*ARTI 'DUNIA ADALAH PENJARA'*
*Bagaimana sikap yang seharusnya terhadap dunia?*
🌎 Dari Abu Hurairah _radhiyallahu ‘anhu_ ia berkata bahwa Rasulullah [] bersabda,
«الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر» (رواه مسلم).
“Dunia adalah penjara bagi orang beriman, dan surga bagi orang kafir.” (HR. Muslim, no. 2392).
🌎 Kisah yang bagus yang patut direnungkan. Kisah ini menceritakan mengenai hadits “dunia adalah penjara bagi orang mukmin”.
Telah terjadi perbincangan antara Ibnu Hajar dan seorang Yahudi. Orang Yahudi tersebut begitu terkesan dengan perkataan Ibnu Hajar ketika menjelaskan hadits “dunia itu penjara bagi orang mukmin” sehingga ia pun masuk Islam.
Dalam Faid Al-Qadir (3: 730) karya Al-Munawi disebutkan kisah Ibnu Hajar berikut ini:
ذكروا أن الحافظ ابن حجر لما كان قاضي القضاة مر يوما بالسوق في موكب عظيم وهيئة جميلة فهجم عليه يهودي يبيع الزيت الحار وأثوابه ملطخة بالزيت وهو في غاية الرثاثة والشناعة فقبض على لجام بغلته وقال : يا شيخ الإسلام تزعم أن نبيكم قال الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر فأي سجن أنت فيه وأي جنة أنا فيها فقال : أنا بالنسبة لما أعد الله لي في الآخرة من النعيم كأني الآن في السجن وأنت بالنسبة لما أعد لك في الآخرة من العذاب الأليم كأنك في جنة فأسلم اليهودي
“Dikisahkan bahwa Al-Hafizh Ibnu Hajar ketika ia menjadi seorang qadhi (hakim) terkemuka, suatu hari ia pernah melewati sebuah pasar yang penuh keramaian. Ibnu Hajar datang dengan pakaian yang begitu menawan (pakaian mewah). Kemudian orang Yahudi menyergapnya. Orang Yahudi tersebut sedang menjual minyak panas, tentu saja pakaiannya penuh dengan kotoran minyak. Tampilan Yahudi tersebut kotor usang dan penuh keprihatinan.
Sambil memegang kekang kuda (yang biasa dipasang pada mulut kuda yang begitu gagah, pen.), Yahudi tersebut berkata pada Ibnu Hajar, “Wahai Syaikhul Islam (Ibnu Hajar, pen.), engkau menyatakan bahwa Nabi kalian (Nabi umat Islam) bersabda, “Ad-dunya sijnul mukmin, wa jannatul kafir (dunia itu penjara bagi orang beriman dan surga bagi orang orang kafir.” Bagaimana keadaanmu saat ini bisa disebut penjara, lalu keadaanku di dunia (yg begitu sengsara) seperti ini disebut surga?”
Ibnu Hajar memberikan jawaban, “Aku dilihat dari berbagai nikmat yang Allah janjikan untukku di akhirat, seakan-akan aku sedang di penjara. Sedangkan engkau (wahai Yahudi) dilihat dari balasan siksa yang pedih yang Allah akan berikan untukmu di akhirat, seakan-akan kamu berada di surga.”
Akhirnya, orang Yahudi tersebut pun masuk Islam. (Faid Al-Qadir (3: 730) karya Al-Munawi)
🌎 Demikian kisah Ibnu Hajar. Dari kisah tersebut, kita bisa pahami bahwa dunia itu bagi orang beriman di dunia adalah penjara. Maksudnya, ia dipenjara dan dikekang karena kenikmatan sejati baru diperoleh olehnya di akhirat. Seorang mukmin dikekang untuk melampiaskan segala syahwat keinginan, diharamkan melakukan dosa, diatur hidupnya dan seperti dipenjara dalam aturan syariat. Sebaliknya, orang kafir di dunia ini seperti di surga.... tidak mengenal halal haram, tidak takut dosa, bebas melanggar syariat, tidak sholat, tidak puasa, tidak mau diatur islam, dan bebas melampiaskan hawa nafsu. Bagaikan di surga namun di akhirat dibalas neraka.
🌎 Sedangkan orang kafir dalam keadaan miskin apa pun, ketika di dunia masih mendapatkan nikmat. Di akhirat, yang ada baginya adalah siksa. Sehingga pantas disebut baginya di dunia adalah surga.
🌎 Orang kafir yang melarat dan sengsara di dunia, tidak pernah punya uang, makan keluarganya sangat sederhana, nasi yang tidak layak konsumsi, itupun jarang- jarang makan enak, ditambah lagi keluarganya penyakitan, tiap pagi merasa terancam kedatangan debtcolektor yang akan menagih hutang, diancam² tetangga karena telat bayar pinjaman, sudah tak sholat dan tak puasa, terlilit kepanikan, hidupnya sulit, sudah seperti di surga jika dibanding kelak di akhirat. Karena di akhirat dia lebih sengsara dibakar di neraka. Sudah sengsara di dunia, celaka pula di neraka.
🌎 Syaikhul Islam berkata ;
قال شيخ الإسلام ابن تيمية في قاعدة في المحبة: فأما ما وعد به المؤمن بعد الموت من كرامة الله، فإنه تكون الدنيا بالنسبة إليه سجنًا. وما للكافر بعد الموت من عذاب الله، فإنه تكون الدنيا جنة بالنسبة إلى ذلك. اهـ.
"Adapun jika dibandingkan balasan Allah kepada hambaNya yang beriman setelah kematian, maka segala (kesulitan) dunia baginya seperti penjara. Adapun perbandingan balasan Allah kepada orang kafir setelah kematiannya, maka segala (kesenangan) dunia baginya seperti di surga".
🌎 Dalam Kitabnya yang terkenal "Al-Jawābul Kāfi" Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah -rahimahullāh- berkata :
فالمؤمن المخلص لله من أطيب الناس عيشاً وأنعمهم بالاً وأشرحهم صدراً وأسرهم قلباً، وهذه جنة عاجلة قبل الجنة الآجلة. انتهى.
"Seorang mukmin yang senantiasa ikhlas karena Allah ﷻ adalah orang yang terbaik hidupnya, paling mampu menikmati semua kondisi yang ada, paling lapang dadanya, dan paling berbahagia hatinya. Inilah surga dunia yang disegerakan kehadirannya, sebelum surga akhirat yang sesungguhnya"
===============================
🌎 Tanda seseorang cinta dunia adalah tergila² harta, gila jabatan, gila kehormatan, gila ketenaran; hidup bermewah² dengan pakaian, makanan dan minuman; waktunya sibuk mengejar dunia; ia mengejar dunia lewat amalan akhirat; juga lalai dari ibadah, meninggalkan sholat.
🌎 Orang yang cinta dunia bisa saja mengorbankan agama dan lebih memilih kekafiran.
🌎 Ibnul Qayyim menyatakan dalam Hadi Al-Arwah (hlm. 48) bahwa kunci segala kejelekan adalah cinta dunia dan panjang angan-angan.
🌎 Lalu bagaimana agar tidak gila dunia?
1. Marilah kita belajar agama, luangkan waktu walau sesibuk apa pun untuk mendalami ilmu Islam.
2. Harus yakin dunia itu hina dan yakin dunia itu akan fana dibanding akhirat yang kekal abadi.
3. Qana’ah (nerimo ing pandum) rasa menerima dengan yang sedikit, apa saja yang Allah berikan dari rejeki.
4. Mendahulukan ridha Allah daripada hawa nafsu, keluarga dan kepentingan dunia.
5. Sabar dan selalu berharap dengan kenikmatan yang begitu banyak di surga.
🌎 Ali bin Abi Thalib,
وَإِنَّ الدُّنْيَا قَدِ ارْتَحَلَتْ مُدْبِرَةً وَالآخِرَةُ قَدْ قُرِّبَتْ مُقْبِلَةً وَلِكُلِّ وَاحِدَةٌ مِنْهُمَا بَنُوْنَ فَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ وَلاَ تَكُوْنُوْا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا فَإِنَّ اليَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابٌ وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلٌ
“Sesungguhnya dunia akan ditinggalkan di belakang. Sedangan akhirat begitu dekat dijumpai di depan. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki budak. Jadilah budak² akhirat, janganlah menjadi budak² dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari untuk beramal, tidak ada hisab (perhitungan). Sedangkan besok (di akhirat) adalah hari hisab (perhitungan), tidak ada lagi amalan.” (Disebutkan oleh Imam Ahmad dalam Az-Zuhud, Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Qashr Al-Aml, Al-Baihaqi dalam Az-Zuhud, Ibnu Rajab dalam Jaami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2: 378)
🌎 Jadikan dunia ini tempat beramal, detik² menanam amalan, untuk kita petik kelak pahala kenikmatan di akhirat (surga). Semoga bermanfaat. Amiin…
ودكم أبو حسن.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar