TAHAJJUD SALAF (5)

*TAHAJJUD SALAF. (5)*

Sholat malam merupakan ukuran keutamaan antara orang² yang sungguh² akan kebahagiaan akhirat dengan yang tidak. Apakah sama antara orang yang berdiri untuk beribadah di waktu malam dengan orang yang tidak demikian?!” Jawabnya, tentu saja tidak sama.

أم مَنْ هُوَ قَانِتٌ آَنَاءَ اللَّيْلِ سَاجِدًا وَقَائِمًا يَحْذَرُ الْآَخِرَةَ وَيَرْجُو رَحْمَةَ رَبِّهِ قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ﴾ [سورة الزمر: 9].

"(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. ” (QS. Az Zumar: 9).

Shalat tahajud adalah sifat orang bertakwa dan calon penghuni surga.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ (15) آَخِذِينَ مَا آَتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ (16) كَانُوا قَلِيلًا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ (17) وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ (18)

“Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (syurga) dan mata air-mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.” (QS. Adz Dzariyat: 15-18).

وعندما سئل رسول الله - صلى الله عليه وسلم -، عن رجل نام الليل حتى أصبح قال: «ذاك رجل بال الشيطان في أذنه». [1]

Tatkala rosulullah ditanya tentang seseorang yang tidur semalam sampai pagi, beliau bersabda, "itu orang yang dikencingi setan di telinganya"

Allah mensifati sholat malam;

﴿إِنَّ نَاشِئَةَ اللَّيْلِ هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا﴾[سورة المزمل، الآية: 6]،

"Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan."

وفسر ابن كثير قوله -تعالى-: ﴿هِيَ أَشَدُّ وَطْئًا وَأَقْوَمُ قِيلًا﴾ بأنه أجمع للخاطر في أداء القراءة وتفهمها من قيام النهار، لأنه وقت انتشار الناس ولغط الأصوات وأوقات المعاش. [2].

Mengenai tafsir ayat ((pada waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan)) karena waktu sepi bisa lebih tepat untuk membaca dan memahami, sementara.waktu siang adalah waktu sibuk san suara bising mencari penghidupan.

Pada sholat malam terdapat keutamaan besar, yang menunjukkan kemampuan seseorang menundukkan hawa nafsunya untuk bangun beribadah. Dan Allah menjanjikan pahala sangat besar;

﴿* تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ * فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ﴾ [السجدة، الآيات: 15-17].

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan."

Beribadah dengan sholat malam, bertepatan dengan waktu sunyi, mata² manusia tertutup tidur, telinga² tersumbat sunyi, anggota² badan terkapar dan terbujur lelap, maka hal itu menunjukkan kesungguhan dirinya. Sholat malam merupakan "standart/ ukuran" seseorang seberapa kuat dia mau dekat dengan Allah. Qiyamul lail merupakan "standar" untuk mengukur seseorang seberapa besar tekad dia, seberapa tinggi cita²nya meraih kebaikan. Kalau cita²nya ingin meraih ketinggian maka tentu dia sholat malam. Kalau tidak, cita²nya memang rendah. Apalagi sudah tidur sampai subuh, setelah subuh pun tidur lagi hingga siang hari, maka orang model macam begini menunjukkan tak punya target dan cita². Kalau cita²nya besar PASTI sholat malam.

Qiyamul Lail menunjukkan cintanya yang lebih besar kepada Allah daripada kepada dirinya sendiri. Allah memuji mereka dan mensifati mereka dengan "ulul albab" yang memiliki perbedaan dari pada yang tidak sholat malam, sebagaimana dalam QS. Azzumar: 9.

Qiyamul Lail hukumnya sunnah muakkadah- yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Nabi bersabda,

«عليكم بقيام الليل فإنه دأب الصالحين قبلكم ومقربة لكم إلى ربكم، ومكفرة للسيئات، ومنهاة عن الإثم ومطردة للداء عن الجسد» [3]

"Hendaknya kalian menghidupkan malam, karena merupakan kebiasaan orang sholih sebelum kalian, sebagai upaya mendekatkan diri kepada Rabb kalian, juga sebagai penghapus kesalahan, mencegah dari perbuatan dosa, serta guna mengusir penyakit dari badan” (HR. Tirmidzi)

Nabi juga menjelaskan, bahwa qiyamul lail merupakan seutama- utama sholat.setelah sholat fardhu.

« أفضل الصلاة بعد المكتوبة قيام الليل». [4]

Bahkan nabi tidak meninggalkannya baik saat mukim maupun ketika safar (bepergian). Bahkan beliau sholat malam pun sangat panjang hingga kakinya bengkak.

وقام - صلى الله عليه وسلم - وهو سيد ولد آدم وقد غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر –حتى تفطرت قدماه- فقيل له: أما قد غفر لك ما تقدم من ذنبك وما تأخر؟ فقال: «أفلا أكون عبدًا شكورًا؟» [5]

Orang demi mendapat pembagian sembako atau THR rela berdesakan dan kepanasan hingga pingsan. Demi memperoleh sedikit rejeki rela kehujanan, kepanasan, menerjang badai, dan rela tidak pulang berhari². Demi dapat uang bonus ada yang rela tidak pulang hingga larut. Bahkan demi mendapat proyek atasan atau terkabulnya keinginan dia rela mengorbankan segalanya. Nah.... maka hendaknya seseorang lebih bersungguh² untuk sholat malam. Bagaimana tidak ???, karena di dalamnya terdapat banyak keutamaan. Berikut ini di antara keutamaan itu,

«إن في الليل ساعة لا يوافقها عبد مسلم يسأل الله تعالى خيرًا إلا أعطاه إياه». [6]

“Sesungguhnya pada malam hari ada satu waktu, tidaklah seorang muslim tepat meminta kebaikan dari urusan dunia dan akhirat melainkan Allah berikan kepadanya” (HR. Muslim: 757).

Umar bin Dzar mengingatkan kita tentang keutamaan waktu² malam dengan ucapannya,

قال عمر بن ذر : اعملوا لأنفسكم رحمكم الله في هذا الليل وسواده، فإن المغبون من غبن خير الليل والنهار، والمحروم من حرم خيرهما، وإنما جعلا سبيلاً للمؤمنين إلى طاعة ربهم، ووبالاً على الآخرين للغفلة عن أنفسهم، فأحيوا لله أنفسكم بذكره فإنما تحيا القلوب بذكر الله، كم من نائم في هذا الليل قد ندم على طول نومه عندما يرى من كرامة الله –عز وجل- للعابدين غدًا، فاغتنموا عمر الساعات والليالي والأيام يرحمكم الله. [7]

"Ketahuilah oleh kalian mengenai waktu malam, bahwa orang yang tertipu adalah mereka yang tertipu dengan tidak memperoleh kebaikan malam dan siang. Orang terhalang adalah mereka yang terhalang dari kebaikannya, dan waktu di malam meeupakan jalan bagi seorang mukmin untuk mentaati tuhannya, mereka menghidupkannya dengan berdzikir, ketahuilah bahwa hidupnya hati itu dengan berdzikir. Betapa banyak seseorang yang tidur di suatu malam menyebabkan dia merasa menyesal dengan penyesalan yang panjang tatkala dia kelak melihat kemurahan Allah. Maka manfaatkan oleh kalian waktu² malam kalian"

Wahai saudaraku... belilah dirimu sendiri pada hari ini, dengan harga kesungguhanmu, pasarnya adalah waktu² malammu, mumpung harganya murah yaitu berupa tekadmu untuk bangun beribadah. Sebelum pasar itu hilang berganti hari penuh penyesalan, yang tiada lagi harga untuk membelinya maupun menukarnya. Itulah hari Taghabun.

﴿ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ﴾، ﴿يَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ﴾. [8]

(Maka itulah hari penuh sesal), (pada hari itu orang² dzolim menggigit jari tangan mereka (karena sebab penyesalan))

قال أبو الدرداء: صلوا ركعتين في ظلم الليل لظلمة القبور. [9]

Berkata Abu Darda' ; "sholatlah kalian (meski) dua rokaat dalam gelapnya malam untuk (bekal) akan kegelapan alam kubur"

وقد عجب أحمد بن حرب - رضي الله عنه - من نوم النائمين وغفلة الغافلين فقال: عجبت لمن يعلم أن الجنة تزين فوقه، والنار تضرم تحته، كيف ينام بينهما؟. [10].

Berkata Ahmad bin harb tentang tidurnya orang² lelap, dan lalainya orang² yang terperdaya; "aku heran bagi orang yang telah mengetahui bahwa surga itu di atas mereka, neraka di bawah mereka, kok bisanya tidur di antara keduanya"

Sebagian salaf ada yang ketika menjelang malam dia mengadakan persiapan untuk apa- apa yang diperlukan di nanti malam, mereka senang jika malam tiba, bersedih saat malam berganti pagi.

فكان عمر بن ذر إذا نظر إلى الليل قد أقبل قال: جاء الليل، ولليل مهابة، والله أحق أن يهاب. [11]

Umar bin Dzar apabila menjelang malam tiba berkata; "malam telah tiba, pada malam ada keistimewaan, dan Allah lebih berhak untuk di-istimewakan / diagungkan"

وصفهم الفضيل بن عياض بقوله: أدركت أقوامًا يستحيون من الله في سواد الليل من طول الهجعة إنما هو على الجنب فإذا تحرك قال: ليس هذا لك، قومي خذي حظك من الآخرة. [12].

Fudzail ibnu Iyadh mensifati orang² yang beribadah di malam hari dengan berkata;

"Aku mendapati suatu kaum yang mereka sangat malu kepada Allah dengan cara berlama- lama dalam ibadahnya sementara dia hanya berbaring di lambungnya, lalu dia berkata pada dirinya: tidak seperti ini untukmu, ayo bangunlah, ambil bagianmu untuk (bekal) akhirat"

ذكر عبد الرحمن بن يزيد بن جابر حين قال: كنا نغازي عطاء الخراساني وننزل متقاربين، فكان يحيي الليل ثم يخرج رأسه من خيمته فيقول: يا عبد الرحمن، يا هشام بن الغار، يا فلان، قيام الليل وصيام النهار أيسر من شرب الصديد، ولبس الحديد، وأكل الزقوم، فالنجاة النجاة... [13].

Abdurrahman bin Yazid berkata: kami pernah dalam malam peperangan, di daerah Khurosani, kami bermalam di kemah berdekatan. Dia pada malam itu menghidupkannya dengan ibadah, lalu dia mengeluarkan kepalanya dari kemah dan berteriak: hai Abdurrahman, hai Hisyam, hai fulan, hai fulan....bangun malam dan piasa di siang LEBIH MUDAH daripada minum nanah di neraka, dipakaikan baju besi membara, makan zaqum, ayo cari keselamatan..."

سفر الليل لا يطيقه إلا مضمر المجاعة، النجائب في الأول وحاملات الزاد في الأخير. [14]

Perjalanan malam (ibadah malam) tidak ada yang mampu selain dengan kesungguhan dan lapar, kemudahan dilasanakan di awal malam, dan sangat berat/ lelah menjelang akhir malam.

لبست ثوب الرجا والناس قد رقدوا

وقمت أشكو إلى مولاي ما أجد

وقلت يا عدتي في كل نائبة

ومن عليه لكشف الضر أعتمد

أشكو إليك أمورًا أنت تعلمها

ما لي على حملها صبر ولا جلد

وقد مددت يدي بالضر مبتهلاً

إليك يا خير من مدت إليه يد

فلا تردنها يا رب خائبة

فبحر جودك يروي كل من يرد. [15]

(Susah mentranslate, silahkan akhi yang bisa....)

قال الحسن -رحمه الله-: ما نعلم عملاً أشد من مكابدة الليل ونفقة المال، فقيل له ما بال المتهجدين من أحسن الناس وجوهًا؟ قال: لأنهم خلوا بالرحمن فألبسهم نورًا من نوره. [16]

Hasan alBashri berkata: "aku tak mendapati amalan yang lebih berat selain bersusah payah sholat malam dan menginfakkan harta. Maka dia ditanya;mengapa orang yang sholat lail punya wajah yang sangat indah? Dia berkata; karena dia banyak menyendiri dengan Rabb nya di malam hari, maka Allah memberikan cahaya kepadanya"

عبد العزيز بن رواد إذا جن عليه الليل يأتي فراشه فيمر يده عليه ويقول: إنك للين، والله إن في الجنة لألين منك، ولا يزال يصلي الليل كله. [17].

Abdul Aziz bin rowad manakala malam hari hendak tidur, menyentuh kasur pembaringan dan berkata: aduhai lembut dan nikmatnya kau, tapi aku teringat pembaringan di surga lebih nikmat. Lalu dia sholat semalam suntuk"

فكن –يا أخي- من أبناء الآخرة ولا تكن من أبناء الدنيا، فإن الولد يتبع الأم. [18]

Jadilah anak- anak akhirat, jangan menjadi anak- anak dunia. Sebab anak itu ikut ibunya.

خرج سليمان التيمي إلى مكان يصلي الصبح بوضوء عشاء الآخرة وكان يأخذ بقول الحسن؛ إنه إذا غلب النوم على قلبه توضأ». [19]

Sulaiman atTaimiy keluar ke tempat sholat subuh dengan (masih) menggunakan wudhu sholat isyak. Hasan berkata: "dia kalau kalah dengan kantuk, baru berwudhu"

إن جهاد النفس جهاد طويل وطريق صعب يحتاج إلى صبر ومثابرة، فقد كان صفوان بن سليم في الصيف يصلي في البيت وإذا كان في الشتاء صلى في السطح لئلا ينام [20]

Sesungguhnya jihad bersungguh² melawan diri sendiri merupakan perjuangan yang panjang, jalan yang sulit, merlukan kesabaran dan tekad kuat. Sofwan bin Sulaim apabila di musim panas sholat malamnya di dalam rumah, apabila di musim dingin sholat malamnya di halaman/ tempat lapang. Biar tidak tidur."

وهذا الجهاد والحرص على القيام يكون بأجمل هيئة وأحسن زينة.. فكان الإمام أحمد بن حنبل - رحمه الله - له قلنسوة خاطها بيده، فيها قطن فإذا قام الليل لبسها. [21]

Dan hendaknya berhias dengan baik, dengan pakaian yang bagus. Sebagaimana imam Ahmad memiliki peci khusus dan pakaian khusus yang dia gunakan ketika sholat malam" Jadi kalau sholat malam dipakai.

قم في الدجى واتل الكتاب ولا تنم

إلا كنومة حائر ولهان

فلربما تأتي المنية بغتة

فتساق من فرش إلى الأكفان

يا حبذا عينان في غسق الدجى

من خشية الرحمن باكيتان

ومجاهدة النفس صعبة المنال في البداية ولكنها سهلة الانقياد بالإصرار والعزيمة في النهاية [22]

Berdirilah dalam gelapnya malam.

Bacalah alQuran, jangan tidur. Jangan asyik terlalaikan terlelap dalam nikmatnya pembaringan. Sebab bisa jadi di situ anda diantar menuju kafan. Berjuang mengalahkan (kemalasan) diri memang susah di permulaan, namun mudah dan akan terbiasa di pungkasan.

كما ذكر ذلك ثابت البناني بقوله: كابدت الصلاة عشرين سنة وتنعمت بها عشرين سنة [23].

Tsabit alBanani mengatakan,

Aku berusaha dengan kesusahan untuk sholat (malam) selama 20 tahun, dan aku baru merasakan nikmatnya 20 tahun"

وكانت أم سليمان –رضي الله عنها- على نبينا وعليه أفضل الصلاة والسلام، تقول له: يا بني لا تكثر النوم بالليل، فإن كثرة النوم بالليل تدع الرجل فقيرًا يوم القيامة، يا بني... من يرد الله لا ينام الليل، لأن من نام الليل ندم بالنهار. [24]

"Wahai fulan, jangan memperbanyak tidur malam hari. Karena sesungguhnya kebanyakan tidur malam menjadikan pelakunya fakir di hari Kiamat.” wahai anakku berusahalah kamu bangun malam,

يا كثير الرقاد والغفلات

كثرة النوم تورث الحسرات [25]

"Wahai yang kebanyakan tidur dan lalai

Kebanyakan tidur mewariskan berbagai kerugian"

_________________________________

Maroji' ;

[1]) متفق عليه من حديث ابن مسعود.

[2]) تفسير ابن كثير 4/436.

[3]) أخرجه الترمذي، وأحمد وصححه الألباني.

[4]) أخرجه مسلم.

[5]) متفق عليه.

[6]) أخرجه مسلم.

[7]) حلية الأولياء 5/109.

[8]) الفوائد 64.

[9]) جامع العلوم والحكم 264.

[10]) الإحياء 4/435.

[11]) حلية الأولياء 5/111.

[12]) صفة الصفوة 2/241.

[13]) السير 6/143.

[14]) الفوائد 67.

[15]) طبقات الشافعية 4/225.

[16]) الإحياء 1/220.

[17]) الإحياء 1/420.

[18]) الفوائد 68.

[19]) حلية الأولياء 3/29.

[20]) حلية الأولياء 3/159.

[21]) السير 11/206.

[22]) أي صلاة آخر الليل.

[23]) السير 5/224، صفة الصفوة 3/260.

[24]) الزهر الفائح 111.

[25]) الزهر الفائح 19.

Ya Rabb eberilah kami kemampuan Qiyamul lail. Semoga bermanfaat. Amiin.