Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Rabu, 07 Maret 2018

tersungkur sujud

🇹 🇪 🇷 🇸 🇺 🇳 🇬 🇰 🇺 🇷
🇭 🇮 🇳 🇦
🇩 🇦 🇱 🇦 🇲 .
🇸 🇺 🇯 🇺 🇩


*Mustajabnya Doa Ketika Sujud*

Bagaimana mustajabnya doa ketika sujud?

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir
Hadits #1427 :

ﻭَﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ : ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ، ﻗَﺎﻝَ )): ﻓَﺄﻣَّﺎ ﺍﻟﺮُّﻛُﻮﻉُ ﻓَﻌَﻈِّﻤُﻮﺍ ﻓِﻴﻪِ ﺍﻟﺮَّﺏَّ – ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ – ، ﻭَﺃﻣَّﺎ ﺍﻟﺴُّﺠُﻮﺩُ ﻓَﺎﺟْﺘَﻬِﺪُﻭﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ ، ﻓَﻘَﻤِﻦٌ ﺃَﻥْ ﻳُﺴْﺘَﺠَﺎﺏَ ﻟَﻜُﻢْ (( . ﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ .

Dari Ibnu ‘Abbas ¢ bahwa Rasulullah [] bersabda, “Adapun ketika rukuk, maka agungkanlah Allah. Sedangkan ketika sujud, maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa, maka doa tersebut pasti dikabulkan untuk kalian.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 479]

Hadits #1428 :

ﻭَﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻲ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ – ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ – : ﺃَﻥَّ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ – ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ – ، ﻗَﺎﻝَ : )) ﺃَﻗْﺮَﺏُ ﻣَﺎ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺍﻟﻌَﺒْﺪُ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﻭَﻫُﻮَ ﺳَﺎﺟِﺪٌ ، ﻓَﺄَﻛْﺜِﺮُﻭﺍ ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀَ (( . ﺭَﻭَﺍﻩُ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ .

Dari Abu Hurairah ¢, Rasulullah [] bersabda, “Keadaan seorang hamba paling dekat dengan Rabbnya adalah ketika ia dalam sujud, maka perbanyaklah doa saat itu.” (HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 482]

*Penjelasan:*

1. Hadits ini sebagai dalil dorongan untuk memperbanyak doa ketika sujud. Karena ketika sujud adalah keadaan yang paling dekat antara seorang hamba dengan Allah.

2. Boleh meminta hajat apa pun ketika sujud dan saat sujud adalah tempat terkabulnya doa.
(Pen: mintalah segala hajat keperluan baik urusan dunia maupun agama. Laporkan apa saja mengenai masalah yang kau hadapi tentang keadaan ekonomi, tentang tanggungan hutang, kesulitan kebutuhan, tentang pembayaran tagihan, tentang beban kehidupan, tentang beratnya fikiran, ruwetnya urusan, peliknya tekanan tugas², masalah yang terus datang bertubi², problem yang hadir silih berganti, ujian dan cobaan yang tidak pernah berhenti, tentang itu dan ini...)

(Pen : Berdoalah dan laporkanlah segala masalah yang mendera, meski hanya urusan kecil; beras yang menipis habis, ekonomi yang kembang kempis, keuangan yang babak belur, pendapatan yang hancur, inkam pemasukan yang tidak sesuai harapan, dompet yang sekarat, saku kantong yang jebol, pundi² harta yang kerontang, saldo saving yang mengering, ATM yang opname, finansial yang megap², anggaran keluarga yang sering terseok², badget keuangan yang sakit, garansi asuransi yang menjerit²...). Dan hanya Dia Allah yang Maha Megabulkan. Semua makhluk adalah melarat kepadNya.

3. Bolehnya memperbanyak doa, sehingga lama dalam sujud. Terutama ketika sholat sendirian. Kecuali dalam sholat berjama'ah harus mengetahui kondisi makmum.

4. Bolehnya meminta berulang-ulang dalam doa agar mudah terkabul.

5. Maksud dari dzikir saat rukuk adalah untuk mengagungkan Allah yaitu menyucikan Allah dari sifat-sifat kekurangan. Karenanya ketika rukuk dianjurkan membaca “SUBHAANA ROBBIYAL ‘AZHIM” (Mahasuci Allah Yang Mahaagung) dan ketika sujud membaca “SUBHAANA ROBBIYAL A’LAA” (Mahasuci Allah Yang Mahatinggi).

6. Membaca subhanallah saat rukuk dan sujud dihukumi sunnah, bukan wajib. Inilah yang jadi pendapat jumhur (madzhab Malik, Abu Hanifah dan Syafi’i). Alasannya karena dalam hadits musii’ sholatuhu (orang yang jelek shalatnya), tidak diperintahkan baginya membaca bacaan tersebut. Seandainya wajib tentu akan diperintahkan.
Ketika sujud diperintahkan menggabungkan bacaan subhanallah (tasbih) dan doa.

7. Ketaatan semakin membuat seorang hamba dekat dengan Allah.

8. Semakin seorang hamba bertambah ketaatan, maka semakin doanya mudah terkabul.

9. Rasullah [] semangat mengajarkan umatnya kebaikan.

*Referensi:*
1. Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim. Cetakan pertama, Tahun 1433 H. Yahya bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibnu Hazm. 4:177.
2. Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash-Shalihin. Cetakan pertama, Tahun 1430 H. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar Ibnul Jauzi. 2:455.
***

*Memperlama Sujud Terakhir untuk Berdoa*

Dalam Fatawa Al-Islamiyah (1:258), Syaikh ‘Abdullah Al-Jibrin rahimahullah berkata, “Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menyebutkan untuk memperlama sujud terakhir dalam shalat. Yang disebutkan dalam berbagai hadits, rukun shalat atau keadaan lainnya itu hampir sama lamanya.”

Syaikh ‘Abdullah Al-Jibrin rahimahullah juga menjelaskan, “Aku tidak mengetahui adanya dalil yang menganjurkan untuk memperlama sujud terakhir dalam shalat. Akan tetapi, memang sebagian imam melakukan seperti ini sebagai isyarat pada makmum bahwa ketika itu adalah raka’at terakhir atau ketika itu adalah amalan terakhir dalam shalat. Karenanya, mereka pun memperpanjang sujud ketika itu.

Dari sinilah, mereka maksudkan agar para jama’ah tahu bahwa setelah itu adalah duduk terakhir yaitu duduk tasyahud akhir. Namun alasan semacam ini tidaklah menjadi sebab dianjurkan memperpanjang sujud terakhir ketika itu.”
(Fatawa Syaikh Ibnu Jibrin, Ahkam Qoth’ush Shalah, Fatawan no. 2046 dari website beliau)

Berdoa Ketika Rukuk dan Sujud dengan Doa dari Al-Qur’an

‘Ali bin Abi Thalib ¢ mengatakan,

ﻧَﻬَﺎﻧِﻰ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺃَﻥْ ﺃَﻗْﺮَﺃَ ﺭَﺍﻛِﻌًﺎ ﺃَﻭْ ﺳَﺎﺟِﺪًﺍ

“Rasulullah [] melarangku untuk membaca (ayat Al-Qur’an) ketika ruku’ dan sujud.” (HR. Muslim no. 480)

Lalu bagaimana dengan berdoa dengan doa dari Al-Qur’an saat sujud?

Jawabnya, hal ini tidaklah mengapa. Kita boleh saja berdo’a dengan do’a yang bersumber dari Al Qur’an. Seperti do’a sapu jagat,

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﺁَﺗِﻨَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟْﺂَﺧِﺮَﺓِ ﺣَﺴَﻨَﺔً ﻭَﻗِﻨَﺎ ﻋَﺬَﺍﺏَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ

“Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201).

Atau do’a agar diberikan keistiqamahan,

ﺭَﺑَّﻨَﺎ ﻟَﺎ ﺗُﺰِﻍْ ﻗُﻠُﻮﺑَﻨَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺇِﺫْ ﻫَﺪَﻳْﺘَﻨَﺎ ﻭَﻫَﺐْ ﻟَﻨَﺎ ﻣِﻦْ ﻟَﺪُﻧْﻚَ ﺭَﺣْﻤَﺔً ﺇِﻧَّﻚَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟْﻮَﻫَّﺎﺏُ

“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran )

Alasannya karena niatan ketika itu adalah bukan untuk tilawah Al Qur’an, namun untuk berdo’a.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻷَﻋْﻤَﺎﻝُ ﺑِﺎﻟﻨِّﻴَّﺎﺕِ ، ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻟِﻜُﻞِّ ﺍﻣْﺮِﺉٍ ﻣَﺎ ﻧَﻮَﻯ

“Setiap amalan tergantung pada niat. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907)

Salah seorang ulama Syafi’iyah, Az-Zarkasyi rahimahullah berkata,

“Yang terlarang adalah jika dimaksudkan membaca Al Qur’an (ketika sujud). Namun jika yang dimaksudkan adalah doa dan sanjungan pada Allah maka itu tidaklah mengapa, sebagaimana pula seseorang boleh membaca qunut dengan beberapa ayat Al-Qur’an” (Tuhfah Al-Muhtaj, 6:6, Mawqi’ Al-Islam).

Telat dari Imam Ketika Berdoa Saat Sujud

Ketika berdoa saat sujud jangan sampai telat dari imam karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺟُﻌِﻞَ ﺍﻹِﻣَﺎﻡُ ﻟِﻴُﺆْﺗَﻢَّ ﺑِﻪِ ﻓَﻼَ ﺗَﺨْﺘَﻠِﻔُﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻪِ

“Imam itu diangkat untuk diikuti, maka janganlah diselisihi.” (HR. Bukhari, no. 722; dari Abu Hurairah)

Semoga bermanfaat.
_____
Sumber :

Tidak ada komentar :

Posting Komentar