


✒ Ustadz Ammi Nur Baits
Bismillah wassholatu wassalamu ‘alaa rasulillah
▶ Berikut beberapa hadis dhaif seputar bulan Rajab, yang disarikan dari karya para ulama ahli hadits.
Jika Anda menjumpai satu amal tertentu di bulan Rajab, barangkali pangkal masalahnya adalah tidak bersumber dari hadits yang shohih, karena mengamalkan hadits dhaif dan palsu, di antaranya berikut ini :

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﻣﻮﺿﻮﻉ )

Hukum hadits ini : *palsu*
Bisa dicek rujukannya :
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ 3285 ] ﻭ [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 8 ﺭﻗﻢ 3708 ]

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﻣﻮﺿﻮﻉ )

Hukum hadits : *palsu*
Bisa dicek rujukannya :
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ : 2852 ] ﻭ [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 649 /3 ﺭﻗﻢ 1452 ]
.

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﺿﻌﻴﻒ )
.

Hukum hadits : *lemah*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺻﺤﻴﺢ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ : / 4029 1 ] ﻭ [ ﺍﻟﻤﺸﻜﺎﺓ .1478

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﻣﻮﺿﻮﻉ ) .

Barangsiapa berpuasa delapan hari padanya maka akan dibukakan untuknya 8 pintu surga,
Barangsiapa berpuasa sepuluh hari padanya maka akan dikabulkan semua keperluannya. Barangsiapa berpuasa lima belas hari padanya maka akan sipanggil dati arah langit ' kmau telah diampuni', ..."
Hukum hadits : *palsu*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 11 ﺭﻗﻢ 5413 ] .
ﻗﺎﻝ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ : ﻫﺬﺍ ﺑﺎﻃﻞ ﻭ ﺇﺳﻨﺎﺩ ﻣﻈﻠﻢ . ﺍﻧﻈﺮ : ﻛﺘﺎﺏ : [ ﺍﻟﻤﻴﺰﺍﻥ ﻟﻠﺬﻫﺒﻲ /5 62 ﻃﺒﻌﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻜﺘﺐ ﺍﻟﻌﻠﻤﻴﺔ ﻟﻌﺎﻡ 1995 ﻡ ]
.

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﺑﺎﻃﻞ ) ﺗﺤﻘﻴﻖ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ – ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .-

Hukum hadits : *bathil*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ : 1902 ] ﻭ [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 371 /4 ﺭﻗﻢ 1898 ] .

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﺿﻌﻴﻒ ) . ﺗﺤﻘﻴﻖ ﺍﻷﻟﺒﺎﻧﻲ - ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ .-

Hukum hadits ini : *lemah*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ 3500 ] .

ﺍﻟﺨﻤﻴﺲ ﻭﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻭﺍﻟﺴﺒﺖ ﻛﺘﺐ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻪ ﻋﺒﺎﺩﺓ ﺗﺴﻌﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ ) .
ﺣﻜﻤﻪ : ﺿﻌﻴﻒ .

Hukum hadits : *lemah*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ 5649 ] .
ﺍﻧﻈﺮ : ﻛﺘﺎﺏ ﻣﺠﻤﻊ ﺍﻟﺰﻭﺍﺋﺪ / 3 191 ﻃﺒﻌﺔ ﺍﻟﺮﻳﺎﻥ ﻟﻌﺎﻡ 1407 ﻫـ

ﺣﻜﻤﻪ : ( ﺿﻌﻴﻒ ﺟﺪﺍ )

Hukum hadits ini : *lemah sekali*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺿﻌﻴﻒ ﺍﻟﺠﺎﻣﻊ ﺭﻗﻢ : 6070 ] ﻭ [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 10 ﺭﻗﻢ 4728 ]
.

ﻭﻛﻞ ﺣﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﺫﻛﺮ ﺻﻮﻡ ﺭﺟﺐ ﻭ ﺻﻼﺓ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﻓﻴﻪ ﻓﻬﻮ ﻛﺬﺏ ﻣﻔﺘﺮﻯ ، ﻛﺤﺪﻳﺚ : ( ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﺃﻭﻝ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ ﻋﺸﺮﻳﻦ ﺭﻛﻌﺔ ﺟﺎﺯ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺼﺮﺍﻁ ﺑﻼ ﻧﺠﺎﺳﺔ )
.

