*22 Perkara Yang Membatalkan Amalan Seseorang*
Posted by Admin pada 10/07/2009
Penulis : Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaliy
Alhamdulillah sholawat dan salam semoga tercurah atas Nabi-Nya dan hamba-Nya yang tidak ada nabi setelahnya, juga kepada keluarga dan sahabatnya. amma ba’du.
Sesungguhnya kebahagiaan abadi adalah di surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang tidak akan didapatkan oleh seorang hamba kecuali dengan menjauhi perangi yang dianggap baik oleh sebuah jiwa akan tetapi akan menggugurkan pahala dan amalannya.
Akan tetapi wahai hamba Allah, engkau berada di atas suatu ilmu yang terkumpul untukmu di lembaran ini yang dilengkapi dengan dalil-dalil dari Al Kitab dan As-Sunnah sahihah.
Di antara pembatal-pembatal amalan seseorang adalah :
*1. Kufur dan syirik*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
ﻗُﻞْ ﻫَﻞْ ﻧُﻨَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟْﺄَﺧْﺴَﺮِﻳﻦَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟًﺎ ( 103 ) ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺿَﻞَّ ﺳَﻌْﻴُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻳَﺤْﺴَﺒُﻮﻥَ ﺃَﻧَّﻬُﻢْ ﻳُﺤْﺴِﻨُﻮﻥَ ﺻُﻨْﻌًﺎ ( 104 ) ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛَﻔَﺮُﻭﺍ ﺑِﺂﻳَﺎﺕِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﻟِﻘَﺎﺋِﻪِ ﻓَﺤَﺒِﻄَﺖْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻓَﻠَﺎ ﻧُﻘِﻴﻢُ ﻟَﻬُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﻭَﺯْﻧًﺎ { [ ﺍﻟﻜﻬﻒ : 103 - 105 ]
"Katakanlah: 'Apakah akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?" Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah *kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia*, Maka hapuslah amalan-amalan mereka, dan kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat". [Al-Kahfi: 103-105]
dan juga firman-Nya :
} ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺃُﻭﺣِﻲَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻭَﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻠِﻚَ ﻟَﺌِﻦْ ﺃَﺷْﺮَﻛْﺖَ ﻟَﻴَﺤْﺒَﻄَﻦَّ ﻋَﻤَﻠُﻚَ ﻭَﻟَﺘَﻜُﻮﻧَﻦَّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﺎﺳِﺮِﻳﻦَ [ ﺍﻟﺰﻣﺮ : 65]
”Dan telah diwahyukan kepadamu dan kepada orang-orang sebelummu, jika kamu *berbuat syirik, niscaya gugurlah amalan* -amalanmu dan tentulah kamu menjadi orang yang merugi ” (az Zumar: 65)
*2. Murtad*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
ﻭَﻣَﻦ ﻳَﺮْﺗَﺪِﺩْ ﻣِﻨﻜُﻢْ ﻋَﻦ ﺩِﻳﻨِﻪِ ﻓَﻴَﻤُﺖْ ﻭَﻫُﻮَ ﻛَﺎﻓِﺮٌ ﻓَﺄُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺣَﺒِﻄَﺖْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻬُﻢْ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ۖ ﻭَﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏُ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ۖ ﻫُﻢْ ﻓِﻴﻬَﺎ ﺧَﺎﻟِﺪُﻭﻥَ
” Barangsiapa yang murtad diantara kalian dari agamanya kemudian mati dakan keadaan kafir, mereka itulah yang *gugur amalan-amalannya* di dunia dan akhirat, dan mereka adalah penghuni neraka serta kekal di dalamnya.” (Al Baqarah : 217)
*3. Nifaq dan Riya’*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam,
( ﺇِﻥَّ ﺃَﺧْﻮَﻑَ ﻣَﺎ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙُ ﺍﻟْﺄَﺻْﻐَﺮُ . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙُ ﺍﻟْﺄَﺻْﻐَﺮُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺀُ ) ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻓﻲ " ﺍﻟﻤﺴﻨﺪ " ( 5/429)
"Sesungguhnya dari yang saya paling takutkan terhadapmu adalah syirik kecil, yaitu riya“.
ﺇِﻥَّ ﺃَﺧْﻮَﻑَ ﻣَﺎ ﺃَﺧَﺎﻑُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢُ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙُ ﺍﻷَﺻْﻐَﺮُ " ، ﻗِﻴﻞَ : ﻭَﻣَﺎ ﺍﻟﺸِّﺮْﻙُ ﺍﻷَﺻْﻐَﺮُ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ؟ ﻗَﺎﻝَ : " ﺍﻟﺮِّﻳَﺎﺀُ ، ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻟَﻬُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﻳُﺠَﺎﺯَﻯ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩُ ﺑِﺄَﻋْﻤَﺎﻟِﻬِﻢُ : ﺍﺫْﻫَﺒُﻮﺍ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻛُﻨْﺘُﻢْ ﺗُﺮَﺍﺀُﻭﻥَ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ، ﻓَﺎﻧْﻈُﺮُﻭﺍ ﻫَﻞْ ﺗَﺠِﺪُﻭﻥَ ﻋِﻨْﺪَﻫُﻢْ ﺧَﻴْﺮًﺍ ؟ "
” sesungguhnya dari yang saya takutkan terhadapmu adalah syirik kecil, yaitu riya“. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman (dalam sebuah hadits qudsi) pada hari kiamat, “Jika Allah memberi balasan kepada manusia dari amalan-amalan. Maka pergilah kalian kepada amalan yang kamu berbuat ria' di dunia, maka lihatlah apakah kalian mendapatkan padanya pahala” (dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan al Baghawi dari hadits Mahmud bin Labid dengan sanad shahih menurut syarat Imam Muslim)
*4. Mengungkit-ngungkit pemberian*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala ;
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗُﺒْﻄِﻠُﻮﺍ ﺻَﺪَﻗَﺎﺗِﻜُﻢ ﺑِﺎﻟْﻤَﻦِّ ﻭَﺍﻟْﺄَﺫَﻯٰ ﻛَﺎﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻨﻔِﻖُ ﻣَﺎﻟَﻪُ ﺭِﺋَﺎﺀَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻭَﻟَﺎ ﻳُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ۖ ...( 264 )
”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu *menghilangkan (pahala)* sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. ..."
