
*Membongkar Hakekat Kesesatan Sufi*


❏ ثَلاثة لاَ يُؤتمنُون في دِيـن:
«الصّوفي، والقصَاص، ومُبتدع يرد على أهل الأهوَاء " [تَرتيب المَـدارك 3/ 226]
«الصّوفي، والقصَاص، ومُبتدع يرد على أهل الأهوَاء " [تَرتيب المَـدارك 3/ 226]
"Tiga golongan yang tidak bisa dipercaya dalam agama: Shufi, tukang cerita (Qosshos), dan Ahlul Bid'ah"

"لَو أن رجُلا تصَوّف أوّل النّهار لَم يَأت علَيـه الظّهـر إلّا وجَـدتَه أحمَـق ".
(مَناقب الشّافعي: 2/ 207)
(مَناقب الشّافعي: 2/ 207)
"Andaikan ada seseorang belajar tasawuf di pagi hari, maka tidaklah sampai waktu dhuhur melainkan dia berubah jadi orang paling bodoh"

Ia berkata: “Jibril pertama kali turun kepada Rasulullah dengan membawa ilmu syariat, dan ketika ilmu itu telah mantap, maka turunlah ia untuk kedua kalinya dengan membawa ilmu hakikat. Nabi pun mengajarkan ilmu hakikat ini pada orang-orang khususnya saja. Dan yang pertama kali menyampaikan Tasawuf adalah Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu, kemudian Al Hasan Al Bashri rahimahullah menimba darinya.” (Iqazhul Himam Fi Syarhil Hikam, hal.5 dinukil dari At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyah, hal. 8).


“Wahai Rasul sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu oleh Rabbmu, dan jika engkau tidak melakukannya, maka (pada hakikatnya) engkau tidak menyampaikan risalah-Nya.” (Al Maidah : 67)
*ILMU KHUSUS YANG HANYA DISAMPAIKAN KEPADA ALI DAN AHLUL BAIT ?!*

“Suatu saat aku pernah berada di sisi Ali bin Abi Thalib ¢, maka datanglah seorang laki-laki seraya berkata: “Apa yang pernah dirahasiakan oleh Nabi kepadamu?” *Maka Ali pun marah* lalu mengatakan: *“Nabi belum pernah merahasiakan sesuatu kepadaku yang tidak disampaikan kepada manusia !*
(At Tashawwuf Min Shuwaril Jahiliyyah, hal. 7-8).

“Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah kehidupan rasulullah, dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban Nashrani, Brahma Hindu, ibadah Yahudi dan zuhud Buddha.
(At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28).
(At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28).

“Sesungguhnya Tasawuf merupakan tipu daya syaithan yang paling tercela lagi hina, untuk menggiring hamba-hamba Allah Ta’ala di dalam memerangi Allah Ta’ala dan Rasul-Nya

*Beberapa Bukti Sesatnya Ajaran Tasawuf;*

Al Hallaj seorang dedengkot sufi, berkata : “Kemudian Dia (Allah) menampakkan diri kepada makhluk-Nya dalam bentuk orang makan dan minum.”
(Dinukil dari Firaq Mua’shirah, karya Dr. Ghalib bin Ali Iwaji, juz 2 hal.600).
(Dinukil dari Firaq Mua’shirah, karya Dr. Ghalib bin Ali Iwaji, juz 2 hal.600).
Al-Hallaj mempersamakan Allah dengan manusia yang lagi makan.
Tidaklah melihat anjing, kecuali melihat Allah.
ﺍﻟﻄﺒﻘﺎﺕ /2 66 ﻃﺒﻌﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﻟ

Ibnu ‘Arabi, tokoh sufi lainnya, berkata : “Sesungguhnya seseorang ketika menyetubuhi istrinya tidak lain (ketika itu) ia menyetubuhi Allah !” (Fushushul Hikam).[3]
Betapa kufurnya kata-kata ini …
Betapa kufurnya kata-kata ini …
Ucapan Ibnu 'Arobi yang lain;
ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺭﺏ ﻭﺍﻟﺮﺏ ﻋﺒﺪ --- ﻳﺎ ﻟﻴﺖ ﺷﻌﺮﻱ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻜﻠﻒ
ﺇﻥ ﻗﻠﺖ ﻋﺒﺪ ﻓﺬﺍﻙ ﺭﺏ --- ﺃﻭ ﻗﻠﺖ ﺭﺏ ﺃﻧﻰ ﻳﻜﻠﻒ
ﺇﻥ ﻗﻠﺖ ﻋﺒﺪ ﻓﺬﺍﻙ ﺭﺏ --- ﺃﻭ ﻗﻠﺖ ﺭﺏ ﺃﻧﻰ ﻳﻜﻠﻒ

Ibnu ‘Arabi berkata :
“Maka Allah memujiku dan aku pun memuji-Nya, dan Dia menyembahku dan aku pun menyembah-Nya.”
(Al Futuhat Al Makkiyyah).[4]

Jalaluddin Ar Rumi, seorang tokoh sufi yang kondang berkata :
“Aku seorang muslim, tapi aku juga seorang Nashrani, Brahmawi, dan Zaradasyti, bagiku tempat ibadah sama … masjid, gereja, klenteng atau tempat berhala-berhala.” [5]

Jika ada hadits shohih mereka bisa tanyakan kepada *mukasyif* (Syaikh Sufi yang mengetahui ilmu ghaib dan batin). Jika direstui maka diterima, jika tidak maka ditolak.
[Al-Futuhat al-Makkiyah].
[Al-Futuhat al-Makkiyah].

Apabila seseorang telah sampai pada tingkatan hakikat berarti ia telah mencapai martabat keyakinan yang tinggi, oleh karena itu gugurlah baginya segala kewajiban dan larangan dalam agama ini. Tidak wajib lagi sholat, puasa, dan kewajiban agama lain.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata :
“Tidak diragukan lagi oleh ahlul ilmi dan iman bahwasanya perkataan tersebut termasuk sebesar-besar kekafiran dan yang paling berat. Ia lebih jahat dari perkataan Yahudi dan Nashrani, karena Yahudi dan Nashrani beriman dengan sebagian dari isi Al Kitab dan kafir dengan sebagiannya, sedangkan mereka adalah orang-orang kafir yang sesungguhnya (karena mereka berkeyakinan dengan sampainya kepada martabat hakikat, tidak lagi terkait dengan kewajiban dan larangan dalam agama ini, pen).”
(Majmu’ Fatawa, juz 11 hal. 401).

Ajaran orang bingung. Ajaran orang linglung. Mereka berdalih dengan syair Al-Adawiyah.

ﻻ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪُ ,
sedangkan dzikirnya orang-orang khusus dan para wali khusus adalah “الله / Allah”, هو / Huu”, dan “آه / Aah....Aah” saja.
Mereka berdalil dengan ayat :
قل هو الله احد
Ucapkan : *HUWA*, *ALLAH*, *AHAD.*
Benar² melecehkan agama. Berdzikir hanya dengan....'aaah...aah.














Empat tarekat Sufi yang terkenal: Jisytiyyah, Qadiriyyah, Sahruwardiyyah, dan Naqsyabandiyyah.
Tarekat yang lainnya seperti Hashafiyyah, Sathiritah, dan lainnya.
Tarekat yang lainnya seperti Hashafiyyah, Sathiritah, dan lainnya.
Hal ini bertentangan dengan firman Allah :
ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺃَﻛْﻤَﻠْﺖُ ﻟَﻜُﻢْ ﺩِﻳﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺃَﺗْﻤَﻤْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻧِﻌْﻤَﺘِﻲ ﻭَﺭَﺿِﻴﺖُ ﻟَﻜُﻢُ ﺍﻟْﺈِﺳْﻠَﺎﻡَ ﺩِﻳﻨًﺎ [ﺍﻟﻤﺎﺋﺪﺓ 3 ] ،



"ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﻣﻦ ﻳﺴﻘﻂ ﻋﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﺘﻜﺎﻟﻴﻒ ﺩﻭﻥ ﺍﻟﺒﻌﺾ ﺍﻵﺧﺮ ، ﻓﻴﺰﻋﻢ ﻣﺜﻼً ﺃﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺳﻘﻄﺖ ﻋﻨﻪ ، ﻷﻧﻪ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻤﻘﺼﻮﺩ ﺍﻟﺬﻱ ﻣﻦ ﺃﺟﻠﻪ ﺷﺮﻋﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ ، ﻭﺑﺎﻟﺘﺎﻟﻲ ﻓﻬﻲ ﻻ ﺗﺠﺐ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ، ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻳﺰﻋﻢ ﺃﻥ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺳﻘﻄﺖ ﻋﻨﻪ ﻭﻗﺖ ﺍﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ، ﻭﺑﻌﻀﻬﻢ ﻳﺰﻋﻢ ﺳﻘﻮﻁ ﺍﻟﺤﺞ ﻋﻨﻪ ، ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﻳﺰﻋﻢ ﺃﻧﻪ ﺍﺳﺘﻐﻨﻰ ﺑﺎﻟﺘﻮﺑﺔ ﻭﺍﻟﺤﻀﻮﺭ ﻋﻦ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻭﺍﻟﻄﺎﻋﺎﺕ ، ﻭﻣﻨﻬﻢ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﺤﻞ ﺍﻟﻤﺤﺮﻣﺎﺕ. ﻫﺬﺍ ﻭﻗﺪ ﺃﺟﻤﻌﺖ ﺍﻷﻣﺔ ﻋﻠﻰ ﻛﻔﺮ"
[ﺍﻧﻈﺮ ﻣﺨﺘﺼﺮ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻤﺼﺮﻳﺔ 246 ] .
[ﺍﻧﻈﺮ ﻣﺨﺘﺼﺮ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ ﺍﻟﻤﺼﺮﻳﺔ 246 ] .
"Sebagian golongan shufi yang menganggap dirinya terbebas dari hukum taklif syariat, seperti tidak wajib baginya sholat, puasa, hajji, karena telah mencapai maqom tertentu, bahkan ada yang bebas untuk melakukan hal2 yang diharamkan, maka umat telah sepakat bahwa orang ini telah kafir"

" ﻭﻗﺪ ﺻﺮﺡ ﺃﻫﻞ ﺍﻻﺳﺘﻘﺎﻣﺔ ﻭﺃﺋﻤﺔ ﺍﻟﻄﺮﻳﻖ ﺑﻜﻔﺮ ﻫﺆﻻﺀ ﻓﺄﺧﺮﺟﻮﻫﻢ ﻣﻦ ﺍﻹﺳﻼﻡ ، ﻭﻗﺎﻟﻮﺍ ﻟﻮ ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻣﻦ ﺍﻟﻘﺮﺏ ﺇﻟﻰ ﺃﻋﻠﻰ ﻣﻘﺎﻡ ﻳﻨﺎﻟﻪ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻟﻤﺎ ﺳﻘﻂ ﻋﻨﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺘﻜﻠﻴﻒ ﻣﺜﻘﺎﻝ ﺫﺭﺓ ، ﺃﻱ : ﻣﺎ ﺩﺍﻡ ﻗﺎﺩﺭﺍً ﻋﻠﻴﻪ " [ ﻣﺪﺍﺭﺝ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ 3 / ،118


(ﻭَﺍﻋْﺒُﺪْ ﺭَﺑَّﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﺄْﺗِﻴَﻚَ ﺍﻟْﻴَﻘِﻴﻦُ)
"Beribadahlah kepada robb kalian sampai keyakinan mendatangimu".
Padahal yang dimaksud 'al-Yaqin' adalah kematian.


*Seperti:*
- sholat dengan memakai surban lebih utama 70x sholat tanpa surban. Makanya tidak heran surban mereka bundar melingkar kaya ban vesva.
- siapa yang tidak punya 'syaikh', atau pemimpin tarikat, maka syaikhnya adalah setan.
- dilarang protes atau bertanya². Yang ada harus nurut saja apa kata gurunya. Berdalih dengan hafits palsu :
ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺍﻟﻤﺮﻳﺪ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻛﺎﻟﻤﻴﺖ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻱ ﺍﻟﻐﺴﺎﻝ " . (ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﺨﻠﻖ ﺹ ،143 232)
"Hendaknya seorang murid bersikap kepada gurunya seperti jenazah saat dimandikan"
ﻭﻳﺒﺪﻭ ﺃﻥ ﺍﻟﺼﻮﻓﻴﺔ ﺗﺄﺛﺮﻭﺍ ﻛﺜﻴﺮﺍً ﺑﺎﻟﺸﻴﻌﺔ ﻓﻲ ﻗﻀﻴﺔ ﺍﻹﻣﺎﻣﺔ ، ﺑﺤﻴﺚ ﺟﻌﻠﻮﺍ ﺷﻴﻮﺧﻬﻢ ﻛﺎﻷﺋﻤﺔ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﺸﻴﻌﺔ ﻓﻲ ﺗﻠﻘﻲ ﺃﻗﻮﺍﻟﻬﻢ ﺑﺎﻟﻘﺒﻮﻝ ، ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﻤﻨﺎﻗﺸﺔ ﺃﻭ ﺍﻻﻋﺘﺮﺍﺽ

SUFI GHULUW. Terdiri dari ;
- Aliran Batiniyah, falasifah,
- Aliran Rohbaniy, mendalami ilmu karomat, menggunakan jin, mengutamakan kesaktian dan kedigdayaan. Sampai bisa terbang di udara, atau berjalan di atas air. Suka melakukan 'riyadhoh, lelakon, latian, menyepi, bertapa, untuk mendaptkan karomah.
- Aliran Batiniyah, falasifah,
- Aliran Rohbaniy, mendalami ilmu karomat, menggunakan jin, mengutamakan kesaktian dan kedigdayaan. Sampai bisa terbang di udara, atau berjalan di atas air. Suka melakukan 'riyadhoh, lelakon, latian, menyepi, bertapa, untuk mendaptkan karomah.
*ISTILAH² DALAM SUFI*
1. Murid
2. Salik
2. Salik
ﻳﻘﻮﻡ ﺑﺎﻟﺮﻳﺎﺿﺎﺕ ﻭﺍﻟﻤﺠﺎﻫﺪﺍﺕ ، ﻟﻴﺼﻞ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻐﺎﻳﺔ ، ﻭﻫﻲ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﺘﻜﺎﻟﻴﻒ
3. Washil
ﻭﻫﻮ ﺍﻟﺬﻱ ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻐﺎﻳﺔ ، ﻭﺍﻟﻐﺎﻳﺔ : ﻫﻲ ﺍﻟﻔﻨﺎﺀ ﻓﻲ ﺍﻹﻟﻪ ﺍﻟﻤﻌﺒﻮﺩ
ﻛﻤﺎ ﻳﺰﻋﻤﻮﻥ _ ﻫﻮ ﺍﻟﻮﺻﻮﻝ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻓﻤﻦ ﻭﺻﻞ ﻓﻼ ﺣﺎﺟﺔ ﻟﻪ ﺑﻬﺎ
*PENUTUP*

ﻋَﻦْ ﺍﻟْﻌِﺮْﺑَﺎﺽَ ﺑْﻦِ ﺳَﺎﺭِﻳَﺔَ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻭَﻋَﻈَﻨَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣَﻮْﻋِﻈَﺔً ﺫَﺭَﻓَﺖْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﻟْﻌُﻴُﻮﻥُ ، ﻭَﻭَﺟِﻠَﺖْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺍﻟْﻘُﻠُﻮﺏُ ، ﻓَﻘُﻠْﻨَﺎ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ : ﺇِﻥَّ ﻫَﺬِﻩِ ﻟَﻤَﻮْﻋِﻈَﺔُ ﻣُﻮَﺩِّﻉٍ ، ﻓَﻤَﺎﺫَﺍ ﺗَﻌْﻬَﺪُ ﺇِﻟَﻴْﻨَﺎ ؟ ﻗَﺎﻝَ : " ﻗَﺪْ ﺗَﺮَﻛْﺘُﻜُﻢْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺒَﻴْﻀَﺎﺀِ ﻟَﻴْﻠُﻬَﺎ ﻛَﻨَﻬَﺎﺭِﻫَﺎ ، ﻻَ ﻳَﺰِﻳﻎُ ﻋَﻨْﻬَﺎ ﺑَﻌْﺪِﻱ ﺇِﻻَّ ﻫَﺎﻟِﻚٌ ، ﻣَﻦْ ﻳَﻌِﺶْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ ﻓَﺴَﻴَﺮَﻯ ﺍﺧْﺘِﻼَﻓﺎً ﻛَﺜِﻴﺮﺍً ، ﻓَﻌَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺑِﻤَﺎ ﻋَﺮَﻓْﺘُﻢْ ﻣِﻦْ ﺳُﻨَّﺘِﻲ ﻭَﺳُﻨَّﺔِ ﺍﻟْﺨُﻠَﻔَﺎﺀِ ﺍﻟﺮَّﺍﺷِﺪِﻳﻦَ ﺍﻟْﻤَﻬْﺪِﻳِّﻴﻦَ ، ﻋَﻀُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﺎﻟﻨَّﻮَﺍﺟِﺬِ "
[ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ]
[ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ]
Diriwayatkan dari al-‘Irbâdh bin Sâriyah Radhiyallahu anhu bahwa ia berkata, “Suatu hari Rasulullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami, kemudian beliau menghadap kepada kami, lalu memberikan nasehat kepada kami dengan nasehat yang membekas pada jiwa, yang menjadikan air mata berlinang dan membuat hati menjadi takut, maka seseorang berkata, ‘Wahai Rasulullâh! Seolah-olah ini adalah nasehat dari orang yang akan berpisah, maka apakah yang engkau wasiatkan kepada kami?’ Maka Rasulullâh n bersabda, ‘Aku wasiatkan kepada kalian agar tetap bertakwa kepada Allah, tetaplah mendengar dan taat, walaupun yang memerintah kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Sungguh, orang yang masih hidup di antara kalian sepeninggalku, niscaya ia akan melihat perselisihan yang banyak, maka wajib atas kalian berpegang teguh kepada Sunnahku dan Sunnah Khulafâr Râsyidîn yang mendapat petunjuk. Peganglah erat-erat dan gigitlah dia dengan gigi geraham kalian."

ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺑﻼ ﺍﺗﺒﺎﻉ ﺳﻨﺔ ﻓﺒﺎﻃﻞ ﻋﻤﻠﻪ
[ ﻣﺪﺍﺭﺝ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ 3 / ،118
[ ﻣﺪﺍﺭﺝ ﺍﻟﺴﺎﻟﻜﻴﻦ 3 / ،118
"Barangsiapa yang beramal tanpa mengikuti sunnah maka batal amalannya"

Footnote:
[4][5] Dinukil dari kitab Ash Shufiyyah Fii Mizanil Kitabi Was Sunnah karya Asy Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu, hal. 24-25.
Sumber :
- Ighotsatul Lahfan, Al-'Allamah Ibnul Qoyim al-Jauziyah
- http://www.saaid.net/Doat/yahia/210.htm
- telegram مجموعة الدرر السنية
- Ighotsatul Lahfan, Al-'Allamah Ibnul Qoyim al-Jauziyah
- http://www.saaid.net/Doat/yahia/210.htm
- telegram مجموعة الدرر السنية
Alhamdulillah, saya menemukan artikel yang sangat bermanfaat, agar kita tidak tersesat, terima kasih
BalasHapusYa Alloh tetapkan hamba dijalanMu
BalasHapusMudah menyesatkan keyakinan orang sesunggunya dialah orang yang tersesat tapi tidak paham klo sesat..bacalagi hadistnya barang kali antum belum ketenu...tanyakan sama Habib lufti
BalasHapusGagal Paham,Nie Orang Sebelum menyesatkan orang lain dengan bilang sesat Ngaji yg bener,Jangan Komentar tentang sesuatu yg anda tidak paham tentang ilmunya,Jadinya gini Mudah menyalahkan orang lain dan merasa paling benar.... Wahaboy ya
BalasHapus