
Manusia itu bergelimang nikmat. Satu detikpun tidak pernah berpisah dari kasih sayang dan kebaikanNya,
ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻧِّﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ۖ ﺛُﻢَّ ﺇِﺫَﺍ ﻣَﺴَّﻜُﻢُ ﺍﻟﻀُّﺮُّ ﻓَﺈِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﺠْﺄَﺭُﻭﻥَ ( النحل : 53 )
“Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah lah datangnya". {Qs. an-Nahl : 53).
*Nikmat ilmu*
Semua ilmu adalah pemberianNya. Jika saja Allah tidak memberikan ilmu kepada kita, niscaya *satu huruf* pun tidak mampu kita miliki. Jika saja Allah tidak memberikan ilmuNya, niscaya satu ayatpun tidak ada yang kita hafal. Satu kalimatpun tidak ada yang kita fahami. Bahkan meskipun hanya *satu titik* dan *satu koma* sekalipun.
ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﻟَﺎ ﻋِﻠْﻢَ ﻟَﻨَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﻋَﻠَّﻤْﺘَﻨَﺎ
"Maha suci Engkau (ya Robb), tidak ada ilmu pada kami melainkan dengan apa yang Engkau ajarkan kepada kami" (QS. AlBaqoroh : 32)
Janganlah seseorang sombong dengan ilmu, syukuri nikmat ilmu. Jika tidak, bisa-bisa ilmu itu dicabut lagi lalu jadilah dia seorang yang gila, linglung, lunglai, lalai, pikun, lemah tanpa pengetahuan.
*Nikmat harta*
Semua harta dan kekayaan kita adalah rahmatNya. Seandainya Allah hendak mencabutnya niscaya tidak ada harta sedikitpun yang tersisa. Hingga tidak ada sepeserpun uang yang ada. Jika saja Allah berkehendak niscaya punah musnah sudah semua isi dompet. Hingga, tidak mampu lagi beli-beli, belanja-belanja, bayar-bayar, biaya-biaya. Karena semata² kasih sayangNya sehingga kita masih bisa menunaikan kewajiban; menafkahi istri, menyekolahkan anak, membayar dana, menganggarkan kebutuhan. Alhamdulillah. Ini semua semata-mata kemurahanNya.
ﻫَﺬَﺍ ﻣِﻦ ﻓَﻀْﻞِ ﺭَﺑِّﻲ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻧِﻲ ﺃَﺃَﺷْﻜُﺮُ ﺃَﻡْﺃَﻛْﻔُﺮُ
“Ini (semua) adalah karunia dari Rabb-ku untuk menguji diriku. Apakah aku bisa syukur atau justru kufur.” (Qs. an-Naml: 40)
*Nikmat kemudahan*
Mudah dalam bekerja. Mudah memperoleh rejeki, mudah memenuhi hajat kebutuhan. Bahkan ada seorang anak muda mendapatkan kemudahan dalam hidupnya. Setelah lulus SMA dia mencoba mendaftar di tiga PT luar negeri, satu dalam negeri. Dan teramat mudahnya semua diterima. Pada waktu menikahpun dia bingung harus memilih siapa yang hendak dijadikan calon istrinya. Karena semuanya menawarkan dirinya. Semua kemudahan ini semata² dari sisiNya,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻻَ ﺳَﻬْﻞَ ﺇِﻻَّ ﻣَﺎ ﺟَﻌَﻠْﺘَﻪُ ﺳَﻬْﻼً ﻭَﺃَﻧْﺖَ ﺗَﺠْﻌَﻞُ ﺍﻟﺤَﺰْﻥَ ﺇِﺫَﺍ ﺷِﺌْﺖَ ﺳَﻬْﻼً
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau mudahkan. Dan engkau menjadikan kesulitan, jika Engkau mau pasti menjadi mudah" (Ibnu Hibban dalam Shahihnya 3/255).
Di saat orang lain kebingungan cari makan, susah cari pekerjaan hingga melamar kesana-kemari, hingga proposalpun lusuh tertekuk, di saat orang susah cari jodoh hingga menjadi jejaka tua, susah mengatur anak....maka tidak dikenal dalam kamus keluarganya. Semua urusan orang bertaqwa inSya Allah mudah dan lancar. Ini semua semata-kemudahan dari Allah ta'ala. Jika tidak Allah mudahkan niscaya hidup ini serba rumit dan sulit berbelit-belit,