ﺍﻧﻈﺮ : [ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﻤﻨﺎﺭ ﺍﻟﻤﻨﻴﻒ /1 96 ﻃﺒﻌﺔ ﻣﻜﺘﺒﺔ ﺍﻟﻤﻄﺒﻮﻋﺎﺕ ﺍﻹﺳﻼﻣﻴﺔ ﻟﻌﺎﻡ 1403 ﻫـ ] .

ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ : ﺍﻟﺠﻤﻴﻊ ﻛﺬﺏ ﻣﺨﺘﻠﻖ ﻛﻠﻬﺎ : [ ﻛﻞ ﺃﺣﺎﺩﻳﺚ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﻭﻝ ﺟﻤﻌﺔ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ ﻛﺬﺏ ﻣﺨﺘﻠﻖ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .-
"Hadits-hadits tentang sholat Roghoib : semuanya adalah dusta mengada-ada atas nama rosulullah.
ﻭﻛﻞ ﺣﺪﻳﺚ ﻓﻲ ﺫﻛﺮ ﺻﻮﻡ ﺭﺟﺐ ﻭﺻﻼﺓ ﺑﻌﺾ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ ﻓﻴﻪ ﻓﻬﻮ ﻛﺬﺏ مفترى
Semua hadits yang menyebutkan tentang puasa Rojab dan sholat Roghoib : semuanya adalah dusta dan mengada-ada.
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﻛﺘﺎﺏ ﻧﻘﺪ ﺍﻟﻤﻨﻘﻮﻝ ﻟﻠﺰﺭﻋﻲ 1 / 83 – 84 ﻃﺒﻌﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭﻱ ﻟﻌﺎﻡ 1411 ﻫـ ] .


حكمه : موضوع


Hukum hadits ini : *palsu*


( ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﺣﺪ ﻳﺼﻮﻡ ﺃﻭﻝ ﺧﻤﻴﺲ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ ، ﺛﻢ ﻳﺼﻠﻲ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺸﺎﺀ ﻭﺍﻟﻌﺘﻤﺔ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮﺓ ﺭﻛﻌﺔ ، ﻳﻔﺼﻞ ﺑﻴﻦ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﺑﺘﺴﻠﻴﻤﺔ ، ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻔﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻣﺮﺓ ، ﻭﺇﻧﺎ ﺃﻧﺰﻟﻨﺎﻩ ﻓﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺛﻼﺙ ﻣﺮﺍﺕ ، ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺍﺛﻨﺘﻲ ﻋﺸﺮﺓ ﻣﺮﺓ ، ﻓﺈﺫﺍ ﻓﺮﻍ ﻣﻦ ﺻﻼﺗﻪ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻲّ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ ، ﻳﻘﻮﻝ : ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺍﻷﻣﻲ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ، ﺛﻢ ﻳﺴﺠﺪ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻲ ﺳﺠﻮﺩﻩ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ : ﺳﺒﻮﺡ ﻗﺪﻭﺱ ﺭﺏ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻭﺍﻟﺮﻭﺡ ، ﺛﻢ ﻳﺮﻓﻊ ﺭﺃﺳﻪ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﻣﺮﺓ : ﺭﺏ ﺍﻏﻔﺮ ﻭﺍﺭﺣﻢ ﻭﺗﺠﺎﻭﺯ ﻋﻤﺎ ﺗﻌﻠﻢ ﺇﻧﻚ ﺃﻧﺖ ﺍﻷﻋﺰ ﺍﻷﻛﺮﻡ ، ﺛﻢ ﻳﺴﺠﺪ ﺳﺠﺪﺓ ﺃﺧﺮﻯ ﻭﻳﻘﻮﻝ ﻓﻴﻬﺎ ﻣﺜﻞ ﻣﺎ ﻗﺎﻝ ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺠﺪﺓ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﺛﻢ ﻳﺴﺄﻝ ﺣﺎﺟﺘﻪ ﻓﻲ ﺳﺠﻮﺩﻩ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺗﻘﻀﻰ ) . ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ : - ﻻ ﻳﺼﻠﻲ ﺃﺣﺪ ﻫﺬﻩ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﺇﻻ ﻏَﻔﺮَ ﻟﻪ ﺍﻟﻠﻪ - ﺗﻌﺎﻟﻰ - ﺟﻤﻴﻊ ﺫﻧﻮﺑﻪ ، ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻧﺖ ﻣﺜﻞ ﺯﺑﺪ ﺍﻟﺒﺤﺮ ، ﻭﻋﺪﺩ ﺍﻟﺮﻣﻞ ، ﻭﻭﺯﻥ ﺍﻟﺠﺒﺎﻝ ، ﻭﻭﺭﻕ ﺍﻷﺷﺠﺎﺭ ، ﻭﻳﺸﻔﻊُ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻓﻲ ﺳﺒﻌﻤﺎﺋﺔ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺑﻴﺘﻪ ﻣﻤﻦ ﻗﺪ ﺍﺳﺘﻮﺟﺐ ﺍﻟﻨﺎﺭ ) .
ﺍﻟﺤﻜﻢ : ( ﺿﻌﻴﻒ )


Hukum hasits ini : *lemah*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﻣﺴﺎﺟﻠﺔ ﻋﻠﻤﻴﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻌﺰ ﺑﻦ ﻋﺒﺪﺍﻟﺴﻼﻡ ﻭﺃﺑﻮ ﻋﻤﺮﻭ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﺼﻼﺡ – ﺭﺣﻤﻬﻤﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ – ﺣﻮﻝ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺮﻏﺎﺋﺐ ] .
ﻭﺍﻧﻈﺮ : [ ﻛﺘﺎﺏ ﻛﺸﻒ ﺍﻟﺨﻔﺎﺀ ﻟﻠﻌﺠﻠﻮﻧﻲ 1/95 ﻃﺒﻌﺔ ﻣﺆﺳﺴﺔ ﺍﻟﺮﺳﺎﻟﺔ ﻟﻌﺎﻡ 1405 ﻫـ ] .
ﻭ [ ﻛﺘﺎﺏ ﻧﻘﺪ ﺍﻟﻤﻨﻘﻮﻝ ﻟﻠﺰﺭﻋﻲ 1 / 83 ﻃﺒﻌﺔ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻘﺎﺩﺭﻱ ﻟﻌﺎﻡ 1411 ﻫـ ]
.


ﺇﻥ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻧﻬﺮًﺍ ﻳﻘﺎﻝ ﻟﻪ ﺭﺟﺐ ﻣﺎﺅﻩ ﺃﺷﺪ ﺑﻴﺎﺿﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﺒﻦ ، ﻭﺃﺣﻠﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﻌﺴﻞ ، ﻣﻦ ﺻﺎﻡ ﻳﻮﻣًﺎ ﻣﻦ ﺭﺟﺐ ﺳﻘﺎﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻨﻬﺮ


(Riwayat Abul Qosim At Taimi dalam At Targhib wat Tarhib, Al Hafidz Al Ashbahani dalam kitab Fadhlus Shiyam, dan Al Baihaqi dalam Fadhail Auqat. Ibnul Jauzi mengatakan dalam Al Ilal Al Mutanahiyah: Dalam sanadnya terdapat banyak perawi yang tidak dikenal, sanadnya *dhaif* secara umum, namun tidak sampai untuk dihukumi palsu.)


ﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﺩﺧﻞ ﺭﺟﺐ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺎﺭﻙ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺭﺟﺐ ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ، ﻭﺑﻠﻐﻨﺎ ﺭﻣﻀﺎﻥ ) . ﻭﻛﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﺠﻤﻌﺔ ﻗﺎﻝ : ﻫﺬﻩ ﻟﻴﻠﺔ ﻏﺮﺍﺀ ﻭﻳﻮﻡ ﺃﺯﻫﺮ )
(


(Riwayat Ahmad, dan di sanadnya terdapat perawi Zaidah bin Abi Raqqad, dari Ziyadah An Numairi. Tentang para perawi ini, Imam Bukhari mengatakan, *“Munkarul hadis”*. An Nasa’i mengatakan, “Munkarul hadis”. Sementara Ibn Hibban menyatakan, “Hadisnya tidak bisa dijadikan dalil”.


“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah puasa setelah Ramadhan, selain di bulan Rajab dan Sya’ban.”
(Riwayat Al Baihaqi. Ibn Hajar mengatakan, “Ini adalah hadis munkar, disebabkan adanya perawi yang bernama Yusuf bin Athiyah, dia orang yang dhaif sekali” Tabyinul Ajbi, Hal. 12)


(ﺭﺟﺐ ﺷﻬﺮ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﺷﻌﺒﺎﻥ ﺷﻬﺮﻱ ، ﻭﺭﻣﻀﺎﻥ ﺷﻬﺮ ﺃﻣﺘﻲ )
“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Hukum hadits inib: *palsu*
ﺍﻧﻈﺮ : [ ﺍﻟﺴﻠﺴﻠﺔ ﺍﻟﻀﻌﻴﻔﺔ 9 ﺭﻗﻢ 4400 ]
ﻭ [ ﻛﺘﺎﺏ ﻓﻴﺾ ﺍﻟﻘﺪﻳﺮ ﻟﻠﻤﻨﺎﻭﻱ 162 /4
(Riwayat Abu Bakr An Naqasy. Al Hafidz Abul Fadhl Muhammad bin Nashir mengatakan, “An Naqasy adalah pemalsu hadis, pendusta”. Ibnul Jauzi, As Shaghani, dan As Suyuthi menyebut hadis ini dengan hadis *maudhu’* )


( ﻓﻀﻞ ﺷﻬﺮ ﺭﺟﺐ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﻬﻮﺭ ﻛﻔﻀﻞ ﺍﻟﻘﺮﺁﻥ ﻋﻠﻰ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﻜﻼﻡ )
“Keutamaan Rajab dibanding bulan yang lain, seperti keutamaan Alquran dibanding dzikir yang lain.”
Hukum hadits ini : *palsu*
(Ibn Hajar mengatakan, “Perawi hadis ini ada yang bernama As Saqathi, dia adalah penyakit dan orang yang terkenal sebagai pemalsu hadis”).


“Rajab adalah bulan Allah Al Asham. Siapa yang berpuasa sehari di bulan Rajab, atas dasar iman dan ihtisab (mengharap pahala) maka dia berhak mendapat ridla Allah yang besar.”
(Hadis ini : *palsu* , sebagaimana penjelasan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah)


“Barangsiapa yang berpuasa tiga hari bulan Rajab, Allah catat baginya puasa sebulan penuh. Siapa yang puasa tujuh hari, maka Allah menutup tujuh pintu neraka.”
(Hadis *maudhu* , sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206)


“Siapa yang shalat maghrib di malam pertama bulan Rajab, setelah itu dia shalat dua puluh rakaat, setiap rakaat dia membaca Al Fatihah dan surat Al Ikhlas sekali, dan dia melakukan salam sebanyak sepuluh kali. Tahukah kalian apa pahalanya?” ….lanjutan hadis: “Allah akan menjaga dirinnya, keluarganya, hartanya, dan anaknya. Dia dilindungi dari siksa kubur…”
(Hadis ini : *maudhu*, sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu‘at, 2/123)


“Siapa yang puasa di bulan Rajab dan shalat empat rakaat…maka dia tidak akan mati sampai dia melihat tempatnya di surga atau dia diperlihatkan.”
(Hadis ini : *maudhu (palsu)* , sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124, Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47)


“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadlan bulan umatku… namun janganlah kalian lupa dengan malam Jumat pertama bulan Rajab, karena malam itu adalah malam yang disebut oleh para malaikat dengan Ar Raghaib. Dimana apabila telah berlalu sepertiga malam, tidak ada satupun malaikat yang berada di semua lapisan langit dan bumi, kecuali mereka berkumpul di Ka’bah dan sekitarnya. Kemudian Allah melihat kepada mereka, dan berfirman: ‘Wahai malaikat-Ku, mintalah apa saja yang kalian inginkan’. Maka mereka mengatakan: ‘Wahai Tuhan kami, keinginan kami adalah agar engkau mengampuni orang yang suka puasa Rajab’. Allah berfirman: ‘Hal itu sudah Aku lakukan’. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Siapa yang berpuasa hari kamis pertama di bulan Rajab, kemudian shalat antara maghrib sampai isya –yaitu pada malam Jumat– dua belas rakaat…’.”
(Hadis *maudhu (palsu)* , sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:124 – 126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 22 – 24, dan As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 47 – 50)


“Barangsiapa yang shalat pada malam pertengahan bulan Rajab, sebanyak 14 rakaat, setiap rakaat membaca Al Fatihah sekali dan surat Al Ikhlas 20 kali…”
(Hadis *maudhu* atau *palsu* , sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:126, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 25, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 50)


“Sesungguhnya bulan Rajab adalah bulan yang agung, siapa yang berpuasa sehari, Allah akan mencatat baginya puasa seribu tahun…”
(Hadis *palsu* , sebagaimana keterangan Ibnul Jauzi dalam Al Maudhu’at, 2:206–207, Ibnu Hajar dalam Tabyinul ‘Ujbi, Hal. 26, As Syaukani dalam Al Fawaid Al Majmu’ah, Hal. 101, As Suyuthi dalam Al Lali’ Al Mashnu’ah, 2:115)
Maroji' : http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=18197

Demikian, semoga bermanfaat.
ودكم ابو الحسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar