
Meskipun mampu menciptakan kemajuan teknologi, mampu berpikir obyektif, sistematis, cerdas. Namun tetap terbatas. Maka akal yang sehat pasti selaras dengan petunjuk wahyu Allah ta'ala.

(( ﺇِﻥَّ ﻟِﻠْﻌَﻘْﻞِ ﺣَﺪًّﺍ ﻳَﻨْﺘَﻬِﻲ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺃَﻥَّ ﻟِﻠْﺒَﺼَﺮِ ﺣَﺪًّﺍ ﻳَﻨْﺘَﻬِﻲ ﺇِﻟَﻴْﻪِ)). (كتاب ﺁﺩﺍﺏ ﺍﻟﺸﺎﻓﻌﻲ ﻭﻣﻨﺎﻗﺒﻪ)
"Sesungguhnya akal itu punya keterbatasan yang ia terhenti padanya, sebagaimana pandangan mata punya keterbatasan yang ia terhenti padanya" (Manaqib Imam asSyafi'i)
*ﺍﺣﺬﺭ ﺗﻘﺪﻳﻢ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺺ ﺍﻟﺸﺮﻋﻲ*
Maka hati-hatilah dengan terlalu mengedepankan akal, apalagi mendewakan akal, dan menafikan petunjuk wahyu.

﴿ ﻗَﺎﻝَ ﺳَﺂﻭِﻱ ﺇِﻟَﻰٰ ﺟَﺒَﻞٍ ﻳَﻌْﺼِﻤُﻨِﻲ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﺎﺀِ ﴾ *[ ﻫــﺬﺍ ﻋﻘــﻞ]*
"Ucapan putra nabi Nuh yang enggan naik kapal dan justru mau naik ke puncak gunung adalah *akal*.
﴿ ﻗَﺎﻝَ ﻟَﺎﻋَﺎﺻِﻢَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﻦ ﺭَّﺣِﻢَ ﴾ *[ﻫـــﺬﺍ ﻭﺣﻲ]*
"Jawaban nabi Nuh bahwa tidak ada yang bisa selamat dari banjir besar kecuali orang yang taat kepada Allah, adalah *wahyu*.
﴿ ﻭَﺣَﺎﻝَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺍﻟْﻤَﻮْﺝُ ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤُﻐْﺮَﻗِﻴﻦَ ﴾ *[ ﻫـــﺬﻩ ﺍﻟﻨﺘﻴﺠـﺔ ]*
"Maka gelombang ombak yang besar memisahkan keduanya (antara anak dan bapak) dan Kan'an menjadi golongan yang ditenggelamkan.....ini adalah *akibatnya* .
ﻓﻜﻞ ﻣـﻦ ﻗـﺪّﻡ ﻋﻘﻠـﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺼـﻮﺹ ﺍﻟﻜﺘـﺎﺏ ﻭﺍﻟﺴﻨـﺔ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﺔ ﻏـﺮِﻕ ﻓﻲ ﻇﻠﻤـﺎﺕ ﺑﺤﺎﺭ ﺍﻷﻫـﻮﺍﺀ ﻭﺍﻟﺒﺪﻉ. ﻣـﻦ ﺗﻌــﻮﺩ ﻣﻌﺎﺭﺿـﺔ ﺍﻟﺸـﺮﻉ ﺑﺎﻟﻌﻘـﻞ ﻻ ﻳﺴﺘﻘـﺮ ﻓـﻲ ﻗﻠـﺒــﻪ ﺇﻳـﻤـﺎﻥ
[ ﺩﺭﺀ ﺗﻌــﺎﺭﺽ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺍﻟﻨﻘﻞ : 1/187)
[ ﺩﺭﺀ ﺗﻌــﺎﺭﺽ ﺍﻟﻌﻘﻞ ﻭﺍﻟﻨﻘﻞ : 1/187)
"Maka setiap orang yang terlalu mengutamakan akalnya daripada petunjuk alQuran dan asSunnah akan tenggelam di gelombang hawa nafsu dan bid'ah. Orang yang kebiasaannya menentangi dan menyelisihi syari'at dengan akalnya tidak akan menancap iman ke dalam sanubarinya"
Semoga bermanfaat. Amiin.
*Bahaya meninggalkan Sunnah*
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata :
ﻻ ﺗﺠﺪ ﺃﺣﺪﺍ ﺗﺮﻙ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﺍﻟﺘﻲ ﻳﺠﺐ ﺍﻟﺘﺼﺪﻳﻖ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﺇﻻ ﻭﻗﻊ ﻓﻲ ﺑﺪﻋﺔ ﻭﻻ ﺗﺠﺪ ﺻﺎﺣﺐ ﺑﺪﻋﺔ ﺇﻻ ﺗﺮﻙ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ. (الإيمان : 384)
"Tidaklah kamu temukan seseorang yang meninggalkan sebagian sunnah yang diwajibkan untuk diikuti dan kerjakan *melainkan* dia terjatuh pada suatu bid'ah. Dan tidaklah kamu temukan pelaku bid'ah melainkan dia pasti meninggalkan suatu dari sunnah"
Rosulullah صلى الله عليه bersabda :
ﻣﺎ ﺍﺑﺘﺪﻉ ﻗﻮﻡ ﺑﺪﻋﺔ ﺇﻻ ﺗﺮﻛﻮﺍ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻣﺜﻠﻬﺎ (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺃﺣﻤﺪ)
"Tidaklah suatu kaum mengerjakan suatu bid'ah melainkan dia pasti meninggalkan suatu sunnah semisalnya"
*Tanda Ahlussunnah*
ﻭﻗﺪ ﺯﻳَّﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﻠﻮﺏ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﻧﻮّﺭﻫﺎ ﺑﺤﺐ ﻋﻠﻤﺎﺀ ﺍﻟﺴﻨﺔ
"Allah telh menghiasi hati-hati pengikut sunnah dan mmebrikan cahaya kepada mereka mencintai ulama' ahlussunnah".
Abu 'Ustman asShobuniy berkata :
ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻳﺖ ﺍﻟﺮﺟﻞَ ﻳﺤﺐ ﺳﻔﻴﺎﻥ ﺍﻟﺜﻮﺭﻱ ، ﻭﻣﺎﻟﻚ ﺑﻦ ﺃﻧﺲ ، ﻭﺍﻷﻭﺯﺍﻋﻲ ، ﻭﺷﻌﺒﺔ ، ﻭﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ، ﻭﺃﺑﺎ ﺍﻷﺣﻮﺹ ، ﻭﺷﺮﻳﻜﺎً ، ﻭﻭﻛﻴﻌﺎً ، ﻭﻳﺤﻲ ﺑﻦ ﺳﻌﻴﺪ ، ﻭﻋﺒﺪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻣﻬﺪﻱ ، ﻓﺎﻋﻠﻢ ﺃﻧﻪ ﺻﺎﺣﺐ ﺳﻨَّﺔ. (ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ : بسند أحمد بن سلمة)
"Jika kamu melihat seseorang dia itu mencintai Imam Sufyan atTsaury, Malik ibnu Anas, al-Auza'iy, Syu'bah, Abdullah bin Mubarok, Abul-Akhwash, Syarik, Waqi', Yahya bin sa'id, Abdurrohman bin Mahdi, maka ketahuilah dia itu *Ahlussunnah*"
Barang siapa yang mencintai Ulama’ Ahlussunnah dari generasi sahabat, Tabi’in atau Tabi’ut tabi’in maka dia ahlussunnah. Dia mencintai ;
1. Ibrahim At-Taimi (wafat 92 H)
2. Ibrahim An-Nakho’I (wafat 96 H)
3. ‘Ali bin Husain bin ‘ali bin abi Thalib (wafat 42 H)
4. Sa’ad bin Zubair (wafat 92 H)
5. Muhammad bin Sirin (wafat 110)
6. Asy-Sy’bi ‘Amir bin Syurohil (wafat 103 H)
7. Salim bin ‘Abullah bin ‘Umar bin Khothob (wafat 106 H)
8. Thowus bin Kaisan (wafat 101 H)
9. Atha’ bin Yasar al-Hilali (wafat 103 H)
10. Mujahid bin Jabar (wafat 100 H)
11. dan lain-lain.
Dari generasi Shighorut Tabi’in ;
1. Makhul ad-Dymasyqi (wafat 112 H)
2. Az-Zuhri (wafat 124 H)
3. ‘Amru bin Dinar (wafat 125 H)
4. ‘Umar bin ‘Abdul Azaz (wafat 101 H)
5. Qatadan bin Da’amah (wafat 117 H)
6. Hamad bin Abi Sulaiman (wafat 120 H)
7. Yahya bin Sa’id bin Abi Sa’id (wafat 143 H)
8. Hisyam bin ‘Urwah bin Zubair bin Awwam (wafat 145 H)
9. Sholih bin Kaisan (wafat 140 H0
10. Dhohak bin Muzahir (140 H)
11. dan lain-lain.
Dari generasi Tabi’ut-Tabi’in ;
1. Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit (wafat 150 H)
2. Abdurrahman Al-Aiza’i bin Amru (wafat 157 H)
3. malik bin Anas bin Malik (wafat 179 H)
4. nafi; bin ‘Umar bin ‘Abdullah (wafat 169 H)
5. Fudhoil bin Iyadh (wafat 167 H)
6. Sufyan bin ‘Uyainah (wafat 187 H)
7. Abu Bakar bin Ayyash (wafat 193 H)
8. ‘Abdullah bin Mubarrok 9wafat 181 H)
9. Abu Yusuf al-Qadhi (wafat 182 H)
10. Marwan bin Mu’awiyah (wafat 193 H)
11. dan lain-lain.
Dari generasi Ulama’ Salaf :
1. Iman Abu Hanifah (lahir 80 H dan wafat 180 H)
2. Imam Malik (lahir 93 H dan wafat 179 H)
3. Imam Syfi’i (lahir 150 H dan wafat 204 H)
4. Imam Ahmad bin Hanbal (lahir 164 H dan wafat 242 H)
5. Imam Bukhari (lahir 194 H dan wafat 256 H)
6. Imam Muslim (lahir 204 H dan wafat 261 H)
7. Imam Tirmidzi (lahir 210 H dan wafat 279)
8. Imam Ibnu Mjah (lahir 209 H dan wafat 273 H)
9. Imam Hakim (lahir 321 H dan wafat 405 H)
10. Ibnu Jauzi (lahir 510 H dan wafat 576 H)
11. dan lain-lain.
Maka dia Ahlussunnah.
*Tanda-tanda ahlul bid'ah*
Tandanya adalah suka mencela ulama' ahli hadits, mengolok mereka dan menjuluki mereka dengan gelar² yang buruk. Seperti menjulukinya dengan ulama' cukong pemerintah, gembong wahabi, ulama' tukang bahas darah haidh, ulama' hubbud-dunya, dan sebagainya.
Abu Hatim arRoziy berkata :
ﻋﻼﻣﺔ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺒﺪﻉ ﺍﻟﻮﻗﻴﻌﺔ ﻓﻲ ﺃﻫﻞ ﺍﻷﺛﺮ (ﻋﻘﻴﺪﺓ ﺍﻟﺴﻠﻒ ﻟﻠﺼﺎﺑﻮﻧﻲ : 118)
"Tanda ahlul bid'ah adalah suka mencela ulama' ahli atsar"
Semoga manfaat.
أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar