Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Minggu, 11 Maret 2018

Tangisan Salaf

*TANGISAN KHOUF*

🔊 Abdullah bin Assyikhir berkata : 

ﺃَﺗَﻴْﺖُ ﺭﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻭَﻫُﻮ ﻳُﺼﻠِّﻲ ﻭﻟﺠﻮْﻓِﻪِ ﺃَﺯِﻳﺰٌ ﻛَﺄَﺯِﻳﺰِ ﺍﻟﻤﺮْﺟَﻞِ ﻣِﻦَ ﺍﻟﺒُﻜَﺎﺀِ . (ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ‏15877‏)

"aku pernah di sisi rasulullah beliau sedang sholat, adalah rongga dada beliau bergemuruh bagaikan air dalam periuk mendidih karena tangisan"

🔊 Sedemikian lembut dan suci hati nabi, hingga mudah sekali tersentuh hingga menangis mendengar kebenaran.

ﺍﻟﻤِﺮْﺟﻞ : ﺍﻟﻘِﺪﺭ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻐﻠﻲ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﻤﺎﺀ .

🔊 Ubaid ibnu Umair ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ, seorang tabi'in, pernah datang menemui istri nabi mulia, 'Aisyah dan berkata :

ﺃﺧﺒﺮﻳﻨﺎ ﺑﺄﻋﺠﺐ ﺷﻲﺀ ﺭﺃﻳﺘﻴﻪ ﻣﻦ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ؟ ﻗﺎﻝ : ﻓﺴﻜﺘﺖ ﺛﻢ ﻗﺎﻟﺖ : ﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻟﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﻠﻴﺎﻟﻲ .ﻗﺎﻝ : " ﻳﺎ ﻋﺎﺋﺸﺔ ﺫﺭﻳﻨﻲ ﺃﺗﻌﺒﺪ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﻟﺮﺑﻲ ". ﻗﻠﺖ : ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺇﻧﻲ ﺃﺣﺐ ﻗُﺮﺑﻚ ، ﻭﺃﺣﺐ ﻣﺎ ﻳﺴﺮﻙ . ﻗﺎﻟﺖ : ﻓﻘﺎﻡ ﻓﺘﻄﻬﺮ ، ﺛﻢ ﻗﺎﻡ ﻳﺼﻠﻲ . ﻗﺎﻟﺖ : ﻓﻢ ﻳﺰﻝ ﻳﺒﻜﻲ ، ﺣﺘﻰ ﺑﻞ ﺣِﺠﺮﻩُ ! ﻗﺎﻟﺖ : ﻭﻛﺎﻥ ﺟﺎﻟﺴﺎً ﻓﻠﻢ ﻳﺰﻝ ﻳﺒﻜﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺣﺘﻰ ﺑﻞ ﻟﺤﻴﺘﻪ ! ﻗﺎﻟﺖ : ﺛﻢ ﺑﻜﻰ ﺣﺘﻰ ﺑﻞ ﺍﻷﺭﺽ ! ﻓﺠﺎﺀ ﺑﻼﻝ ﻳﺆﺫﻧﻪ ﺑﺎﻟﺼﻼﺓ ، ﻓﻠﻤﺎ ﺭﺁﻩ ﻳﺒﻜﻲ ، ﻗﺎﻝ : ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﺒﻜﻲ ، ﻭﻗﺪ ﻏﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻟﻚ ﻣﺎ ﺗﻘﺪﻡ ﻣﻦ ﺫﻧﺒﻚ ﻭﻣﺎ ﺗﺄﺧﺮ !؟ ﻗﺎﻝ : " ﺃﻓﻼ ﺃﻛﻮﻥ ﻋﺒﺪﺍً ﺷﻜﻮﺭﺍ !؟ ﻟﻘﺪ ﺃﻧﺰﻟﺖ ﻋﻠﻲ ﺍﻟﻠﻴﻠﺔ ﺁﻳﺔ ، ﻭﻳﻞ ﻟﻢ ﻗﺮﺃﻫﺎ ﻭﻟﻢ ﻳﺘﻔﻜﺮ ﻓﻴﻬﺎ ! } ﺇِﻥَّ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ ﻭَﺍﻷَﺭْﺽِ … { ﺍﻵﻳﺔ ﻛﻠﻬﺎ ‏[ ﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ / 190 ‏] " (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ : 2 / 386 ‏)

"Wahai ibunda, kabarkanlah kepada kami sesuatu yang menakjubkan yang engkau pernah lihat pada diri rasulullah'.'Aisyah berdiam sejenak...lalu berkata ; 'pada suatu malam kami tidur bermalam bersama nabi, beliau mengatakan : 'wahai 'Aisyah, biarkan aku bangun untuk menyembah Robbku'. Aku berkata : demi Allah sungguh aku sangat ingin berdekatan tidur denganku dan aku juga senang apa yang membuatmu senang'. Maka rosulullah bangun, berquci, dan berdiri sholat. Maka nabi tidak henti² dalam menangis hingga basah lantai. Hingga duduk pun aku melihat beliau terus menerus dalam tangis hingga basah janggutnya. Beliau terus menangis hingga basah tanah di depannya. Hal tersebut berlangsung sampai Bilal mengumandangkan adzan subuh. Lalu Bilal bertemu dengan beliau dan bertanya ; 'apa yang membuatmu menangis wahai nabi Allah? Bukankah dosa²mu telah diampuni baik yang lalu maupun yang akan datang?'. Nabi menjawab: 'tidakkah aku mau menjadi hamba yang bersyukur?' Tadi malam telah turun ayat *Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi benar2 terdapat (tanda kekuasaan Allah) bagi orang2 yang berakal....* "

*Tangis Sahabat Mulia*

🔊 Para sahabat ketika mendengarkan nasehat nabi mereka menundukkan kepala, menutupkan surban ke wajah sambil berlinangan air mata. Mereka mendengar rosulullah menyampaikan nasehat ;

"ﻟﻮ ﺗﻌﻠﻤﻮﻥ ﻣﺎ ﺃﻋﻠﻢ ﻟﻀﺤﻜﺘﻢ ﻗﻠﻴﻼ ﻭﻟﺒﻜﻴﺘﻢ ﻛﺜﻴﺮﺍً " ، ﻓﻐﻄﻰ ﺃﺻﺤﺎﺏ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﺟﻮﻫﻬﻢ ﻭﻟﻬﻢ ﺧﻨﻴﻦ. (ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ‏: 4345 ‏)

"Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis"

🔊 Ibnu Hajar berkata ;

ﺍﻟﻤﺮﺍﺩ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ ﻫﻨﺎ : ﻣﺎ ﻳﺘﻌﻠّﻖ ﺑﻌﻈﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺍﻧﺘﻘﺎﻣﻪ ﻣﻤّﻦ ﻳﻌﺼﻴﻪ ، ﻭﺍﻷﻫﻮﺍﻝ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻘﻊ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻨﺰﻉ ﻭﺍﻟﻤﻮﺕ ﻭﻓﻲ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﻭﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ .

"Maksud dari mengetahui yaitu pengetahuan yang berkaitan dengan keagungan Allah, ancamanNya terhadap orang yang maksiyat, perihal mengerikan saat sekarat kematian, kengerian dalam alam kubur dan hari kiyamat"

🔊 Dari Hani' maula 'Ustman ibnu 'Affan dia berkata :

ﻛﺎﻥ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺇﺫﺍ ﻭﻗﻒ ﻋﻠﻰ ﻗﺒﺮ ؛ ﺑﻜﻰ ﺣﺘﻰ ﻳﺒﻞ ﻟﺤﻴﺘﻪ ! ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﺗﺬﻛﺮ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻭﺍﻟﻨﺎﺭ ﻓﻼ ﺗﺒﻜﻲ ، ﻭﺗﺒﻜﻲ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ !؟ ﻓﻘﺎﻝ ﺇﻥ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻗﺎﻝ : " ﺇﻥ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺃﻭﻝ ﻣﻨﺰﻝ ﻣﻦ ﻣﻨﺎﺯﻝ ﺍﻵﺧﺮﺓ ، ﻓﺈﻥ ﻧﺠﺎ ﻣﻨﻪ ، ﻓﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﺃﻳﺴﺮ ﻣﻨﻪ ، ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻨﺞ ﻣﻨﻪ ؛ ﻓﻤﺎ ﺑﻌﺪﻩ ﺃﺷﺪ ﻣﻨﻪ ! " ﻗﺎﻝ : ﻭﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ : " ﻣﺎ ﺭﺃﻳﺖ ﻣﻨﻈﺮﺍً ﻗﻂ ﺇﻻّ ﺍﻟﻘﺒﺮ ﺃﻓﻈﻊ ﻣﻨﻪ ! " (ﺭﻭﺍﻩ ﺃﺣﻤﺪ ‏: 456 ‏)

"Adalah 'Utsman apabila berdiri di sisi kubur menangis sampai basah jenggotnya, beliau ditanya : engkau disebutkan tentang surga dan neraka namun tidak menangis, namun ketika di sisi pekuburan justru menangis?" Beliau berkata : 'sesungguhnya rasulullah bersabda : sesungguhnya kubur itu awal dari fase akhirat. Siapa yang selamat padanya maka lebih mudah sesudahnya. Namun siapa yang tidak selamat padanya maka apa yang sesudahnya lebih berat. Tidaklah aku melihat pemandangan yang lebih mengerikan melainkan alam kubur lebih mengerikan"

🔊 Yahya bin Mu'adz رَحِمَهُ اللَّه berkata :​

« مَا جَفَتْ الدُّمُوعُ إلا لِقَسَاوَةِ القُلُوبِ ،
ومَا قَسَتْ القُلُوبُ إلا لِكَثْرَةِ الذُّنُوبِ ،
ومَا كَثَّرَتْ الذُّنُوبُ إلا مَنْ كَثْرَةَ العُيُوبِ ». ( شُعْبُ الإيمَانِ || ٦٨٢٨)

"Tidaklah air mata mengering (tidak bisa menangis) melainkan karena kerasnya hati, tidaklah hati mengeras melainkan karena dosa², dan tidaklah banyaknya dosa melainkan karena banyaknya aib"

🔊 Tangisan timbul bukan hanya karena sebab sedih. Namun rasa bangga, atau bahagia, penuh harap, perasaan rindu berat, pangagungan dan rasa cinta juga bisa menyebabkan tangis.

🔊 *Beberapa tangisan yang tak tertahankan*

🌴 Para syaikh khotib di alHaromain, mereka tak tahan membendung tangisan saat menyampaikan ayat, membawakan hadits² nabi mulia, teringat sosok² mulia para salaf ; para sahabat mulia, para tabi'in, para tabiut tabi'in dan orang² sholih.

🌴 Beberapa syaikh dan para imam baik di masjidil harom maupun masjid nabawi sering menangis tersedu² saat mengimami manusia. Bahkan sulit untuk melanjutkan bacaan ayat berikutnya lantaran tenggorokannya tersekat sendu sedan tangisan.

🔊 Demikian pula para khotib masjid nabawi. Syaikh Muhammad bin Abdul Muhsin alQosim, syaikh Muhammad alBudair, Syaikh Sholih Alussyaikh dan lainnya sering tidak mampu menahan tangisan. Beliau berusaha untuk menyembunyikan tangis namun tidak berdaya dengan gempuran ayat² yang bertubi, susulan sabda² mulia silih berganti, atsar dan qoul shohabat yang menghentak jantung, kisah² teladan tabi'in agung yang susul menyusul. Dada bergemuruh, tenggorokan kelu, merasakan betapa kerdilnya diri jika dibanding mereka sosok² agung.

*Dan bagaimana mungkin mereka tidak menangis?*

🌴 Tangisan haru para guru umat menyimpan rindu. Sebagaimana syaikh asSingkity hanya membacakan satu ayat saja saat ta'lim di masjid nabi. Tidak lagi beliau lanjutkan. Kecuali hanya tangisan yang terungkapkan. Beliau tidak mampu menahan beratnya rasa cinta kepada nabi.

🌴 Ketika syaikh Abdul Muhsin alQosim membawakan khutbah 'Manakibur Rosul', hanya tangisan yang mendominasi. Khutbah mulia yang tersekat kerinduan. Nasehat agung yang terhenti tangis.

🌴 *Bagaimana mungkin tidak menangis?* Sejak awal hingga akhir yang disampaikan semuanya tentang pribadi nabi yang agung. Kebaikan dan kasih sayang nabi mulia.

🌴 *Selain itu* , tempat yang beliau gunakan untuk berkhutbah adalah tempat itu juga yang dahulu nabi gunakan saat berkhutbah.

🌴 *Bagaimana tidak menangis,* saat menyampaikan kisah indah Hasan dan Husain, di depan mimbar itu pula dahulu rasulullah menggendong keduanya.

🌴 *Bagaimana mungkin tidak menangis,* ketika menyampaikan kisah sahabat² mulia, suku² Anshor dan Muhajirin, sosok² figur yang telah gugur dalam jihad banyak yang dimakamkan di kubur Baqi' yang tidak jauh jaraknya.

🌴 *Bagaimana bisa tidak menangis?,* ketika menyampaikan kisah zuhud Abu Hurairah, di samping mimbar itu pula dahulu Abu Hurairah pernah terjatuh kelaparan.

🌴 *Bagaimana tidak menangis,* ketika menyampaikan kisah kesetiaan 'Aisyah sebagai istri mulia, di samping Roudhah itu pula dahulu ibunda 'Aisyah menghabiskan hari²nya menjalani kehidupan bersama suaminya.

🌴 *Bagaimana tidak menangis,* ketika menyampaikan kisah adzan Bilal yang merdu indah, ternyata di depan mimbar itu pula dahulu Bilal senantiasa mengumandangkan adzan.

🌴 *Bagaimana mungkin tidak menangis?,* ketika menyampaikan kisah pengorbanan dan perjuangan sahabat Ashiddiq dan Umar, ternyata di samping Roudhah itu pula keduanya dimakamkan.

🌴 *Bagaimana tidak menangis,* ketika setiap kali mengucapkan sholawat dan salam, dari samping Roudhah itu pula rasulullah menjawab sholawat dan salam sepuluh kali untuknya.

🌴 *Bagaimana mungkin bisa mampu menahan tangis ,* ketika setiap kali memuji² dan membangga²kan sosok nabi mulia, ternyata beliau yang mulia berada di sampingnya dimakamkan.

🔊 Kita tidak tahu apa yang dirasakan para imam. Namun sungguh nikmat setiap naghom lantunan ayatnya. Setiap huruf yang dibacanya fasih tanpa Lahnu. Seakan² masuk meresap di pori² aliran darah. Membangkitkan berbagai luapan rasa ;
- Rasa cinta kepada Robb semesta,
- Rasa rindu dimasukkan ke dalam surgaNya
- Perasaan hina dan rendahnya diri ini
- Rasa maha agung dan betapa megah kuasaNya
- Rasa bersalah dan banyaknya dosa
- dan rasa harap serta takut dari dalam hati sanubari.

ﺇِﻥَّ ﺃَﺣْﺴَﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻗِﺮَﺍﺀَﺓً : ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺇِﺫَﺍ ﻗَﺮَﺃَ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺃَﻧَّﻪُ ﻳَﺨْﺸَﻰ ﺍﻟﻠﻪ

َ
"Sesungguhnya orang yang paling baik qiro'ah qur'annya adalah orang yang jika membaca al-qur'an engkau melihatnya takut kepada Allah" (As-Shahihah no. 1.583)

Semoga bermanfaat. Amin.

اللهم ارزقنا قلبا خاشعا، وبكاء خشية لك. آمين.
أبو حس

Tidak ada komentar :

Posting Komentar