







1- Ucapan: *'Shalat Itu Boleh Di Langgar'*

2- Seperti juga ucapan: *Minuman keras itu Halal* (es batu).
3- Seperti juga ucapan : *tercantum dalam AlQuran juz Anggur surah Al-Kohol ayat dua botol, yang berbunyi mabuk lagi ahh...*
4- Juga ucapan : *ini malam jumat, saatnya melakukan sunnah nabi dengan istri* . Ini jelas meremehkan sunnah nabi jika yang dimaksud adalah berjima'.
5- Juga perkataan: *kebersihan itu bagian dari iman.* *Jadi bersihkan jenggotmu,* sebersih mungkin biar beriman. Allah maha indah mencintai keindahan, ngapain keindahan tubuh seksi ditutup²i"
6- Juga perkataan: *mari Amar ma'ruf Nyambi Mungkar, (tinggalkan sandal yang buruk, ambilLah yang lebih baik).
7- Seperti pula ucapan : *Malaikat Jibril sudah pensiun karena wahyu sudah tiada. Isrofil sedang bikin terompet, Izroil kelelahan. Sampaikan salamku ya.. sama malaikat. Bilang aja aku lagi sibuk.
8- Jadilah Ahlul Hisab (perokok), anggota majelis SYURO (SYUka ROkok), cintailah Majlis Tadkhin, dan kelompok SUNI (nyuSU geNI). Menghisap api. Yang gak merokok berarti bukan SUNNI (menyuSU geNI).
9- Atau memplesétkan ayat : "warka'oo ma'a roki'in", merokoklah bersama para perokok. "Walaa taqRABU zina", jangan zina hari RABU, selain Rabu silahkan.
10- Atau ucapan *Mekkah itu : MEKaKAH, Madinah itu : MAkan weDI taNAH. Qor'an itu : Kerokan, meNgaji : MEnebak saNGA siJI (nomor togel)



ﻗُﻞِ ﺍﺳْﺘَﻬْﺰِﺋُﻮﺍ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻣُﺨْﺮِﺝٌ ﻣَّﺎ ﺗَﺤْﺬَﺭُﻭﻥَ ﻭَﻟَﺌِﻦ ﺳَﺄَﻟْﺘَﻬُﻢْ ﻟَﻴَﻘُﻮﻟُﻦَّ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﻛُﻨَّﺎ ﻧَﺨُﻮﺽُ ﻭَﻧَﻠْﻌَﺐُ ۚ ﻗُﻞْ ﺃَﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺁﻳَﺎﺗِﻪِ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟِﻪِ ﻛُﻨﺘُﻢْ ﺗَﺴْﺘَﻬْﺰِﺋُﻮﻥ
َ
"Katakanlah kepada mereka: “Teruskanlah ejekan- ejekanmu (terhadap Allah dan Rasul-Nya)”. Sesungguhnya Allah akan menyatakan apa yang kamu takuti. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya *kami hanya bersenda gurau dan main-main saja”* . Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok- olok?”. [atTaubah :64-65]
Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------















فمن عوفي من رقاد الغفلة وسقام المعصية خرج من النار وأدخل الجنة .
"Barangsiapa yang terhindar dari lelapnya kelalaian dan racun kemaksiyatan maka dia keluar dari neraka dan masuki surga"
ففروا إلى الله مما يشغل عنه كل الفرار واستجيروا به من الغفلة والمعصية فهما فوات الربح وإلحاق الخسران. [ التذكرة (١٠٣) ]
"Berlarilah menuju Allah. Berlarilah menghindar dari segala yang menyibukkan. Dan memohonlah perlindungan kepada Allah dari kelalaian dan kemaksiyatan. Karena keduanya melenyapkan keberuntungan dan mendatangkan kerugian"

ﻭَﺇِﻥَّ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﻋَﻦْ ﺁﻳَﺎﺗِﻨَﺎ ﻟَﻐَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ ( 92
"....dan sesungguhnya kebanyakan manusia lalai dari tanda-tanda kekuasaan Kami."
ﻳَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ ﻇَﺎﻫِﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻫُﻢْ ﻋَﻦِ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَﺓِ ﻫُﻢْ ﻏَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ (الروم : 7)
"Mereka mengetahui secara lahiriyah dari urusan kehidupan dunia, dsn mereka tentang perkara akhirat lalai"
"Mereka benar-benar mengetahui berbagai seluk beluk dunia. Namun terhadap urusan agama, mereka benar-benar jahil (bodoh)."
(Tafsir Ath Thobari, 18/462)
(Tafsir Ath Thobari, 18/462)

- orang lalai itu seperti hewan. Semua inderanya tidak berfungsi untuk memahami tujuan penciptaan.
- orang lalai itu gak mau mikir. Apa itu akhirat. Bagaimana nanti pasca mati. Ahh...masa bodoh. Yang penting now. Yang penting bisa makan.
- orang lalai itu tidak mampu mengambil pelajaran dari kehidupan. Bahwa kehidupan dunia yang sebenarnya hanyalah sementara dan ada batas waktu kefanaannya. Mereka mengetahui dunia secara lahiriyah saja yaitu mengetahui kesenangan dan permainannya yang ada. Mereka tidak mengetahui dunia secara hakekat batin. Mereka melihat kematian, tapi hatinya tetap keras tidak mampu mengambil pelajaran. Mereka saban hari menyaksikan fajar merekah dan mentari tenggelam. Tapi hanya sebatas ilmu lahirnya saja : wah indahnya....cantiknya mentari tenggelam. Tapi tidak faham bahwa semua fenomena alam itu menyiratkan makna hakiki : demikianlah hari² silih berganti, ada yang lahir ada yg mati, ada yang datang ada yang pergi. Dan semua berujung dalam ajal.
-Kebanyakan manusia tidak mengetahui hal-hal yang akan membahagiakan mereka di akhirat. Mereka pun tidak mengetahui aqidah yang benar, syari’at yang membawa rahmat dan keselamatan.
- orang lalai itu hanya pandai dan berfikir tentang masalah dunianya semata; proyek, target materi, keuangan, asset, income pendapatan, laba keuntungan, penghasilan, jual beli, budget anggaran, harta kekayaan, karir, dan masalah dunia semata. Namun tentang urusan akhiratnya mereka lupakan. Mereka abaikan dengan acuh tak acuh.
- orang yang tidak mampu mengambil pelajaran adalah orang yang lalai. Sebagaimana seorang musafir yang tidak memperhatikan perbekalan, kendaraan dan tujuan. Pada akhirnya dia sengsara di tengah perjalanan. Misalnya ada paspornya yang tercecer entah kemana. Kode booking yang hilang. Barang bawaan yang kurang, keuangan yang kurang, tidak faham jalur check in. Sebelum sengsara di akhirat dia sudah tersiksa di tengah perjalanan barzakh. Na'udzu billah.
- orang yang tidak memikirkan hakekat kehidupan ini adalah benar² orang yang lalai.
- orang yang lalai itu seperti kambing. Tidak mampu mengambil pelajaran. Lihat kambing korban.
ﻭَﻟَﻘَﺪْ ﺫَﺭَﺃْﻧَﺎ ﻟِﺠَﻬَﻨَّﻢَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ ﻭَﺍﻟْﺈِﻧْﺲِ ۖ ﻟَﻬُﻢْ ﻗُﻠُﻮﺏٌ ﻟَﺎ ﻳَﻔْﻘَﻬُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﺃَﻋْﻴُﻦٌ ﻟَﺎ ﻳُﺒْﺼِﺮُﻭﻥَ ﺑِﻬَﺎ ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﺁﺫَﺍﻥٌ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﻤَﻌُﻮﻥَ ﺑِﻬَﺎ ۚ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻛَﺎﻟْﺄَﻧْﻌَﺎﻡِ ﺑَﻞْ ﻫُﻢْ ﺃَﺿَﻞُّ ۚ ﺃُﻭﻟَٰﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟْﻐَﺎﻓِﻠُﻮﻥَ
َ﴿ ١٧٩ ﺍﻷﻋﺮﺍﻑ;﴾
َ﴿ ١٧٩ ﺍﻷﻋﺮﺍﻑ;﴾
"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan *mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak,* bahkan mereka lebih sesat lagi. *Mereka itulah orang-orang yang lalai."*
Semoga bermanfaat. Amin.
أبو حسن
أبو حسن
Tidak ada komentar :
Posting Komentar