*5. Durhaka kepada ibu dan bapaknya*
Dari Abu Umamah Radiyallahu ‘anhu berkata Nabi shalallahu ‘alahi wasallam bersabda:
ﺛَﻼﺛَﺔٌ ﻻ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻬُﻢْ ﺻَﺮْﻓًﺎ ﻭَﻻ ﻋَﺪْﻻ : ﻋَﺎﻕٌّ ، ﻭَﻣَﻨَّﺎﻥٌ ، ﻭَﻣُﻜَﺬِّﺏٌ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ " (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ)
” Tiga perkara yang Allah *tidak akan terima dari mereka* sogokan dan penebusan yaitu : orang yang durhaka kepada orang tua, pengungkit-ngungkit pemberian dan orang yang mendustakan takdir“ (dikeluarkan oleh Ibnu Abi Ashim dan Thabrany dengan sanad hasan)
*6. Mendustakan Takdir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ﻟﻮ ﺃﻥ ﺍﻟﻠّﻪ ﻋﺬﺏ ﺃﻫﻞ ﺳﻤﺎﻭﺍﺗﻪ ﻭﺃﻫﻞ ﺃﺭﺿﻪ ﻟﻌﺬﺑﻬﻢ ﻭﻫﻮ ﻏﻴﺮ ﻇﺎﻟﻢ ﻟﻬﻢ ، ﻭﻟﻮ ﺭﺣﻤﻬﻢ ﻟﻜﺎﻧﺖ ﺭﺣﻤﺘﻪ ﺧﻴﺮًﺍ ﻟﻬﻢ ﻣﻦ ﺃﻋﻤﺎﻟﻬﻢ ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻟﻚ ﻣﺜﻞ ﺃﺣﺪ ﺫﻫﺒًﺎ ﺃﻭ ﻣﺜﻞ ﺟﺒﻞ ﺃﺣﺪ ﺗﻨﻔﻘﻪ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠّﻪ ﻣﺎ ﻗﺒﻞ ﻣﻨﻚ ﺣﺘﻰ ﺗﺆﻣﻦ ﺑﺎﻟﻘﺪﺭ ﻓﺘﻌﻠﻢ ﺃﻥ ﻣﺎ ﺃﺻﺎﺑﻚ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻴﺨﻄﺌﻚ ، ﻭﻣﺎ ﺃﺧﻄﺄﻙ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻴﺼﻴﺒﻚ ، ﻭﺇﻧﻚ ﺇﻥ ﻣﺖ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮ ﻫﺬﺍ ﺩﺧﻠﺖ ﺍﻟﻨﺎﺭ
“Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikitpun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaab mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, hadits ini shahih)
*7. Meninggalkan shalat Ashr*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﻣﻦ ﻓﺎﺗﺘﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﻭﺗﺮ ﺃﻫﻠﻪ ﻭﻣﺎﻟﻪ
“Orang yang meluputkan dari shalat ashar maka seolah-olah dia kehilangan keluarga dan hartanya (yakni tinggal sendirian tanpa harta dan keluarga”, (mutafaq ‘alaihi),
Dan juga sabda beliau ;
ﻣﻦ ﺗﺮﻙ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻓﻘﺪ ﺣﺒﻂ ﻋﻤﻠﻪ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ.
“Barangsiapa meninggalkan shalat ashr maka sungguh gugurlah amalannya” (Bukhari dari hadits Buraidah)
*8. At Ta’ly atas Allah Subhanahu wa Ta’ala.*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ﺃﻥ ﺭﺟﻼ ﻗﺎﻝ : ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻔﻼﻥ ، ﻭﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺎﻝ : ﻣﻦ ﺫﺍ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘﺄﻟﻰ ﻋﻠﻲ ﺃﻧﻲ ﻻ ﺃﻏﻔﺮ ﻟﻔﻼﻥ ، ﻓﺈﻧﻲ ﻗﺪ ﻏﻔﺮﺕ ﻟﻔﻼﻥ ﻭﺃﺣﺒﻄﺖ ﻋﻤﻠﻚ " . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
” Sesungguhnya seseorang yang berkata, Allah tidak akan mengampuni terhadap si fulan, maka Allah berkata, Barangsiapa beranggapan atas-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, maka sungguh Aku telah mengampuni si fulan, dan engkau telah menggugurkan amalanmu, atau sebagaimana beliau katakan(Riwayat Muslim dari hadtis Jundub bin Abdullah Radhiyallu anhu)
At Ta’ly atas Allah yaitu : berkata tentang Allah tanpa ilmu, menyepelekan luasnya rahmat Allah dan bersumpah bahwa Allah tidak akan mengampuni terhadap seseorang.
*9. Menyelisihi Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam baik ucapan maupun amalan*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﺗَﺮْﻓَﻌُﻮﺍ ﺃَﺻْﻮَﺍﺗَﻜُﻢْ ﻓَﻮْﻕَ ﺻَﻮْﺕِ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠْﻬَﺮُﻭﺍ ﻟَﻪُ ﺑِﺎﻟْﻘَﻮْﻝِ ﻛَﺠَﻬْﺮِ ﺑَﻌْﻀِﻜُﻢْ ﻟِﺒَﻌْﺾٍ ﺃَﻥْ ﺗَﺤْﺒَﻂَ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟُﻜُﻢْ ﻭَﺃَﻧْﺘُﻢْ ﻟَﺎ ﺗَﺸْﻌُﺮُﻭﻥ
َ
” Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian angkat suara-suaramu diatas suara Nabi dan jangan kalian mengeraskan suara kepadanya layaknya seorang diantara kalian terhadap yang lainnya, sehingga akan gugurlah amalan-amalan kalian dalam keadaan kalian tidak menyadari” (Al Hujurot : 2).
Dan firman-Nya :
ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺃَﻃِﻴﻌُﻮﺍ ﺍﻟﺮَّﺳُﻮﻝَ ﻭَﻟَﺎ ﺗُﺒْﻄِﻠُﻮﺍ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢ
ْ
” Hai orang-orang beriman taatlah Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian gugurkan amalan-amalan kalian(Muhammad: 33)
*10. Berbuat bid’ah dalam agama*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
( ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟﻴﺲَ ﻋﻠﻴﻪ ﺃﻣﺮُﻧﺎ ﻫﺬﺍ ﻓﻬﻮ ﺭَﺩٌّ )
” Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih)
*11. Melanggar Ketentuan-ketentuan Allah di waktu sepi*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam:
ﻟَﺄَﻋْﻠَﻤَﻦَّ ﺃَﻗْﻮَﺍﻣًﺎ ﻣِﻦْ ﺃُﻣَّﺘِﻲ ﻳَﺄْﺗُﻮﻥَ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ ﺑِﺤَﺴَﻨَﺎﺕٍ ﺃَﻣْﺜَﺎﻝِ ﺟِﺒَﺎﻝِ ﺗِﻬَﺎﻣَﺔَ ﺑِﻴﻀًﺎ ، ﻓَﻴَﺠْﻌَﻠُﻬَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻫَﺒَﺎﺀً ﻣَﻨْﺜُﻮﺭًﺍ . ﻗَﺎﻝَ ﺛَﻮْﺑَﺎﻥُ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻِﻔْﻬُﻢْ ﻟَﻨَﺎ ﺟَﻠِّﻬِﻢْ ﻟَﻨَﺎ ، ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﻧَﻜُﻮﻥَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻧَﺤْﻦُ ﻟَﺎ ﻧَﻌْﻠَﻢُ . ﻗَﺎﻝَ : ﺃَﻣَﺎ ﺇِﻧَّﻬُﻢْ ﺇِﺧْﻮَﺍﻧُﻜُﻢْ ﻭَﻣِﻦْ ﺟِﻠْﺪَﺗِﻜُﻢْ ﻭَﻳَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺄْﺧُﺬُﻭﻥَ ، ﻭَﻟَﻜِﻨَّﻬُﻢْ ﺃَﻗْﻮَﺍﻡٌ ﺇِﺫَﺍ ﺧَﻠَﻮْﺍ ﺑِﻤَﺤَﺎﺭِﻡِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻧْﺘَﻬَﻜُﻮﻫَﺎ
”Sungguh aku mengetahui sebuah kaum dari umatku, mereka datang pada hari kiamat dengan kebaikan semisal gunung putih, kemudian Allah jadikan seperti halnya debu yang berterbangan”, berkata Tsauban, ” Wahai Rasulullah, sifatkanlah tentang keadaan mereka kepada kami, dan supaya kami tidak termasuk dari mereka, dan sedang kami da;a, keadaan tidak memengetahui”, Beliau bersabda “Adapun mereka itu dari saudara kalian seagama, dan dari bangsa kalian, mereka mengambil bagian dari waktu malam sebagaimana juga kalian mengambilnya, akan tetapi mereka itu adalah sebuah kaum yang jika melewati larangan Allah mereka melanggarnya (Dikeluarkan oleh ibnu MAjah dari hadits Tsauban dan dishahihkan oleh al Mundziri dan Al Baushiri)
*12. Gembira dan Bahagia dengan terbunuhnya seorang mukmin*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam:
ﻣَﻦْ ﻗَﺘَﻞَ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﻓَﺎﻋْﺘَﺒَﻂَ ﺑِﻘَﺘْﻠِﻪِ ﻟَﻢْ ﻳَﻘْﺒَﻞْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣِﻨْﻪُ ﺻَﺮْﻓًﺎ ﻭَﻟَﺎ ﻋَﺪْﻟًﺎ
” Barangsiapa membunuh seorang mukmin dan berharap akan terbunuhnya maka Allah tidak akan menerima darinya penolakan (adzab) ataupun penebusan. (dikelurkan oleh Abu Dawud dari hadits Ubadah bin shamit, hadits ini shahih).
*13. Menetap di negeri-negeri kafir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭ ﺟﻞ ﻣﻦ ﻣﺸﺮﻙ ﺑﻌﺪﻣﺎ ﺃﺳﻠﻢ ﻋﻤﻼً ﺃﻭ ﻳﻔﺎﺭﻕ ﺍﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ ﺍﻟﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ ” ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ﻭ ﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ
” Allah Azza wajalla tidak akan menerima amalan dari seorang musyrik yang masuk Islam sampai memisahkan musyrikin kepada muslimin” (Dikelurkan oleh Nasai dan Ahmad dari Hadits Mu’awiya bin Hayidah radhiyallahu ‘anhu dengan sanad hasan)
*14 Mendatangi dukun dan tukang ramal*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﻣﻦ ﺃﺗﻰ ﻋﺮّﺍﻓﺎً ﻓﺴﺄﻟﻪ ﻋﻦ ﺷﻲﺀ ﻟﻦ ﺗﻘﺒﻞ ﻟﻪ ﺻﻼﺓ ﺃﺭﺑﻌﻴﻦ ﻳﻮﻣﺎ ” ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari (dikeluarkan oleh Muslim)
dan sabdanya;
ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻛَﺎﻫِﻨًﺎ ، ﺃَﻭْ ﻋَﺮَّﺍﻓًﺎ ، ﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ، ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh telah kafir kepada yang diturukan kepada Muhammad (Al Qur’an), (dikelurkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad, dari hadits Abu Hurairah, sahih)
*15. Berbuat dosa besar terus menerus sampai mati*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ;
ﺛَﻼﺛَﺔٌ ﻻ ﻳَﻘْﺒَﻞُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻬُﻢْ ﺻَﺮْﻓًﺎ ﻭَﻻ ﻋَﺪْﻻ : ﻋَﺎﻕٌّ ، ﻭَﻣَﻨَّﺎﻥٌ ، ﻭَﻣُﻜَﺬِّﺏٌ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ " ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻜﺒﻴﺮ
” Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir” (Riwayat Thobroni)
*16. Pecandu Khamar*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ;
ﻣَﻦْ ﺷَﺮِﺏَ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮَ ﻭَﺳَﻜِﺮَ ﻟَﻢْ ﺗُﻘْﺒَﻞْ ﻟَﻪُ ﺻَﻼﺓٌ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺻَﺒَﺎﺣًﺎ ﻭَﺇِﻥْ ﻣَﺎﺕَ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﺎﺏَ ﺗَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺎﺩَ ﻓَﺸَﺮِﺏَ ﻓَﺴَﻜِﺮَ ﻟَﻢْ ﺗُﻘْﺒَﻞْ ﻟَﻪُ ﺻَﻼﺓٌ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺻَﺒَﺎﺣًﺎ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻣَﺎﺕَ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﺎﺏَ ﺗَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺎﺩَ ﻓَﺸَﺮِﺏَ ﻓَﺴَﻜِﺮَ ﻟَﻢْ ﺗُﻘْﺒَﻞْ ﻟَﻪُ ﺻَﻼﺓٌ ﺃَﺭْﺑَﻌِﻴﻦَ ﺻَﺒَﺎﺣًﺎ ، ﻓَﺈِﻥْ ﻣَﺎﺕَ ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﺎﺏَ ﺗَﺎﺏَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺇِﻥْ ﻋَﺎﺩَ ﻛَﺎﻥَ ﺣَﻘًّﺎ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃَﻥْ ﻳَﺴْﻘِﻴَﻪُ ﻣِﻦْ ﺭَﺩَﻏَﺔِ ﺍﻟْﺨَﺒَﺎﻝِ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ . ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻭَﻣَﺎ ﺭَﺩَﻏَﺔُ ﺍﻟْﺨَﺒَﺎﻝِ ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻋُﺼَﺎﺭَﺓُ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ . ﺻﺤﺤﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﻪ
” Barangsiapa meminum khamar Allah tidak akan terima darinya shalat empat puluh hari, apabila dia taubat, maka Allah terima taubatnya, apabila dia kembali berbuat maka Allah tidak akan terima lagi shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia taubat maka Allah tidak akan terima taubatnya, dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khibal”, dikatakan kepadanya “wahai Abu Abdiraman , apa sungai khibal tersebut, dia berkata : yaitu sungai dari nanah penduduk neraka (dikeluarkan oleh Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Umar, dan dia shahih),
dan sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﻣُﺪْﻣِﻦُ ﺍﻟْﺨَﻤْﺮِ ﻛَﻌَﺎﺑِﺪِ ﻭَﺛَﻦٍ . ( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﻣﺎﺟﺔ ﻭﺣﺴﻨﻪ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ
“Pecandu khamr, jika mati maka akan menemui Allah seperti penyembah berhala (dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah dari hadits Ibnu Abbas, dan baginya ada syahid (penguat) dari hadits Abu Hurairah dikeluarkan oleh Ibnu Majah, secara keseluruhannya derajatnya hasan)
Berkata Ibnu Hiban : Serupa makna khabar ini dengan :
” Barangsiapa bertemu Allah dari pecandu khamr dengan anggapan halal meminumnya, seperti penyembah berhala, karena kesamaan keduanya dalam kekufuran."
