Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 06 Maret 2018

Daging Ulama' beracun

🇩 🇦 🇬 🇮 🇳 🇬
🇺 🇱 🇦 🇲 🇦 '
🇮 🇹 🇺
🇧 🇪 🇷 🇦 🇨 🇺 🇳


*BERDUSTA ATAS NAMA ULAMA'*

 Sungguh benar : “ Tidaklah ada orang yang hobbinya suka mencaci maki, kecuali yang dia dikenal dengan sangat buruk akhlaknya”

 Apalagi yang dicela adalah seorang 'ulama. Ratusan ulama' kibar mengakui tentang kesholihan dan keilmuan syaikh Bin Bazz. Sepertinya penuduh berfaham Asy'ariyah dari beberapa status yang pernah ana ketahui. Yang suka sekali menta'wil sifat² Allah dengan takwil2 batil. Dan yang berbeda dengan pemahaman dia langsung divonis : WAHABI.

 Dan ingatlah sobat, bahwa dusta itu akhlak yang sangat buruk di dalam Islam… Bahkan pada zaman jahiliyah pun orang² quraisy sangat benci dengan akhlak dusta ini. Yang paling dia benci adalah DUSTA.mengatakan apa yang tidak sesuai faktanya. Apalagi sekarang si zaman now, manusia semakin canggih dalam mengolah kedustaan. Editing, comot sana comot sini, menggunting perkataan, melipat dan memutar balikkan pernyataan, menyelewengkan atas nama aswaja versi mereka, semuanya semakin gampang. Gampang berdusta = gampang ke neraka. Apalagi dusta atas nama ulama ??!!! Bahkan mereka menjuluki para ulama' dengan gelar² merendahkan : ulama' Trio wahabi, ulama' salapi, ulama' kerajaan, ulama' penjilat raja Saudi. _na'udzu billah min dzalik_

 Sungguh ini merupakan tuduhan yang sangat keji… yang arti dibalik dari tuduhan tersebut adalah : bahwasanya syaikh Bin Bazz tersebut adalah diantara para pendusta. Sungguh keji tangan² para pencela ulama.

 Rasulullah _shallallahu 'alaihi wa sallam_ bersabda :

ﺍﻟْﺒَﻴِّﻨَﺔُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﻤُﺪَّﻋِﻲ

"Yang menuduh wajib mendatangkan bukti" (HR At-Thurmudzi no. 1341)

 Dan sebenarnya para pencaci ulama ahlussunnah, dengan tuduhan : ulama wahabi, ulama salafi ekstrim, ulama tidak tau waqi', ulama' haidh dan tuduhan2 keji lainnya maka hendaknya para pencaci tersebut takut dirobek mulut mereka di hari akherat.

 Hendaknya mereka takut disidang di mahkamah akhirat dengan dihadapkan bersama ulama' yang mereka caci. Apakah Syaikh bin Bazz, Syaikh Ibnu Utsaimin, ataupun Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani.

 Ibnu _'Asaakir rahimahullah_ berkata :

ﻭﺍﻋﻠﻢ ﻳﺎ ﺃﺧﻲ ﻭﻓﻘﻨﺎ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺇﻳﺎﻙ ﻟﻤﺮﺿﺎﺗﻪ ﻭﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻤﻦ ﻳﺨﺸﺎﻩ ﻭﻳﺘﻘﻴﻪ ﺣﻖ ﺗﻘﺎﺗﻪ ﺃﻥ ﻟﺤﻮﻡ ﺍﻟﻌﻠﻤﺎﺀ ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻣﺴﻤﻮﻣﺔ ﻭﻋﺎﺩﺓ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻫﺘﻚ ﺃﺳﺘﺎﺭ ﻣﻨﺘﻘﺼﻴﻬﻢ ﻣﻌﻠﻮﻣﺔ ﻷﻥ ﺍﻟﻮﻗﻴﻌﺔ ﻓﻴﻬﻢ ﺑﻤﺎ ﻫﻢ ﻣﻨﻪ ﺑﺮﺍﺀ ﺃﻣﺮﻩ ﻋﻈﻴﻢ ﻭﺍﻟﺘﻨﺎﻭﻝ ﻷﻋﺮﺍﺿﻬﻢ ﺑﺎﻟﺰﻭﺭ ﻭﺍﻹﻓﺘﺮﺍﺀ ﻣﺮﺗﻊ ﻭﺧﻴﻢ ﻭﺍﻻﺧﺘﻼﻕ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺍﺧﺘﺎﺭﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻣﻨﻬﻢ ﻟﻨﻌﺶ ﺍﻟﻌﻠﻢ ﺧﻠﻖ ﺫﻣﻴﻢ

"Ketahuilah wahai saudaraku –semoga Allah memberikan taufiqNya kepada kami dan juga kepada engkau menuju keridhoanNya serta mmenjadikan kita termasuk dari kalangan orang-orang yang takut dan bertakwa kepadaNya dengan ketakwaan yang sesungguhnya- bahwasanya *daging para ulama –semoga Allah merahmati mereka- adalah beracun,* dan *kebiasaan Allah untuk merobek tirai para pencela* mereka telah diketahui, karena mencela para ulama dengan perkara-perkara yang mereka sendiri berlepas diri merupakan perkara yang besar, dan mencela kehormatan mereka dengan kebohongan dan penipuan adalah lahan yang buruk, serta berdusta atas para ulama yang telah dipilih oleh Allah untuk menegakkan ilmu merupakan akhlak yang tercela " (Tabyiin Kadzib Al-Muftari hal 29)

 Sungguh indah perkataan seorang penyair :

ﻳَﺎ ﻧَﺎﻃِﺢَ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞِ ﺍﻟْﻌَﺎﻟِﻲ ﻟِﻴُﻜْﻠِﻤَﻪُ ******** ﺃَﺷْﻔِﻖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱِ ﻻَ ﺗُﺸْﻔِﻖْ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞ
ِ
*Wahai orang yang menanduk gunung yang tinggi untuk meruntuhkannya…. kasihanilah kepalamu dan jangan mengasihani gunung tersebut.*

 Wahai para pencaci para ulama', yang merendahkan mereka, menuduh mereka dan menghina mereka..... kasihani dirimu !!

 *Kasihanilah 

- bahasa Arabmu yang GROTAL- GRATUL
- baca kitabmu, hafalan quranmu, hafalan haditsmu, entah mendapat rekomendasi dan pengakuan para ulama' entah tidak.
- mengajimu, yang entah ada sanadnya entah tidak. Bahkan pondasi tajwidmu yang entah ada rantai sanadnya atau tidak.
- jumlah ulama' kibar yang pernah engka menimba ilmu darinya,!!??
- jumlah kitab yang kamu pelajari, yang kamu khatamkan yang di'ijazahi' di depan ulama'
- ilmu 'agama'mu yang kau timba dari talaqqi di depan para ulama' atau comat- comot sana sini secara liar seperti para maling yang asal ambil.
- kasihanilah pula ibadahmu, entah diterima atau tidak.
- Wahai para pencela ulama', Ipin Upin bilang: kasihan.... kasihan.... kasihan.


Edisi intropeksi. Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar