BID'AH .
🇳
🇪
🇷
🇦
🇰
🇦 .??






*BID'AH ATAUKAH KHILAFUS SUNNAH (menyelisihi sunnah)*

عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ، أَنَّهُ رَأَى رَجُلا يُصَلِّي بَعْدَ طُلُوعِ الْفَجْرِ أَكْثَرَ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يُكْثِرُ فِيهَا الرُّكُوعَ، وَالسُّجُودَ فَنَهَاهُ، فَقَالَ: يَا أَبَا مُحَمَّدٍ يُعَذِّبُنِي اللَّهُ عَلَى الصَّلاةِ؟ قَالَ: " لا وَلَكِنْ يُعَذِّبُكَ عَلَى خِلافِ السُّنَّةِ "
Dari Sa’iid bin Al-Musayyib, bahwasannya ia pernah melihat seorang laki-laki yang melakukan shalat langsung setelah terbit fajar, lebih dari dua raka’at dengan memperbanyak rukuk dan sujud; namun kemudian ia melarangnya. Orang tersebut berkata : “Wahai Abu Muhammad, apakah Allah akan mengadzabku karena shalat?”. Ia menjawab : “Tidak. Akan tetapi Allah mengadzabmu karena kamu menyelisihi sunnah” [Diriwayatkan oleh ‘Abdurrazzaaq no. 4755, Al-Baihaqiy dalam Al-Madkhal no. 4755; sanadnya shahih].


وهذا من بدائع أجوبة سعيد بن المسيب رحمه الله تعالى وهو سلاح قوي على المبتدعة الذين يستحسنون كثيرا من البدع باسم أنها ذكر وصلاة ثم ينكرون على أهل السنة إنكار ذلك عليهم ويتهمونهم بأنهم ينكرون الذكر والصلاة ! ! وهم في الحقيقة إنما ينكرون خلافهم للسنة في الذكر والصلاة ونحو ذلك . " انتهى من " إرواء الغليل " (2 / 236 )
والله أعلم
والله أعلم
Ini merupakan keindahan jawaban said Ibnul Musayyib rahimahullah, ini juga merupakan senjata yang ampuh untuk membantah AHLU BID'AH yang menganggap baik kebanyakan dari bid'ah² yang mereka lakukan dengan diatas namakan dzikir dan sholat, kemudian mereka menuduh ahlisunnah bahwa mereka mengingkari dzikir dan membid'ahkan sholat, padahal sejatinya yang diingkari oleh ahlisunnah adalah KHILAFUSSUNNAH yang mereka lakukan dalam dzikir dan sholat. (irwal al-Ghalil, al-Albani: 2/236).








Padahal sejatinya kalau mau jujur²an, yang paling sering memperingatkan bahaya bid'ah adalah rosulullah sendiri hampir tiap kali dalam *khutbatul haajah* nya beliau selalu memperingatkan bahaya pencemaran agama (bid'ah) kepada umatnya. Berarti siapa yang mereka tuduh itu ???



Dalil agar kita bersatu sudah jelas dan terang. sudah hafal Semua :
QS. ALI IMRON : 103.
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلا تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuh musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu daripadanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.
BID'AH ATAUKAH KHILAFUS SUNNAH (menyelisihi sunnah)
Ada sebagian di antara saudara2ku yang tampak sinis ketika melihat sebagian ustadz yang Membahasakan Bid'ah dengan khilafus sunnah (menyelisihi sunnah)...lalu menganggap sang ustadz sok bijak, lembek dan tidak kokoh....tidak terus terang melarang bid'ah
Pertama, kita harus dudukkan dulu, Apakah istilah bid'ah itu sama dengan istilah khilafus sunnah?
Mungkin bisa dijawab:
Bid'ah itu sudah pasti khilafus sunnah, tapi khilafus sunnah belum tentu bid'ah.
Apa patokannya? Syekh shalih bin Abdil Aziz alu syaikh menjelaskan:
فالضابط بين العمل المبتدع وبين العمل المخالف للسنة أن يكون العمل هل هو الملتزم به أم غير ملتزم به ؟
فإذا عمل على خلاف السنة يتعبد بذلك مرة أو مرتين ما التزم به من جهة العدد أو من جهة الهيئة أو من جهة الزمن أو من جهة المكان فإنه يُقال خلاف السنة فإذا التزم به صار بدعة
Dhawabit antara amalan bid'ah dan amalan khilafussunnah itu bisa dilihat dari apakah amalan itu dilakukan terus menerus apa tidak? Jika amalan menyelisihi sunnah itu dilakukan sekali dua kali tanpa meng-iltizaminya dari segi bilangan, tata cara, waktu. Atau tempat maka dikatakan khilafus sunnah, namun jika terus menerus maka dikatakan bid'ah
Bisa dijawab: dengan melihat qorinah dan indikasi2 yang ada maka bisa dilihat bahwa yang diingkari ibnul musayyib ini bukan sekedar khilafus sunnah biasa.. Tapi bid'ah yang terlarang, dengan dalil beliau menyertakan lafadz adzab di situ... Ini menunjukkan yang dimaksud ibnul musayyib dengan khilafussunnah di sini adalah BID'AH YANG SESAT...(menurut beliau). Kalaulah tidak maka tak mungkin beliau menyertakan lafadz adzab di situ.
Allah Azza wa Jalla berfirman,
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَن تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Maka hendaklah orang-orang yang menyelisihi perkara (perintah) Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih”. [an Nur/24 :63].
Masih pantaskah anda nyinyir???
Pesan dari status:
Tak elok, seorang yang bukan ustadz bahkan bukan penuntut ilmu nyinyirin ustadz yang berdakwah ditempat yang terjal, yang banyak berkorban di jalan dakwah lalu dituduh sok bijak, tidak kokoh, lantaran sang ustadz tsb memilih kata khilafussunnah dalam membahasakan bid'ah, padahal hal tsb dilakukan demi maslahat dakwah yang rajihah... Itu pun tdk selalu. Li kulli maqoom maqool
Kecuali ustad senior yang menasehati para yuniornya.. Maka beliau menasihati di atas ilmu... Bukan nyiyiran para ABG yang baru ngaji.
Saya pribadi tidak sering menggunakan kata khilafussunnah tapi saya tdk gampang menyalahkan orang yang menggunakannya.. Selama subtansi yang dituju itu sama.. MENCEGAH BID'AH.
Akhukum fillah:
Fadlan Fahamsyah
Tidak ada komentar :
Posting Komentar