*17. Berkata dusta dan beramal dengannya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﺪﻉ ﻗﻮﻝ ﺍﻟﺰﻭﺭ ﻭﺍﻟﻌﻤﻞ ﺑﻪ ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻠﻪ ﺣﺎﺟﺔ ﻓﻲ ﺇﻥ ﻳﺪﻉ ﻃﻌﺎﻣﻪ ﻭﺷﺮﺍﺑﻪ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada kepentingan bagi Allah seseorang meninggalkan makan dan minumnya ” (dikeluarkan oleh Bukhari)
*18. Memelihara anjing kecuali anjing yang dididik untuk pertanian atau berburu*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam ;
ﻣﻦ ﺃﻣﺴﻚ ﻛﻠﺒﺎً ﻳﻨﻘﺺ ﻣﻦ ﻋﻤﻠﻪ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻗﻴﺮﺍﻃﺎً[ ﻭ ﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻗﻴﺮﺍﻃﺎﻥ ] ﺇﻻ ﻛﻠﺐ ﺣﺮﺙ ﺃﻭ ﻛﻠﺐ ﻣﺎﺷﻴﺔ ” ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﻴﻪ
” Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebear satu qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun atau anjing penjaga ternak (mutafaq alaihi, dan riwayat kedua dari muslim)
*19. Budak yang lari dari tuannya, tanpa karena takut atau keletihan dalam pekerjaan, sampai dia kembali kepada tuannya*
*20. Istri yang durhaka sampai kembali taat terhadap suaminya.*
Berkata Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﺛﻼﺛﺔ ﻻ ﺗﻘﺒﻞ ﻟﻬﻢ ﺻﻼﺓ ﻭﻻ ﻳﺼﻌﺪ ﻟﻬﻢ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺴﻤﺎﺀ ﺣﺴﻨﺔ : ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺍﻵﺑﻖ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺟﻊ ، ﻭﺍﻟﺴﻜﺮﺍﻥ ﺣﺘﻰ ﻳﺼﺤﻮ ، ﻭﺍﻟﻤﺮﺃﺓ ﺍﻟﺴﺎﺧﻂ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺯﻭﺟﻬﺎ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺿﻰ ﻓﻬﺬﻩ ﺍﻹﻃﻼﻗﺎﺕ ﺗﺘﻨﺎﻭﻝ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﺭ .
” Tiga golongan yang sungguh tidak diterima sholatnya tidak akan naik ke langit : yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai kembali, orang mabuk sampai dia sadar dan seorang istri yang maksiat terhadap suaminya sampai suaminya ridho kepadanya (dikeluarkan oleh Ibnu Hibban, shahih)
*21. Pemimpin yang dibenci kaumnya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
ﺛﻼﺛﺔ ﻻ ﺗﺠﺎﻭﺯ ﺻﻼﺗﻬﻢ ﺁﺫﺍﻧﻬﻢ : ﺍﻟﻌﺒﺪ ﺍﻵﺑﻖ ﺣﺘﻰ ﻳﺮﺟﻊ ، ﻭﺍﻣﺮﺃﺓ ﺑﺎﺗﺖ ﻭﺯﻭﺟﻬﺎ ﻋﻠﻴﻬﺎ ﺳﺎﺧﻂ ، ﻭﺇﻣﺎﻡ ﻗﻮﻡ ﻭﻫﻢ ﻟﻪ ﻛﺎﺭﻫﻮﻥ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ
” Tiga golongan yang sholat mereka tidak sampai (diterima) hingga kupingnya; yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai dia kembali, seorang wanita yang bermalam dengan suaminya dalam keadaan (suami) murka padanya, dan seorang pemimpin yang dibenci kaumnya” (Dikeluarkan dan dihasankan oleh Tirmidzi)
Berkata imam Tirmidzi :
” Sekelompok orang dari ahli ilmu membenci seseorang untuk memimpin sebuah kaum, yang mereka benci padanya. Apabila imam itu tidak dzalim, maka sesungguhnya dosa itu atas yang membencinya. Dinukilkan dari Manshur: Kami bertanya tentang perkara imam, maka dikatakan kepada kami: Pemimpin-pemimpin yang dzalim itu sangat menyusahkan, dan adapun yang menegakkan sunnah maka sesungguhnya dosa bagi siapa yang membencinya.”
*22. Seorang muslim memboikot saudaranya muslim tanpa udzur syar’ie*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam«
ﺗﻔﺘﺢ ﺃﺑﻮﺍﺏ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻳﻮﻡ ﺍﻷﺛﻨﻴﻦ ﻭ ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ ﻓَﻴُﻐْﻔَﺮ ﻟﻜﻞ ﻋﺒﺪ ﻻ ﻳﺸﺮﻙ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺷﻴﺌﺎً ﺇﻻ ﺭﺟﻞٌ ﻛﺎﻧﺖ ﺑﻴﻨﻪ ﻭ ﺑﻴﻦ ﺃﺧﻴﻪ ﺷﺤﻨﺎﺀ . ﻗﺎﻝ : ﺍﻧﻈﺮﻭﺍ ﻫﺎﺫﻳﻦ ﺣﺘﻰ ﻳﺼﻄﻠﺤﺎ ”… ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ
” Dibukakan pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis dan diampunkan bagi setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya ada kebencian” Beliau berkata, ” perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun.” (Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah)
Wahai saudara muslim, ini adalah perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan amalan-amalan, berada di depanmu. Dan bahayanya terhadap agamamu sangat jelas, maka jauhilah perkara tersebut dan berhati-hatilah darinya dan hendaklah hatimu tetap berharap kepada sesuatu yang memberi manfaat kepadamu di dunia dan akhirat, karena setiap hati butuh kepada tarbiyah supaya suci dan terus bertambah suci hingga sampai usia lanjut sempurnalah dan baiklah ia.
Ya Allah yang membolak-balikan hati tetapkanlah hati-hati kami atas agama-Mu, dan janganlah Engkau palingkan kami meskipun hanya sekejap saja.
BATAL AMALANMU KARENA BERIKUT :
*6. Mendustakan Takdir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
لو أن اللّه عذب أهل سماواته وأهل أرضه لعذبهم وهو غير ظالم لهم، ولو رحمهم لكانت رحمته خيرًا لهم من أعمالهم، ولو كان لك مثل أحد ذهبًا أو مثل جبل أحد تنفقه في سبيل اللّه ما قبل منك حتى تؤمن بالقدر فتعلم أن ما أصابك لم يكن ليخطئك، وما أخطأك لم يكن ليصيبك، وإنك إن مت على غير هذا دخلت النار
“Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikitpun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaab mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, hadits ini shahih)
*7. Meninggalkan shalat Ashr*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
من فاتته صلاة العصر فكأنما وتر أهله وماله
“Orang yang meluputkan dari shalat ashar maka seolah-olah dia kehilangan keluarga dan hartanya (yakni tinggal sendirian tanpa harta dan keluarga”, (mutafaq ‘alaihi),
Dan juga sabda beliau ;
من ترك صلاة العصر فقد حبط عمله رواه البخاري.
“Barangsiapa meninggalkan shalat ashr maka sungguh gugurlah amalannya” (Bukhari dari hadits Buraidah)
*8. At Ta’ly atas Allah Subhanahu wa Ta’ala.*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
أن رجلا قال : والله لا يغفر الله لفلان ، وأن الله تعالى قال : من ذا الذي يتألى علي أني لا أغفر لفلان ، فإني قد غفرت لفلان وأحبطت عملك " . رواه مسلم
” Sesungguhnya seseorang yang berkata, Allah tidak akan mengampuni terhadap si fulan, maka Allah berkata, Barangsiapa beranggapan atas-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, maka sungguh Aku telah mengampuni si fulan, dan engkau telah menggugurkan amalanmu, atau sebagaimana beliau katakan(Riwayat Muslim dari hadtis Jundub bin Abdullah Radhiyallu anhu)
At Ta’ly atas Allah yaitu : berkata tentang Allah tanpa ilmu, menyepelekan luasnya rahmat Allah dan bersumpah bahwa Allah tidak akan mengampuni terhadap seseorang.
*9. Menyelisihi Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam baik ucapan maupun amalan*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
” Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian angkat suara-suaramu diatas suara Nabi dan jangan kalian mengeraskan suara kepadanya layaknya seorang diantara kalian terhadap yang lainnya, sehingga akan gugurlah amalan-amalan kalian dalam keadaan kalian tidak menyadari” (Al Hujurot : 2).
Dan firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
” Hai orang-orang beriman taatlah Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian gugurkan amalan-amalan kalian(Muhammad: 33)
*10. Berbuat bid’ah dalam agama*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
(مَنْ عَمِلَ عَمَلاً ليسَ عليه أمرُنا هذا فهو رَدٌّ)
” Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih)
*11. Melanggar Ketentuan-ketentuan Allah di waktu sepi*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا ، فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا . قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا ، أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ . قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
”Sungguh aku mengetahui sebuah kaum dari umatku, mereka datang pada hari kiamat dengan kebaikan semisal gunung putih, kemudian Allah jadikan seperti halnya debu yang berterbangan”, berkata Tsauban, ” Wahai Rasulullah, sifatkanlah tentang keadaan mereka kepada kami, dan supaya kami tidak termasuk dari mereka, dan sedang kami da;a, keadaan tidak memengetahui”, Beliau bersabda “Adapun mereka itu dari saudara kalian seagama, dan dari bangsa kalian, mereka mengambil bagian dari waktu malam sebagaimana juga kalian mengambilnya, akan tetapi mereka itu adalah sebuah kaum yang jika melewati larangan Allah mereka melanggarnya (Dikeluarkan oleh ibnu MAjah dari hadits Tsauban dan dishahihkan oleh al Mundziri dan Al Baushiri)
*12. Gembira dan Bahagia dengan terbunuhnya seorang mukmin*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا فَاعْتَبَطَ بِقَتْلِهِ لَمْ يَقْبَلْ اللَّهُ مِنْهُ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا
” Barangsiapa membunuh seorang mukmin dan berharap akan terbunuhnya maka Allah tidak akan menerima darinya penolakan (adzab) ataupun penebusan. (dikelurkan oleh Abu Dawud dari hadits Ubadah bin shamit, hadits ini shahih).
*13. Menetap di negeri-negeri kafir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
لا يقبل الله عز و جل من مشرك بعدما أسلم عملاً أو يفارق المشركين الى المسلمين” رواه أحمد و النسائي
” Allah Azza wajalla tidak akan menerima amalan dari seorang musyrik yang masuk Islam sampai memisahkan musyrikin kepada muslimin” (Dikelurkan oleh Nasai dan Ahmad dari Hadits Mu’awiya bin Hayidah radhiyallahu ‘anhu dengan sanad hasan)
*14 Mendatangi dukun dan tukang ramal*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
من أتى عرّافاً فسأله عن شيء لن تقبل له صلاة أربعين يوما” رواه مسلم
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari (dikeluarkan oleh Muslim)
dan sabdanya
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh telah kafir kepada yang diturukan kepada Muhammad (Al Qur’an), (dikelurkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad, dari hadits Abu Hurairah, sahih)
*15. Durhaka kepada kedua orang tua*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثَلاثَةٌ لا يَقْبَلُ اللَّهُ لَهُمْ صَرْفًا وَلا عَدْلا : عَاقٌّ ، وَمَنَّانٌ ، وَمُكَذِّبٌ بِالْقَدَرِ " رواه الطبراني في الكبير
” Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir” (Riwayat Thobroni)
*16. Pecandu Khamar*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ وَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا وَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنْ عَادَ فَشَرِبَ فَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنْ عَادَ فَشَرِبَ فَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَإِنْ عَادَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ رَدَغَةِ الْخَبَالِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا رَدَغَةُ الْخَبَالِ ؟ قَالَ : عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ . صححه الألباني في صحيح ابن ماجه
” Barangsiapa meminum khamar Allah tidak akan terima darinya shalat empat puluh hari, apabila dia taubat, maka Allah terima taubatnya, apabila dia kembali berbuat maka Allah tidak akan terima lagi shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia taubat maka Allah tidak akan terima taubatnya, dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khibal”, dikatakan kepadanya “wahai Abu Abdiraman , apa sungai khibal tersebut, dia berkata : yaitu sungai dari nanah penduduk neraka (dikeluarkan oleh Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Umar, dan dia shahih),
dan sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مُدْمِنُ الْخَمْرِ كَعَابِدِ وَثَنٍ . (رواه ابن ماجة وحسنه الألباني
“Pecandu khamr, jika mati maka akan menemui Allah seperti penyembah berhala (dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah dari hadits Ibnu Abbas, dan baginya ada syahid (penguat) dari hadits Abu Hurairah dikeluarkan oleh Ibnu Majah, secara keseluruhannya derajatnya hasan)
Berkata Ibnu Hiban : Serupa makna khabar ini dengan
” Barangsiapa bertemu Allah dari pecandu khamr dengan anggapan halal meminumnya, seperti penyembah berhala, karena kesamaan keduanya dalam kekufuran.
*17. Berkata dusta dan beramal dengannya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في إن يدع طعامه وشرابه
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada kepentingan bagi Allah seseorang meninggalkan makan dan minumnya ” (dikeluarkan oleh Bukhari)
*18. Memelihara anjing kecuali anjing yang dididik untuk pertanian atau berburu*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
من أمسك كلباً ينقص من عمله كل يوم قيراطاً[و في رواية قيراطان] إلا كلب حرث أو كلب ماشية” متفق عليه
” Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebear satu qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun atau anjing penjaga ternak (mutafaq alaihi, dan riwayat kedua dari muslim)
*19. Budak yang lari dari tuannya, tanpa karena takut atau keletihan dalam pekerjaan, sampai dia kembali kepada tuannya*
*20. Istri yang durhaka sampai kembali taat terhadap suaminya.*
Berkata Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثلاثة لا تقبل لهم صلاة ولا يصعد لهم إلى السماء حسنة : العبد الآبق حتى يرجع ، والسكران حتى يصحو ، والمرأة الساخط عليها زوجها حتى يرضى فهذه الإطلاقات تتناول الليل والنهار .
” Tiga golongan yang sungguh tidak diterima sholatnya tidak akan naik ke langit : yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai kembali, orang mabuk sampai dia sadar dan seorang istri yang maksiat terhadap suaminya sampai suaminya ridho kepadanya (dikeluarkan oleh Ibnu Hibban, shahih)
*21. Pemimpin yang dibenci kaumnya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم : العبد الآبق حتى يرجع ، وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط ، وإمام قوم وهم له كارهون رواه الترمذي
” Tiga golongan yang sholat mereka tidak sampai (diterima) hingga kupingnya; yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai dia kembali, seorang wanita yang bermalam dengan suaminya dalam keadaan (suami) murka padanya, dan seorang pemimpin yang dibenci kaumnya” (Dikeluarkan dan dihasankan oleh Tirmidzi)
Berkata Tirmidzi : ” Sekelompok orang dari ahli ilmu membenci seseorang untuk memimpin sebuah kaum, yang mereka benci padanya. Apabila imam itu tidak dzalim, maka sesungguhnya dosa itu atas yang membencinya. Dinukilkan dari Manshur: Kami bertanya tentang perkara imam, maka dikatakan kepada kami: Pemimpin-pemimpin yang dzalim itu sangat menyusahkan, dan adapun yang menegakkan sunnah maka sesungguhnya dosa bagi siapa yang membencinya.”
*22. Seorang muslim memboikot saudaranya muslim tanpa udzur syar’ie*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
تفتح أبواب الجنة يوم الأثنين و الخميس فَيُغْفَر لكل عبد لا يشرك بالله شيئاً إلا رجلٌ كانت بينه و بين أخيه شحناء. قال: انظروا هاذين حتى يصطلحا…” رواه مسلم
” Dibukakan pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis dan diampunkan bagi setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya ada kebencian” Beliau berkata, ” perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun.” (Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah)
Wahai saudara seislam, ini adalah perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan amalan-amalan, berada di depanmu. Dan bahayanya terhadap agamamu sangat jelas, maka jauhilah perkara tersebut dan berhati-hatilah darinya dan hendaklah hatimu tetap berharap kepada sesuatu yang memberi manfaat kepadamu di dunia dan akhirat, karena setiap hati butuh kepada tarbiyah supaya suci dan terus bertambah suci hingga sampai usia lanjut sempurnalah dan baiklah ia.
Ya Allah yang membolak-balikan hati tetapkanlah hati-hati kami atas agama-Mu, dan janganlah Engkau palingkan kami meskipun hanya sekejap saja.
Semoga bermanfaat
ودكم ابو الحسن
*6. Mendustakan Takdir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
لو أن اللّه عذب أهل سماواته وأهل أرضه لعذبهم وهو غير ظالم لهم، ولو رحمهم لكانت رحمته خيرًا لهم من أعمالهم، ولو كان لك مثل أحد ذهبًا أو مثل جبل أحد تنفقه في سبيل اللّه ما قبل منك حتى تؤمن بالقدر فتعلم أن ما أصابك لم يكن ليخطئك، وما أخطأك لم يكن ليصيبك، وإنك إن مت على غير هذا دخلت النار
“Kalau seandainya Allah mengadzab penduduk langit dan bumi niscaya dia akan mengadzabnya sedang Dia tidak sedikitpun berbuat dzalim terhadap mereka, dan seandainya Dia merahmati mereka niscaya rahmat-Nya lebih baik dari amalan-amalan mereka. Seandainya seseorang menginfaqkan emas di jalan Allah sebesar Gunung Uhud, tidaklah Allah akan menerima infaq tersebut darimu sampai engkau beriman dengan takdir, dan ketahuilah bahwa apa yang (ditakdirkan) menimpamu tidak akan menyelisihimu, sedang apa yang (ditakdirkan) tidak menimpamu maka tida akan menimpamu, kalau seandainya engkau mati dalam keadaab mengimanai selalin ini (tidak beriman dengan takdir), niscaya engkau masuk neraka (Dikeluarkan oleh Abu Dawud dan Ibnu Majah dan Ahmad, hadits ini shahih)
*7. Meninggalkan shalat Ashr*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
من فاتته صلاة العصر فكأنما وتر أهله وماله
“Orang yang meluputkan dari shalat ashar maka seolah-olah dia kehilangan keluarga dan hartanya (yakni tinggal sendirian tanpa harta dan keluarga”, (mutafaq ‘alaihi),
Dan juga sabda beliau ;
من ترك صلاة العصر فقد حبط عمله رواه البخاري.
“Barangsiapa meninggalkan shalat ashr maka sungguh gugurlah amalannya” (Bukhari dari hadits Buraidah)
*8. At Ta’ly atas Allah Subhanahu wa Ta’ala.*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
أن رجلا قال : والله لا يغفر الله لفلان ، وأن الله تعالى قال : من ذا الذي يتألى علي أني لا أغفر لفلان ، فإني قد غفرت لفلان وأحبطت عملك " . رواه مسلم
” Sesungguhnya seseorang yang berkata, Allah tidak akan mengampuni terhadap si fulan, maka Allah berkata, Barangsiapa beranggapan atas-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, maka sungguh Aku telah mengampuni si fulan, dan engkau telah menggugurkan amalanmu, atau sebagaimana beliau katakan(Riwayat Muslim dari hadtis Jundub bin Abdullah Radhiyallu anhu)
At Ta’ly atas Allah yaitu : berkata tentang Allah tanpa ilmu, menyepelekan luasnya rahmat Allah dan bersumpah bahwa Allah tidak akan mengampuni terhadap seseorang.
*9. Menyelisihi Rasul shalallahu ‘alaihi wasallam baik ucapan maupun amalan*
Berdasarkan firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ أَنْ تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تَشْعُرُونَ
” Hai orang-orang yang beriman janganlah kalian angkat suara-suaramu diatas suara Nabi dan jangan kalian mengeraskan suara kepadanya layaknya seorang diantara kalian terhadap yang lainnya, sehingga akan gugurlah amalan-amalan kalian dalam keadaan kalian tidak menyadari” (Al Hujurot : 2).
Dan firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوا أَعْمَالَكُمْ
” Hai orang-orang beriman taatlah Allah dan Rasul-Nya dan jangan kalian gugurkan amalan-amalan kalian(Muhammad: 33)
*10. Berbuat bid’ah dalam agama*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
(مَنْ عَمِلَ عَمَلاً ليسَ عليه أمرُنا هذا فهو رَدٌّ)
” Barang siapa membuat perkara baru dalam urusan kami ini, sesuatu yang tidak ada petunjuk agama padanya, maka itu tertolak (Mutafaq ‘alaih)
*11. Melanggar Ketentuan-ketentuan Allah di waktu sepi*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتٍ أَمْثَالِ جِبَالِ تِهَامَةَ بِيضًا ، فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا . قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ صِفْهُمْ لَنَا جَلِّهِمْ لَنَا ، أَنْ لَا نَكُونَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ . قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ ، وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوهَا
”Sungguh aku mengetahui sebuah kaum dari umatku, mereka datang pada hari kiamat dengan kebaikan semisal gunung putih, kemudian Allah jadikan seperti halnya debu yang berterbangan”, berkata Tsauban, ” Wahai Rasulullah, sifatkanlah tentang keadaan mereka kepada kami, dan supaya kami tidak termasuk dari mereka, dan sedang kami da;a, keadaan tidak memengetahui”, Beliau bersabda “Adapun mereka itu dari saudara kalian seagama, dan dari bangsa kalian, mereka mengambil bagian dari waktu malam sebagaimana juga kalian mengambilnya, akan tetapi mereka itu adalah sebuah kaum yang jika melewati larangan Allah mereka melanggarnya (Dikeluarkan oleh ibnu MAjah dari hadits Tsauban dan dishahihkan oleh al Mundziri dan Al Baushiri)
*12. Gembira dan Bahagia dengan terbunuhnya seorang mukmin*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مَنْ قَتَلَ مُؤْمِنًا فَاعْتَبَطَ بِقَتْلِهِ لَمْ يَقْبَلْ اللَّهُ مِنْهُ صَرْفًا وَلَا عَدْلًا
” Barangsiapa membunuh seorang mukmin dan berharap akan terbunuhnya maka Allah tidak akan menerima darinya penolakan (adzab) ataupun penebusan. (dikelurkan oleh Abu Dawud dari hadits Ubadah bin shamit, hadits ini shahih).
*13. Menetap di negeri-negeri kafir*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
لا يقبل الله عز و جل من مشرك بعدما أسلم عملاً أو يفارق المشركين الى المسلمين” رواه أحمد و النسائي
” Allah Azza wajalla tidak akan menerima amalan dari seorang musyrik yang masuk Islam sampai memisahkan musyrikin kepada muslimin” (Dikelurkan oleh Nasai dan Ahmad dari Hadits Mu’awiya bin Hayidah radhiyallahu ‘anhu dengan sanad hasan)
*14 Mendatangi dukun dan tukang ramal*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam :
من أتى عرّافاً فسأله عن شيء لن تقبل له صلاة أربعين يوما” رواه مسلم
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal kemudian menanyakan tentang sesuatu, maka tidak diterima darinya shalat selama 40 hari (dikeluarkan oleh Muslim)
dan sabdanya
مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صلى الله عليه وسلم
” Barangsiapa mendatangi tukang ramal atau dukun kemudian membenarkan apa yang dikatakan maka sungguh telah kafir kepada yang diturukan kepada Muhammad (Al Qur’an), (dikelurkan oleh Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad, dari hadits Abu Hurairah, sahih)
*15. Durhaka kepada kedua orang tua*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثَلاثَةٌ لا يَقْبَلُ اللَّهُ لَهُمْ صَرْفًا وَلا عَدْلا : عَاقٌّ ، وَمَنَّانٌ ، وَمُكَذِّبٌ بِالْقَدَرِ " رواه الطبراني في الكبير
” Tiga golongan yang Allah tidak akan terima dari mereka penolakan atau penebusan yaitu orang yang durhaka kepada kedua orang tua, pengungkit pemberian, dan pendusta takdir” (Riwayat Thobroni)
*16. Pecandu Khamar*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ وَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا وَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنْ عَادَ فَشَرِبَ فَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنْ عَادَ فَشَرِبَ فَسَكِرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا ، فَإِنْ مَاتَ دَخَلَ النَّارَ ، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ ، وَإِنْ عَادَ كَانَ حَقًّا عَلَى اللَّهِ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ رَدَغَةِ الْخَبَالِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ . قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَمَا رَدَغَةُ الْخَبَالِ ؟ قَالَ : عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ . صححه الألباني في صحيح ابن ماجه
” Barangsiapa meminum khamar Allah tidak akan terima darinya shalat empat puluh hari, apabila dia taubat, maka Allah terima taubatnya, apabila dia kembali berbuat maka Allah tidak akan terima lagi shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia taubat maka Allah tidak akan terima taubatnya, dan Allah akan memberinya minum dari sungai Khibal”, dikatakan kepadanya “wahai Abu Abdiraman , apa sungai khibal tersebut, dia berkata : yaitu sungai dari nanah penduduk neraka (dikeluarkan oleh Tirmidzi dari hadits Abdullah bin Umar, dan dia shahih),
dan sabda Beliau Shalallahu Alaihi Wa Sallam
مُدْمِنُ الْخَمْرِ كَعَابِدِ وَثَنٍ . (رواه ابن ماجة وحسنه الألباني
“Pecandu khamr, jika mati maka akan menemui Allah seperti penyembah berhala (dikeluarkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah dari hadits Ibnu Abbas, dan baginya ada syahid (penguat) dari hadits Abu Hurairah dikeluarkan oleh Ibnu Majah, secara keseluruhannya derajatnya hasan)
Berkata Ibnu Hiban : Serupa makna khabar ini dengan
” Barangsiapa bertemu Allah dari pecandu khamr dengan anggapan halal meminumnya, seperti penyembah berhala, karena kesamaan keduanya dalam kekufuran.
*17. Berkata dusta dan beramal dengannya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في إن يدع طعامه وشرابه
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya maka tidak ada kepentingan bagi Allah seseorang meninggalkan makan dan minumnya ” (dikeluarkan oleh Bukhari)
*18. Memelihara anjing kecuali anjing yang dididik untuk pertanian atau berburu*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
من أمسك كلباً ينقص من عمله كل يوم قيراطاً[و في رواية قيراطان] إلا كلب حرث أو كلب ماشية” متفق عليه
” Barangsiapa memelihara anjing, maka akan berkurang amalannya setiap hari sebear satu qiroth (dalam riwayat lain dua qiroth), kecuali anjing untuk menjaga kebun atau anjing penjaga ternak (mutafaq alaihi, dan riwayat kedua dari muslim)
*19. Budak yang lari dari tuannya, tanpa karena takut atau keletihan dalam pekerjaan, sampai dia kembali kepada tuannya*
*20. Istri yang durhaka sampai kembali taat terhadap suaminya.*
Berkata Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثلاثة لا تقبل لهم صلاة ولا يصعد لهم إلى السماء حسنة : العبد الآبق حتى يرجع ، والسكران حتى يصحو ، والمرأة الساخط عليها زوجها حتى يرضى فهذه الإطلاقات تتناول الليل والنهار .
” Tiga golongan yang sungguh tidak diterima sholatnya tidak akan naik ke langit : yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai kembali, orang mabuk sampai dia sadar dan seorang istri yang maksiat terhadap suaminya sampai suaminya ridho kepadanya (dikeluarkan oleh Ibnu Hibban, shahih)
*21. Pemimpin yang dibenci kaumnya*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
ثلاثة لا تجاوز صلاتهم آذانهم : العبد الآبق حتى يرجع ، وامرأة باتت وزوجها عليها ساخط ، وإمام قوم وهم له كارهون رواه الترمذي
” Tiga golongan yang sholat mereka tidak sampai (diterima) hingga kupingnya; yaitu seorang budak yang lari dari tuannya sampai dia kembali, seorang wanita yang bermalam dengan suaminya dalam keadaan (suami) murka padanya, dan seorang pemimpin yang dibenci kaumnya” (Dikeluarkan dan dihasankan oleh Tirmidzi)
Berkata Tirmidzi : ” Sekelompok orang dari ahli ilmu membenci seseorang untuk memimpin sebuah kaum, yang mereka benci padanya. Apabila imam itu tidak dzalim, maka sesungguhnya dosa itu atas yang membencinya. Dinukilkan dari Manshur: Kami bertanya tentang perkara imam, maka dikatakan kepada kami: Pemimpin-pemimpin yang dzalim itu sangat menyusahkan, dan adapun yang menegakkan sunnah maka sesungguhnya dosa bagi siapa yang membencinya.”
*22. Seorang muslim memboikot saudaranya muslim tanpa udzur syar’ie*
Berdasarkan sabda Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam
تفتح أبواب الجنة يوم الأثنين و الخميس فَيُغْفَر لكل عبد لا يشرك بالله شيئاً إلا رجلٌ كانت بينه و بين أخيه شحناء. قال: انظروا هاذين حتى يصطلحا…” رواه مسلم
” Dibukakan pintu-pintu surga pada hari Senin dan Kamis dan diampunkan bagi setiap hamba yang tidak mensekutukan Allah dengan sesuatupun kecuali seseorang yang antara dia dan saudaranya ada kebencian” Beliau berkata, ” perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun, perhatikanlah keduanya oleh kalian sampai mereka kembali rukun.” (Dikeluarkan oleh Muslim dari hadits Abu Hurairah)
Wahai saudara seislam, ini adalah perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan amalan-amalan, berada di depanmu. Dan bahayanya terhadap agamamu sangat jelas, maka jauhilah perkara tersebut dan berhati-hatilah darinya dan hendaklah hatimu tetap berharap kepada sesuatu yang memberi manfaat kepadamu di dunia dan akhirat, karena setiap hati butuh kepada tarbiyah supaya suci dan terus bertambah suci hingga sampai usia lanjut sempurnalah dan baiklah ia.
Ya Allah yang membolak-balikan hati tetapkanlah hati-hati kami atas agama-Mu, dan janganlah Engkau palingkan kami meskipun hanya sekejap saja.
Semoga bermanfaat
ودكم ابو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar