Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 06 Maret 2018

BAHAYA dengki (HASAD)

🇮 🇷 🇮
*"BEBAS IRI"*

_Sebuah ilistrasi:_

🍎 Seorang guru menyuruh murid muridnya membawa beberapa tomat dg tas kresek ke sekolah...
Guru tersebut kemudian menyuruh murid2 nya memberi nama setiap bijinya, menulis nama orang yg dibenci...

🍎 Jumlah tomat yg dibawa harus sebanyak nama orang yg membuatnya jengkel /tidak dia sukai...
🍎 Pada hari yg ditentukan semua murid membawa tomat sesuai dg perintah gurunya. Ada yg membawa 1, ada yg membawa 1, ada yg membawa 3, ada yg 4, bahkan ada yg membawa 30 biji sesuai dg jumlah orang yg sangat dibenci dlm hidupnya... orang yg bikin jengkel dlm hidupnya..

🍎 Gurunya kemudian menyuruh setiap anak membawa tomat tsb ke manapun mereka pergi selama sepekan...

🍎 Setelah 3 hari tomat itu mulai membusuk, perlahan lahan menimbulkan bau yg tdk sedap...
Murid2 yg membawa tomat dg jumlah yg lebih banyak mulai mengeluh karena merasa berat & bau busuknya mulai menyengat...
Setelah seminggu gurunya menanyakan kepada murid2 nya, apakah yg kamu rasakan dlm seminggu ini...???

🍎 Hampir semua murid mengeluh karena bau busuk dr tomat yg sudah rusak, terutama yg membawa tomat lebih banyak...

🍎 Gurunya kemudian berkata:
Ini mirip dg apa yg kamu bawa didalam hatimu, ketika kamu jengkel dan tidak suka kepada beberapa orang. Membenci/ rasa iri, hasut & dengki itu membuat hati & pikiran kita tidak sehat & kalian membawa kebencian itu kemana mana...

🍎 Jika kalian tidak tahan dengan bau busuk dr tomat selama seminggu, bayangkanlah apa yg terjadi dlm hati akibat kebencian yg kalian bawa setiap hari selama bertahun tahun...

🍎 Hati ini bagaikan taman indah yg penuh bunga yg setiap saat harus dirawat, & dibersihkan dari kotoran2 yg tidak diinginkan... Rumah, kamar, pekarangan saja jika ingin tampak indah pastinya harus dirawat dan dibersihkan. Apalagi hati tempat bersemayamnya akhlak, keyakinan maka LEBIH dari penjagaan kesuciannya.

🍎 Riwayat yang sangat indah;

ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﺮَّﺯَّﺍﻕِ ﺣَﺪَّﺛَﻨَﺎ ﻣَﻌْﻤَﺮٌ ﻋَﻦِ ﺍﻟﺰُّﻫْﺮِﻱِّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺧْﺒَﺮَﻧِﻲ ﺃَﻧَﺲُ ﺑْﻦُ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻨﻪ ﻗَﺎﻝَ : ﻛُﻨَّﺎ ﺟُﻠُﻮﺳًﺎ ﻣَﻊَ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ‏( ﻳَﻄْﻠُﻊُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟْﺂﻥَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ‏) ﻓَﻄَﻠَﻊَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﺄَﻧْﺼَﺎﺭِ ﺗَﻨْﻄِﻒُ ﻟِﺤْﻴَﺘُﻪُ ﻣِﻦْ ﻭُﺿُﻮﺋِﻪِ ﻗَﺪْ ﺗَﻌَﻠَّﻖَ ﻧَﻌْﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲ ﻳَﺪِﻩِ ﺍﻟﺸِّﻤَﺎﻝِ ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻐَﺪُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣِﺜْﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻓَﻄَﻠَﻊَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻣِﺜْﻞَ ﺍﻟْﻤَﺮَّﺓِ ﺍﻟْﺄُﻭﻟَﻰ ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻛَﺎﻥَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡُ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺚُ ﻗَﺎﻝَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻣِﺜْﻞَ ﻣَﻘَﺎﻟَﺘِﻪِ ﺃَﻳْﻀًﺎ ﻓَﻄَﻠَﻊَ ﺫَﻟِﻚَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﻣِﺜْﻞِ ﺣَﺎﻟِﻪِ ﺍﻟْﺄُﻭﻟَﻰ ، ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﺎﻡَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺗَﺒِﻌَﻪُ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦُ ﻋَﻤْﺮِﻭ ﺑْﻦِ ﺍﻟْﻌَﺎﺹِ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﺇِﻧِّﻲ ﻟَﺎﺣَﻴْﺖُ ﺃَﺑِﻲ ﻓَﺄَﻗْﺴَﻤْﺖُ ﺃَﻥْ ﻟَﺎ ﺃَﺩْﺧُﻞَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺛَﻠَﺎﺛًﺎ ، ﻓَﺈِﻥْ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﻭِﻳَﻨِﻲ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗَﻤْﻀِﻲَ ﻓَﻌَﻠْﺖَ . ﻗَﺎﻝَ ﻧَﻌَﻢْ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻧَﺲٌ : ﻭَﻛَﺎﻥَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻳُﺤَﺪِّﺙُ ﺃَﻧَّﻪُ ﺑَﺎﺕَ ﻣَﻌَﻪُ ﺗِﻠْﻚَ ﺍﻟﻠَّﻴَﺎﻟِﻲ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺙَ ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﺮَﻩُ ﻳَﻘُﻮﻡُ ﻣِﻦْ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ، ﻏَﻴْﺮَ ﺃَﻧَّﻪُ ﺇِﺫَﺍ ﺗَﻌَﺎﺭَّ ﻭَﺗَﻘَﻠَّﺐَ ﻋَﻠَﻰ ﻓِﺮَﺍﺷِﻪِ ﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻋَﺰَّ ﻭَﺟَﻞَّ ﻭَﻛَﺒَّﺮَ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻘُﻮﻡَ ﻟِﺼَﻠَﺎﺓِ ﺍﻟْﻔَﺠْﺮِ . ﻗَﺎﻝَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ : ﻏَﻴْﺮَ ﺃَﻧِّﻲ ﻟَﻢْ ﺃَﺳْﻤَﻌْﻪُ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻟَّﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ . ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻣَﻀَﺖْ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺙُ ﻟَﻴَﺎﻝٍ ﻭَﻛِﺪْﺕُ ﺃَﻥْ ﺃَﺣْﺘَﻘِﺮَ ﻋَﻤَﻠَﻪُ ﻗُﻠْﺖُ : ﻳَﺎ ﻋَﺒْﺪَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺇِﻧِّﻲ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺑَﻴْﻨِﻲ ﻭَﺑَﻴْﻦَ ﺃَﺑِﻲ ﻏَﻀَﺐٌ ﻭَﻟَﺎ ﻫَﺠْﺮٌ ﺛَﻢَّ ، ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺳَﻤِﻌْﺖُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﻟَﻚَ ﺛَﻠَﺎﺙَ ﻣِﺮَﺍﺭٍ : ‏( ﻳَﻄْﻠُﻊُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺍﻟْﺂﻥَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ‏) ﻓَﻄَﻠَﻌْﺖَ ﺃَﻧْﺖَ ﺍﻟﺜَّﻠَﺎﺙَ ﻣِﺮَﺍﺭٍ ، ﻓَﺄَﺭَﺩْﺕُ ﺃَﻥْ ﺁﻭِﻱَ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻟِﺄَﻧْﻈُﺮَ ﻣَﺎ ﻋَﻤَﻠُﻚَ ﻓَﺄَﻗْﺘَﺪِﻱَ ﺑِﻪِ ، ﻓَﻠَﻢْ ﺃَﺭَﻙَ ﺗَﻌْﻤَﻞُ ﻛَﺜِﻴﺮَ ﻋَﻤَﻞٍ ، ﻓَﻤَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺑَﻠَﻎَ ﺑِﻚَ ﻣَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ؟ ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻭَﻟَّﻴْﺖُ ﺩَﻋَﺎﻧِﻲ ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺇِﻟَّﺎ ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﺖَ ؛ ﻏَﻴْﺮَ ﺃَﻧِّﻲ ﻟَﺎ ﺃَﺟِﺪُ ﻓِﻲ ﻧَﻔْﺴِﻲ ﻟِﺄَﺣَﺪٍ ﻣِﻦْ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ ﻏِﺸًّﺎ ﻭَﻟَﺎ ﺃَﺣْﺴُﺪُ ﺃَﺣَﺪًﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺇِﻳَّﺎﻩُ . ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻋَﺒْﺪُ ﺍﻟﻠَّﻪِ : ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﺑَﻠَﻐَﺖْ ﺑِﻚَ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺍﻟَّﺘِﻲ ﻟَﺎ ﻧُﻄِﻴﻖُ .
(ﺭﻭﺍﻩ ﺍﺑﻦ ﺍﻟﻤﺒﺎﺭﻙ ﻓﻲ " ﺍﻟﺰﻫﺪ " ‏( 694 ‏) ﻭﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻲ ﻓﻲ " ﺍﻟﻜﺒﺮﻯ " ‏( 10699 ‏)، وغيره

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata: Dahulu kami duduk-duduk bersama Nabi. Lalu beliau bersabda " SEKARANG AKAN MUNCUL KEPADA KALIAN DARI JALAN INI, SEORANG LELAKI DARI PENGHUNI SURGA " Anas berkata: Lalu muncullah seorang lelaki dari kalangan Anshor, jenggotnya meneteskan air karena wudhu'. Orang tersebut mengikatkan kedua sandalnya ditangan kirinya. Orang itupun mengucapkan salam. Pada _keesokan_ harinya, Nabi mengucapkan yang seperti itu. Muncul lagi lelaki itu seperti pada kali yang pertama. _Pada hari ketiga,_ Nabi mengucapkan hal yang sama, dan muncul lagi lelaki yg sama seperti keadaaan yang pertama. Tatkala Nabi telah berdiri, lelaki itu diikuti oleh *Abdullah bin Amru bin Al-Ash* . Kemudian Abdullah berkata " Sesungguhnya aku bertengkar dengan ayahku, lalu aku bersumpah untuk tidak masuk kepadanya selama tiga ( hari ). Jika engkau mempersilahkan aku tinggal dirumahmu hingga lewat tiga hari, maka aku akan lakukan. Lelaki itu berkata:" Ya, silahkan. Anas berkata: "adalah Abdullah bin Amr-bercerita bahwa ia menginap bersamanya selama tiga malam. Anas berkata lagi: Ia tidak melihat lelaki itu shalat malam sedikitpun. Hanya saja bila ia terbangun dari tidurnya di malam hari dan menggerakkan ( tubuhnya ) diatas kasurnya, ia berzikir kepada Allah dan bertakbir, sampai ia bangun untuk shalat fajar. Hanya saja, jika ia terbangun dimalam hari, ia tidak berucap kecuali kebaikan. Abdullah bin Amr berkata: "Tatkala tiga malam itu berlalu, dan aku hampir menganggap remeh amalannya, aku berkata "Wahai hamba Allah, (sebenarnya) tidak ada ketegangan dan pemboikotan antara aku dengan ayahku. Namun aku mendengar Rasulullah berucap (tiga kali): " Sekarang akan muncul kepada kalian seorang penduduk surga.' Lalu engkau lah yang selalu muncul. Tiga kali. Saya (penasaran) ingin tinggal menginap ditempatmu sehingga aku tahu apa amalanmu?. Namun aku tidak melihat engkau banyak beramal. Apa gerangan yang menyebabkanmu kedudukanmu sampai seperti yang disabdakan Rasulullah ? Dia menjawab *"tidak ada, kecuali sebagaimana yang kamu lihat"* Abdullah bin Amr berkata: aku pun meninggalkannya. Tatkala aku berpaling. Ia memanggilku sembari berkata *"Aku tidak punya amalan (yang menonjol) kecuali apa yang engkau lihat.* *Hanya saja aku tidak dapatkan dalam diriku dengki terhadap siapapun dari kaum muslimin* . Dan *aku tidak hasad kepadanya atas kebaikan yang Allah berikan kepadanya* . Abdullah bin amr Al-Ash berkata;" *Inilah hal yang menyampaikan engkau kepada kedudukan itu. Dan inilah yang tidak dimampui ( susah dilaksanakan )* ( HR. Ahmad Juz 3/hal 122/ Al-Baihaqi dalam syu'abul iman 12/8-9,no.6181 ) dan lainnya.

🍎 Maafkanlah orang yg kamu benci, tidak usah jengkel dan iri kepada orang. Buatlah hati ini ruangan indah tempat menyimpan sesuatu yg baik-baik.....

🍎 Sebab iri dengki ini merupakan sifat bawaan yang sulit dihindarkan. Sebagaimana irinya saudara² Yusuf kepada Yusuf. Irinya Setan Iblis kepada Adam. Dan biasanya iri dengki itu terjadi di antara orang2 yang sama profesinya. Pedagang irinya dengan sesama pedagang, penjual sembako dengan sesama penjual dekatnya, guru dengan guru, ustadz iri dengan sesama ustadz, petani dengan sama² petani, dan seterusnya.

🍎 Demikian juga ;
- Kadang seseorang kelihatan baik² saja, tapi ternyata menyimpan rasa jengkel dalam hatinya.
- Tampaknya biasa² saja, namun diam² dia iri hati dan dongkol hati.
- Dengki kepada teman dekatnya, kolega sekantornya, tetangga sampingnya, partner bisnisnya, sahabat akrabnya: kenapa dia lebih kaya padahal sama² tempat kerjanya. Kok bisa dia sudah punya ini dan itu. Dari mana dia kok bisa beli ini dan itu.
- Tidak senang melihat temannya sukses. Benci dengar kawannya yang melejit karirnya, naik pangkatnya, besar pendapatannya.
- Dengki mendengar temannya sudah punya macem², punya toko, punya mobil, bikin rumah, beli tanah. Akhirnya dia iri dan berburuk sangka.
_Na'udzu billah_

📜 Maka berlapang dadalah, bahwa kehidupan ini ada yang mengatur, bahwa rejeki itu masing² sudah dibagi², nasib itu sudah digariskan sejak 50.000 tahun sebelum penciptaan. Maafkanlah semua salah dan khilaf saudara kita agar Hati Kita senantiasa harum Dan Bersih. Hapus rasa iri dengki kepada siapapun. Setiap orang sudah dibagi² jatah kehidupan mereka, rejeki tidak pernah akan tertukar. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki pasti tidak terjadi.

🍎 Kisah di atas adalah kisah AGUNG. Untuk zaman kini. Bagaimana tidak agung? Bagiamana mungkin jaminan surga tidak agung?.

🍎 _Subhaanallah...._ *TIDAK BENCI DAN TIDAK DENGKI KEPADA SIAPAPUN* _ Dan inilah yang super berat.

🍎 Mudah²an kita diberi taufik dan kekuatan agar terhindar dari iri dengki. Semoga bermanfaat. Amiin.
ابوحسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar