
ﻭﺃﻧّﻪ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ [ ﺍﻟﻨﺠﻢ / 43 ]
"Dan Dia (Allah) yang membuatmu tertawa dan mennagis"


"ﺃﻱ : ﻗﻀﻰ ﺃﺳﺒﺎﺏ ﺍﻟﻀﺤﻚ ﻭﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ، ﻭﻗﺎﻝ ﻋﻄﺎﺀ ﺑﻦ ﺃﺑﻲ ﻣﺴﻠﻢ : ﻳﻌﻨﻲ : ﺃﻓﺮﺡ ﻭﺃﺣﺰﻥ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻳﺠﻠﺐ ﺍﻟﻀﺤﻚ ﻭﺍﻟﺤﺰﻥ ﻳﺠﻠﺐ ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ..." (ﺗﻔﺴﻴﺮ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ : 17 / 116 )


ﺇﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻻ ﻳُﻌﺬِّﺏُ ﺑﺪﻣﻊِ ﺍﻟﻌﻴﻦِ ﻭﻻ ﺑﺤﺰﻥِ ﺍﻟﻘﻠﺐِ، ﻭﻟﻜﻦ ﻳُﻌَﺬِّﺏُ ﺑﻬﺬﺍ - ﻭﺃﺷﺎﺭ ﺇﻟﻰﻟﺴﺎﻧﻪ - ﺃﻭ ﻳﺮﺣﻢُ " ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ( 1242 )
"Sesungguhnya Allah tidak akan menyiksa dengan linangan air mata dan sedihnya hati, tetapi Dia menyiksa karena ini - dan beliau [] menunjuk pada lisannya"

"ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻣﻦ ﺳﺒﻌﺔ ﺃﺷﻴﺎﺀ : ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﺮﺡ ، ﻭﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺰﻥ ، ﻭﺍﻟﻔﺰﻉ ، ﻭﺍﻟﺮﻳﺎﺀ ، ﻭﺍﻟﻮﺟﻊ ، ﻭﺍﻟﺸﻜﺮ ، ﻭﺑﻜﺎﺀ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ، ﻓﺬﻟﻚ ﺍﻟﺬﻱ ﺗُﻄﻔِﺊ ﺍﻟﺪﻣﻌﺔ ﻣﻨﻬﺎ ﺃﻣﺜﺎﻝ ﺍﻟﺒﺤﻮﺭ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ !" .
"Tangisan itu ada 7 macam ;
Tangis karena bangga, tangisan sedih, tangisan takut, tangisan pamer (riya'), tangisan sakit, tangis syukur, dan tangis karena takut kepada Allah. Maka yang demikian itulah (tangisan karena Allah) darinya mampu memadamkan seperti air laut memadamkan api"

أنواع البكاء ؛
1* ﺍﻟﺨﻮﻑ ﻭﺍﻟﺨﺸﻴﺔ
2* ﺍﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﺮﻗﺔ
3* ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻭﺍﻟﺸﻮﻕ
4* ﺍﻟﻔﺮﺡ ﻭﺍﻟﺴﺮﻭﺭ
5* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺠﺰﻉ ﻣﻦ ﻭﺭﻭﺩ ﺍﻷﻟﻢ ﻭﻋﺪﻡ ﺍﺣﺘﻤﺎﻟﻪ
6* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺤﺰﻥ
7* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﺨﻮﺭ ﻭﺍﻟﻀﻌﻒ .
8* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻨﻔﺎﻕ ﻭﻫﻮ : ﺃﻥ ﺗﺪﻣﻊ ﺍﻟﻌﻴﻦ ﻭﺍﻟﻘﻠﺐ ﻗﺎﺱ .
9* ﺍﻟﺒﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﺴﺘﻌﺎﺭ ﻭﺍﻟﻤﺴﺘﺄﺟﺮ ﻋﻠﻴﻪ ،
10* ﺑﻜﺎﺀ ﺍﻟﻤﻮﺍﻓﻘﺔ (ﺯﺍﺩ ﺍﻟﻤﻌﺎﺩ : 1 / 184، 185 ) .

ﻭﺟﺎﺅﻭﺍ ﺃﺑﺎﻫُﻢْ ﻋِﺸَﺎﺀً ﻳَﺒْﻜﻮﻥَ [ ﻳﻮﺳﻒ : 16]
"Dan mereka datang menemui bapaknya di waktu 'isyak seraya (berpura²) menangis"
*Keutamaan menangis karena Allah*

" ﻻ ﻳﻠﺞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺭﺟﻞ ﺑﻜﻰ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻌﻮﺩ ﺍﻟﻠﺒﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﺮﻉ " . (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ : 1633) .
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah"

" ﺳَﺒْﻌَﺔٌ ﻳُﻈِﻠُّﻬُﻢُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓﻲ ﻇِﻠِّﻪِ ﻳَﻮْﻡَ ﻻ ﻇِﻞَّ ﺇﻻ ﻇﻠُّﻪُ : .... ﻭﺭَﺟُﻞٌ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺧﺎﻟِﻴﺎً ﻓَﻔَﺎﺿَﺖْ ﻋَﻴْﻨَﺎﻩُ ". (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ : 629 )

ﻋﻴﻨﺎﻥ ﻻ ﺗﻤﺴﻬﻤﺎ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﻋﻴﻦ ﺑﻜﺖ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﻋﻴﻦ ﺑﺎﺗﺖ ﺗﺤﺮﺱ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ " .( ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ : 1639 )
"Dua mata yang tidak akan disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut kepada Allah, dan mata yang berjaga di jalan Allah"
" ﻟﻴﺲ ﺷﻲﺀ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻦ ﻗﻄﺮﺗﻴﻦ ﻭﺃﺛﺮﻳﻦ : ﻗﻄﺮﺓ ﻣﻦ ﺩﻣﻮﻉ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﻗﻄﺮﺓ ﺩﻡ ﺗﻬﺮﺍﻕ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻷﺛﺮﺍﻥ : ﻓﺄﺛﺮ ﻓﻲ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ ، ﻭﺃﺛﺮ ﻓﻲ ﻓﺮﻳﻀﺔ ﻣﻦ ﻓﺮﺍﺋﺾ ﺍﻟﻠﻪ " (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺘﺮﻣﺬﻱ : 1669 )
"Tidak ada sesuatu yang paling dicintai Allah dari dua tetes dan dua bekas, yakni : tetesan air mata menangis karena Allah dan tetesan darah yang tertumpah di jalan Allah. Dan dua bekas ; bekas jihad di jalan Allah dan bekas di dalam menunaikan fardhu² (perintah) Allah"

" ﻷﻥ ﺃﺩﻣﻊ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻲ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺃﺗﺼﺪﻕ ﺑﺄﻟﻒ ﺩﻳﻨﺎﺭ ! " .
"Sungguh aku menangis karena takut kepada Allah lebih aku cintai daripada aku bersedekah 1.000 dinar"

ﻷﻥ ﺃﺑﻜﻰ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺘﺴﻴﻞ ﺩﻣﻮﻋﻲ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻨﺘﻲ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺃﺗﺼﺪﻕ ﺑﻮﺯﻧﻲ ﺫﻫﺒﺎً .
"Sungguh aku menangis karena takut kepada Allah dan mengalir peluh pada pipiku lebih aku cintai daripada aku bersedekah dua takar emas"

"ﻣﺎ ﻟﻲ ﻻ ﺃﺭﻯ ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﺿﺎﺣﻜﺎً ﻗﻂ ؟ " ﻗﺎﻝ : ﻣﺎ ﺿﺤﻚ ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﻣﻨﺬ ﺧﻠﻘﺖ ﺍﻟﻨﺎﺭ . (ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ : 12.930)
"Mengapa aku tidak pernah melihat Mikail tertawa?, Jibril menjawab : Mikail tidak pernah tertawa sama sekali sejak diciptakannya neraka"
ﻣﺮﺭﺕُ ﻟﻴﻠﺔ ﺃﺳﺮﻱ ﺑﻲ ﺑﺎﻟﻤﻸ ﺍﻷﻋﻠﻰ ﻭﺟﺒﺮﻳﻞ ﻛﺎﻟﺤِﻠﺲ ﺍﻟﺒﺎﻟﻲ ﻣﻦﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ " . (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻄﺒﺮﺍﻧﻲ ﻓﻲ ﺍﻷﻭﺳﻂ : 5 / 64 )
“Ketika malam isra’, saya melewati penghuni langit dan malaikat Jibril, mereka seolah-olah seperti alas pelana yang tua dan usang karena takutnya kepada Allah.”

ﺍﻗْﺮَﺃْ ﻋﻠَّﻲ ﺍﻟﻘُﺮﺁﻥَ ” ﻗﻠﺖُ : ﻳﺎ ﺭﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪ ، ﺃَﻗْﺮَﺃُ ﻋَﻠَﻴْﻚَ ، ﻭَﻋَﻠَﻴْﻚَ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ؟ ، ﻗﺎﻝَ : ” ﺇِﻧﻲ ﺃُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﺃَﺳْﻤَﻌَﻪُ ﻣِﻦْ ﻏَﻴْﺮِﻱ ” ﻓﻘﺮَﺃْﺕُ ﻋﻠﻴﻪ ﺳﻮﺭَﺓَ ﺍﻟﻨِّﺴﺎﺀ ، ﺣﺘﻰ ﺟِﺌْﺖُ ﺇﻟﻰ ﻫﺬِﻩِ ﺍﻵﻳﺔ : } ﻓَﻜَﻴْﻒَ ﺇِﺫﺍ ﺟِﺌْﻨﺎ ﻣِﻦْ ﻛُﻞِّ ﺃُﻣَّﺔ ﺑِﺸَﻬﻴﺪ ﻭِﺟﺌْﻨﺎ ﺑِﻚَ ﻋَﻠﻰ ﻫَﺆﻻﺀِ ﺷَﻬِﻴﺪﺍً { [ ﺍﻟﻨﺴﺎﺀ / 40 ] ﻗﺎﻝ ” ﺣَﺴْﺒُﻚَ ﺍﻵﻥ ” ﻓَﺎﻟْﺘَﻔَﺖَّ ﺇِﻟﻴْﻪِ ، ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻋِﻴْﻨﺎﻩُ ﺗَﺬْﺭِﻓﺎﻥِ )
“Suatu ketika Nabi berkata kepadaku, “Bacakan al-Qur’an kepadaku.” Maka kukatakan kepada beliau, “Wahai Rasulullah, apakah saya yang membacakan al-Qur’an kepada anda sementara al-Qur’an itu diturunkan kepada anda?”. beliau menjawab, “Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku.” Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa’. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini (yang artinya), “Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka.” (QS. an-Nisa’ : 40). Maka beliau berkata, “Cukup” Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau berlinangan air mata .” [1] HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]

ﻛﺎﻥ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻭﻗﻒ ﻋﻠﻰ ﻗﺒﺮ ؛ ﺑﻜﻰ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﻞ ﻟﺤﻴﺘﻪ ! ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﺗﺬﻛﺮ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻼ ﺗﺒﻜﻲ ، ﻭﺗﺒﻜﻲ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ !؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ : ” ﺇﻥ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺃﻭﻝ ﻣﻨﺰﻝ ﻣﻦ ﻣﻨﺎﺯﻝ ﺍﻵﺧﺮﺓ ، ﻓﺈﻥ ﻧﺠﺎ ﻣﻨﻪ ، ﻓﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﺃﻳﺴﺮ ﻣﻨﻪ ، ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﺞ ﻣﻨﻪ ؛ ﻓﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﺃﺷﺪ ﻣﻨﻪ
“Utsman jika berada di suatu kuburan, ia menangis sampai basah jenggotnya. Dikatakan kepadanya, “jika disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis, tetapi engkau menangis karena ini?”. Beliau berkata, sesungguhnya Rasulullah bersabda, “sesungguhnya kubur adalah tempat persinggahan pertama dari beberapa persingggahan akhirat, jika ia selamat di sini maka ia dimudahkan, jika tidak selamat maka tidak akan datang setelahnya kecuali lebih berat.” [HR. At-Tirmidzi no. 2308]
*Salah Satu Bukti Keimanan Adalah Menangis Karena Allah*


ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦَ ﻳَﺮَﻯ ﺫُﻧُﻮﺑَﻪُ ﻛَﺄَﻧَّﻪُ ﻗَﺎﻋِﺪٌ ﺗَﺤْﺖَ ﺟَﺒَﻞٍ ﻳَﺨَﺎﻑُ ﺃَﻥْ ﻳَﻘَﻊَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ، ﻭَﺇِﻥَّ ﺍﻟْﻔَﺎﺟِﺮَ ﻳَﺮَﻯ ﺫُﻧُﻮﺑَﻪُ ﻛَﺬُﺑَﺎﺏٍ ﻣَﺮَّ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻧْﻔِﻪِ » . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺑِﻪِ ﻫَﻜَﺬَ
“Sesungguhnya seorang Mukmin itu melihat dosa-dosanya seolah-olah dia berada di bawah gunung, dia khawatir gunung itu akan menimpa dia. Sebaliknya, orang durhaka melihat dosa-dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya, dia mengusirnya dengan kibasan tangan –begini–, lalu lalat pun terbang”. [HR. At-Tirmidzi, no. 2497]

ﺍﻟﺴﺒﺐ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺃﻥ ﻗﻠﺐ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻣﻨﻮﺭ ﻓﺈﺫﺍ ﺭﺃﻯ ﻣﻦ ﻧﻔﺴﻪ ﻣﺎ ﻳﺨﺎﻟﻒ ﻣﺎ ﻳﻨﻮﺭ ﺑﻪ ﻗﻠﺒﻪ ﻋﻈﻢ ﺍﻷﻣﺮ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺍﻟﺤﻜﻤﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺘﻤﺜﻴﻞ ﺑﺎﻟﺠﺒﻞ ﺃﻥ ﻏﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻬﻠﻜﺎﺕ ﻗﺪ ﻳﺤﺼﻞ ﺍﻟﺘﺴﺒﺐ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﻨﺠﺎﺓ ﻣﻨﻪ ﺑﺨﻼﻑ ﺍﻟﺠﺒﻞ ﺇﺫﺍ ﺳﻘﻂ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺸﺨﺺ ﻻ ﻳﻨﺠﻮ ﻣﻨﻪ ﻋﺎﺩﺓ
“Sebabnya adalah, karena hati seorang Mukmin itu diberi cahaya. Apabila dia melihat pada dirinya ada sesuatu yang menyelisihi hatinya, maka hal itu menjadi berat baginya.

ﻭﺑﻜﻰ ﻣﻌﺎﺫ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﺑﻜﺎﺀ ﺷﺪﻳﺪﺍ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ ﻣﺎ ﻳﺒﻜﻴﻚ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻷﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻗﺒﺾ ﻗﺒﻀﺘﻴﻦ ﻭﺍﺣﺪﺓ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻷﺧﺮﻯ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﻓﺄﻧﺎ ﻻ ﺃﺩﺭﻱ ﻣﻦ ﺃﻱ ﺍﻟﻔﺮﻳﻘﻴﻦ ﺃﻛﻮﻥ
“Mu’adz suatu ketika pernah menangis tersedu-sedu. Kemudian dia ditanya, yang membuatmu menangis?”. Beliau menjawab, “Karena Allah hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya akan masuk ke dalam neraka. Sedangkan aku tidak tahu akan termasuk golongan manakah aku di antara kedua golongan itu?”.”
ﻭﺧﻄﺐ ﺃﺑﻮ ﻣﻮﺳﻰ ﺍﻷﺷﻌﺮﻱ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻣﺮﺓ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺑﺎﻟﺒﺼﺮﺓ : ﻓﺬﻛﺮ ﻓﻲ ﺧﻄﺒﺘﻪ ﺍﻟﻨﺎﺭ ، ﻓﺒﻜﻰ ﺣﺘﻰ ﺳﻘﻄﺖ ﺩﻣﻮﻋﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﻨﺒﺮ ! ﻭﺑﻜﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﻳﻮﻣﺌﺬ ﺑﻜﺎﺀً ﺷﺪﻳﺪﺍ
ً

ﻭﺑﻜﻰ ﺍﻟﺤﺴﻦ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﻳﺒﻜﻴﻚ ؟ ﻗﺎﻝ : ﺃﺧﺎﻑ ﺃﻥ ﻳﻄﺮﺣﻨﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻏﺪﺍً ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﻭﻻ ﻳﺒﺎﻟﻲ

*Mata Menangis Tetapi Hati Berbahagia*

ﻻ ﻳﻠﺞ ﺍﻟﻨﺎﺭ ﺭﺟﻞ ﺑﻜﻰ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﺣﺘﻰ ﻳﻌﻮﺩ ﺍﻟﻠﺒﻦ ﻓﻲ ﺍﻟﻀﺮﻉ
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang menangis karena merasa takut kepada Allah sampai air susu bisa masuk kembali ke tempat keluarnya.” [HR. Tirmidzi no. 1633]
*Tangisan yang buruk*


Padahal kita tahu mereka hanyalah menangis dusta dan berpura-pura ?, ini yang disebutkan oleh ulama sebagai Al-Buka’ Al-Kadzib ”tangisan palsu”.
*Bukan Sering Menampakkan Wajah Sedih*



ﻛﺎﻥ ﺃﻳﻮﺏ ﺍﻟﺴﺨﺘﻴﺎﻧﻲ ﻳﺮﻕ ﻓﻴﺴﺘﺪﻣﻊ ﻓﻴﺠﺐ ﺃﻥ ﻳﺨﻔﻲ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ، ﻓﻴﻤﺴﻚ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻔﻪ ﻛﺄﻧﻪ ﺭﺟﻞ ﻣﺰﻛﻮﻡ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺧﺸﻲ ﺃﻥ ﺗﻐﻠﺐ ﻋﺒﺮﺗﻪ ﻗﺎﻡ
“Ayyub (Ayyub bin Abi Tamimah Al-Sikhtiyani) pernah merasa trenyuh dan airmatanya mengalir. Namun dia berusaha menyembunyikannya dari para sahabatnya dengan memegang hidungnya seakan² sedang pilek (dalam riwayat lain, sambil dia berkata, ‘Alangkah beratnya pilek ini’). Jika dia tidak sanggup menahan isak tangisnya, dia pun berdiri.” [Dzammul Riya’ hal. 99]
*Para Nabi Dan Orang Shalih Menangis Karena Allah*

ﺃﻭﻟﺌﻚ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﻧﻌﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻴﻴﻦ ﻣﻦ ﺫﺭﻳﻪ ﺁﺩﻡ ﻭﻣﻤﻦ ﺣﻤﻠﻨﺎ ﻣﻊ ﻧﻮﺡ ﻭﻣﻦ ﺫﺭﻳﻪ ﺇﺑﺮﺍﻫﻴﻢ ﻭﺇﺳﺮﺍﺋﻴﻞ ﻭﻣﻤﻦ ﻫﺪﻳﻨﺎ ﻭﺍﺟﺘﺒﻴﻨﺎ ﺇﺫﺍ ﺗﺘﻠﻰ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺁﻳﺎﺕ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺧﺮﻭﺍ ﺳﺠﺪﺍً ﻭﺑﻜﻴﺎ
ً
“Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi ni’mat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka *mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis* " (QS. Maryam: 58)


ﻷﻥ ﺃﺑﻜﻰ ﻣﻦ ﺧﺸﻴﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﺘﺴﻴﻞ ﺩﻣﻮﻋﻲ ﻋﻠﻰ ﻭﺟﻨﺘﻲ ﺃﺣﺐ ﺇﻟﻰ ﻣﻦ ﺃﻥ ﺃﺗﺼﺪﻕ ﺑﻮﺯﻧﻲ ﺫﻫﺒﺎ
ً
"Sesungguhnya mengalirnya air mataku sehingga membasahi kedua pipiku karena takut kepada Allah itu lebih aku sukai daripada aku berinfak emas yang besarnya seukuran tubuhku.” [19]
*Sulit Menangis Karena Allah?*

ﻋﺮﺿﺖ ﻋﻠﻲَّ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻠﻢ ﺃﺭ ﻛﺎﻟﻴﻮﻡ ﻣﻦ ﺍﻟﺨﻴﺮ ﻭﺍﻟﺸﺮ ﻭﻟﻮ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﻣﺎ ﺃﻋﻠﻢ ﻟﻀﺤﻜﺘﻢ ﻗﻠﻴﻼ ﻭﻟﺒﻜﻴﺘﻢ ﻛﺜﻴﺮﺍً ﻓﻤﺎ ﺃﺗﻰ ﻋﻠﻰ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻮﻡ ﺃﺷﺪ ﻣﻨﻪ ﻏﻄﻮﺍ ﺭﺅﻭﺳﻬﻢ ﻭﻟﻬﻢ ﺧﻨﻴﻦ
“Surga dan neraka ditampakkan kepadaku, maka aku tidak melihat kebaikan dan keburukan seperti hari ini. Seandainya kamu mengetahui apa yang aku ketahui, kamu benar-benar akan sedikit tertawa dan banyak menangis”.
Anas bin Malik –perawi hadits ini- mengatakan, “Tidaklah ada satu hari pun yang lebih berat bagi para Sahabat selain hari itu. Mereka menutupi kepala mereka sambil menangis terisak². ” (HR. Muslim, no. 2359)



ﺃَﻟَﻢْ ﻳَﺄْﻥِ ﻟِﻠَّﺬِﻳﻦَ ﺁَﻣَﻨُﻮﺍ ﺃَﻥْ ﺗَﺨْﺸَﻊَ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻟِﺬِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣَﺎ ﻧَﺰَﻝَ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﻛَﺎﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃُﻭﺗُﻮﺍ ﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏَ ﻣِﻦْ ﻗَﺒْﻞُ ﻓَﻄَﺎﻝَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢُ ﺍﻟْﺄَﻣَﺪُ ﻓَﻘَﺴَﺖْ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﻛَﺜِﻴﺮٌ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﻓَﺎﺳِﻘُﻮﻥَ
“Belumkah tiba saatnya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka dengan mengingat Allah dan kebenaran yang diturunkan. Dan janganlah mereka menjadi seperti orang-orang sebelumnya yang telah diberikan Al Kitab, masa yang panjang mereka lalui (dengan kelalaian) sehingga hati mereka pun mengeras, dan banyak sekali di antara mereka yang menjadi orang-orang fasik.” (QS. Al Hadid: 16).
Semoga Allah memberikan karunia keimanan dan kita bisa menangis karenaNya. Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن
Sumber: Translate
Tidak ada komentar :
Posting Komentar