*TAHAJJUD SALAF (11)*
Ucapan para salaf tentang keutamaan Qiyamul Lail.
----
Sebagian atsar salaf tentang kegigihan mereka dalam mengerjakan qiyamul lail.
- روي أن عمرَ بن الخطاب - رضي الله عنه - كان يَمُرُّ بالآية من ورده بالليل فيسقط، حتى يعاد منها أيَّامًا كثيرة كما يُعادُ المريضُ
(مصنف ابن أبي شيبة )
Bahwa Umar bin khotob apabila melewati suatu ayat dari wirid malamnya dia terjatuh, sampai dijenguk beberapa hari oleh beberapa orang seperti dijenguknya orang sakit.
- كان ابنُ مسعود - رضي الله عنه - إذا هدأت العيونُ قام فيُسْمَعُ له دَويٌ كَدَويِّ النَّحل حتى يصبحَ (مختصر قيام الليل للمروزي)
Adalah Ibnu Mas'ud manakala mengalami kantuk di matanya maka dia berdiri sholat, dan terdengar dengungan (dari bacaannya) seperti dengungan lebah sampai subuh.
- وكان طاووس - رحمه اللهُ - إذا اضطجع على فراشه تَقَلَّبَ عليه كما تَقَلَّبُ الحَبَّةُ في المقلاة ثم يثبُ ويصلي إلى الصباح ، ثم يقول : طَيَّرَ ذكرُ جهنم نومَ العابدين
(إحياء علوم الدين)
Adalah Thowus manakala berbaring di atas tempat tidurnya maka berbolak- balik sebagaimana biji yang di goreng berbolak- balik, kemudian dia pun beranjak berdiri sholat hingga subuh. Dia berkata: mengingat neraka jahanam, menyebabkan terusirnya kantuk para ahli ibadah.
- وقال الحسنُ : ما نعلم شيئًا أَشَدَّ من مكابدة اللَّيل ونفقة هذا المال، فقيل : ما بالُ المتهجِّدين من أحسن الناس وجوهًا ؟ قال : لأنهم خلوا بالرحمن فألبسهم نورًا من نوره
(إحياء علوم الدين)
AlHasan berkata: "aku tidak mengetahui sesuatu yang paling berat selain dari sholat malam dan menafkahkan harta, dia ditanya: mengapa orang² yang rajin tahajud itu wajahnya tampak indah? Dia jawab: karena dia menyendiri dengan ArRohman maka Allah pun memberikan cahaya kepadanya."
- قال الفضيلُ : إني لأستقبلُ الليلَ من أَوَّله فيهولني طولُه، فأَفْتَتح القرآن فأصبح وما قضيتُ نَهمتي (إحياء علوم الدين)
Fudzail berkata : "Sungguh aku menyambut datangnya malam sejak awalnya, maka dia (malam) pun menyambutku pada panjang kegelapannya, aku awali dengan bacaan alQuran sampa pagi dan tidak habis rasa puasku"
- وقال أيضًا : إذا لم تقدر على قيام الليل وصيام النهار فاعلم أنك محرومٌ وقد كثرت خطيئتك .
Fudzail juga berkata:
"Jika kamu tidak mampu sholat malam dan tidak pula puasa siang, maka ketahuilah bahwa engkau itu terhalang, dan telah banyak dosa- dosamu"
- قال الربيعُ : بتُّ في منزل الشَّافعيِّ - رحمه الله - ليالي كثيرة، فلم يكن ينام من اللَّيل إلا قليلا
Berkata Robi':
"Aku pernah dan sering bermalam di rumah asSyafi'i, adalah dia tidak tidur malam melainkan sedikit."
- وكان أبو حذيفة يُحيى نصفَ الليل، فمرَّ بقوم فقالوا : إنَّ هذا يُحْيى الليلَ كلَّه , فقال : إنِّي أستحيي أن أُوصَفَ بما لا أفعلُ , فكان بعد ذلك يحيى الليلَ كلَّه .
Abu Hudzaifah pernah menghidupkan malam (sholat malam) separo malam. Ketika suatu saat melewati suatu kaum, kaum itu mengatakan: "Sesungguhnya orang menghidupkan seluruh malamnya" Lalu dia pun malu berkata, aku malu dipuji orang apa yang tidak ada padaku. Akhirnya setelah itu dia benar² menghidupkan malamnya semalam suntuk".
- يقالُ أنَّ مالك بن دينار - رضي الله عنه - بات يُرَدِّدُ هذه الآيةَ ليلةً حتى أصبح : "أَمْ حَسِبَ الَّذِينَ اجْتَرَحُوا السَّيِّئَاتِ أَنْ نَجْعَلَهُمْ كَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ" [الجاثية: 21]
Diriwayatkan bahwa Malik bin Dinar dalam semalam selalu mengulang² satu ayat surah AlJatsiyah :21, sampai subuh; "apakah orang² yang berbuat keburukan mengira akan aku perlakukan sama seperti orang² yang beriman dan beramal sholih?".
- وقال المغيرةُ بن حبيب : رمقتُ مالك بن دينار - رحمه اللهُ - فتوضَّأ بعد العشاء ثم قام إلى مُصَلَّاه فقبضَ على لحيته فخنقته العبرةُ فجعل يقول : اللهم حَرِّمْ شيبةَ مالك على النار، إلهي قد علمت ساكن الجنة من ساكن النار، فأيُّ الرجلين مالك، وأيُّ الدَّارين دار مالك ؟! فلم يزل يقول ذلك حتى طلع الفجر .
Mughiroh bin Habib berkata; aku pernah memperhatikan Malik bin dinar, adalah dia ketika setelah isyak, berwudhu, lalu berdiri sholat di tempat sholatnya. Dia memegang janggutnya, dia berkata: Ya Rabb, haramkanlah uban rambut Malik dari neraka, ya Allah, Engkau maha mengetahui siapa- siapa penghuni surga dan siapa- siapa penghuni neraka. Di manakah Malik akan menghuni..., yang mana kelak tempat kembali Malik (surga atau neraka), dia selalu munajat seperti itu hingga fajar pagi datang"
- عن نافع أنَّ ابنَ عمر - رضي الله عنه - كان إذا فاتَتْه صلاةُ العشاء في جماعة أحيى بقيَّةَ ليله (حلية الأولياء لأبي نعيم )، وكان رضي الله عنه كلما استيقظ من الليل صلى .
Dari Nafi' berkata; "bahwa Ibnu Umar, adalah dia manakala ketinggalan shokat isyak berjama'ah maka dia menghidupkan seluruh malamnya dalam ibadah (untuk mendenda dirinya), & setiap kali beliau terbangun di malam hari, maka dia sholat"
- عن برد مولى ابن المسيَّب قال : ما نودي للصَّلاة منذ أربعين سنة إلا وسعيد في المسجد .
Dari Barod maula Ibnu musayyib berkata: "Tidaklah adzan berkumandang selama empat puluh tahun, melainkan Sa'id ibnu Musayyib sudah berada di masjid".
- كان الحسنُ يصلِّي، فإذا أعيي صَلَّى قائمًا، فإذا فَتَرَ صَلَّى مضطجعًا ( مختصر قيام الليل ) .
Adalah Hasan alBashri, ketika dia sholat dan bersemangat maka dia sholat dengan berdiri, manakala dia lelah maka dia sholat dengan berbaring"
كان سليمانُ التَّيميُّ مرة يصلي بعد العشاء الآخرة فقرأ "تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ"[الملك: 1]، حتى أتى على قوله : "فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا" [الملك: 27]؛ جعل يُرَدِّدُها إلى الفجر، ولما مات قالت جارية من جيرانه لأمها: يا أماه ما فعل المشجبُ الذي كان فوق ذلك السَّطْح؟ تَظُنُّ أنَّ سليمان التَّيميَّ - رحمه الله - كان المشجب
( مختصر قيام الليل )
Sulaiman Attaimi pernah sholat pada suatu malam dia membaca surah Tabarok, hibgga ayat 27 dia ulang² terus ayat tersebut hingga cahaya fajar tiba. Dan tatkala Attaimiy sudah wafat, ada anak perempuan tetangganya bertanya kepada ibunya; "wahai ibu... di manakah tonggak kayu yang biasa tampak di halaman atas Sulaiman AtTaimi, yang sekarang tidak ada?" (Dia sholat dan berdiri yang sangat lama di malam hari di halamannya). Sampai anak kecil tersebut menyangka Sulaiman sebagai tonggak kayu"
______
أبو سليمان الداراني ليقول: (لولا الليل ما أحببت البقاء في الدنيا)
Abu Sulaiman Ad Darini berkata, “Orang yang rajin shalat malam di waktu malam, mereka akan merasakan kenikmatan lebih dari orang yang begitu girang dengan hiburan yang mereka nikmati. Seandainya bukan karena nikmatnya waktu malam tersebut, aku tidak senang hidup lama- lama di dunia.” (Al Lathoif 47, Ghodzaul Albaab 2/504)
قال إمام احمد لا صلاة افضل بعد الفريضة من قيام الليل
Imam Ahmad berkata, “Tidak ada shalat yang lebih utama dari shalat lima waktu (shalat maktubah) selain shalat malam.” (Lihat Al Mughni 2/135 dan Hasyiyah Ibnu Qosim 2/219)
عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((عليكم بقيام الليل فإنه دأبُ الصالحين قبلكم وإن قيامَ الليل قربةٌ إلى الله ومنهاةٌ عن الإثم وتكفيرٌ للسيئات ومطردةٌ للداء عن الجسد)
Nabi bersabda: "Wajib bagi kalian sholat malam. Sebab itu adalah tradisi orang² sholih sebelum kalian, sholat malam adalah qurbah kepada Allah, pencegah dosa, penghapus kesalahan, dan penolak penyakit dari badan"
قال رجل لأحد الصالحين: لا أستطيع قيام الليل، فصف لي في ذلك دواءً، فقال: "لا تعصه بالنهار، وهو يقيمك بين يديه في الليل
Ada seseorang berkata kepada seorang yang sholih: Kami tidaklah sanggup mengerjakan shalat malam, berilah kami petunjuk apa obatnya.” Beliau lantas menjawab, “janganlah kamu bermaksiyat di siang hari, niscaya kau akan mudah bangun di malam hari. ”
قيل لابن مسعود رضي الله عنه: ما نستطيع قيام الليل!! قال: (أقعدتكم ذنوبكم)
Ada yang berkata pada Ibnu Mas’ud, “Kami tidaklah sanggup mengerjakan shalat malam.” Beliau lantas menjawab, “Yang membuat kalian sulit karena dosa yang kalian perbuat.” (Ghodzaul Albaab, 2/504)
ﻗﺎﻝ ﻟﻘﻤﺎﻥ ﻻﺑﻨﻪ : ( ﻳﺎ ﺑﻨﻲ ﻻ ﻳﻜﻦ ﺍﻟﺪﻳﻚ ﺃﻛﻴﺲ ﻣﻨﻚ ، ﻳﻨﺎﺩﻱ ﺑﺎﻷﺳﺤﺎﺭ ﻭﺃﻧﺖ ﻧﺎﺋﻢ )
■ ﺍﻟﻘﺮﻃﺒﻲ
Lukman berkata pada anaknya,
“Wahai anakku, jangan sampai suara ayam berkokok mengalahkan kalian. Suara ayam tersebut sebenarnya ingin menyeru kalian untuk bangun di waktu sahur, namun sayangnya kalian lebih senang terlelap tidur.” (Al Jaami’ li Ahkamil Qur’an 1726)
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,
ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ ﺍﻟﺒﺎﻃﻦ ﻳﺰﻳﻦ ﺍﻟﺼﻮﺭﺓ ﺍﻟﻈﺎﻫﺮﺓ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﺗﻜﻦ ﺫﺍﺕ ﺟﻤﺎﻝ ﻓﺘﻜﺴﻮﺍ ﺻﺎﺣﺒﻬﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﺠﻤﺎﻝ ﻭﺍﻟﻤﻬﺎﺑﺔ ﻭﺍﻟﺤﻼﻭﺓ ﺑﺤﺴﺐ ﻣﺎ ﺍﻛﺘﺴﺖ ﺭﻭﺣﻪ ﻣﻦ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺼﻔﺎﺕ ﻓﺈﻥ ﺍﻟﻤﺆﻣﻦ ﻳﻌﻄﻰ ﻣﻬﺎﺑﺔ ﻭﺣﻼﻭﺓ ﺑﺤﺴﺐ ﺇﻳﻤﺎﻧﻪ ﻓﻤﻦ ﺭﺁﻩ ﻫﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺧﺎﻟﻄﻪ ﺃﺣﺒﻪ ﻭﻫﺬﺍ ﺃﻣﺮ ﻣﺸﻬﻮﺩ ﺑﺎﻟﻌﻴﺎﻥ ﻓﺈﻧﻚ ﺗﺮﻯ ﺍﻟﺮﺟﻞ ﺍﻟﺼﺎﻟﺢ ﺍﻟﻤﺤﺴﻦ ﺫﺍ ﺍﻷﺧﻼﻕ ﺍﻟﺠﻤﻴﻠﺔ ﻣﻦ ﺃﺣﻠﻰ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺻﻮﺭﺓ ﻭﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺃﺳﻮﺩ ﺃﻭ ﻏﻴﺮ ﺟﻤﻴﻞ ﻭﻻ ﺳﻴﻤﺎ ﺇﺫﺍ ﺭﺯﻕ ﺣﻈﺎ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻓﺈﻧﻬﺎ ﺗﻨﻮﺭ ﺍﻟﻮﺟﻪ ﻭﺗﺤﺴﻨﻪ.
“Baiknya batin sebenarnya akan menampakkan baiknya lahiriyah walaupun seseorang tidak memiliki tampan yang elok. Sebenarnya, seseorang akan semakin elok karena semakin baiknya batin yang ia miliki. Seorang mukmin akan mendapatkan keelokan tersebut tergantung pada kadar imannya. Jika yang lain melihatnya, maka pasti akan menaruh perhatian padanya. Dan siapa saja yang berinteraksi dengannya, pasti akan mencintainya dikarena keelokan yang tampak ketika memandangnya. Maka boleh jadi engkau melihat orang yang sholeh dan sering berbuat baik serta memiliki akhlak yang mulai, engkau lihat kelakuannya sungguh amat baik, padahal boleh jadi wajahnya itu hitam dan kurang menarik. Lebih-lebih jika Allah memberinya karunia (dengan wajah yang cerah) karena dia giat shalat malam. Sungguh shalat malam itu akan membuat wajah semakin cerah dan indah kala dipandang.” (Roudhotul Muhibbin, 221)
Sebagaimana kata sebagian salaf,
مَنْ كَثُرَتْ صَلاَتُهُ بِاللَّيْلِ حَسُنَ وَجْهُهُ بِالنَّهَارِ
“Siapa yang banyak shalatnya di malam hari, wajahnya akan begitu berseri di siang hari.” [HR. Al-Marwazi. Lihat Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 36) dan al-Hakim dalam al-Mustadrak, (II/414). Al-Hakim menilai hadits ini shahih dan disepakati oleh adz-Dzahabi.
قال عمرو بن عاص يا سلمى صلاة ركعة واحدة في الليل تسوى عشر ركعات في اللنهار
Dari Ya’la bin ‘Atha’ ia meriwayatkan dari bibinya Salma, bahwa ia berkata, “‘Amr bin al-‘Ash berkata, ‘Wahai Salma, shalat satu raka’at di waktu malam sama dengan shalat sepuluh raka’at di waktu siang.”[Lihat ash-Shalaah wat Tahajjud oleh Ibnu al-Khirath, (298).
قال عمر بن الخطاب رضي الله عنه: “لولا ثلاث لأحببت أن أكون قد لقيت الله لولا أن أضع جبهتي لله أو أجلس في مجالس ينتقى فيها طيب الكلام كما ينقى جيد التمر أو أن أسير في سبيل الله عز و جل”. (حلية الأولياء)
‘Umar bin al-Khathab Radhiyallahu anhu berkata, “Seandainya tidak ada tiga perkara; seandainya aku tidak pergi berjihad di jalan Allah, seandainya aku tidak mengotori dahiku dengan debu karena ber-sujud kepada Allah dan seandainya aku tidak duduk bersama orang-orang yang mengambil kata-kata yang baik seperti mereka mengambil kurma-kurma yang baik, maka aku merasa senang berjumpa dengan Allah.” [Mukhtashar Qiyaamil Lail (hal. 62).
Saat menjelang wafatnya Ibnu ‘Umar, ia berkata, “Tidak ada sesuatu yang sangat aku sedihkan di dunia ini selain rasa dahaga di siang hari dan kelelahan di malam hari.”
واعلم أن شرف المؤمن قيام الليل، وعزه استغناؤه عن الناس"؛ (رواه الطبراني في الأوسط (4278)، وحسَّن إسناده المنذري في الترغيب والترهيب)
Jibril berkata, “Kemulian seseorang terletak pada shalatnya di malamnya dan sikapnya menjauhi apa yang ada pada tangan orang lain.” [Mukhtashar Qiyaamil Lail (hal. 63).
Thalhah bin Mashraf berkata,
“Aku mendengar bila seorang laki-laki bangun di waktu malam untuk melakukan shalat malam, Malaikat memanggilnya, ‘Berbahagialah engkau karena engkau telah menempuh jalan para ahli ibadah sebelummu.'” Thalhah mengatakan lagi, “Malam itu pun berwasiat kepada malam setelahnya agar membangunkannya pada waktu di mana ia bangun.” Thalhah mengatakan lagi, “Kebaikan turun dari atas langit ke pembelahan rambutnya dan ada penyeru yang berseru, ‘Seandainya seorang yang bermunajat tahu siapa yang ia seru, maka ia tidak akan berpaling (dari munajatnya).’” (Atsar ini diriwayatkan oleh al-Aajuri dalam Fadhlu Qiyaamil Laili wat Tahajjud (hal. 58).
قال الحسن - رحمه الله -: ما نعلم عملاً أشد من مكابدة الليل، ونفقة هذا المال.
Dari al-Hasan al-Bashri berkata,
“Kami tidak mengetahui amal ibadah yang lebih berat daripada lelahnya melakukan shalat malam dan menafkahkan harta ini.” [ ash-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
قال يزيد الرقشي: قيام الليل نور للمؤمن يوم القيامة، يسعى من بين يديه ومن خلفه، وصيام العبد يُبعده من حرِّ السعير"
Yazid ar-Riqasyi berkata, “Shalat malam akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada hari Kiamat kelak dan cahaya itu akan berjalan dari depan dan belakangnya. Sedangkan puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya Neraka Sa’ir.” [ as-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
Wahab bin Munabih berkata,
قيام الليل يشرف به الوضيع، ويعز به الذليل، وصيام النهار يقطع عن صاحبه الشهوات، وليس للمؤمن راحة دون دخول الجنة".ا
“Shalat di waktu malam akan menjadikan orang yang rendah kedudukannya, mulia, dan orang yang hina, berwibawa. Sedangkan puasa di siang hari akan mengekang seseorang dari dorongan syahwatnya. Tidak ada kata istirahat bagi seorang mukmin sampai masuk Surga.”[as-Shalaatu wat Tahajjud hal. 299).
ﻭﻗَﺎﻝَ ﺍﻟْﺤَﺴَﻦُ ﺍﻟْﺒَﺼْﺮِﻱُّ : ﺇِﻥَّ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﻟَﻴُﺬْﻧِﺐُ ﺍﻟﺬَّﻧْﺐَ ﻓَﻴُﺤْﺮَﻡُ ﺑِﻪِ ﻗِﻴَﺎﻡَ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ .
"Dalam ucapan Imam Hasan Al-Basri yang lainnya: Sesungguhnya orang yang banyak melakukan perbuatan dosa dia akan terhalang untuk melakukan qiyamul lail."
قال طاوس: إن ذكرَ جهنَّم طيَّر نوم العابدين، وكما حكي أن غلامًا بالبصرة اسمه صهيب، كان يقوم الليل كله، فقالت له سيدته: إن قيامك بالليل يضر بعملك بالنهار، فقال: إن صهيبًا إذا ذكر النار لا يأتيه النوم، وقيل لغلام آخر، وهو يقوم كل الليل، فقال: إذا ذكرت النار اشتد خوفي، وإذا ذكرت الجنة اشتد شوقي، فلا أقدر أن أنام.
Berkata Thowus: "jika neraka disebutkan, niscaya menghilanglah keinginan tidur hamba-hamba ahli ibadah. Sebagaimana diriwayatkan, ada seorang pemuda di Bashrah, namanya Suhaib. Dia shalat malam semalam penuh, lalu ibunya berkata kepadanya; 'sesungguhnya sholat malammu seperti itu bisa mengganggu pekerjaanmu di siang hari !!. Suhaib berkata; "sesungguhnya Suhaib apabila mengingat neraka tidak bisa tidur. Dikatakan kepada anak yang lain dan dia suka shalat malam, setiap malam dia berkata: 'apabila aku teringat neraka maka menjadi kuat rasa takutku. Namun apabila aku teringat surga, maka sangat kuat rasa rinduku, aku tidak bisa tidur".
----
أشرف البواعث؛ الحب لله، وقوة الإيمان بأنه في قيامه لا يتكلم بحرف إلا وهو مناجٍ ربه، وهو مطلع عليه مع مشاهدة ما يخطر بقلبه، وأن تلك الخطرات من الله تعالى خطاب معه، فإذا أحب الله تعالى أحب لا محالة الخلوة به، وتلذَّذ بالمناجاة،
Bersepi sepi dengan sang kekasih yang teramat dicintai, adalah momentum terindah yang tidak mungkin seseorang melewatkan. Berasyik mesra dengan kekasih yang sangat cantik, yang teramat mempesona, teramat baik, adalah kesempatan yang sungguh.dirindukan.
وكذا الذي يخلو بالملك، ويعرض عليه حاجاته في جنح الليل، يتلذَّذ به في رجاء إنعم.
(Ihya Ulumuddin, alGhozali).
اللهم يا رحمن اعنا على قيام الليل، آمين.
----------
Tidak ada komentar :
Posting Komentar