Abu Hasan

مجموعة الاسلامية على نهج سلف الأمة

Senin, 04 Januari 2021

TIDAK BERZAKAT KARENA ALASAN PANDEMI?

 BOLEHKAH SESEORANG TIDAK MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH KARENA EFEK DI MASA PANDEMI CORONA.?

Pada asalnya hukum zakat fitri wajib bagi setiap muslim; besar, kecil, tua, muda, laki, wanita, merdeka maupun hamba sahaya. Dalilnya hadits,

فَرَضَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ زَكَاةَ الفِطْرِ صَاعًا مِن تَمْرٍ، أوْ صَاعًا مِن شَعِيرٍ علَى العَبْدِ والحُرِّ، والذَّكَرِ والأُنْثَى، والصَّغِيرِ والكَبِيرِ مِنَ المُسْلِمِينَ، وأَمَرَ بهَا أنْ تُؤَدَّى قَبْلَ خُرُوجِ النَّاسِ إلى الصَّلَاةِ.

Rasulullah [] mewajibkan zakat fitri 1 sha’ kurma atau 1 sha’ gandum; wajib atas setiap hamba sahaya dan merdeka, laki dan wanita, kecil dan besar dari kaum muslimin, dan beliau memerintahkan untuk mengeluarkannya sebelum sholat. [Shahih Bukhari]

Soal : Terkait dengan pengaruh masa lock down pandemi virus Corona saat ini, ada sebagian orang benar- benar terkapar ekonominya, penghasilan keluarganya sekarat, benar- benar seret dari segi financial. Bahkan sebagian lain sudah tidak berpenghasilan dan hidup dari berharap bantuan. Namun dia masih memiliki simpanan untuk beberapa hari menjelang hari raya. Bisa saja mengeluarkan zakat fitri untuk dirinya dan anggota keluarganya.

Soal:

- Apakah dia dikategorikan masih WAJIB mengeluarkan zakat fitri ?
- Apakah dia boleh juga untuk menerima beras /bagian zakat fitri dari orang lain ?
*Jawab 😘
- Karena dia masih memiliki kemampuan dan kemudahan untuk membayar zakat, maka dia tetap wajib membayar zakat fitri. Selain itu dia sebagai muslim wajib menunaikann rukun Islam berupa zakat. Dalilnya firman Allah:
وَأَقِيمُوا الصَّلاَةَ وَءَاتُوا الزَّكَاةَ
“Dan tegakkanlah shalat dan tunaikanlah zakat“. [Al Baqarah/2:110].
Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar, beliau berkata :
" ﻓﺮﺽ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺯﻛﺎﺓ ﺍﻟﻔﻄﺮ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﺻﺎﻋﺎً ﻣﻦ ﺗﻤﺮ ، ﺃﻭ ﺻﺎﻋﺎً ﻣﻦ ﺷﻌﻴﺮ ؛ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻌﺒﺪ ﻭﺍﻟﺤﺮ ، ﻭﺍﻟﺬﻛﺮ ﻭﺍﻷﻧﺜﻰ ، ﻭﺍﻟﺼﻐﻴﺮ ﻭﺍﻟﻜﺒﻴﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻴﻦ . ﻭ ﺃﻣﺮ ﺑﻬﺎ ﺃﻥ ﺗﺆﺩﻯ ﻗﺒﻞ ﺧﺮﻭﺝ ﺍﻟﻨﺎﺱ ﺇﻟﻰ ﺍﻟﺼﻼﺓ " ﺃﺧﺮﺟﻪ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ .

" Rasulullah [] telah mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan dengan memberikan satu sha' kurma atau satu sha' gandum bagi orang merdeka dan hamba sahaya, laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin. Beliau memerintahkan agar (zakat fitrah tersebut) ditunaikan sebelum orang-orang melakukan shalat 'Id (hari Raya) " (HR. Bukhari)

فرض رسول الله صلعم زكاة الفطر من رمضان على الناس صاعا من شعير على كل حر او عبد ذكر او أنثي من المسلمين

Artinya: “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan atas manusia 3,5 liter kurma atau 3,5 liter gandum atas setiap orang merdeka laki-laki atau hamba perempuan yang muslim”.

“Zakat fitrah wajib dilakukan bagi individu yang ada kecukupan untuk dimakan baginya dan bagi keluarganya di hari itu. Barangsiapa yang memiliki kecukupan atau kelebihan untuk dimakan buat dirinya dan keluarganya di hari raya, sebelum dan sesudahnya maka wajib mengeluarkan zakat fitrah.

- Dan juga karena dia pada saat ini dalam kondisi membutuhkan, maka dia juga boleh untuk menerima zakat fitri ini. Masuk Ashnaf miskin maupun Ghorim.

ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﺼَّﺪَﻗَﺎﺕُ ﻟِﻠْﻔُﻘَﺮَﺍﺀِ ﻭَﺍﻟْﻤَﺴَﺎﻛِﻴﻦِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻣِﻠِﻴﻦَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻭَﺍﻟْﻤُﺆَﻟَّﻔَﺔ ِ ﻗُﻠُﻮﺑُﻬُﻢْ ﻭَﻓِﻲ ﺍﻟﺮِّﻗَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟْﻐَﺎﺭِﻣِﻴﻦَ ﻭَﻓِﻲ ﺳَﺒِﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﺑْﻦِ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ ۖ ﻓَﺮِﻳﻀَﺔً ﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠِﻴﻢٌ ﺣَﻜِﻴﻢٌ

"Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."
(Q.S. At-Taubah: 60)

Gharimin adalah orang orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar. Tunggakan di sana- sini belum kelar dilunasi. Dan hutang tersebut bukan karena maksiat, bukan karena gaya hidup penghamburan, atau karena safahah (kebodohan), maka seorang muslim yang ghorim seperti ini masuk.Ashnaf penerima zakat.

NB:
وقال خليل المالكي في مختصره بعد ذكره للصاع المخرج في زكاة الفطر: فضل عن قوته وقوت عياله.
وعند الحنابلة يشترط في الوجوب أن تكون فاضلة عن مؤونته ومؤونة من تجب عليه نفقته إضافة إلى المسكن والخادم والدابة والثياب الضرورية. قال المرداوي في الإنصاف: إذا فضل عنده عن قوته وقوت عياله يوم العيد وليلته وهذا بلا نزاع؛ لكن يعتبر كون ذلك فاضلا عما يحتاجه لنفسه أو لمن تلزمه مؤونته من مسكن وخادم ودابة وثياب بذلة ونحو ذلك على الصحيح من المذهب. انتهى.
وعليه، فإذا كان الإمام المذكور يملك قوته وقوت من يعوله يومه فالواجب عليه إخراجها عن نفسه وعن من تلزمه نفقته، ولا يتنافى وجوب إخراج الزكاة عليه مع أخذه إذا كان متصفا بالفقر.
قال الإمام الشافعي في الأم: ولا بأس أن يؤدي زكاة الفطر ويأخذها إن كان محتاجا، وغيرها من الصدقات المفروضات وغيرها، وكل مسلم سواء. انتهى.
واختار شيخ الإسلام ابن تيمية صرف زكاة الفطر للفقراء والمساكين دون غيرهما من مصارف زكاة المال الواجبة، كما في الفتوى رقم: 12597.


Source : islamweb.net

Tidak ada komentar :

Posting Komentar