



*THE CAUTION*



المعصية الى الغافل اسرع من انحدار الصخرة الى المكان السافل .
(التذكرة : ٣٦)
"Maksiyat itu mendatangi orang lalai lebih cepat daripada jatuhnya batu léreng ke tempat rendah"


كل العافية في : الذكر والطاعة .
وكل البلاء في : الغفلة والمخالفة .
وكل الشفاء في : الانابة والتوبة .
(التذكرة : ٥٣)
"Setiap keselamatan itu terdapat pada dzikir dan ketaatan, Setiap malapetaka itu terdapat pada kelalaian dan menyelisihi (petunjuk), Setiap kesembuhan itu terdapat pada kembali kepada Allah dan bertaubat"


لا أضر على العبد من أمرين : غفلته عن ذكر الله, ومخالفته لأمر الله .
(التذكرة : ١٠٢)
"Ada dua perkara yang tidak membahayakan seorang hamba ; dzikirnya kepada Allah tidak membahakannya dari kelalaian, ketaatannya kepada Allah dari menyelisihiNya"

والمعصية توجب الخسران، الغفلة تغلق أبواب الجنة، والمعصية تفتح أبواب النار . (التذكرة : ١٠٣)
"Kemaksiyatan itu menyebabkan kerugian, kelalaian itu menutup pintu surga, dan kemaksiyatan itu membuka pintu neraka"

Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata :
فالغفلة عن الله والدار الآخرة تسد باب الخير الذي هو : الذكر واليقظة.
والشهوة تفتح باب الشر والسهو والخوف . [مجموع الفتاوى (٥٩٧/١٠)]
"Kelalaian dati lengingat Allah dan kehidupan akhirat bisa menutup pintu kebaikan, yaitu ; dzikir dan bangkit. Dan Syahwat itu bisa membuka pintu keburukan, kelalaian dan ketakutan"
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata :
كل من عبد شيئا غير الله فإنما يعبد الشيطان . [مجموع الفتاوى (٥٩٣/١٠)]
"Setiap orang yang menyembah kepada selain Allah sebenarnya menyembah setan"
Seperti menyembah ;
- patung gundul botak plontos
- arca batu tuli bisu
- dewa dan batarakala
- arwah mayat dan roh gentayangan
- para tokoh ruwaibidhoh dan bodoh
- dan lainnya.
Syaikhul Islam ibnu Taimiyah berkata :
فمن فعل ما أمره الله به فعرضت له فتنة من غير اختياره فإن الله يعينه عليها بخلاف من تعرض لها.
[مجموع الفتاوى (٥٧٨/١٠)]
"Barangsiapa yang melaksanakan apa yang Allah perintahkan lalu dia ditimpa suatu fitnah yang tanpa dia usahakan, maka sungguh Allah akan menolongnya untuk mengatasinya...."
ــــــ ❉ ❉ ❉ ❉ ❉ ــــــ

عجبت ممن يحزن على نقصان ماله ! ولا يحزن على فناء عمره ! .
[ذم الدنيا لابن أبي الدنيا (١١٤)]
"Aku heran dengan orang yang begitu sedih berkurang hartanya, Dan tidak bersedih dengan berkurang usianya"

عجبت ممن الدنيا مولية عنه، والآخرة مقبلة إليه. يشتغل بالمدبرة ! ويعرض عن المقبلة !.
[ذم الدنيا لابن أبي الدنيا (١١٤)]
"Aku terheran-heran dengan orang yang selalu melayani dunia padahal dunia meninggalkannya, dan berpaling dari akhirat padahal akhirat akan menghadangnya"

الذكر ذكران: ذكر الله باللسان حسن، وأفضل من ذلك أن يذكر الله العبد عند المعصية فيمسك عنها.
[الورع لابن أبي الدنيا (٥٨)]
"Dzikir itu ada dua : dzikir kepada ALLAH dengan lisan dan hal itu bagus, dan lebih bagus lagi seorang hamba mengingat Alllah tatkala mau bermaksiyat sehingga dia urungkan niyatnya"

