Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 04 Januari 2021

TAHAJJUD SALAF (3)

 TAHAJJUD SALAF (3)


26- ﺑﻜﯽ ﺃﺑﻮ ﺇﺳﺤﺎﻕ ﺍﻟﺴﺒﻴﻌﻲ ﻓﻘﻴﻞ ﻟﻪ : ﻣﺎ ﻳﺒﻜﻴﻚ؟ ﻗﺎﻝ : " ﺫﻫﺒﺖ ﻗﻮﺗﻲ ﻭﺫﻫﺒﺖ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻣﻨﻲ ﻣﺎﺃﺳﺘﻄﻴﻊ ﺃﻥ ﺃﺻﻠﻲ ﻗﺎﺋﻤﺎ ﺇﻻ ﺑﺎﻟﺒﻘﺮﺓ ﻭﺁﻝ ﻋﻤﺮﺍﻥ ". [ ﺍﻟﺜﻘﺎﺕ ﻻﺑﻦ ﺣﺒﺎﻥ (8/76)

Suatu hari Abu ishaq as Sabii'i menangis. Lalu dikatakan kepadanya: "apa yang membuat anda menangis?" Ia berkata: "telah pergi kekuatanku, dan telah pergi sholat dariku. Aku tidak sanggup lagi untuk sholat sambil berdiri kecuali hanya (sebatas bisa) membaca al Baqarah dan Ali Imran saja." .

27- وقال أبو الدرداء رضي الله عنه: "صلّوا ركعتين في ظلم الليل لظلمة القبور".
(فتح المنان شرح المسند الجامع 1-10)

Berkata Abu Darda ;
"Sholatlah dua rokaat dalam gelapnya malam untuk (keselamatan) akan gelapnya kubur"

28- وسألت ابنة الربيع أباها: "يا أبتاه، الناس ينامون ولا أراك تنام؟" قال: يا بنية: "إن أباك يخاف السيّئات". (جامع العلوم والحكم : ٢٦٤).

Putri Robi' bertanya kepada ayahnya ;
"Wahai ayah, orang² tidur semua tapi aku tidak melihatmu tidur? Dia berkata; wahai putriku, sesungguhnya ayahmu takut keburukan"

29- وكان زيد بن الحارث يجزئ الليل إلى ثلاثة أجزاء: جزءٌ عليه، وجزءٌ على ابنه، وجزءٌ على ابنه الآخر.

Zaid bin Harits membagi malam menjadi tiga bagian (menghidupkannya dengan sholat) ; untuk dirinya, untuk anaknya, dan untuk anaknya yang lain"

30- .وكان أبو إسحاق السبيعي رحمه الله يقول: "يا معشر الشباب جدّوا واجتهدوا، وبادروا قوتكم، واغتنموا شبيبتكم قبل أن تعجزوا، فإنه قلّ ما مرّت عليّ ليلة إلاّ قرأت فيها بألف آية". (تاريخ مدينة دمشق - ج 46)

Abu ishak asSabi'iy berkata ;
"Wahai para pemuda, bersungguh²lah, bersegeralah, gunakanlah kesempatanmu mumpung masih muda dan kuat, sebelum kamu tua dan lemah, sesungguhnya tidaklah aku melalui satu malam melainkan aku membaca di dalamnya minimal seribu ayat"

31- ولما احتضر أبو الشعثاء رحمه الله، بكي، فقيل له: "ما يبكيك؟". قال: "لم أشتف من قيام الليل".

Tatkala hendak meninggal dunia, Abu Syaksya' menangis. Ada orang berkata ; apa yang membuatmu menangis? Abu Syaksya' berkata: aku sudah tidak bisa lagi sholat lail."

32- وكان عبد العزيز بن أبي روّاد رحمه الله، يُفرش له فراشه لينام عليه بالليل، فكان يضع يده على الفراش فيتحسسه، ثم يقول: "ما ألينك، ولكن فراش الجنة ألين منك"، ثم يقوم إلى صلاته.

Adalah Abdul Aziz bin abi Rowad pernah suatu malam memasang kasur pembaringannya yang dia hendak tidur. Dia taruh tangannya menyentuh kasur yang lembut dan berkata; "duhai... alangkah lembut dirimu... namun kasur.di surga lebih lembut dari dirimu. Maka dia pun beranjak bangun dan sholat"

33- وكان رحمه الله يقول: "أدركت أقواماً يستحيون من الله في سواد هذا الليل من طول الهجعة، إنما هو على الجنب"، فإذا تحرّك، قال: "ليس هذا لك قومي خذي حظك من الآخرة."

Berkata Abdul Aziz bin abi Rowad;
"Aku mendapati di antara suatu kaum, mereka sangat malu kepada Allah dalam kegelapan malam jika selalu berbaring terlelap. Jika mereka sedang tergeletak merasa bergerak di malam hari, mereka berkata pada diri sendiri; bukan untuk seperti ini kamu diciptakan, ayo bangun, ambil bagianmu untuk akhirat"

34- وكان رحمه الله يقول: "من أخلاق الأنبياء والأصفياء ثلاثة: الحلم، والإنابة، وحظّ من قيام الليل".

Berkata Abdul Aziz bin abi Rowad;
"Di antara akhlak para nabi dan orang pilihan: lembut (al-hilmu), banyak beribadah (inabah) , dan sholat malam"

35- وكان العبد الصالح عبد الواحد بن يزيد رحمه الله يقول لأهله في كل ليلة: "يا أهل الدار انتبهوا، فما هذه دار نوم، عن قريب يأكلكم الدود".

Berkata Abdul Wahid bin Yazid kepada anggota keluarganya di malam hari; "wahai penghuni rumah, ingatlah !! Rumah ini bukan untuk tidur melulu, ingatlah kuburan yang kamu tidur terus dimakan ulat belatung"

36- قال ابن المنكدر: "ما بقي من لذات الدنيا إلاّ ثلاث: قيام الليل، ولقاء الإخوان، والصلاة في جماعة".

Berkata Ibnu Munkadir ;
"Tidak ada lagi tersisa kelezatan dunia selain pada tiga hal; sholat malam, bertemu kawan, sholat jama'ah"

37- قال عبد الله بن داود: "كان من مضى إذا بلغ أحدهم (40 سنة) طوى فراشه".

Berkata Abdullah bin Dawud;
"Adalah tradisi para salaf dahulu, manakala mereka sudah melewati umur 40 tahun, mereka melipat kasur/ tempat tidur" (tempat tidur tidak lagi jadi prioritas).

38- كان عمرو بن دينار قد جزأ الليل ثلاثة أجزاء: ثلثٌ ينام، وثلثٌ يدرس، وثلثٌ يصلّي.

"Adalah Amru bin Dinar membagi malamnya menjadi tiga babak; sepertiga untuk tidur, 1/3 untuk belajar, 1/3 lagi untuk sholat"

39- قال محمد بن يوسف: "كان سفيان الثوري رحمه الله يقيمنا في الليل، ويقول: قوموا يا شباب، صلوا ما دمتم شبابًا، إذا لم تصلوا اليوم فمتى؟".

Berkata Muhammad bin Yusuf;
"Adalah Sufyan AtTsauri pernah membangunkan kami di malam hari, dan berkata; bangun wahai pemuda, sholatlah kalian selagi masih muda. Jika kamu tidak sholat selagi mauda, kapan lagi?" (Sebab jika menunggu tua belum tentu bisa)

40- كان رحمه الله إذا أصبح مدّ رجليه إلى الحائط، ورأسه إلى الأرض، كي يرجع الدم من قدميه، من طول القيام.

Bahkan Imam Sufyan atTsauri apabila di pagi hari, menselonjorkan kedua kakinya ke dinding sementara kepalanya di bawah, untuk mengembalikan aliran darah ke arah kepalanya, karena pada malamnya sangat lama berdiri sholat.

41- قالت امرأة مسروق بن الأجدع: "والله ما كان مسروق يصبح من ليلة من الليالي إلاّ وساقاه منتفختان من طول القيام، وكان رحمه الله إذا طال عليه الليل، وتعب صلى جالساً، ولا يترك الصلاة، وكان إذا فرغ من صلاته يزحف إلى فراشه، كما يزحف البعير".

Berkata istri Masruq bin Ajda' ;
"Demi Allah, tidaklah Masruq di pagi hari setelah melalui malam melainkan dalam keadaan kakinya bengkak karena lamanya berdiri (shokat), dan manakala lama berdiri kelelahan maka dia sholat sambil duduk, dan kalau selesai sholat hendak kembali ke pembaringannya merangkak seperti merangkaknya unta"

42- قال أبو سليمان الداراني: "والله لولا قيام الليل ما أحببتُ الدنيا".

Berkata Sulaiman adDaroni : "demi Allah, andaikan bukan karena sholat malam, aku sudah tidak ingin (hidup) di dunia"

43- قال مخلد بن الحسين: "ما انتبه من الليل إلاّ أصبت إبراهيم بن أدهم رحمه الله يذكر الله ويصلّي، ثم أتعزّى بهذه الآية: {ذَلِكَ فَضْلُ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَن يَشَاء} [المائدة:54]".

Berkata Makhlad bin Husain: "tidaklah aku perhatikan dari malam melainkan aku mendapati Ibrahim bin Adham dalam keadaan bedzikir, dan sholat. Lalu aku teringat ayat Allah ta'ala: (demikianlah karunia Allah yang Dia berikan (karunia tsb) kepada siapa yang Dia kehendaki)"

44- قال وكيع: "كان عليّ، والحسن ابنا صالح بن حيّ، وأمّهم، قد جزؤوا الليل ثلاثة أجزاء".

Berkata Waki' ; "adalah Ali, alHasan (adalah dua anak sholih Ibnu Hayyi),& ibunya, mereka membagi malam menjadi tiga bagian" (giliran untuk sholat).

45- قال طاووس: "ما كنت أرى أحداً ينام في السحر".

Berkata imam Thowus ; "aku tidak melihat seseorang yang masih tidur di waktu sahur" (yakni di zamannya, orang² sudah bangun sebelum menjelang sahur)

46- قال الأوزاعي: "من أطال قيام الليل، هوّن الله عليه وقوف يوم القيامة".

Berkata al Auza'iy ;
"Barangsiapa yang memanjangkan berdiri sholat malam, maka Allah akan memudahkan untuknya berdiri di hari kiyamat"

47- قال أبو الزناد: (كنت أخرج من السحر إلى مسجد النبي -صلى الله عليه وسلم-، فلا أمرُّ ببيت إلا وفيه قارئ، وكنا ونحن فتيان نريد أن نخرج لحاجة فنقول: موعدكم قيام القراء).

Abu Zinad berkata ;
"Dahulu aku keluar waktu sahur menuju.masjid nabawi, dan tidaklah aku melalui satu rumahpun melainkan aku dapati para pembaca (alquran dalam sholat), pada waktu itu saya berusia pemuda yang ingin keluar untuk suatu keperluan. Maka kami mengatakan: waktu keperluanmu (untuk bertemu dengan seseorang) waktunya para pembaca sholat"

48- قال الحسن بن عرفة ليزيد بن هارون: (يا أبا خالد: ما فعلت العينان الجميلتان؟! قال: ذهب بهما بكاء الأسحار!).

Hasan bin arofah berkata kepada Yazid bin Harun ;
"Wahai abu Kholid, apa yang dilakukan kedua mata yang indah? Dia menjawab: dia melalui waktu sahurnya sebagaimana para ahli ibadah dengan menangis"

49- وقال عبد العزيز بن عمير: (إن الرجل لينقطع إلى بعض ملوك أهل الدنيا فيرى أثره عليه، فكيف بمن ينقطع إلى الله -عز وجل- كيف لا يرى أثره عليه؟!).

Abdul Aziz bin Umar berkata ;
"Sesungguhnya seseorang yang menyendiri (dekat) dengan sebagian raja- raja dunia pasti tampak pengaruhnya, maka demikian pula dengan seseorang yang dia dekat dengan Allah ta'ala, bagaimana mungkin dia tidak terlihat pengaruhnya?"

50- BERHIAS KETIKA MELAKUKAN SHOLAT MALAM.
- banyak orang ketika sholat malam memakai baju tidurnya yang jelek, pakai sarung lusuh berlobang, memakai kain dekil atau selimut seadanya. Padahal dia menghadap Allah ta'ala dalam sholatnya. Yang dicontohkan para.salaf dahulu bahwa mereka sebisa mungkin berusaha berhias ketika mereka sholat malam meskipun dalam kesunyian.

كان لعمرو بن الأسود حلة بمائتي درهم يلبسها إذا قام إلى صلاة الليل.
كان أبو حنيفة إذا أراد أن يصلي من الليل تزين حتى يسرح لحيته.
كان تميم الداري إذا قام من الليل تطيب بالغالية، واشترى حلة بألف كان يصلي فيها.

- Amru bin Aswad ketika sholat di malam hari, memakai hiasan seharga 200 dirham.

- Abu Hanifah jika hendak sholatndi malam hari berhias sampai harus menyisir merapikan jenggotnya.

- Tamim asDariy apabila hendak sholat malam memakai minyak wangi yang mahal. Sampai membeli perhiasan (bukan emas) seharga 1000 dirham yang dia pakai untuk sholat.

Demikianlah, karena mereka memahami rahasia keajaiban yang ada salam sholat malam. Mereka melalui malam- malam dalam hidupnya dengan ber-khalwat bersama Rabbnya. Mereka menyadari bahwa kenikmatannya di dunia ini ada pada malam seperti Itu, dan seakan² kepingan surganya terletak di mihrabnya.


*Maroji'/ referensi utama 😘 (Kitab Ruhbanul Lail 1 & 2)
__________________
Yaa Rabb, berilah kami kamampuan untuk qiyamul lail. Amiin.
Semoga bermanfaat. Amiin.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar