*Hukum Asal Muamalah : Boleh*
ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ، ﻭﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻼﺕ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ
(ﺷﺮﺡ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺍﻟﻨﻮﻭﻳﺔ : ﺝ 1 ﺹ 71)
“Hukum Asal dalam Ibadah adalah tauqif (diam sampai datang dalil).
Adapun Asal dari mu’amalah adalah boleh dan tidak Tauqif”.


1. Boleh (Ibahah). Ini adalah madzhab Imam As Syinqitthi.
2. Haram, sampai adanya dalil yang menunjukkan kebolehannya.
3. Tauqif (berhenti/diam) sampai ada dalil yang menjelaskannya.

II. HUKUM ASAL IBADAH, DALAM PANDANGAN ULAMA
1. Ulama Syafi’iyyah.
a. Imam Ibnu Hajar :
ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﻮﻗﻒ.
(ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺹ : 54)
“Hukum asal ibadah adalah tawaqquf (diam dulu / tidak usah dilakukan sampai datang dalil yang membolehkan)”

ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﺆﺧﺬ ﻋﻦ ﺗﻮﻗﻴﻒ
(ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ : 2/80)
“Penetapan ibadah hanya diambil dari tawqif (adanya dalil)”
b. Imam Ibnu Daqiiq Al ‘Iid :
ﻟِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﻐَﺎﻟِﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺍﺕِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺒُّﺪُ ، ﻭَﻣَﺄْﺧَﺬُﻫَﺎ ﺍﻟﺘَّﻮْﻗِﻴﻒ. ( ﺇﺣﻜﺎﻡ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﺷﺮﺡ ﻋﻤﺪﺓ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺩﻗﻴﻖ ﺍﻟﻌﻴﺪ : 1 / 281 )
ُ
“Karena umumnya ibadah adalah ta’abbud (beribadah pada Allah). Dan patokannya adalah dengan melihat dalil”
2. Ulama Hanabilah (Imam Ahmad Bin Hanbal). Imam Ibnu Muflih :
ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﺬ ﺷﻲﺀ ﻣﻨﻬﺎ ﺳﺒﺒﺎ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﺸﺮﻭﻋﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻣﺒﻨﺎﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ. ( ﺍﻵﺩﺍﺏ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﻻﺑﻦ ﻣﻔﻠﺢ : 2/265 )
“Amal-amal yang berkaitan dengan agama tidak boleh membuat sebab (berkreasi), kecuali disyariatkan. Karena pokok ibadah adalah tauqif (diam sampai datang dalil).”
3. Ulama Malikiyyah Imam Zarqani :
ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ
(ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺰﺭﻗﺎﻧﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻮﻃﺄ : 1/434 )
“Asal dalam Ibadah adalah tauqif”
4. Ulama Hanafiyyah (Imam Abu Hanifah)
a. Imam Ibnu Taimiyyah :
ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﻓﻘﻬﺎﺀ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺇﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ﻓﻼ ﻳﺸﺮﻉ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺷﺮﻋﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . (ﻣﺠﻤﻮﻉ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ: 29/17 )
“Oleh karena ini, Imam Ahmad dan lainnya dari fuqaha ahli hadist berkata : sesungguhnya asal dari ibadah adalah tauqif, maka tidak bisa disyariatkan kecuali yang Alloh Syariatkan.”
b. Imam Syarkhisyi :
ﻭﻻ ﻣﺪﺧﻞ ﻟﻠﺮﺃﻱ ﻓﻲ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻠﻪ ، ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺇﺛﺒﺎﺕ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺑﺎﻟﺮﺃﻱ. (ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺴﺮﺧﺴﻲ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ : 2 /ﺹ 122 )
“Logika tidak masuk dalam mengetahui sesuatu yang merupakan taat kepada Allah (ibadah), oleh karena itu tidak boleh menetapkan asal ibadah dengan logika”.
5. Imam Syaukani :
ﻓِﻲ ﺃُﻣُﻮﺭِ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ، ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺇﻧَّﻤَﺎ ﺗُﺆْﺧَﺬُ ﻋَﻦْ ﺗَﻮْﻗِﻴﻒ.ٍ. (ﻧﻴﻞ ﺍﻷﻭﻃﺎﺭ – ( ﺝ 2 / 413)
“Ibadah di ambil dari tauqif.”
6. Ulama Kholaf
a. Syaikh Utsaimin :
ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺤﻈﺮ ﻭﺍﻟﻤﻨﻊ ، ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻡ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺸﺮﻭﻋﻴﺘﻬﺎ. (ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ : ﺝ 1 / ﺹ 152)
“Karena Asal dalam ibadah adalah Haram dan tercegah, kecuali ada dalil disyariatkannya. ”
b. Syaikh bin Baaz :
ﻷﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﺱ. (ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭ ﻣﻘﺎﻻﺕ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ : ﺝ 13 / ﺹ 123)
“karena asal dalam ibadah adalah tauqif dan tidak adanya Qiyas.”

ﻭﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻼﺕ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﺇﻻ ﻣﺎ نهاه ﺍﻟﻠﻪ
"Pada dasarnya di dalam muamalat adalah BOLEH saja, kecuali apa yang dilarang Allah".
>> ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ
Tidak ada komentar :
Posting Komentar