في هذا والله رزقكم، ولكنكم تحرمونه بخطاياكم وذنوبكم .
[المطر والرعد والبرق لابن أبي الدنيا (٩١)]
"Pada ini (awan) demi Allah, terdapat rejekimu, akan tetapi kalian mengharamkannya dengan kesalahan2 dan dosa-dosa"
Sulaiman bin Abdul Malik berkata kepada Abu Hazem ;
ما لنا نكره الموت ؟

[المجالسة وجواهر العلم (271)]
"Mengapa kita benci sekali mati ?
Lalu beliau menjawab : 'karena kalian terlalu memakmurkan/ memperbagusi dunia tetapi menghancurkan akhirat"


رأى إياس بن قتادة شعرة بيضاء في لحيته ، فقال : أرى الموت يطلبني ! .
[بهجة المجالس (٢١٩)]
Iyyas ibnu Qotadah melihat sehelai rambut yang telah memutih di jenggotnya, kemudian dia berkata : *"aku melihat kematian sedang mengejarku"*
🌺 *KENAPA MUSTI BALASAN DUNIA ??!!*
Fenomena yang kita dapati saat ini, tampak telah munculnya tanda-tanda dekatnya hari kiamat. Diangkatnya ilmu, yaitu semakin sedikitnya jumlah ulama'. Semakin sedikitnya jumlah penuntut ilmu syar'i. Sehingga ketidaktahuan ajaran agamanya yang sangat pokok dan mendasar begitu menyebar. Banyak menyebar fitnah syubhat dan syahwat. Banyak manusia kering dari amal.
Betapa banyak pula yang beramal shalih namun kering dari merajuk ridho’ Allah Ta’ala. Kering dari keikhlasan. Dominasi orientasi materi duniawi.
Hari ini seakan-akan surga dan ridho’ Allah serasa tak cukup lagi untuk menyemangati manusia beramal shalih.
Betapa banyak manusia kerdil pada hari ini menilai keberhasilan sebuah amal shalih, diukur dengan seberapa banyak dan seberapa cepat balasan dunia yang diperoleh. Seberapa banyak pujian-pujian dan sanjungan manusia yang dialamatkan kepadanya.
Demikianlah ujian keikhlasan yang teramat berat. Betapa sukarnya orang-orang seperti kita untuk ikhlas ketika mata-mata menatap, wajah-wajah takjub dan pujian datang bertubi-tubi. Dia mengira tatkala hal-hal di atas dia dapatkan berarti dia telah lulus dengan ridho’ Allah Ta’ala!!!
Sungguh tidaklah demikian sobat...Selama kita masih hidup di dunia, tak pernah ada manusia yang bisa memastikan bahwa amal shalihnya diridhoi dan diterima oleh Allah Ta’ala.
Oleh karena itu hati seorang mukmin harus senantiasa berada dalam kondisi harap sekaligus cemas soal itu. Di dunia kita hanya dapat meraba-raba tanda. Tapi jangan salah kiranya menentukan tanda.
Sebagian orang mengira, bahwa orang yang sholih adalah orang yang hidupnya bergelimang harta karena dia dekat dengan Allah dan do'anya selalu terkabul.
Sebagian orang menyangka, dengan berinfaq akan menjadikan jumlah hartanya berlipat. Karena 1 akan menjadi 100, 100 akan berlipat 700. Sehingga kalau hartanya tidak berlipat dia hentikan infaq. Dan seterusnya.
Sebagian orang menilai, keberkahan ilmu seseorang dari hasil mondoknya adalah dinilai dengan banyaknya jama'ah yang hadir. Atau kemampuan dia menyembuhkan penyakit ghaib. Kemampuan dia memiliki karomah dan kelebihan2 khusus. Mampu membuat rajah atu wifiq penolak bala bencana. Kalau tidak demikian ilmunya kurang berkah. Ini anggapan keliru.
Banyak orang beranggapan bahwa mubalig /dai / ustadz yang hebat adalah yang ceramahnya lucu, audiencenya membludak, yang selalu tampil di TV-TV. Sehingga dialah yang menjadi patokan. Yang selalu terekspose ke ranah publik. Nah, inilah kadang2 yang jadi ukuran dan tauladan.
Sebagian orang meyakini, orang yang sukses adalah orang yang secara ekonomi melimpah. Kaya raya banyak harta. Jika dia rajin ke masjid, rajin sholat berjama'ah tapi tetap saja miskin dianggap tidak sukses. Sehingga banyak manusia melakukan sholat dhuha karena dorongan semata2 agar kaya.
Sebagian orang misalnya mengira, tanda kekhusyu’annya shalat adalah keberhasilan untuk bersendu-sendu dan menangis syahdu saat berdiri, ruku’ dan sujud. Namun itu adalah sebuah sangkaan keliru, karena tanda kekhusyu’an dan keberhasilan shalat seseorang adalah shalatnya dapat mencegahnya dari perbuatan keji dan mungkar. Sebagaimana dituturkan oleh Ibnu Rajab, bahwa diantara indikasi diterimanya amal adalah ketika satu ketaatan menuntunnya kepada ketaatan yang lebih baik lagi.
Sebagaimana pula diantara tanda taubat nasuha adalah taubat yang mengiringinya untuk berbuat baik setelah ia melakukan dosa-dosa. Bukan semata-mata pujian manusia setelah sebelumnya manusia mencela dosa-dosanya...
Nabi bersabda ;
ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﻳﻘﺒﻞ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﻤﻞ ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻟﻪ ﺧﺎﻟﺼﺎً ﻭﺍﺑﺘﻐﻰ ﺑﻪ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ "
( ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ) .
"Sesungguhnya Allah tidak menerima suatu amal kecuali yang ikhlas untuk mengharapkan wajah Allah semata2"
Abdullah ibnu Mas'ud ﺭﺿﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ berkata :
" ﻻ ﻳﻨﻔﻊ ﻗﻮﻝ ﻭﻋﻤﻞ ﺇﻻ ﺑﻨﻴﺔ ، ﻭﻻ ﻳﻨﻔﻊ ﻗﻮﻝ ﻭﻋﻤﻞ ﻭﻧﻴﺔ ﺇﻻ ﺑﻤﺎ ﻭﺍﻓﻖ ﺍﻟﺴﻨﺔ" .
"Tidak bermanfaat suatu amalan atau perbuatan kecuali dengan niyat (ikhlas), dan tidak bermanfaat pula suatu perkataan atau perbuatan yang ikhlas kecuali dengan mencocoki sunnah"
(Jami'ul ulum walhikam, syarah Hadits pertama 'innamal a'mu binniyat')
Sebagaimana Umar bin Khotob ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ mengajarkan di dalam doanya :
'ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻞ ﻋﻤﻠﻲ ﻛﻠﻪ ﺻﺎﻟﺤﺎ
ﻭﺍﺟﻌﻠﻪ ﻟﻮﺟﻬﻚ ﺧﺎﻟﺼﺎ
ﻭﻻ ﺗﺠﻌﻞ ﻷﺣﺪ ﻓﻴﻪ ﺷﻴﺌﺎ'
"Ya Allah jadikanlah semua amalanku sebagai amalan yang sholih, dan ikhlas semata² hanya mengharap wajahMu, dan jangan jadikan kepada selainMu sedikitpun"
(ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﺍﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ : ﺍﻟﻌﻘﻴﺪﺓ)
Semoga bermanfaat.
Wallahul musta’aan
Bontang. Senior School Office, 19 April 2017 (pilgub DKI)
ودكم أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar