekor unta niscaya unta tersebut pasti mati.

من لم يحمل ذل التعلم ساعة بقي في ذل الجهل أبدا. [الآداب الشرعية ٢٥/٢]
"Siapa yang tidak pernah menanggung hinanya belajar sesaat, maka akan tersisa hinanya kebodohan selamanya"

إن أحببت أن يدوم الله لك على ما تحب فدم له على ما يحب . [الآداب الشرعية ٣٠/٢]
"Jika kamu ingin Allah melanggengkan apa yang kamu sukai, maka langgenglah dengan apa yang Allah inginkan"

سمعت سفيان بن عيينة يقول :
من استغنى بالله أحوج الله عز وجل إليه الناس. [الآداب الشرعية ٣٠/٢]
من استغنى بالله أحوج الله عز وجل إليه الناس. [الآداب الشرعية ٣٠/٢]
"Siapa yang memohon kecukupan kepada Allah, maka Allah membuatnya manusia berhajat kepadanya"
Semoga bermanfaat. Amiin.
ودكم أبو الحسن



لا يزال الإنسان صريعا تحت الشيطان حتى يذكر الله ويتلو القرآن . [التذكرة ١٥٢]
"Tidak henti²nya manusia itu di bawah cengkeraman setan sampai dia berdzikir kepada Allah dan membaca alQuran "


ارفق بأهلك ، إن كرهت منهم خلقًا فارض منهم خلقًا آخر ، لا تكن شديدًا ولا مهملًا . [اللقاء الشهري (٢٨)]
"Bersikap lembutlah kalian dengan keluargamu, jika kamu membenci satu dari akhlaknya, maka ridholah dengan akhlak lainnya. Jangan bersikap kaku, kasar dan tidak pelan-pelan"

فالغضب : مثل السَّبع إذا أفلته صاحبه بدأ بأكله. والشهوة : مثل النار إذا أضرمها صاحبها بدأت بإحراقه . [فوائد الفوائد ٢٥٠]
" *Amarah* : bagaikan hewan buas yang dilepas untuk memulai makan, *syahwat* : bagaikan api api yang mulai dinyalakan oleh pemiliknya"


تعلموا، إن أحدكم لم يولد عالما وإنما العلم بالتعلم .
"Belajarlah, sesungguhnya salah seorang diantara kalian tidak terlahirkan pintar. Dan ilmu itu dengan belajar"
وقال أيضا : اغد عالما ، أو متعلما ولا تغد إمعة بين ذلك. [الآداب الشرعية ٣٥/٢]
"Jadilah orang berilmu ('alim), atau pembelajar, dan jangan menjadi tidak drai keduanya"

عليكم بالعلم قبل أن يقبض ، وقبضه ذهاب أهله . [الآداب الشرعية ٣٦/٢]
"Wajib bagi kalian terus belajar ilmu sebelum dicabut. Dicabutnya ilmu yaitu dengan hilangnya para ulama'".

تعلموا فإن أحدكم لا يدري متى يحتاج إليه. [الآداب الشرعية ٣٥/٢]
"Belajarlah, larena sesungguhnya kalian tidak tahu kapan dibutuhkan"


كن عالما ، أو متعلما ، أو محبا ، أو متبعا ، ولا تكن الخامس فتهلك .
🔹قال الحسن : هو المبتدع . [الآداب الشرعية ٣٥/٢]

"Jadilah ulama' (seorang 'alim), atau pembelajar ilmu, atau pecinta (ilmu), atau pengikut (ilmu), dan jangan jadi kelima, binasa kau (jika jadi ke-5). Imam Hasan alBashri berkata : ke-5 yaitu *ahlul bid'ah*"



"Bagaimanakah engkau mengenal 'alim yang jujur?, Dia menjawab : yaitu yang zuhud dari dunia, dan menghadap kepada cita akhirat"

تواضع للحق تكن أعقل الناس . [الآداب الشرعية ٢٠٩]
"Tawadhu'lah (rendzh hatilah) kepada kebenaran, maka engkau menjadi manusia paling berakal."

ومن أحبه الله فرحمته أقرب شيء منه ، ومن أبغضه الله فرحمته أبعد شيء منه . [الفتاوى ٢٧/١٥]
"Barangsiapa yang Allah cintai, maka rahmat kasih sayangNya sangat dekat kepadanya, dan barangsiapa yang Allah murkai maka rahmatNya semajin jauh"
Semoga bermanfaat



ألا أخبركم بفقري ؟ يوم أوضع في قبري . [الزهر الفاتح ٦٢]
"Maukah kalian aku kabarkan tentang kemiskinanku ? Yaitu pada hari aku diletakkan di *liang kuburku*"
Benar-benar melarat yang sesungguhnya; kain kafan kasar dan murah. Itupun sumbangan RT, itupun hanya 3 helai. Tidak lebih. Uang cepekpun tiada. Harta pun pindah tangan. Kenapa aku juga tidak boleh menaiki mobil mewahku. Teganya para tetangga buru-buru menggotongku di atas keranda kayu. Musnah sudah segalanya....
اللهم اتنا حسن الخاتمة، وطيب العيش بعد الممات. آمين.

[Apa Yang Kita Lakukan Ketika Mendapat Kesulitan]
Oleh:
Fadhilatusy Syaikh Dr Umar Al-Muqbil hafidhahullah.
Diterjemahkan dan diberi penjelasan oleh:
Ustadz Abdullah
Ustadz Abdullah
القاعدة
1⃣: (لستَ وحدك).

Rumus Pertama: Anda tidak sendirian (yang mengalami kesulitan).
القاعدة
2⃣: (لا يقدر الله شيئا إلا لحكمة).

Rumus Kedua: Allah tidak mungkin menakdirkan sesuatu melainkan ada hikmahnya.
القاعدة
3⃣: (جالب النفع ودافع الضر هو الله، فلا تتعلق إلا به).

Rumus Ketiga: Yang mendatangkan manfaat dan menolak madharat adalah Allah, karena itu jangan bergantung kecuali kepadaNya.
القاعدة
4⃣: (ما أصابك لم يكن ليخطئك ، وما أخطأك لم يكن ليصيبك).

Rumus Keempat: Apa yang telah ditetapkan untuk Anda tidak akan meleset dari Anda dan apa yang tidak ditetapkan untuk Anda tidak akan mengenai Anda.
القاعدة
5⃣: (اعرف حقيقة الدنيا تسترح).

Rumus Kelima: Kenalilah hakikat dunia pasti Anda tenang.
القاعدة
6⃣: (أحسن الظن بربك).

Rumus Keenam: Berprasangka baiklah kepada Rabb Anda, Allah.
القاعدة
7⃣: (اختيار الله لك خير من اختيارك لنفسك).

Rumus Ketujuh: Pilihan Allah untuk Anda lebih baik dari pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.
القاعدة
8⃣: (كلما اشتدت المحنة قرُب الفرج).

Rumus Kedelapan: Semakin sulit ujian berarti semakin dekat jalan keluar.
القاعدة
9⃣: (لا تفكر فى كيفية الفرج فإن الله إذا أراد شيئا هيأ له أسبابه بشكل لا يخطر على بال).

Rumus Kesembilan: Jangan berfikir tentang bagaimana jalan keluar karena sesungguhnya Allah jika menghendaki sesuatu pasti menyiapkan sebab, sarana dan prasarana dengan cara yang tidak terbayangkan.
القاعدة: (عليك بدعاء من بيده مفاتيح الفَرَج).
Rumus Kesepuluh: Hendaklah Anda berdoa kepada Dzat yang di TanganNya semua kunci jalan keluar.
Semoga bermanfaat dan mencerahkan.


❁ Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata :
ومن علامات صحته ( القلب ) : أنه إذا فاته ورده وجد لفواته ألم أعظم من تألم الحريص بفوات ماله وفقده. [إغاثة اللهفان : ٧٢/١]
"Diantara tanda sehatnya hati adalah : jika dia terluput dari wiridnya (dzikir yang biasa dilakukan) maka dia merasakan kehilangan wiridnya lebih besar dan menyakitkan daripada pedihnya dia kehilangan harta". (Ighotsatul Lahfan : 1/27)
❁ Ibnul Qoyyim al-Jauziyah berkata :
فاعلم أن العبد إنما يقطع منازل السير إلى الله بقلبه وهمته لا ببدنه . [فوائد الفوائد : ١٧١]
"Ketahuilah. Bahwasanya seorang hamba itu terputus kedudukan perjalanannya kepada Allah gara-gara masalah *hatinya dan niyat* orientasinya, bukan karena *badannya*"
سلطان العلم أعظم من سلطان اليد ، ولهذا ينقاد الناس للحجة ما لا ينقادون لليد . [مفتاح دار السعادة: ٢٤٤]
"Kekuasaan ilmu lebih besar daripada kekuasaan kekuatan tangan, karena itu manusia bisa dihasung dengan hujjah ilmu yang mereka tidak bisa dipaksa dengan tangan"
Semoga bermanfaat. Amiin.
ودكم أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar