Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Selasa, 06 Maret 2018

BAHAYA sYubhat

*BAHAYA*
🇸 🇾 🇺 🇧 🇭 🇦 🇹


‏علمتني الحياة...
ما أيسر دخول الشوك للجسد، لكن خروجه عسير، كذلك الفتن في القلب؛ دخولها سهل ولا تخرج إلا وقد قطعت منه بحسب عمقها واستحكامها .

"Kehidupan telah mengajariku...
*Betapa mudahnya duri masuk ke dalam tubuh, namun betapa susah mengeluarkannya.* Demikianlah Fitnah manakala masuk ke dalam hati; masuknya begitu mudah dan tidak bisa keluar melainkan terkadang harus dengan memotongnya sesuai seberapa dalam dan kuatnya menghujam"

🔹Fitnah (kesesatan) syahwat dan fitnah syubhat terhadap umatnya. Beliau _shallallahu ‘alaihi wasallam_ bersabda:

ﺇِﻥَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺃَﺧْﺸَﻰ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺷَﻬَﻮَﺍﺕِ ﺍﻟْﻐَﻲِّ ﻓِﻲ ﺑُﻄُﻮﻧِﻜُﻢْ ﻭَ ﻓُﺮُﻭﺟِﻜُﻢْ ﻭَﻣُﻀِﻠَّﺎﺕِ ﺍﻟْﻔِﺘَﻦِ

“Sesungguhnya di antara yang aku takutkan atas kamu adalah syahwat mengikuti nafsu pada perut kamu dan pada kemaluan kamu serta fitnah-fitnah yang menyesatkan” (H.R Ahmad).

🔹Syaithan merupakan musuh nyata manusia. Dia selalu berusaha menjerumuskan manusia kedalam jurang kekafiran, kesesatan dan kemaksiatan. 

- Jika seseorang dijerumuskan dengan *dosa² kesyirikan* tidak bisa maka diperdaya dengan dosa² besar,
- Ketika seseorang tidak bisa dijerumuskan dengan dosa² besar maka diperdaya dengan syubhat² agama. Yaitu bid'ah².
- Manakala seorang muslim tidak bisa mereka jerumuskan dengan bid'ah -bid'ah maka diperdaya dengan dosa² kecil,
- Jika seseorang tidak mampu juga dijerumuskan melalui dosa² kecil maka diperdaya dengan hal² kesia-siaan,
- Dan sampai terakhir mereka mengerahkan segala daya upaya dan berusaha secara totaliter untuk menggelincirkan anak manusia di saat sakarotul maut. Dan inilah yang sangat berat.

🔹Syubhat artinya samar, kabur, atau tidak jelas. Penyakit syubhat yang menimpa hati seseorang akan merusakkan ilmu dan keyakinannya. Sehingga jadilah perkara ma’ruf menjadi samar dengan kemungkaran, maka orang tersebut tidak mengenal lagi mana yang ma’ruf dan tidak mengingkari kemungkaran. Yang bid'ah dikira sunnah sedangkan yang jelas sunnah dianggap aneh atau tabu. Bahkan kemungkinan penyakit ini menguasainya sampai dia menyakini yang ma’ruf sebagai kemungkaran, yang mungkar sebagai yang ma’ruf, yang sunnah sebagai bid’ah, yang bid’ah sebagai sunnah, al-haq sebagai kebatilan, dan yang batil sebagai al-haq”. (Tazkiyatun Nufus, hal: 31, DR. Ahmad Farid)

🔹Penyakit syubhat ini misalnya: keraguan, kemunafikan, bid’ah, kekafiran, dan kesesatan lainnya.Maka jika ada seseorang berbicara dan dikhawatirkan dia memberikan syubhat; syubhat takfiri, syubhat khawarij, rofidhoh, jahmiyyah, mu’tazilah, qodariyyah, maturidiyyah, jabariyyah dan seterusnya –TINGGALKAN SAJA.

*BENTENG FITNAH SYUBHAT DAN SYAHWAT*

🔹Imam Ibnul Qayyim berkata:
“Asal seluruh fitnah (kesesatan) hanyalah dari sebab: mendahulukan fikiran terhadap syara’ (agama) dan mendahulukan hawa-nafsu terhadap akal.Yang pertama adalah asal mula fitnah syubhat, yang kedua adalah asal mula fitnah syahwat. Fitnah syubhat ditolak dengan keyakinan, adapun fitnah syahwat ditolak dengan kesabaran.

🔹Fitnah syubhat ditangkal dengan keyakinan (di atas ilmu yang benar), adapun fitnah syahwat ditangkal dengan kesabaran untuk meninggalkannya. Oleh karena itu Allah Ta’ala menjadikan kepemimpinan agama bergantung kepada dua perkara ini (sabar dan yakin).

📌 *BAHAYA MENYELISIHI DALIL*

Berkata Ibnul Qoyyim alJauziyah :

( من فارق الدليل ضلَّ عن سواء السبيل
«ومَن أحالك على غيرِ «أخبرنا» و«حدَّثنا» فقد أحالك: إمَّا على خيالٍ صوفيٍّ، أو قياسٍ فلسفيٍّ، أو رأيٍ نفسيٍّ. فليس بعد القرآن و «أخبرنا» و «حدَّثنا»
إلَّا شبهاتُ المتكلِّمين، وآراءُ المنحرفين، وخيالاتُ المتصوِّفين، وقياسُ المتفلسفين.

“Barangsiapa menyelisihi dalil maka jalannya akan sesat, dan apa yang menyimpangkanku dari selain (riwayat) 'telah mengabarkan kepadaku' dan 'meriwayatkan kepadaku', maka merupakan kemungkinan penyimpangan dari : hayalan kaum sufi, analogi kaum filsafat, atau juga dari pendapat pribadi. Tidak ada dalil setelah alQuran dan riwayat hadits dan atsar melainkan hanyalah: syubhat orang² ahli kalam, pendapat² menyimpang, hayalan² sufi dan analogi² kaum filsafat."

ومَن فارق الدليلَ ضلَّ عن سواء السبيل، ولا دليل إلى الله والجنَّة سوى الكتاب والسنَّة.

"Dan barangsiapa yang menyelisihi dalil maka dia sesat, dan tidak ada dalil (yang mampu) menyampaikan kepada Allah, kepada surga selain alQuran dan asSunnah.

وكلُّ طريقٍ لم يصحبها دليلُ القرآن والسنَّة فهي مِن طرق الجحيم والشيطان الرجيم». (مدارج السالكين : ٢/ ٤٣٩)

"Dan setiap cara beragama yang tidak berlandaskan dari dalil alQuran dan asSunnah adalah jalan menuju neraka Jahim"


Semoga bermanfaat. Amiin.
أبو حسن

Tidak ada komentar :

Posting Komentar