Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Rabu, 07 Maret 2018

BID'AH = NERAKA ??

BID'AH .
🇳 🇪 🇷 🇦 🇰 🇦 .??

*BID'AH ATAUKAH KHILAFUS SUNNAH (menyelisihi sunnah)*

🚫 Bid'ah itu sudah pasti khilafus sunnah, tapi khilafus sunnah belum tentu bid'ah.

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، أَنَّهُ رَأَى رَجُلا يُصَلِّي بَعْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ أَكْثَرَ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يُكْثِرُ فِيهَا الرُّكُوعَ، وَالسُّجُودَ فَنَهَاهُ، فَقَالَ: يَا أَبَا مُحَمَّدٍ يُعَذِّبُنِي اللَّهُ عَلَى الصَّلاةِ؟ قَالَ: " لا وَلَكِنْ يُعَذِّبُكَ عَلَى خِلافِ السُّنَّةِ "

Dari Sa’iid bin Al-Musayyib, bahwasannya ia pernah melihat seorang laki-laki yang melakukan shalat langsung setelah terbit fajar, lebih dari dua raka’at dengan memperbanyak rukuk dan sujud; namun kemudian ia melarangnya. Orang tersebut berkata : “Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?”. Ia menjawab : “Tidak. Akan tetapi Allah mengadzabmu karena kamu menyelisihi sunnah” [Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaaq no. 4755, Al-Baihaqiy dalam Al-Madkhal no. 4755; sanadnya shahih].

🚫 Ringkas kata ibnul musayyib menggunakan kata KHILAFUS SUNNAH untuk PERKARA BID'AH.

🚫 Dan di antara hal yang menguatkan hal ini adalah perkataan al-Imam AL-ALBANI rahimahullah dalam mengomentari riwayat di atas, beliau berkata:

وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب رحمه الله تعالى وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع باسم أنها ذكر وصلاة ثم ينكرون على أهل السنة إنكار ذلك عليهم ويتهمونهم بأنهم ينكرون الذكر والصلاة ! ! وهم في الحقيقة إنما ينكرون خلافهم للسنة في الذكر والصلاة ونحو ذلك . " انتهى من " إرواء الغليل " (2 / 236 )
والله أعلم

Ini merupakan keindahan jawaban said Ibnul Musayyib rahimahullah, ini juga merupakan senjata yang ampuh untuk membantah AHLU BID'AH yang menganggap baik kebanyakan dari bid'ah² yang mereka lakukan dengan diatas namakan dzikir dan sholat, kemudian mereka menuduh ahlisunnah bahwa mereka mengingkari dzikir dan membid'ahkan sholat, padahal sejatinya yang diingkari oleh ahlisunnah adalah KHILAFUSSUNNAH yang mereka lakukan dalam dzikir dan sholat. (irwal al-Ghalil, al-Albani: 2/236).

🚫 Lihat pula perkataan syekh al-Albani di akhir: "padahal sejatinya yang diingkari ahlussunnah adalah KHILAFUSSUNNAH yang mereka lakukan dalam dzikir dan sholat..."

🚫 Mereka menuduh sesama ahlisunnah bahwa mereka mengingkari dzikir, membid'ahkan sholat, anti sholawat, mengkafirkan lain madzhab, membid'ahkan tahlilan, melarang haul, menuduh lagi katanya melarang ziarah kubur, mengharamkan istighosah, dan lainnya. Benarkah ?? Orang intelek di'kibulin'...percaya saja...(duh...duh...tepuk Jidad, kemana akal sehat, kemana)

🚫 Padahal yang diingkari dalam riwayat tersebut adalah BUKAN *sholat* nya, akan TETAPI sholat yang tata caranya tidak sesuai dengan sunnah nabi. 

🚫 Masa' *sholawat* kok bid'ah? Yang bener aza mas !! Padahal sebenarnya yang diingkari para ulama' BUKANlah *sholawatnya,* TAPI sholawat yang: ghuluw, berlebih²an, lafadh² sholawat yang menyanjung nabi setara dengan kedudukan tuhan. Membikin model sholawat² bermusik, berjoget, shalawat sambil dangdutan dan macam².

🚫 Masa', tahlilan kok bid'ah ? Sungguh keterlaluan...dasar wahabi memang. Padahal sejatinya yang diingkari banyak ulama' BUKANlah *tahlilannya,* akan TETAPI tata cara berdzikir atau bertahlil yang bid'ah; dengan memutar² kepala, tamayul bergoyang², bertahlil ala tarikat sufi. Membikin model dan tata cara dzikir yang bid'ah... Dzikir yang jauh dari 'ittiba' seperti memotong-motong lafadz dzikir. dipotong : ILLALLOH...ILLALLOH... Huwa....huwa....haq...haq...Allah....Allah...hu....hu...hi...hi....mmm...mmmm....

🚫 Sungguh tak habis fikir, masa' ziarah kubur wali dibid'ahkan?. Sungguh keterlaluan, sungguh..!! Padahal kalau mereka obyektif, yang diingkari banyak ulama' (bahkan para ulama' Syafi'iyah yang mereka elu-elukan) sebenarnya BUKANlah *ziarah kubur* nya, TAPI ziarah kubur yang bid'ah; sujud di kuburan, towaf di makam, ngalap berkah kepada mayat, i'tikaf di kuburan, istighosah kepada arwah wali, bertawasul dengan orang mati. Bahkan ziarah kubur yang syirik... yaitu berdoa meminta sesuatu kepada mayat, meminta rejeki kepada mayat, memohon hajat kepada mayat.

🚫 Yang diingkari oleh banyak ulama' (jika mereka sadar) BUKANlah membaca alQuran itu, TAPI membaca Quran semau gué, tidak pakai kaedah qiroah, mengaji memakai langgam jawa, baca AlQuran pakai nada lagu daerah. Ini jelas bid'ah. tidak ada sanadnya. tidak ada riwayat dan kaedahnya dalam ilmu Qiro'at.

🚫 Mereka menuduh kepada siapa saja orang yang berusaha memperingatkan umat dari bahaya bid'ah sebagai: 'kelompok takfiri', 'bermadzhab tasyadud', 'kelompok tabdi', 'kaku', 'intoleran', 'radikal', 'berpandangan sempit', 'picik', 'garis keras', 'aliran wahabi', 'salafi', 'memecah belah persatuan', 'merusak ukhuwah', 'tidak tawasut', 'tidak rohmatan lil'alamin', 'tidak hikmah', 'tidak tasamuh', 'tidak berpandangan luas', 'berpandangan picik', 'kurang literasi'. Padahal kalau mau obyektif : Tidak semua umat Islam dan masyarakat muslimin yang 'berbeda baju organisasi' dengan mereka kaku seperti itu. yang kaku dan mudah menyalah2kan hanyalah oknum beberapa saja. ingat, tidak semua yang berbeda pandangan dan 'berbeda gaya' dalam berislam itu kaku dan radikal. orang kaku itu hanya oknum tertentu. dan meskipun berbeda 'gaya beragama' kalau dia seorang muslim, yang masih dominan prinsip-prinsip ASWAJAnya tetaplah saudara kita. perlu disayangi, dinasehati dan penuh hikmah serta aklakul karimah.  

Padahal sejatinya kalau mau jujur²an, yang paling sering memperingatkan bahaya bid'ah adalah rosulullah sendiri hampir tiap kali dalam *khutbatul haajah* nya beliau selalu memperingatkan bahaya pencemaran agama (bid'ah) kepada umatnya. Berarti siapa yang mereka tuduh itu ???

🚫 Termasuk kesalahan pula, dengan gegabah mengeluarkan saudaranya dari Islam, seakan2 kalau dia beda variasi amalannya, beda maddzhabnya langsung dianggap bukan muslim lagi. PRINSIP KAEDAH DARI MANA INI?. Beda sedikit saja perbedaan langsung bilang : ahhh....wahabi dia, bukan ASWAJA dia" (sambil bakar jagung berfatwa) ....Lhooh.... ?!! begitu mudahnya Memurtadkan saudaranya dari ahlussunnah. Wal'iyadzu billah.

 Mereka berkata: masa' semua bid'ah sesat sih...?? (كل بدعة ضلالة). Ndak bener ini. Nggak segitunya lah. Bid'ah itu ada juga yang hasanah. Baik. Kalau begitu begini saja, pelakunya disebut saja "AHLUL BID'AH HASANAH". Biar gak repot² dan muter².

 Memang fitnah perpecahan dan perselisihan Umat ini terjadi sejak terbunuhnya khalifah Utsman, terus muncul sekte- sekte bid'ah khowarig, muktazilah, qodariyah, sufiyah dan sebagainya akan terus menerus menyerang umat ini, menggerogoti persatuan dan ukhuwah umat ini. Dan Yang SELAMAT hanyalah mereka berusaha bersatu dan tidak bercerai berai dalam ISLAM ini. 

Dalil agar kita bersatu sudah jelas dan terang. sudah hafal Semua : 
QS. ALI IMRON : 103.

 وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ


Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.


BID'AH ATAUKAH KHILAFUS SUNNAH (menyelisihi sunnah)
Ada sebagian di antara saudara2ku yang tampak sinis ketika melihat sebagian ustadz yang Membahasakan Bid'ah dengan khilafus sunnah (menyelisihi sunnah)...lalu menganggap sang ustadz sok bijak, lembek dan tidak kokoh....tidak terus terang melarang bid'ah

Pertama, kita harus dudukkan dulu, Apakah istilah bid'ah itu sama dengan istilah khilafus sunnah?
Mungkin bisa dijawab:

Bid'ah itu sudah pasti khilafus sunnah, tapi khilafus sunnah belum tentu bid'ah.
Apa patokannya? Syekh shalih bin Abdil Aziz alu syaikh menjelaskan:

فالضابط بين العمل المبتدع وبين العمل المخالف للسنة أن يكون العمل هل هو الملتزم به أم غير ملتزم به ؟
فإذا عمل على خلاف السنة يتعبد بذلك مرة أو مرتين ما التزم به من جهة العدد أو من جهة الهيئة أو من جهة الزمن أو من جهة المكان فإنه يُقال خلاف السنة فإذا التزم به صار بدعة

Dhawabit antara amalan bid'ah dan amalan khilafussunnah itu bisa dilihat dari apakah amalan itu dilakukan terus menerus apa tidak? Jika amalan menyelisihi sunnah itu dilakukan sekali dua kali tanpa meng-iltizaminya dari segi bilangan, tata cara, waktu. Atau tempat maka dikatakan khilafus sunnah, namun jika terus menerus maka dikatakan bid'ah


Bisa dijawab: dengan melihat qorinah dan indikasi2 yang ada maka bisa dilihat bahwa yang diingkari ibnul musayyib ini bukan sekedar khilafus sunnah biasa.. Tapi bid'ah yang terlarang, dengan dalil beliau menyertakan lafadz adzab di situ... Ini menunjukkan yang dimaksud ibnul musayyib dengan khilafussunnah di sini adalah BID'AH YANG SESAT...(menurut beliau). Kalaulah tidak maka tak mungkin beliau menyertakan lafadz adzab di situ.

Allah Azza wa Jalla berfirman,
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perkara (perintah) Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih”. [an Nur/24 :63].


Masih pantaskah anda nyinyir???

Pesan dari status:
Tak elok, seorang yang bukan ustadz bahkan bukan penuntut ilmu nyinyirin ustadz yang berdakwah ditempat yang terjal, yang banyak berkorban di jalan dakwah lalu dituduh sok bijak, tidak kokoh, lantaran sang ustadz tsb memilih kata khilafussunnah dalam membahasakan bid'ah, padahal hal tsb dilakukan demi maslahat dakwah yang rajihah... Itu pun tdk selalu. Li kulli maqoom maqool
Kecuali ustad senior yang menasehati para yuniornya.. Maka beliau menasihati di atas ilmu... Bukan nyiyiran para ABG yang baru ngaji.

Saya pribadi tidak sering menggunakan kata khilafussunnah tapi saya tdk gampang menyalahkan orang yang menggunakannya.. Selama subtansi yang dituju itu sama.. MENCEGAH BID'AH.
Akhukum fillah: 

Fadlan Fahamsyah

Tidak ada komentar :

Posting Komentar