Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 11 Maret 2018

Hukum Asal Ibadah: harom

 *HUKUM ASAL IBADAH : HAROM*
*Hukum Asal Muamalah : Boleh*

ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ، ﻭﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻼﺕ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ
(ﺷﺮﺡ ﺍﻷﺭﺑﻌﻴﻦ ﺍﻟﻨﻮﻭﻳﺔ : ﺝ 1 ﺹ 71)

“Hukum Asal dalam Ibadah adalah tauqif (diam sampai datang dalil).
Adapun Asal dari mu’amalah adalah boleh dan tidak Tauqif”.

🚩 Hukum asal tentang muamalah; teknologi, perdagangan, bisnis, tehnik, materi dunia, adalah boleh -boleh saja. Halal. Silahkan.

🚩 Namun Menurut Imam As Syinqitthi, setiap perbuatan dan sesuatu yang bisa diambil manfaatnya dan tidak ada nash syara’ terbagi menjadi tiga madzhab :

1. Boleh (Ibahah). Ini adalah madzhab Imam As Syinqitthi.

2. Haram, sampai adanya dalil yang menunjukkan kebolehannya.

3. Tauqif (berhenti/diam) sampai ada dalil yang menjelaskannya.

🚩 Sedangkan hal yang berkaitan dengan ibadah murni para ulama juga berbeda pendapat sebagai berikut :

II. HUKUM ASAL IBADAH, DALAM PANDANGAN ULAMA

1. Ulama Syafi’iyyah.
a. Imam Ibnu Hajar :

ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﻮﻗﻒ.
(ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ ﻟﻠﺸﻴﺦ ﺍﺑﻦ ﺣﺠﺮ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻟﺜﺎﻟﺚ ﺹ : 54)

“Hukum asal ibadah adalah tawaqquf (diam dulu / tidak usah dilakukan sampai datang dalil yang membolehkan)”

🚩 Imam Ibnu Hajar juga mengatakan:

ﺍﻟﺘﻘﺮﻳﺮ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺇﻧﻤﺎ ﻳﺆﺧﺬ ﻋﻦ ﺗﻮﻗﻴﻒ
(ﻓﺘﺢ ﺍﻟﺒﺎﺭﻱ : 2/80)

“Penetapan ibadah hanya diambil dari tawqif (adanya dalil)”

b. Imam Ibnu Daqiiq Al ‘Iid :

ﻟِﺄَﻥَّ ﺍﻟْﻐَﺎﻟِﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺍﺕِ ﺍﻟﺘَّﻌَﺒُّﺪُ ، ﻭَﻣَﺄْﺧَﺬُﻫَﺎ ﺍﻟﺘَّﻮْﻗِﻴﻒ. ( ﺇﺣﻜﺎﻡ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﺷﺮﺡ ﻋﻤﺪﺓ ﺍﻷﺣﻜﺎﻡ ﺍﺑﻦ ﺩﻗﻴﻖ ﺍﻟﻌﻴﺪ : 1 / 281 ‏)
ُ
“Karena umumnya ibadah adalah ta’abbud (beribadah pada Allah). Dan patokannya adalah dengan melihat dalil”

2. Ulama Hanabilah (Imam Ahmad Bin Hanbal). Imam Ibnu Muflih :

ﺍﻷﻋﻤﺎﻝ ﺍﻟﺪﻳﻨﻴﺔ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺃﻥ ﻳﺘﺨﺬ ﺷﻲﺀ ﻣﻨﻬﺎ ﺳﺒﺒﺎ ﺇﻻ ﺃﻥ ﺗﻜﻮﻥ ﻣﺸﺮﻭﻋﺔ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﻣﺒﻨﺎﻫﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ. ‏( ﺍﻵﺩﺍﺏ ﺍﻟﺸﺮﻋﻴﺔ ﻻﺑﻦ ﻣﻔﻠﺢ : 2/265 ‏)

“Amal-amal yang berkaitan dengan agama tidak boleh membuat sebab (berkreasi), kecuali disyariatkan. Karena pokok ibadah adalah tauqif (diam sampai datang dalil).”

3. Ulama Malikiyyah Imam Zarqani :

ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ
(ﺷﺮﺡ ﺍﻟﺰﺭﻗﺎﻧﻲ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻮﻃﺄ : 1/434 ‏)

“Asal dalam Ibadah adalah tauqif”

4. Ulama Hanafiyyah (Imam Abu Hanifah)

a. Imam Ibnu Taimiyyah :

ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻛﺎﻥ ﺃﺣﻤﺪ ﻭﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﻓﻘﻬﺎﺀ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ : ﺇﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻰ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ﻓﻼ ﻳﺸﺮﻉ ﻣﻨﻬﺎ ﺇﻻ ﻣﺎ ﺷﺮﻋﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ . (ﻣﺠﻤﻮﻉ ﺍﻟﻔﺘﺎﻭﻯ: 29/17 ‏)

“Oleh karena ini, Imam Ahmad dan lainnya dari fuqaha ahli hadist berkata : sesungguhnya asal dari ibadah adalah tauqif, maka tidak bisa disyariatkan kecuali yang Alloh Syariatkan.”

b. Imam Syarkhisyi :

ﻭﻻ ﻣﺪﺧﻞ ﻟﻠﺮﺃﻱ ﻓﻲ ﻣﻌﺮﻓﺔ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻃﺎﻋﺔ ﻟﻠﻪ ، ﻭﻟﻬﺬﺍ ﻻ ﻳﺠﻮﺯ ﺇﺛﺒﺎﺕ ﺃﺻﻞ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺓ ﺑﺎﻟﺮﺃﻱ. (ﺃﺻﻮﻝ ﺍﻟﺴﺮﺧﺴﻲ ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ : 2 /ﺹ 122 ‏)

“Logika tidak masuk dalam mengetahui sesuatu yang merupakan taat kepada Allah (ibadah), oleh karena itu tidak boleh menetapkan asal ibadah dengan logika”.

5. Imam Syaukani :

ﻓِﻲ ﺃُﻣُﻮﺭِ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓِ ، ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﺇﻧَّﻤَﺎ ﺗُﺆْﺧَﺬُ ﻋَﻦْ ﺗَﻮْﻗِﻴﻒ.ٍ. (ﻧﻴﻞ ﺍﻷﻭﻃﺎﺭ – ‏( ﺝ 2 / 413‏)

“Ibadah di ambil dari tauqif.”

6. Ulama Kholaf

a. Syaikh Utsaimin :

ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺤﻈﺮ ﻭﺍﻟﻤﻨﻊ ، ﺇﻻ ﺇﺫﺍ ﻗﺎﻡ ﺍﻟﺪﻟﻴﻞ ﻋﻠﻰ ﻣﺸﺮﻭﻋﻴﺘﻬﺎ. (ﺍﻟﻘﻮﻝ ﺍﻟﻤﻔﻴﺪ ﻋﻠﻰ ﻛﺘﺎﺏ ﺍﻟﺘﻮﺣﻴﺪﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﺻﺎﻟﺢ ﺍﻟﻌﺜﻴﻤﻴﻦ : ﺝ 1 / ﺹ 152‏)

“Karena Asal dalam ibadah adalah Haram dan tercegah, kecuali ada dalil disyariatkannya. ”

b. Syaikh bin Baaz :

ﻷﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻌﺒﺎﺩﺍﺕ ﺍﻟﺘﻮﻗﻴﻒ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﺱ. (ﻣﺠﻤﻮﻉ ﻓﺘﺎﻭﻯ ﻭ ﻣﻘﺎﻻﺕ ﺍﺑﻦ ﺑﺎﺯ : ﺝ 13 / ﺹ 123‏)

“karena asal dalam ibadah adalah tauqif dan tidak adanya Qiyas.”

🚩Adapun permasalah urusan dunia; *BOLEH* .

ﻭﺍﻷﺻﻞ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﻌﺎﻣﻼﺕ ﺍﻹﺑﺎﺣﺔ ﺇﻻ ﻣﺎ نهاه ﺍﻟﻠﻪ

"Pada dasarnya di dalam muamalat adalah BOLEH saja, kecuali apa yang dilarang Allah".

>> ﻭﺑﺎﻟﻠﻪ ﺍﻟﺘﻮﻓﻴﻖ

Tidak ada komentar :

Posting Komentar