*Nikmat Hidayah, iman dan Islam*
Tidak semua orang diberi nikmat manisnya ibadah. Tidak semua bisa merasakan sholat di masjid yang nyaman, sejuk, berkarpet lembut, sholat isyak dalam gelap, suara jangkrik di samping surau. Bersama handai tulan sana keluarga tetangga, sholat di belakang imam yang bacaan alqurannya fasih, hadr, tartil, banyak naghom. Majmum acapkali dibawa tenggelam ke masa zaman lampau. Kala Musa menggembala domba, terbawa indah kisah Yusuf menjadi raja, kisah Sulaiman dibawa angin, kisah indah Uzair tertidur 100 tahun.
Jika Allah tidak memberikan hidayahNya, niscaya tetangga samping masjid sekalipun selama hidupnya enggan masuk ke masjid. Begitu sekali masuk masjidpun langsung ambil posisi paling depan. (Di sholati di depan imam).
Jika bukan karena kasih sayang Allah, niscaya kita tidak pernah mampu merasakan nikmatnya sholat khusyuk, nikmatnya membaca Alquran, sedapnya sujud, gurihnya munajat, nikmatnya beribadah kepadaNya.
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﻟِﻬَٰﺬَﺍ ﻭَﻣَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻟِﻨَﻬْﺘَﺪِﻱَ ﻟَﻮْﻟَﺎ ﺃَﻥْ ﻫَﺪَﺍﻧَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ۖ (الأعرف : ٤٢)
"Segala pujian untuk Allah yang memberi petunjuk kepada kita kepada ini, dan kita tidak bisa memperoleh petunjuk andaikan tidak Allah tunjukkan"
*Nikmat kecukupan*
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻃﻌﻤﻨﺎ ﻭﺳﻘﺎﻧﺎ ﻭﻛﻔﺎﻧﺎ ﻭﺁﻭﺍﻧﺎ ﻓﻜﻢ ﻣﻤﻦ ﻻ ﻛﺎﻓﻲ ﻟﻪ ﻭﻻ ﻣﺌﻮﻱ " ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
"Segala puji bagi Allah yang memberiku makan, memberiku minuman, memberiku kecukupan, memberiku perlindungan. Padahal betapa bnayak orang yang tidak punya kecukupan baginya, dan betapa banyak yang tidak punya perlindungan."
Alhamdulillah.ۖ Tidak dikejar² penagih hutang, tidak diuber² debt kolektor kredit, tidak pernah terhina tertunduk malu karena sebab berhutang ke sana kemari, tidak pernah kekurangan bahan makanan, tidak pernah dilanda kelaparan, karena betapa banyak orang yang hanya makan nasi aking, nasi bekas makanan kucing. Tak pernah kurus badannya karena kurang makan.
ﺍﻟْﺤَﻤْﺪُ ﻟِﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺃَﻃْﻌَﻤَﻨِﻲ ﻫَﺬَﺍ ﻭَﺭَﺯَﻗَﻨِﻴﻪِ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِ ﺣَﻮْﻝٍ ﻣِﻨِّﻲ ﻭَﻻ ﻗُﻮَّﺓٍ .." .
"Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makan ini dan memberiku rejeki tanpa daya upaya dan kekuatan kami" (HR. Turmudzi)
Juga. Tidak pernah kekurangan air bersih. Karena betapa banyak orang mandi 2 hari sekali karena kekeringan. Ada juga yang harus berjalan ratusan kilo untuk mengambil air bersih. Alhamdulillah cukup saja keperluan buat keluarga. Alhamdulillah. Karena jika Allah berkehendak niscaya Dia tahan hujan setahun dan sumber-sumber air menjadi kering, danau telaga menjadi mati,
ﻗُﻞْ ﺃَﺭَﺃَﻳْﺘُﻢْ ﺇِﻥْ ﺃَﺻْﺒَﺢَ ﻣَﺎﺅُﻛُﻢْ ﻏَﻮْﺭًﺍ ﻓَﻤَﻦْ ﻳَﺄْﺗِﻴﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎﺀٍ ﻣَﻌِﻴﻦ (سورة الملك : ٣٠)
"Katakanlah, bagaimana pendapatmu jika airmu mengering, siapakah tuhan yang mampu mendatangkannya dengan air yang mengalir?"
*Nikmat selamat, aman sentausa*
Setiap perjalanan hingga pulang kembali ke keluarga dengan aman sentausa tidak ada gangguan di jalan. Ini termasuk nikmat yang harus disyukuri. Tidak ada musibah yang menghadang. Karena jika saja Allah tidak memberikan keselamatan niscaya kita selamat dalam perjalanan. Bisa-bisa mobil tabrakan, atau masuk jurang, atau kapak tenggelam, atau pesawat menghilang. Berangkat dari bandara mendarat di akhirat. Ada juga yang kehilangan dompet, didholimi preman, ditipu orang dan sebagainya. Maka nikmat aman dan keselamatan wajib disyukuri.
ﺃَﻭْ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻫُﻢْ ﻓِﻲ ﺗَﻘَﻠُّﺒِﻬِﻢْ ﻓَﻤَﺎ ﻫُﻢ ﺑِﻤُﻌْﺠِﺰِﻳﻦَ
"atau (bisa jadi) Allah mengazab mereka di saat mereka dalam perjalanan, maka sekali-kali mereka tidak dapat menolaknya" (QS. AnNahl : 46)
Maka keselamatan, kenyamanan dan rasa aman semata-mata dariNya. Di saat nikmat seperti ini wajib bagi kita mensyukurinya dengan banyak beribadah kepadaNya. Apakah kamu mau lahir di daerah konflik ?. Setiap bulan ada jadwal Tawuran. Seperti di Jakarta?. Atau mau tinggal di Suriyah yang setiap hari perang? Atau mau imigrasi ke Iraq yang saban hari bom-boman ?. Kepala ini tiap saat tidak aman dari desingan peluru. Tidakkah kamu syukuri nikmat keamanan di negerimu ?
*Nikmat kesehatan*
Semata-mata karuniaNya. Andaikan Allah tidak memberikan sehat niscaya kita sudah tergeletak sakit. Biarpun dia sudah menjaga kebersihan badan pakaian dan lingkungan. Biarpun dia olahraga tetatur. Biarpun sudah mengkonsumsi makanan bergizi. Meskipun sudah punya dokter pribadi. Meskipun sudah terdaftar di Askes asuransi. Tapi jika Allah tidak memberikan kesehatan niscaya kita rentan terserang penyakit. Rawan mudah capek, pusing, pilek, plu, plek, pegel linu, encok, rematik, kolesterol, trigli, gula darah, kadas, kudis, kurap, korengan, dan penyakit ganas lainnya.
ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺸَّﺎﻓﻲ ﻻ ﺷِﻔَﺎﺀَ ﺇِﻻَّ ﺷِﻔَﺎﺅُﻙَ ، ﺷِﻔﺎﺀً ﻻ ﻳُﻐَﺎﺩِﺭُ ﺳﻘَﻤﺎً » ﻣﺘﻔﻖٌ ﻋﻠﻴﻪ
"Ya Allah, Engkau adalah penyembuh. Tidak ada kesembuhan kecuali dengan kesembuhan dariMu..."
ﺃَﻟَﻢْ ﻧُﺼِﺢَّ ﻟَﻚَ ﺟِﺴْﻤَﻚَ ، ﺃَﻟَﻢْ ﻧَﺮْﻭِﻙَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﺍﻟْﺒَﺎﺭِﺩِ ؟ " (رواه الحاكم)
"Bukankah Kami sehatkan badanmu?, bukankah Kami berikan kepadamu air yang segar?"
*Sekali lagi.....semua nikmat ini semata-mata dari sisiNya:*
ﻭَﻣَﺎ ﺑِﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻧِّﻌْﻤَﺔٍ ﻓَﻤِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ َۖ ( النحل : 53 )
“Dan apa saja nikmat yang ada padamu, maka dari Allah datangnya". {Qs. an-Nahl : 53).
Jangan pernah berkata seperti Qorun. Ooo...ini memang aku pintar usaha. O....ini karena saya cerdas mencari. Karena ya harus canggih dong kuliahnya....., oo...ini karena saya memang berilmu. Wal'iyadzu billah. Dimana rasa syukurnya. Dimana Allah yang memberinya?
*WAJIBNYA MENSYUKURI NIKMAT*
Namun kebanyakan manusia sangat ingkar kepada Robbnya,
ان الانسان لربه لكنود
"Sesungguhnya manusia itu sangat-sangat ingkar tethadap Robbnya" (QS. Al'Aadiyat : 6)
Padahal, betapa melimpah ruah nikmat karuniaNya kepada kita,
ﻭﺇﻥ ﺗﻌﺪﻭ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺗﺤﺼﻮﻫﺎ
“Dan jika engkau menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya engkau tak dapat menentukan jumlahnya. ” (Qs. an-Nahl : 18).
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Di antara nikmatNya, Allâh Azza waJalla memberikan berbagai kebaikan dan menolak kejahatan dan keburukan. Oleh karenanya, seorang hamba harus benar-benar bersyukur kepada-Nya. Hendaknya seorang hamba berusaha dengan segala cara yang dapat mengantarnya dan membantunya untuk bersyukur kepada Allah Ta'ala.
Allâh berfirman:
ﻓﺎﺫﻛﺮﻭﻧﻲ ﺃﺫﻛﺮﻛﻢ ﻭﺍﺷﻜﺮﻭﺍ ﻟﻲ ﻭﻻ ﺗﻜﻔﺮﻭﻥ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." [Al-Baqarah : 152]
Dan barangsiapa yang senantiasa bersyukur, niscaya Allah akan tambahkan nikmat²Nya.
Sebagaimana firman-Nya:
ﻭﺇﺫ ﺗﺄﺫﻥ ﺭﺑﻜﻢ ﻟﺌﻦ ﺷﻜﺮﺗﻢ ﻷﺯﻳﺪﻧﻜﻢ ﻭﻟﺌﻦ ﻛﻔﺮﺗﻢ ﺇﻥ ﻋﺬﺍﺑﻲ ﻟﺸﺪﻳﺪ
"Dan (ingatlah) ketika Rabbmu memberi tahu, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambahnya kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangatlah berat". [QS. Ibrahim : 7]
Nabi telah menunjukkan obat dan faktor yang sangat kuat agar seseorang bisa mensyukuri nikmat Allâh SWT, yaitu hendaknya setiap hamba memperhatikan orang yang lebih rendah darinya dalam hal akal, nasab, harta, dan nikmat-nikmat lainnya. Jika seorang terus-menerus melakukan ini, maka ini akan menuntunnya untuk banyak bersyukur kepada Rabb-nya serta menyanjung-Nya. Karena dia selalu melihat orang-orang yang kondisinya jauh berada di bawahnya dalam hal-hal tersebut.
Banyak di antara mereka itu berharap bisa sampai -atau minimal mendekati- apa yang telah diberikan kepadanya dari nikmat kesehatan, harta, rezeki, fisik, maupun akhlak. Kemudian dia akan banyak memuji Allâh SWT yang telah memberinya banyak karunia.
Rasûlullâh bersabda,
"Apabila seseorang melihat orang yang terkena musibah, kemudian ia mengucapkan:
ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺍﻟﺬﻱ ﻋﺎﻓﺎﻧﻲ ﻣﻤﺎ ﺍﺑﺘﻼﻙ ﺑﻪ ﻭﻓﻀﻠﻨﻲ ﻋﻠﻰ ﻛﺜﻴﺮ ﻣﻤﻦ ﺧﻠﻖ ﺗﻔﻀﻴﻼ
Segala puji bagi Allâh yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allah timpakan kepadamu. Dan Allâh telah memberi prioritas kepadaku melebihi orang banyak."
Dalam bersyukur ada sesuatu yang penting yaitu mengenali nikmat Allah. Sesungguhnya mengetahui dan mengenal nikmat, merupakan di antara rukun terbesar dalam bersyukur.
Maka mengenal nikmat merupakan jalan untuk mengenal Sang Pemberi Nikmat, dan kalau seseorang tahu siapa yang memberikan nikmat, maka dia akan mencintainya, sehingga cinta itu akan melahirkan rasa syukur dan terima kasih.
Nikmat Allah tidaklah terbatas pada makanan dan minuman belaka, namun seluruh gerak dan desah nafas kita adalah nikmat yang tak terhingga yang tidak kita ketahui nilainya .
Abu Darda ' mengatakan,
"Barang siapa yang tidak mengetahui nikmat Allah selain makan dan minumnya, maka berarti pengetahuannya picik dan azabnya telah menimpa".
Maka dikatakan, bahwa syukur yang bersifat umum adalah syukur terhadap nikmat makanan, minuman, pakaian, perumahan, kesehatan dan kekuatan . Dan syukur yang bersifat khusus adalah syukur atas tauhid, keimanan dan kekuatan hati untuk mengikuti petunjuk kebenaran agamaNya..
Mudah²an Allah menjadikan kita semua hambaNya yang senantiasa bersyukur. Semoga bermanfaat. Amiin.
ودكم أبو الحسن

*Faedah berteman sholih*
الصاحب ساحب
"Teman itu menarik" (pepatah)
Berteman dengan orang-orang shalih akan menyebabkan diangkatnya derajat seseorang.
Perhatikanlah kisah ashabul Kahfi, Allah Ta'ala menyebutkan anjing mereka di dalam surat Al Kahfi. Padahal anjing sering jadi permisalan untuk sesuatu yg najis atau sesuatu yg jelek. Namun Allah Ta'ala angkat derajat anjing ini karena bersama dengan orang-orang shalih.
Anas bin Malik ¢ mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi ¢:
انت مع من احببت
"(Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).”
Anas pun mengatakan,
“Kalau begitu aku mencintai Nabi ¢, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.” (HR. Bukhari no. 3688)

"عَليك بالعلم، واهجُر كُل مبتدع وكُل غاوٍ إلى أهْل الأهواء ميّالِ ولَا تمـيلـنّ يا هَذا إلى بدَع يضل أصحابها بالقيلِ والقَـال" [الإبانه للعكبري 2/285]
"Wajib bagi kalian mempelajari ilmu, tinggalkanlah setiap ahli bid'ah, setiap orang pengikut hawa nafsu yang condong (kepada bid'ah). Dan janganlah condong kepada bid'ah yang akan menyesatkan pelakunya dengan ucapan 'katanya dan katanya'"



"اللّبيبُ العَاقـلُ هو الفَطِنُ المُتٓغافِل". (حليَة الأوليَاء ٩/ ١٢٣)
"Orang berakal yang cerdas dialah orang yang berfikir yang tidak lalai"

العلم يحرسُ صاحبهُ، وصاحب المال يحرسُ مالهُ . [مفتاح دار السعادة (٤١٨/١)]
"Ilmu itu menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta harus menjaga haertanya"

« الصّـلاة أكبَر العَون علَى تَحصيل مصالح الدّنيـا والآخرة، وَدفْــع مَفاسِـد الدنيا و الآخـِـرة ». (زاد المعاد : ٢٠٩/٤)
"Sholat adalah sebesar² pertolongan bagi hamba untuk memperoleh kebaikan dunia dan akhirat, sholat juga mencegah kerusakan di dunia maupun akhirat"
” إنَّ الرِّضَا يُفَرِّغُ قَلْبَ الْعَبْدِ ، وَيُقَلِّلُ هَمَّهُ وَغَمَّهُ ، فَيَتَفَرَّغُ لِعِبَادَةِ رَبِّهِ بِقَلْبٍ خَفِيفٍ مِنْ أَثْقَالِ الدُّنْيَا وَهُمُومِهَا وَغُمُومِهَا ” (●مدارج السالكين : ٤١٥/٢)
"Sesungguhnya rasa ridho menjadikan hati seorang hamba lega, meringankan duka dan sedih,
membuat semangat beribadah lepada robb-nya dengan hati ringan, melepaskan dari segala beban berat dunia, dan dari kesedihan dan kepanikan dunia"

"وَلو أن العلَماء ترَكوا الذّب عَن الحَق؛ خَـوفاً مِن كَـلام الخَـلق لكَـانُـوا قَـد أَضاعُـوا كَثيـراً، وخَافُـوا حَقِـيراً " (العواصم : 1 / 23)
"Andaikan para ulama' menyembunyikan kebenaran, karena takut diomongi orang, niscaya mereka telah menyia²kan kebaikan yang banyak. Dan mereka takut dihinakan" (padahal tidaklah demikian).

"العِلم طعَامُ القَـلب وشَـرابهُ ودواؤهُ، وحَياتهُ موقُـوفةٌ علَى ذلكَ، فَـإذا فَقـَدَ القَـلبُ العلـمَ؛ فهُو ميِّتٌ" (مفتاح دار السَّعادة: ٣٤٤/١)
"Ilmu itu makanan dan minuman hati serta obatnya. Kehidupan dan penopangnya. Manakala hati kehilangan ilmu niscaya mati"

« ولَا رَيب أن حِرمَان الـعِلم الـنّافِع ، مِـن أَعظَـم الـمَصَـائب ». (مَجموع فَتاوى ومَقالات :٣١٢/٦)
"Dan tidak diragukan lagi bahwa, terhalang fari mendapat ilmu nafi' (yang bermanfaat) merupakan musibah teramat besar"

« وَلَا شَيء يطمئن القلُوب ، ويريح النفُوس، إلاّ الرجوع إلى الله وامتثَال-شَرعه، والـتّحلّي بالصِّفات الّتي دعَا إلَيها دِيـن الإسـْلَام » [ مجموع فتاوى ومقالات: ٣٦١/٢]
"Fan tidak ada sesuatu yang bisa menentramkan hati, membahagiakan jiwa selain dengan kembali kepada Allah, melaksanakan syari'atNya, menghiasi diri dengan sifat²Nya yang kita diperintahkan oleh agama Islam"
❐ *TAUHID*
📜


"لَا تغْفلوا عَن طلَب التّوحِيد وتَعلّمه ، واستِعمَال كتَاب اللهِ وإجَالة الفكرِ فِيـه"
(الرّسَائل الشّخصِيّة: ٢٧١/١)
(الرّسَائل الشّخصِيّة: ٢٧١/١)
"Janganlah lalai dari terus mempelajari tauhid serta mempelajari kitabullah. Mengerahkan daya pemikiran untuknya"
*BELAJAR ADAB DAN SIPAN SANTUN*

"سَمعت ُمالك بن أنَس يَقول لفتىً من قريش: يا ابن أخِي تعلَّم الْأَدب قَبل أَن تتعلَّم العِـلم." [حليَـة الأوليَـاء ٣٣٠/٦]
"Aku mendengar Malik bin Anas berkata kepada seorang anak muda : wahai nak, belajarlah etika sebelum kamu pelajari ilmu"
*SEDIKITNYA BICARA*

” عَليك بقلّة الكلَام يَلين قَلبك وَعليك بطولِ الصّمت تَملك الورَع, ولَا تَكوننّ حَريصاً علَى الدنيَـا ” (الحلية : ٨-٨٢)
"Wajib bagi kalian menyedikitkan pembicaraan, karena hal itu melembutkan hatimu. Wajib bagi kalian memanjangkan diam niscaya kamu akan miliki rasa waro'. Dan janganlah menjadi orang yang serakah pada dunia"
*SUKA DI-LIKE*

« قَد كَانَ السَلَف يُحِبُّونَ مَن يُنَبِّهُهم عَلَى عيوبهم ، ونَحْنُ الآن أبغَضُ النَّاسِ إلَينَا مَن يُعرِّفَنا عُيوبَنا ». [ مِنهَاجُ القَاصِدين : ١٩٦ ]
"Sungguh para salaf adalah mereka suka kepada orang² yang menunjukkan kekurangan /aibnya. Namun kita sekarang justru marah kepada siapa yang memberitahukan kepada kita tentang aib² kita"
Sukanya di-*LIKE*
Sukanya jempol
👍
Sukanya
👌 mantab
Sukanya jempol

Sukanya



❐ وَاللهِ لَوْ عَلِمُوا قَبِيحَ سَرِيرَتِي
لأَبَى السَّلاَمَ عَلَيَّ مَنْ يَلْقَانِي
"Demi Allah, andaikan mereka tahu akan buruknya rahasiaku, niscaya setiap orang yang menjumpaiku enggan memberi salam"
❏ وَلأَعْرَضُوا عَنِّي وَمَلُّوا صُحْبَتِي
وَلَبُؤْتُ بَعْدَ كَرَامَةٍ بِهَوَانِ
وَلَبُؤْتُ بَعْدَ كَرَامَةٍ بِهَوَانِ
"niscaya mereka berpaling dariku dan bosan menemaniku, dan niscaya kudapati kehinaan setelah kemuliaan
"
"
❐ لَكِنْ سَتَرْتَ مَعَايِبِي وَمَثَالِبِي
وَحَلِمْتَ عَنْ سَقَطِي وَعَنْ طُغْيَانِي
وَحَلِمْتَ عَنْ سَقَطِي وَعَنْ طُغْيَانِي
"Namun Engkau telah menutupi aib-aibku dan kekurangan²ku, Engkau tetap lembut dan tetap menyayangiku meski diri ini penuh keterpurukan dan kelaliman"
❏ فَلَكَ الْمَحَامِدُ وَالْمَدَائِحُ كُلُّهَا
بِخَوَاطِرِي وَجَوَارِحِي وَلِسَانِي
بِخَوَاطِرِي وَجَوَارِحِي وَلِسَانِي
"Maka bagiMu puji²an dan puja-puja semuanya, kami puji dengan segenap jiwa, badan dan lisan"

”إنَّ العِلم كَثير ، والعُمر قصِير ؛ فخُذ مِن العلم مَا تَحتاج إلَيه فِي أمْر دِينك ، ودَع مَـا سـواه فَـلا تُعانِـه ” [ حلية الأولياء (١٨٩ / ١)]
"Sesungguhnya ilmu itu banyak sementara umur itu pendek, maka ambillah ilmu'yang paling diperlukan dakam perkara agamamu. Dan tinggalkan yang lainnya, jangan perhatikan"
➸
Selamat berpuasa hari-8, Juli 2017
Tidak ada komentar :
Posting Komentar