
✍ Nasehat kehidupan dunia.
✍ Al-Jurjaniy berkata :
ﺍﻻﻋﺘﺒﺎﺭ : ﺃﻥ ﻳﺮﻯ ﺍﻟﺪّﻧﻴﺎ ﻟﻠﻔﻨﺎﺀ . ﻭﺍﻟﻌﺎﻣﻠﻴﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﻟﻠﻤﻮﺕ . ﻭﻋﻤﺮﺍﻧﻬﺎ ﻟﻠﺨﺮﺍﺏ . (ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﺘﻌﺮﻳﻔﺎﺕ : 30 ) .
"Pelajaran adalah : memandang bahwa dunia ini fana (tidak abadi), orang yang beramal padanya menuju kematian, orang yang memakmurkan di dalamnya untuk kehancuran"
✍ Abdullah bin Mas'ud berkata :
« ﺍﻟﺸّﻘﻲّ ﻣﻦ ﺷﻘﻲ ﻓﻲ ﺑﻄﻦ ﺃﻣّﻪ ، ﻭﺍﻟﺴّﻌﻴﺪ ﻣﻦ ﻭﻋﻆ ﺑﻐﻴﺮﻩ » (ﻣﺴﻠﻢ :2645 ) ﺟﺰﺀ ﻣﻦ ﺣﺪﻳﺚ ﻃﻮﻳﻞ
"Orang yang celaka adalah orang yang celaka di perut ibunya, orang yang bahagia adalah orang yang mendapatkan pelajaran dari orang lain"
✍ Amirul Mukminin Umar bin Abdul 'Aziz berkata :
ﺃﻧّﻪ ﺑﻜﻰ ﻳﻮﻣﺎ ﺑﻴﻦ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻓﺴﺌﻞ ﻋﻦ ﺫﻟﻚ ﻓﻘﺎﻝ : ﻓﻜّﺮﺕ ﻓﻲ ﺍﻟﺪّﻧﻴﺎ ﻭﻟﺬّﺍﺗﻬﺎ ﻭﺷﻬﻮﺍﺗﻬﺎ ﻓﺎﻋﺘﺒﺮﺕ ﻣﻨﻬﺎ ﺑﻬﺎ ، ﻣﺎ ﺗﻜﺎﺩ ﺷﻬﻮﺍﺗﻬﺎ ﺗﻨﻘﻀﻲ ﺣﺘّﻰ ﺗﻜﺪّﺭﻫﺎ ﻣﺮﺍﺭﺗﻬﺎ ، ﻭﻟﺌﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻓﻴﻬﺎ ﻋﺒﺮﺓ ﻟﻤﻦ ﺍﻋﺘﺒﺮ ، ﺇﻥّ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﻮﺍﻋﻆ ﻟﻤﻦ ﺍﺩّﻛﺮ . (ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ : ﻣﺞ 1 ، ﺝ 4 ، ﺹ 439 ) .
"Bahwasanya dia suatu hari menangis di antara para sahabatnya. Lalu ditanya mengapa demikian ? Saya menjawab : 'aku memikirkan tentang dunia beserta kelezatannya dan syahwat kesenangannya, lalu akupun mendapatkan pelajaran darinya. Hampir-hampir semua kelezatannya ternyata habis dan yang tinggal hanyalah kepahitannya. Padanya ada pelajaran bagi orang yang mampu memetik pelajarannya"
✍ Imam Hasan alBashri berkata :
« ﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻛﻼﻣﻪ ﺣﻜﻤﺔ ﻓﻬﻮ ﻟﻐﻮ ، ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﺳﻜﻮﺗﻪ ﺗﻔﻜّﺮﺍ ﻓﻬﻮ ﺳﻬﻮ ، ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻧﻈﺮﻩ ﺍﻋﺘﺒﺎﺭﺍ ﻓﻬﻮ ﻟﻬﻮ »
(ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ : 4 / 424 ) .
"Barangsiapa yang ucapannya tidak hikmah maka termasuk ucapan yang sia-sia. Barangsiapa yang diammya tidak mengandung tafakkur maka termasuk kelalaian. Barangsiapa yang pandangannya tidak mengambil pelajaran maka termasuk pandangan yang lalai"
✍ Hatim al-Ashom berkata :
« ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺒﺮﺓ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﻌﻠﻢ ، ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺬّﻛﺮ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺤﺐّ ، ﻭﻣﻦ ﺍﻟﺘّﻔﻜّﺮ ﻳﺰﻳﺪ ﺍﻟﺨﻮﻑ »
(ﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ : 4 / 425 )
"Karena sebuah 'ibroh (mengambil pelajaran) akan menambah ilmu, karena dari dzikir (mengingat) akan menambah cinta, dan karena tafakkur akan menambah rasa takut"
✍ Muhammad bin Husain berkata : aku masuk ke rumah Muhammad bin Muqotil, lalu saya pun mmeinta nasehat. Dia berkata :
« ﺍﻋﻤﻞ ﻓﺈﻥ ﻣﺖّ ﻟﻢ ﺗﻌﺪ ﺃﺑﺪﺍ . ﻭﺍﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺬّﺍﻫﺒﻴﻦ ﻫﻞ ﻋﺎﺩﻭﺍ؟
ﺗﺬﻫﺐ ﺃﻳّﺎﻣﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻟﻌﺐ . . . ﻣﻨّﺎ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﻟﺬّﻧﻮﺏ ﺗﺰﺩﺍﺩ
ﺃﻳﻦ ﺃﺣﺒﺎﺑﻨﺎ ﻭﺑﻬﺠﺘﻬﻢ؟ . . . ﺑﻄﻴﺐ ﺃﻳّﺎﻡ ﻋﻴﺸﻬﻢ ﺑﺎﺩﻭﺍ. (ﺑﺮﺩ ﺍﻷﻛﺒﺎﺩ ﻋﻨﺪ ﻓﻘﺪ ﺍﻷﻭﻻﺩ : 6)
"Beramallah, karena jika kamu mati, niscaya tidak akan lagi kembali. Lihatlah orang yang telah berlalu mati, adakah mereka yang kembali ? Engkau melalui kehidupanmu dalam permainan, padahal dosa semakin bertambah...."
✍ Sufyan bin 'Uyainah berkata :
« ﺍﻟﻔﻜﺮ ﻧﻮﺭ ﻳﺪﺧﻞ ﻗﻠﺒﻚ ، ﻭﺭﺑّﻤﺎ ﺗﻤﺜّﻞ ﺑﻬﺬﺍ ﺍﻟﺒﻴﺖ : ﺇﺫﺍ ﺍﻟﻤﺮﺀ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻪ ﻓﻜﺮﺓ . . . ﻓﻔﻲ ﻛﻞّ ﺷﻲ ﺀ ﻟﻪ ﻋﺒﺮﺓ »
( ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ : ﻣﺞ 1 ، ﺝ 4 ، ﺹ 439 ) ، ﻭﺇﺣﻴﺎﺀ ﻋﻠﻮﻡ ﺍﻟﺪﻳﻦ ( 3 / 425 ) .
"Fikiran itu merupakan cahaya yang masuk kehatimu, bisa jadi perumpamaannya bagai rumah ini : jika seseorang itu Fikiran niscaya dan segala sesuatu ada saja 'ibroh (pelajarannya)"
✍ Sebagian ahli hikmah berkata :
ﻣﻦ ﻧﻈﺮ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺪّﻧﻴﺎ ﺑﻐﻴﺮ ﺍﻟﻌﺒﺮﺓ, ﺍﻧﻄﻤﺲ ﻣﻦ ﺑﺼﺮ ﻗﻠﺒﻪ ﺑﻘﺪﺭ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﻐﻔﻠﺔ »
(ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ :ﻣﺞ 1 ، ﺝ 4 ، ﺹ 439 ) .
"Siapa yang memandang dunia tanpa mendapatkan 'ibroh /pelajaran, niscaya semakin kabur (blur) pandangan mata hatinya setara dengan besarnya kelalaian"
✍ Syaikh Abu Sulaiman addaroniy berkata :
« ﺇﻧّﻲ ﻷﺧﺮﺝ ﻣﻦ ﻣﻨﺰﻟﻲ ﻓﻤﺎ ﻳﻘﻊ ﺑﺼﺮﻱ ﻋﻠﻰ ﺷﻲ ﺀ ﺇﻟّﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻟﻠّﻪ ﻋﻠﻲّ ﻓﻴﻪ ﻧﻌﻤﺔ ﻭﻟﻲ ﻓﻴﻪ ﻋﺒﺮﺓ » (ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﺑﻦ ﻛﺜﻴﺮ : ﻣﺞ 1 ، ﺝ 4 ، ﺹ 439 ) .
"Saataku keluar dari rumahku, tidaklah mataku memandang segala hal melainkanbaku mendapatkan pelajaran bahwa Allah mencurahkan begitu banyak kenikmatan, dan aku mendapatkan pelajaran"
✍ Di antara dari Faidah-gaidah yang kita dapatkan :
( 1 ) ﻛﺜﺮﺓ ﺍﻟﺘّﻔﻜّﺮ ﻭﺍﻻﻋﺘﺒﺎﺭ ﺗﻘﻮّﻱ ﺍﻹﻳﻤﺎﻥ ﺑﺎﻟﻠّﻪ ﻋﺰّ ﻭﺟﻞّ .
1). Sering tafakkur, dan perenungan akan meningkatkan keimanan kepada Allah.
✍ Kholid al'Ashriy berkata :
كلنا قد أيقن بالموت وما نرى له مستعدا، وكلنا قد أيقن بالجنة وما نرى لها عاملا. [حفظ العمر لابن الجوزي ٦٧]
"Setiap kita sungguh telah meyakini tentang kematian, dan kita tidak melihat belum cukup perbekalan. Dan setiap kita juga telah meyakini adanya surga namun kita tidak melihat belum cukup amalan"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
✍ Sebagian ahli hikmah berkata :
كيف يفرح بالدنيا من يقوده عمره إلى أجله، وتقوده حياته إلى موته. [حفظ العمر لابن الجوزي ٦٧]
"Bagaimana mungkin kita berbangga dengan dunia padahal usianya mebuntubnya pada ajal, dan hidupnya menuntunnya kepada kematian"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
✍ SUfyan atTsaury berkata :
من لعب بعمره ضيع أيام حرثه، ومن ضيع أيام حرثه ندم أيام حصاده. [حفظ العمر لابن الجوزي ٦٥]
"Barangsiapa yang bermain-main dengan umurnya maka akan menyia-nyiakan musim tanamnya (beramal). Dan barangsiapa menyia-nyiakan musim bercocoktanam niscaya akan menyesal saat musim memanen"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
✍ Amru bin Qois tatkala melihat para pedagang pasar berkata :
ما أغفل هؤلاء عما قد أعد لهم .
[حفظ العمر لابن الجوزي ٥٩]
"Apa yang membiat mereka terlalaikan dari apa yang telah dijanjikan ?"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
✍ Berkata alHasan :
وينبغي للإنسان أن يعلم أن أعز الأشياء شيئان : قلبه ووقته . فإذا أهمل وقته وضيع قلبه ذهبت منه الفوائد. [حفظ العمر ٥٩]
"Seyogyanya setiap insan mengetahui bahwa perkara yang paling berharga baginya adalah : hatinya dan waktunya. Jika dia menyia-nyiakan waktunya dan hatinya maka terluputlah darinya faidah2"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
Imam alHasan berkata ;
ما أطال عبد الأمل إلا أساء العمل .
[حفظ العمر لابن الجوزي ٥٨]
"Tidaklah seorang hamba berpanjang angan-angan melainkan memperburuk amalan"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
Ibnul Jauzi berkata :
من علم أن العمر بضاعة يسيرة يسافر بها إلى البقاء الدائم في الجنة لم يضيعه .[حفظ العمر ٥٧]
"Barangsiapa yang mengetahui bahwa umur ini barang perniagaan yang sebentar niscaya dia akan berjalan dengannya kepada kekekalan abadi di surga yang tidak akan tersia-siakan"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
Abdullah ibnu Mas'ud berkata :
فمن زرع خيرا يوشك أن يحصد رغبة، ومن زرع شرا يوشك أن يحصد ندامة، ولكل زارع ما زرع. [حفظ العمر لابن الجوزي ٣٥]
"Barangsiapa menanam kebaikan hampir dipastikan memanen harapan kelak. Barangsiapa menanam keburukan hampir dipastikan akan memanen penyesalan kelak. Setiap penanam akan memetik apa yang ditanam"
ــــــ ❁ ❁ ــــــ ❁ ❁ ــــــ
Semoga bermanfaat
ودكم أبو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar